IPA VII BAB 3 Klasifikasi Materi dan Perubahannya

Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa. Materi tersusun dari beberapa partikel penyusun.

Para ilmuwan mengklasifikasikan zat atau materi menjadi dua kelompok, yaitu: zat tunggal dan campuran.

Unsur dan senyawa termasuk dalam golongan zat tunggal. Nah, apa yang dimaksud dengan unsur? Unsur terdiri dari logam dan non logam.

Zat murni memiliki sifat yang membedakan dengan zat lainnya. Misal, unsur hidrogen hanya tersusun dari atom-atom hidrogen saja.

Unsur oksigen hanya tersusun dari atom-atom oksigen saja. Sifat oksigen dan hidrogen tidak tampak pada zat yang dibentuk dari keduanya, misal air (H2O).

Di alam terdapat 92 jenis unsur alami, sedangkan selebihnya adalah unsur buatan. Jumlah keseluruhan unsur di alam kira-kira 106 jenis unsur.

Unsur dikelompokkan menjadi tiga (3) bagian, yaitu :

1. Unsur logam
Secara umum unsur logam memiliki sifat berwarna putih mengkilap, mempunyai titik lebur rendah, dapat menghantarkan arus listrik, dapat ditempa dan dapat menghantarkan kalor atau panas.

Pada umumnya logam merupakan zat padat, namun terdapat satu unsur logam yang berwujud cair yaitu air raksa. Beberapa unsur logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:

a. Khrom (Cr) Digunakan untuk bumper mobil, dan campuran dengan baja menjadi stainless steel.

b. Besi (Fe) Merupakan logam yang paling murah, sebagai campuran dengan karbon menghasilkan baja untuk konstruksi bangunan, mobil dan rel kereta api.

c. Nikel ( Ni ) Nikel padat sangat tahan terhadap udara dan air pada suhu biasa, oleh karena itu nikel digunakan sebagai lapisan pelindung dengan cara disepuh.

d. Tembaga (Cu) Tembaga banyak digunakan pada kabel listrik, perhiasan, dan uang logam. Campuran tembaga dengan timah menghasilkan perunggu sedangkan campuran tembaga dengan seng menghasilkan kuningan.

e. Seng (Zn) Seng dapat digunakan sebagai atap rumah, perkakas rumah tangga, dan pelapis besi untuk mencegah karat.

f. Platina (Pt) Platina digunakan pada knalpot mobil, kontak listrik, dan dalam bidang kedokteran sebagai pengaman tulang yang patah.

g. Emas (Au) Emas merupakan logam sangat tidak reaktif, dan ditemukan dalam bentuk murni. Emas digunakan sebagai perhiasan dan komponen listrik berkualitas tinggi. Campuran emas dengan perak banyak digunakan sebagai bahan koin.

2. Unsur non logam
Pada umumnya unsur non logam memiliki sifat tidak mengkilap, penghantar arus listrik yang buruk, dan tidak dapat ditempa.

Secara umum non logam merupakan penghantar panas yang buruk, namun terdapat satu unsur non logam yang dapat menghantarkan panas dengan baik yaitu grafit.

Beberapa unsur non logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:

a. Fluor (F) Senyawa fluorid yang dicampur dengan pasta gigi berfungsi menguatkan gigi, freon – 12 sebagai pendingin kulkas dan AC.

b. Brom (Br) Senyawa brom digunakan sebagai obat penenang saraf, film fotografi, dan bahan campuran zat pemadam kebakaran

c. Yodium (I) Senyawa yodium digunakan sebagai antiseptik luka, tambahan yodium dalam garam dapur, dan sebagai bahan tes amilum (karbohidrat) dalam industri tepung

3. Unsur semi logam (Metaloid)
Unsur semi logam memiliki sifat antara logam dan non logam. Beberapa unsur semi logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain :

a. Silikon (Si) Terdapat di alam terbanyak kedua setelah oksigen, yakni 28 %dari kerak bumi. Senyawa silikon banyak digunakan dalam peralatan pemotong dan pengampelasan, untuk semi konduktor, serta bahan untuk membuat gelas dan keramik.

b. Germanium ( Ge ) Keberadaan germanium di alam sangat sedikit, diperoleh dari batu bara dan batuan seng pekat. Germanium merupakan bahan semikonduktor, yaitu pada suhu rendah berfungsi sebagai isolator sedangkan pada suhu tinggi sebagai konduktor.

