Sifat Fisik Mineral
Salah satu cara untuk membedakan mineral yaitu melalui pengamatan sifat fisik mineral. Beberapa sifat fisik mineral yang paling penting, yaitu sifat fisik mineral berdasarkan:
1. kekerasannya,
2. kilapnya,
3. ceratnya,
4. belahannya,
5. warnanya,
6. garisnya, dan
7. berat jenisnya.
1. Sifat mineral berdasarkan kekerasannya
Kekerasan mineral adalah daya tahan yang ditimbulkan oleh mineral dalam usaha untuk memberi gores di atas bidangnya yang licin.
Mohs membuat skala kekerasan mineral sebagai berikut:
Kekekrasan:
1 : Talk (Silika Magnesium yang mengandung air).
2 : Gips (CaSO4), batu tahu.
3 : Kalsit (CaCO3).
4 : Flourit (CaF2).
5 : Apatit (Tri Kalsium Fosfat, mengandung Chlor).
6 : Feldspar (Silika Kalium Alumunium, KAlSiO8).
7 : Kwarsa (SiO2).
8 : Topas (Silika Alumunium yang mengandung Borium)
9 : Korundum (Al2O3 dalam corak merah).
10: Intan (Carbon, batu permata).
Untuk memudahkan dalam praktek (cara sederhana), kekerasan tersebut dapat ditandai oleh:
Kekerasan:
1 s/d 2 dapat digores dengan kuku jari.
3 s/d 5 dapat digores dengan paku.
6 s/d 8 dapat digores dengan kaca.
Dengan jalan penggoresan tersebut, maka kita dapat menentukan termasuk suku-suku kekerasan manakah mineral yang kita selidiki.
3. Sifat Mineral Berdasarkan Ceratnya
Membedakan mineral berdasarkan ceratnya dilakukan dengan jalan menggoreskan mineral yang akan diselidiki pada cawan porselin.
Tepung mineral yang digoreskan pada cawan porselin memberikan warna tertentu.
Dengan cara demikian para ahli dapat membedakan mineral yang satu dengan mineral yang lainnya.
4. Sifat Mineral Berdasarkan Belahannya
Beberapa mineral ada yang dapat dibelah menurut bidang tertentu yang khas. Makin mudah mineral dapat dibelah dan makin licin bidang belahannya, maka makin tinggi derajat belahannya.
Derajat belahan dibedakan menjadi:
Baik sekali, misalnya mika.
Baik, misalnya kalsit.
Sedang, misalnya feldspar.
Tidak ada belahannya, misalnya kwarsa.
Adapun mineral yang dapat dibelah lebih dari satu jurusan, misalnya amphibol dan piroksin.
5. Sifat Mineral Berdasarkan warnanya
Ada beberapa mineral yang mudah dikenal warnanya, tetapi ada juga yang sukar dikenal warnanya sebab mineral tersebut mengeluarkan warna tidak tentu.
Karena sukarnya menentukan warna, maka pembagian mineral berdasarkan warna hanya bersifat relatif saja.
6. Sifat mineral berdasarkan garisnya
Yang dimaksud garis adalah serbuk terhalus yang terdapat pada waktu pelikan (mineral) diasah. Contohnya: pirit yang berwarna kuning emas, bila digosok memberikan garis berwarna hitam; hematit yang berwarna seperti logam, bila dogosok memberikan warna merah darah.
7. sifat mineral bersarkan berat jenisnya
Klasifikasi mineral berdasarkan berat jenisnya dibedakan menjadi:
1) mineral ringan, BJ <2,7, contohnya kwarsa dan feldspar.
2) mineral berat sedang, BJ 2,7 - 3,0, contohnya mika dan amphibol.
3) mineral berat jenis biasa, BJ 3,0 - 3,3, contohnya turmalin.
4) mineral amat berat, BJ 3,3 - 4,0, contohnya olivine dan granat.
5) mineral teramat berat, BJ >4,0, contohnya sirkon dan limonit.
1. kekerasannya,
2. kilapnya,
3. ceratnya,
4. belahannya,
5. warnanya,
6. garisnya, dan
7. berat jenisnya.
1. Sifat mineral berdasarkan kekerasannya
Kekerasan mineral adalah daya tahan yang ditimbulkan oleh mineral dalam usaha untuk memberi gores di atas bidangnya yang licin.
Mohs membuat skala kekerasan mineral sebagai berikut:
Kekekrasan:
1 : Talk (Silika Magnesium yang mengandung air).
2 : Gips (CaSO4), batu tahu.
3 : Kalsit (CaCO3).
4 : Flourit (CaF2).
