Konsep Geografi

Untuk menjelaskan tempat-tempat di permukaan bumi, geografi selalu menggunakan Konsep Dasar. Konsep dasar geografi, sebagai berikut:


Konsep jarak digunakan untuk menjelaskan jarak antara dua objek di permukaan bumi. Konsep jarak dibedakan menjadi 2, yaitu jarak absolut dan jarak relatif.

a. Jarak Absolut
Jarak absolut adalah jarak yang diukur dalam satuan panjang (kilometer).
Contoh:
Jarak antara Kota Jakarta dan Kota Pekalongan adalah 361 km.

b. Jarak Relatif,
Jarak relatif adalah jarak yang dinyatakan dalam satuan waktu.
Contoh:
Jarak antara Kota Jakarta  dan Kota Pekalongan apabila ditempuh menggunakan kendaraan roda empat sekitar 5 jam 22 menit.

Konsep keterjangkauan digunakan untuk menjelaskan kemudahan untuk mencapai suatu wilayah yang dipengaruhi oleh kondisi geografis.

Contoh:
Dari Kota Pekalongan, kita lebih  mudah menjangkau Jakarta daripada Kalimantan

Konsep pola digunakan untuk menjelaskan pola-pola geosfer yang terbentuk di permukaan bumi.

Contoh:
a. Pola permukiman: pola memanjang, pola menyebar, pola memusat
b. Pola aliran sungai: pola radial, trellis, dendritik, pinnate.

Konsep lokasi digunakan untuk menjelaskan letak suatu objek di permukaan bumi. Konsep lokasi terbagi menjadi dua, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.

Lokasi absolut adalah lokasi yang tetap terhadap letak astronomis, sedangkan lokasi relatif adalah lokasi yang dipengaruhi oleh letak geografis.

Contoh lokasi absolut:
Indonesia terletak di antara 6°LU-11°LS dan 95°BT-141°BT

Contoh lokasi relatif:
Letak relatif Indonesia berada di antara dua samudera, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta berada di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia.

Konsep keterkaitan keruangan digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab akibat suatu fenomena geosfer di permukaan bumi.

Contoh:
Pengrusakan Daerah Hulu Sungai mengakibatkan bencana banjir di Daerah Hilir Sungai

Konsep ini digunakan untuk menjelaskan perbedaan karaktersitik antar wilayah.

Contoh:
Indonesia beriklim panas, sedangkan Rusia beriklim dingin

Konsep ini digunakan untuk menjelaskan tentang bentuk-bentuk muka bumi akibat proses alam atau tindakan manusia. Misal, perbukitan, dataran rendah, pegunungan, lembah, dsb.

Contoh:
1. Kota Pekalongan memiliki morfologi berupa dataran rendah sehingga rawan terjadi banjir.
2. Kabupaten Banjarnegara memiliki morfologi berupa perbukitan, sehingga rawan terjadi longsor.

Konsep digunakan untuk menjelaskan hubungan timbal balik atau saling ketergantungan antarwilayah.

Contoh:
Warga kota Pekalongan membutuhkan kayu untuk bahan bangunan dari Kabupaten Batang, sedangkan warga Batang membutuhkan pakaian batik dari Pekalongan.

Konsep ini digunakan untuk menjelaskan kecenderungan pengelompokkan fenomena pada suatu wilayah.

Contoh:
Di daerah perkotaan terdapat wilayah perdagangan, permukiman kumuh, permukiman kelas atas, dan wilayah industri.

Konsep ini digunakan untuk menjelaskan nilai kegunaan suatu wilayah yang berbeda berdasarkan fungsinya.

Contoh:
Padang rumput di Nusa Tenggara dimanfaatkan untuk kegiatan peternakan oleh warga setempat

iklan tengah