Kita Lebih Gila dari Orang Gila

Kamu takut kalau melihat orang gila di jalanan? Apakah kamu pernah merenungkan nasib orang gila? Apakah kamu pernah berpikir bahwa kita ternyata lebih gila dari mereka?

Suatu pagi setelah sarapan, seperti biasa saya menyapu halaman rumah. Dengan bangganya saya membersihkan halaman supaya rumah terlihat rapi dan indah jika dipandang, ada sedikit rasa sombong didalam hati saya. Iya, saya bangga dengan apa yang saya miliki di dunia ini.

Ketika sedang asyik menyapu halaman, saya melihat ada orang gila yang lewat di depan rumah. Kebetulan depan rumahku adalah jalanan utama di desa, sehingga setiap hari saya selalu melihat banyak orang-orang yang lalu lalang di jalanan, tidak terkecuali orang gila. Aku hanya memperhatikan sepintas lalu orang gila tersebut karena bagitu tidak penting.

"Kreekkkk...." suara pintu rumah terbuka.

Saat ku tengok ternyata kakaklah yang membukanya. Kakak keluar dan duduk di depan teras sambil memandangiku menyapu halaman. Tak berselang lama, tiba-tiba kakak tertawa keras sambil nyeletuk.

"Hahaha...... lihat tuh Da, orang gila bawa apaan? Tuh orang gila bawa barang-barang rongsokkan dan plastik bekas kesana kemari dikira duit semua apa yah? Itu kan percuma ya, gak ada gunanya cuma bikin capek badan doank"

Aku pun menyahut.
"Iya yah percuma banget tuh orang gila" Kata Ku.

Setelah bilang begitu, tiba-tiba aku tersadar akan sesuatu hal. Hal yang benar-benar penting dalam hidup ini.

Aku tersadar bahwa selama ini aku seperti orang gila itu. Tiap hari dari pagi sampai larut malam aku selalu bekerja keras untuk mengumpulkan berbagai macam barang-barang rongsokan yang aku anggap sebagai "harta benda". Aku juga sibuk mencari lembaran-lembaran kertas yang aku sebut sebagai "uang".

Padahal semua itu tak ada gunanya setelah aku mati nanti. Aku benar-benar bodoh dan gila kalau hidup seperti orang gila itu. Aku mondar-mandir membawa rongsokkan dan lembaran kertas yang hanya membuat tubuhku menjadi lelah dan sibuk dengan urusan dunia.

Setelah dipikir-pikir ternyata aku lebih gila dari orang gila. Aku gila harta sampai lupa akan akhirat.
Mungkin saja selama ini aku ditertawakan oleh para malaikat di kanan kiriku, seperti halnya kakaku menertawai orang gila di depan rumahku tadi.

Mungkin kata malaikat "Hahahah...ini orang bodoh amat yah repot-repot ngumpulin rongsokan yang gak ada gunanya di akhirat kelak"

Kalau dipikir-pikir rasanya malu yah hidup dengan gila harta.
Ya Allah semoga aku tidak menjadi gila harta lagi, semoga aku menjadi orang yang zuhud, selalu mengutamakan kepentingan akhirat dan dijauhkan dari siksa neraka. Amin...

Pemalang, 3 Januari 2020
Penulis


Nurhuda Asrori, S.Pd.

iklan tengah