5 : Apatit (Tri Kalsium Fosfat, mengandung Chlor).
6 : Feldspar (Silika Kalium Alumunium, KAlSiO8).
7 : Kwarsa (SiO2).
8 : Topas (Silika Alumunium yang mengandung Borium)
9 : Korundum (Al2O3 dalam corak merah).
10: Intan (Carbon, batu permata).
Talk (Sumber: geology.com)
|
Gips (Sumber: geology.com)
|
Kalsit (Sumber: geology.com)
|
Flourite (Sumber: geology.com)
|
Apatit (Sumber: geology.com)
|
Feldspar (Sumber: geology.com)
|
Kuarsa (Sumber: geology.com)
|
Topas (Sumber: geology.com)
|
Korundum (Sumber: geology.com)
|
Berlian (Sumber: geology.com)
|
Kekerasan:
1 s/d 2 dapat digores dengan kuku jari.
3 s/d 5 dapat digores dengan paku.
6 s/d 8 dapat digores dengan kaca.
Dengan jalan penggoresan tersebut, maka kita dapat menentukan termasuk suku-suku kekerasan manakah mineral yang kita selidiki.
2. Sifat Mineral Berdasarkan Kilapnya
Kilap mineral batuan dibedakan menjadi:
1. Kilap logam, contohnya pirit (FeS2).
2. Kilap cermin, contonya intan (C).
3. Kilap kaca, contohnya Feldspar.
4. Kilap sutera, contohnya selinit.
5. Kilap mutiara, contohnya chlorit dan mika.
6. Kilap minyak, contohnya serpentinit.
7. Kilap lemak, contohnya kwarsa.
8. Kilap berlian, contohnya berlian/permata (topas, korundum,
turmalin)
1. Kilap logam, contohnya pirit (FeS2).
2. Kilap cermin, contonya intan (C).
3. Kilap kaca, contohnya Feldspar.
4. Kilap sutera, contohnya selinit.
5. Kilap mutiara, contohnya chlorit dan mika.
6. Kilap minyak, contohnya serpentinit.
7. Kilap lemak, contohnya kwarsa.
8. Kilap berlian, contohnya berlian/permata (topas, korundum,
turmalin)
3. Sifat Mineral Berdasarkan Ceratnya
Membedakan mineral berdasarkan ceratnya dilakukan dengan jalan menggoreskan mineral yang akan diselidiki pada cawan porselin.
Tepung mineral yang digoreskan pada cawan porselin memberikan warna tertentu.
Dengan cara demikian para ahli dapat membedakan mineral yang satu dengan mineral yang lainnya.
Contoh pengujian cerat mineral Hematit dengan menggunakan cawan porselin
|
Beberapa mineral ada yang dapat dibelah menurut bidang tertentu yang khas. Makin mudah mineral dapat dibelah dan makin licin bidang belahannya, maka makin tinggi derajat belahannya.
Derajat belahan dibedakan menjadi:
Baik sekali, misalnya mika.
Baik, misalnya kalsit.
Sedang, misalnya feldspar.
Tidak ada belahannya, misalnya kwarsa.
Adapun mineral yang dapat dibelah lebih dari satu jurusan, misalnya amphibol dan piroksin.
5. Sifat Mineral Berdasarkan warnanya
Ada beberapa mineral yang mudah dikenal warnanya, tetapi ada juga yang sukar dikenal warnanya sebab mineral tersebut mengeluarkan warna tidak tentu.
Karena sukarnya menentukan warna, maka pembagian mineral berdasarkan warna hanya bersifat relatif saja.
6. Sifat mineral berdasarkan garisnya
Yang dimaksud garis adalah serbuk terhalus yang terdapat pada waktu pelikan (mineral) diasah. Contohnya: pirit yang berwarna kuning emas, bila digosok memberikan garis berwarna hitam; hematit yang berwarna seperti logam, bila dogosok memberikan warna merah darah.
7. sifat mineral bersarkan berat jenisnya
Klasifikasi mineral berdasarkan berat jenisnya dibedakan menjadi:
1) mineral ringan, BJ <2,7, contohnya kwarsa dan feldspar.
2) mineral berat sedang, BJ 2,7 - 3,0, contohnya mika dan amphibol.
3) mineral berat jenis biasa, BJ 3,0 - 3,3, contohnya turmalin.
4) mineral amat berat, BJ 3,3 - 4,0, contohnya olivine dan granat.
5) mineral teramat berat, BJ >4,0, contohnya sirkon dan limonit.
Sumber:
Sutardji. 2009. Buku Ajar Geologi Umum. Semarang: Jurusan Geografi FIS UNNES.
Posting Komentar