Seorang ahli kimia yang bernama Demitri Mendleev (1834 ~ 1907) mengajukan susunan tabel sistem periodik unsur-unsur. Bagaimanakah nama dan lambang unsur dituliskan?

Banyaknya unsur yang terdapat di alam cukup menyulitkan kita untuk mengingat-ingat nama unsur. Oleh karena itu, diperlukan suatu tata cara untuk memudahkan kita mengingat nama unsur tersebut.

Jons Jacob Berzelius (1779 ~ 1848), memperkenalkan tata cara penulisan nama dan lambang unsur, yaitu :

1. Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf yang diambil dari huruf awal nama unsur tersebut.
2. Lambang unsur ditulis dengan huruf kapital.
3. Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, maka penulisan nama dibedakan dengan cara menambah satu huruf di belakangnya dan ditulis dengan huruf kecil.

Contoh: Unsur Karbon ditulis C, oksigen ditulis O, Aluminium ditulis Al, Kalsium ditulis Ca.

Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui reaksi kimia. Senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya.

Misal, dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen dapat bergabung membentuk molekul air (H2O).

Hidrogen adalah gas yang sangat ringan dan mudah terbakar, sedangkan oksigen adalah gas yang terdapat di udara yang sangat diperlukan tubuh kita untuk pembakaran.

Tampak jelas bahwa sifat air berbeda dengan sifat hidrogen dan oksigen. Contoh lain senyawa adalah garam dapur (NaCl).

Garam dapur disusun oleh unsur natrium dan unsur klor. Natrium memiliki sifat logam yang ringan, sedangkan klor adalah suatu gas beracun.

Dua unsur tersebut digabung membentuk garam dapur berupa mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.

Senyawa termasuk zat tunggal yang tersusun dari beberapa unsur dengan perbandingan massa tetap. Di alam ini terdapat kurang lebih 10 juta senyawa. Air (H2O) merupakan senyawa paling banyak terdapat di alam.

Bagaimanakah tata cara penulisan senyawa?

Senyawa dituliskan dalam wujud rumus kimia. Rumus kimia adalah zat yang terdiri dari kumpulan lambang-lambang unsur dengan komposisi tertentu.

Komposisi tersebut berupa bilangan yang menyatakan jumlah atom penyusunnya (angka indeks). Misal, suatu senyawa terdiri dari atom unsur natrium (Na) dan atom unsur klor (Cl).

Jika angka indeks masing-masing atom unsur adalah 1 dan 1, maka rumus kimia senyawa yang dibentuk sebagai berikut :

Angka indeks Na = 1, angka indeks Cl = 1, Jadi rumus kimia senyawa tersebut adalah NaCl ( Natrium klorida ).

Rumus kimia dapat berupa rumus molekul dan rumus empiris. Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun zat.

Misal, C2H4 (Etena), H2O (air). Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan terkecil jumlah atom–atom pembentuk senyawa. Misal, rumus kimia C2H4, maka rumus empiris senyawa tersebut adalah CH2.

Joseph Lonis Proust (1754~1826) seorang ilmuwan dari Perancis mengemukakan hukum perbandingan tetap atau sering dikenal dengan hukum Proust, yaitu : perbandingan berat unsur-unsur penyusun senyawa adalah tetap.

Eksperimen yang dilakukan Proust adalah reaksi antara unsur hidrogen dan oksigen sehingga terbentuk air (H2O). Dari percobaan yang dilakukan oleh Proust ditarik kesimpulan bahwa:

1. Air tersusun dari oksigen dan hidrogen dengan perbandingan massa unsur oksigen banding hidrogen adalah 8 : 1

2. Jumlah zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap.

Senyawa-senyawa baru ditemukan dan dipisahkan dari tumbuh– tumbuhan.

Misal, jeruk diketahui mengandung vitamin C, setelah dilakukan pemisahan ternyata jeruk mengandung asam askorbat.

Struktur vitamin C ditemukan, maka dilakukan sintesis untuk membuat vitamin C di laboratorium.

Rumus senyawa merupakan gabungan lambang unsur yang menunjukkan jenis unsur pembentuk senyawa dan jumlah atom masing-masing unsur.

Misal, sukrosa memiliki rumus senyawa C12H22O11. Sukrosa tersusun dari 12 atom karbon, 22 atom hidrogen, dan 11 atom oksigen

Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia.

Saat kamu membuat minuman teh, zat apa sajakah yang dicampur?

Saat kamu melarutkan garam atau gula pasir ke dalam gelas yang berisi air, apa yang dapat kamu amati?

Nah, simak penjelasan berikut! Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai campuran. Misal, air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, larutan garam, larutan gula, dll.

Sifat asli zat pembentuk campuran ada yang masih dapat dibedakan satu sama lain, ada pula yang tidak dapat dibedakan.

Di dalam udara tercampur beberapa unsur yang berupa gas, antara lain: nitrogen, oksigen, karbon dioksida dan gas-gas lain.

Udara segar yang kita hirup mengandung oksigen yang lebih banyak daripada udara yang tercemar. Dalam udara juga tersusun dari beberapa senyawa, antara lain : asap dan debu

Campuran dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:

1. Campuran Homogen
Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak dapat dibedakan lagi disebut campuran homogen.

Campuran homogen sering disebut dengan larutan.

Contoh campuran homogen, antara lain: campuran air dengan gula dinamakan larutan gula, campuran air dengan garam dinamakan larutan garam.

Ukuran partikel dalam larutan memiliki diameter sekitar 0,000000001 m, dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.

Beberapa contoh campuran homogen di atas adalah campuran antar zat cair. Adakah campuran antar logam, sehingga terbentuk campuran homogen?

Terdapat campuran antara logam dengan logam lain sehingga terbentuk campuran homogen.

Misal, Stainless steel banyak digunakan untuk keperluan alat-alat kesehatan dan rumah tangga. Stainless steel merupakan campuran logam besi, krom, dan nikel.

Tahukah kamu emas merupakan campuran homogen? Pencampuran logam dilakukan dengan melelehkan logam-logam tersebut.

Campuran logam satu dengan logam lain dinamakan paduan logam. Emas murni merupakan logam yang lunak, mudah dibengkokkan.

Agar emas menjadi keras sehingga sulit untuk dibengkokkan, maka emas murni tersebut dicampur dengan logam lain yaitu tembaga.

Perhiasan yang dijual memiliki kadar 22 karat, 20 karat atau 18 karat. Apa arti kalimat tersebut?

Emas murni memiliki kadar 24 karat, sedangkan emas yang sudah dicampur dengan logam tembaga memiliki kadar 22 karat, 20 karat, atau 18 karat.

Semakin sedikit kadar emas yang dimiliki, semakin banyak kandungan tembaga di dalam emas tersebut.

Kadangkala dalam campuran emas dan tembaga masih dicampur lagi dengan perak. Hal ini dilakukan agar menambah menarik penampilan emas tersebut.

Campuran antara emas, tembaga dan perak menghasilkan emas berwarna putih yang biasa disebut emas putih.

Jenis campuran homogen, antara lain: campuran gas dalam gas, campuran gas dalam zat cair, campuran gas dalam zat padat, campuran zat cair dalam zat cair, dan campuran zat padat dalam zat cair. Coba kamu klasifikasikan zat-zat di sekitarmu yang termasuk campuran homogen!

2. Campuran Heterogen
Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya disebut campuran heterogen.

Contoh campuran heterogen : tanah, air sungai, makanan, minuman, air laut, adonan kue, adonan beton cor, dll.

Pada campuran heterogen dinding pembatas antar zat masih dapat dilihat, misal campuran air dengan minyak, campuran besi dan pasir, campuran serbuk besi dan air, dll.

Di dalam campuran heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :

a. Koloid
Partikel-partikel pada koloid hanya dapat dilihat dengan mikroskop ultra. Ukuran partikel antara 0,5 m s.d 1 mm. Contoh koloid: susu, asap, kabut, agar-agar.

b. Suspensi
Partikel-partikel pada suspensi hanya dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Ukuran partikel antara lebih besar dari 0,3 m. Contoh suspensi: minyak dengan air, air keruh, dan air kapur.

Pernahkah kalian mencoba membengkokkan lilin? Pada kenyataanya, lilin tidak dapat dibengkokkan, tetapi dapat dipatahkan. Itu merupakan salah satu contoh sifat fisika.

Ciri suatu materi yang dapat diamati dan dirasakan tanpa mengubah zat-zat yang menyusun materi tersebut dinamakan sifat fisika.

Perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru disebut perubahan fisika. Komposisi materi tersebut juga tidak akan berubah.

Misalnya, es yang mencair. Baik dalam bentuk padat maupun dalam bentuk cair keduanya tetaplah air, yaitu H2O. Contoh perubahan fisika antara lain menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, melarut, serta perubahan bentuk.

Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, dan kekentalan.

1. Wujud Zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas.

2. Kekentalan (Viskositas)
Kekentalan adalah ukuran ketahanan zat cair untuk mengalir. Untuk mengetahui kekuatan mengalir zat cair digunakan viskometer.

Aliran atau viskositas suatu cairan dibanding dengan aliran air memberikan viskositas relatif untuk cairan tersebut. Angka pengukuran viskositas relatif cairan disebut dengan indeks viskositas.

3. Kekeruhan (Turbidity)
Kekeruhan terjadi pada zat cair. Kekeruhan cairan disebabkan danya partikel suspensi yang halus.

Jika sinar cahaya dilewatkan pada sampel keruh, maka intensitasnya akan berkurang karena dihamburkan.

Hal ini bergantung konsentrasinya. Alat untuk mengetahui intensitas cahaya pada zat cair yang keruh ini atau untuk mengetahui tingkat kekeruhan disebut turbedity.

4. Titik Didih
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda dengan menguap.

Mendidih terjadi pada suhu tertentu, yaitu pada titik didih sedangkan menguap terjadi pada suhu berapa saja di bawah titik didih. Titik didih berbagai zat berbeda bergantung pada struktur dan sifat bahan.

5. Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah mencadi zat cair. Misal garam dapur jika dipanaskan akan meleleh mencadi cairan.

Perubahan ini dipengaruhi oleh struktur kristal zat padat tersebut. Zat cair dan zat gas juga memiliki titik leleh tetapi perubahannya tidak dapat diamati pada suhu kamar.

6. Kelarutan
Kelarutan menerangkan tingkat suatu zat saling melarutkan.

Ahli kimia menerangkan kelarutan dengan istilah berupa banyaknya zat terlarut tertentu yang akan melarut ke dalam larutan tertentu pada suhu tertentu.

Kemampua melarut bergantung pada gaya tarik partikel zat terlarut dengan partikel pelarutnya. Kelarutan dipengaruhi oleh suhu volume pelarut dan ukuran zat pelarut.

Sifat kimia zat adalah kesanggupan suatu zat untuk mengadakan reaksi kimia sehingga terjadi perubahan.

Contohnya, dapat bereaksi, mudah berkarat, mudah terbakar, warna yang berubah. Macam-macam sifat kimia sebagai berikut:

1. Bereaksi
Sifat kimia berhubungan erat dengan perubahan atau reaksi kimia yang terjadi terhadap zat tersebut. Contohnya, sifat kimia pembakaran yang dibuktikan dengan melakukan pembakaran terhadap zat yang dimaksud.

Ketika terjadi pembakaran tersebut reaksi kimia juga terjadi sekaligus yang menghasilkan jenis zat baru. Terbentuknya jenis zat baru ini merupakan indikator bahwa reaksi kimia telah berlangsung.

2. Berkarat
Karat adalah reaksi kimia antara suatu bahan dengan oksigen. Kata karat biasanya diartikan penyatuan besi dengan oksigen untuk membentuk bahan kimia cokelat kemerahan yang disebut oksida besi (Fe203).

Oksida besi ini disebut karat. Akan tetapi reaksi kimia antara bahan selain besi dengan oksigen secara umum disebut korosi.

3. Mudah Terbakar
Tidak semua zat itu mudah terbakar. Berikut beberapa zat yang mudah terbakar.
a. Zat padat mudah terbakar seperti belerang, fosfor kuning, hibridalogam, dan logam murni (alumunium dan magnesium)
b. Zat cair yang mudah terbakar seperti spirtus, petroleum eter, dan aseton
c. Zat gas yang mudah terbakar seperti bensin, solar, dan karbon monoksida

4. Warna yang Berubah
Jika ada materi yang berubah warnanya, maka sudah dikatakan terjadi perubahan kimia, misalnya buah menjadi masak.

Biasanya pada perubahan ini terjadi karena adanya perubahan suhu, sehingga warna dari suatu zat jelas tampak berubah.

5. Mudah Busuk
Jika buah dan sayur dibiarkan di udara terbuka maka lama-kelamaan buah dan sayur tersebut akan membusuk.

Buah dan sayur yang membusuk akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Proses pembusukan ini karena adanya mikroorganisme.

6. Terjadinya Gas
Pada saat terjadi perubahan kimia juga terjadi perubahan zat baru dan menghasilkan gas.

Misalnya: logam seng saat dimasukkan dalam tabung reaksi yang berisi larutan asam sulfat maka akan menghasilkan seng sulfat, dalam reaksi ini disertai dengan terbentuknya gelembung-gelembung gas.

7. Terjadinya Endapan
Pada saat anda mencuci panci bagian bawah biasanya ada endapan, zat tersebut adalah senyawa karbonat yang terbentuk ketika air yang mengandung kapur dipanaskan.

Pengendapan dengan reaksi kimia telah lama dimanfaatkan dalam penjernihan air.

Misalnya air sungai atau air sumur yang keruh akibat bercampur lumpur dapat dijernihkan dengan menambah tawas, maka tawas akan mengikat partikel-partikel lumpur sehingga menggumpal dan mengendap.

Di alam, zat ditemukan dalam bentuk senyawa atau campuran. Jika suatu zat dalam bentuk murni atau senyawa ingin didapatkan, maka suatu campuran perlu dipisahkan.

Cara untuk memisahkan campuran menjadi komponen-komponen penyusunnya dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut.

1. Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi adalah pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan ukuran partikel-partikel zat yang bercampur.

Pada pemisahan cara ini, partikel yang berukuran kecil dapat melewati (lolos) penyaringan, sedangkan partikel lainnya yang berukuran lebih besar tidak dapat melewati lubang-lubang penyaringan.

Zat yang dapat melewati penyaringan disebut filtrat, sedangkan zat yang tidak dapat melewati lubang penyaringan disebut residu.

Hasil penyaringan yang dapat melewati kertas saring adalah partikel yang berukuran molekul.

2. Penguapan
Penguapan adalah salah satu cara pemisahan campuran suatu larutan antara zat terlarut dan pelarutnya.

Caranya, yaitu larutan dipanasi hingga titik didih larutan, sehingga partikel pelarut menguap hingga yang tersisa adalah zat terlarutnya.

Contoh pemisahan cara ini, yaitu proses pembuatan garam dapur yang dilakukan oleh petani garam.

Air laut sewaktu pasang dimasukkan ke dalam petak-petak tanah kemudian diuapkan menggunakan panas matahari dalam waktu beberapa hari sampai diperoleh kristal garam dapur.

3. Distilasi (Penyulingan)
Distilasi adalah pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih dari komponen zat yang bercampur.

Zat yang mempunyai titik didih lebih rendah akan menguap lebih dahulu. Pemisahan campuran secara distilasi diterapkan dan digunakan pada pembuatan alkohol, minyak kenanga, dan minyak-minyak lainnya baik dari bunga maupun daunnya.

Akuades (air murni) yang digunakan di laboratorium sebagai pelarut, bahan-bahan kimia juga diperoleh dengan cara distilasi.

4. Kromatografi
Kromatografi dilakukan berdasarkan pada perbedaan warna dan perbedaan kecepatan zat terlarut yang bergerak  bersama-sama perlarutnya pada permukaan suatu bahan yang dapat menyerap.

Kromatografi dapat berfungs untuk menguji apakah bahan pewarna pada makanan aman untuk dikonsumsi, menguji keaslian tinta yang digunakan pada dokumen, menguji urine atlet apakah ada obat terlarang (dopping), menguji apakah ada penyalahgunaan narkoba pada urine seseorang, dan menguji apakah persitida yang terdapat pada buah dan sayuran masih dalam batas aman.

5. Sublimasi (Penyubliman)
Sublimasi adalah pemisahan campuran yang didasarkan pada komponen campuran dimana salah satu komponen dapat menyublim (perubahan wujud dari zat padat menjadi gas) sedangkan komponen yang lain tidak dapat menyublim.

Contohnya iodium atau kapur barus yang kotor dapat dipisahkan dan dibersihkan dari kotorannya.

6. Sentrifugasi (Pemusingan)
Sentrifugasi adalah pemisahan campuran zat padat dengan zat padat atau zat cair dengan zat padat dengan cara memutar. Contoh dari pemisahan cara ini adalah pemisahan trombosit dari darah.

7. Corong Pisah
Metode pemisahan corong pisah digunakan untuk memisahkan zat cair yang tidak memiliki daya larut. Misalnya minyak dengan air.

Zat yang memiliki massa jenis yang lebih besar akan berada di bawah dan zat yang memiliki massa jenis lebih kecil berada di atas.

8. Kristalisasi
Kristalisasi merupakan cara pemisahan zat padat dari larutannya sehingga mengkristal. Misalnya, pembuatan gula pasir.

Caranya, air tebu disaring agar kotorannya tidak terbawa. Larutan gula dari air tebu dipanaskan pada suhu tinggi, sehingga air menguap dengan cepat. Hasilnya akan berupa gula yang mengkristal.

9. Amalgamasi
Amalgamasi adalah cara pemisahan zat dengan melakukan reaksi. Misalnya, pemisahan zat untuk mendapatkan emas murni dari bijih emas.

Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat jenis baru dan proses perubahannya dapat dibalik. Contohnya sebagai berikut:

1. Air (cair) dipanaskan menjadi uap air (gas) unsurnya tetap sama (H2O) dan prosesnya dapat dibalik. Artinya uap air didinginkan dapat menjadi air kembali.

2. Es (padat) dipanaskan menjadi air (cair) unsurnya tetap sama (H2O) dan prosesnya dapat dibalik dengan mendinginkan air sehingga berubah menjadi es.

Peranan penting perubahan fisika dalam industri obat-obatan atau farmasi yaitu dalam proses ekstraksi zat-zat aktif yang terkandung dalam bahan alam.

Zat-zat aktif ini berguna untuk bahan baku obat. Senyawa yang terkandung dalam dedaunan atau akar-akaran dikeluarkan menggunakan pelarut tertentu dalam alat khusus.


Perubahan kimia adalah perubahan yang akan menghasilkan zat jenis baru dan proses perubahannya tidak dapat dibalik.

Contoh perubahan kimia, yaitu sebagai berikut:
  1. Proses pernapasan/respirasi, yaitu pengambilan oksigen menghasilkan karbon dioksida.
  2. Proses pembakaran, misalnya pembakaran kertas menjadi arang, asap, dan api
  3. Proses perkaratan besi, misalnya besi di tempat lembap menjadi karat besi
  4. Proses peragian tape, misalnya singkong dan ragi menghasilkan tape
  5. Proses pembusukan, misalnya susu dan bakteri menghasilkan susu masam

Semua proses yang terjadi di atas tidak dapat dibalik. Misalnya:
  1. Karbon dioksida tidak dapat dimasukkan ke tubuh agar menjadi oksigen
  2. Asap, api, dan arang tidak dapat dikembalikan menjadi kertas.

Perubahan kimia pun banyak manfaatnya. Hampir semua industri yang memproduksi bahan baku menggunakan prinsip-prinsip perubahan kimia ata reaksi kimia.

Dalam industri plastik, zat-zat organik yang bersumber dari gas alam dan minyak bumi diubah melalui reaksi dan proses kimia menjadi plastik, misalnya polietilen (PE), polipropilen (PP), dan polivihiklorida (PVC).

iklan tengah