Apa saja latihan yang dapat dilakukan untuk teknik olah rasa?

2 minute read
Adapun latihan yang dapat dilakukan untuk teknik olah rasa adalah sebagai berikut:

1. Meditasi
Meditasi artinya menenangkan pikiran. Dalam teater dapat diartikan sebagai pemusatan pikiran terhadap usaha untuk menenangkan dan memusatkan pikiran dengan tujuan untuk memperoleh kestabilan diri.

2. Konsentrasi
Konsentrasi secara umum berarti pemusatan. Dalam teater, konsentrasi diartikan sebagai pemusatan pikiran terhadap alam latihan atau peran-peran yang akan kita bawakan agar tidak terganggu dengan pikiran-pikiran sehingga kita dapat menjiwai segala sesuatu yang kita kerjakan.

3. Observasi
Observasi adalah suatu metode untuk mempelajari atau mengamati seorang tokoh. Hal yang diobservasi antara lain, tingkah laku, cara hidup, kebiasaan, pergaulan, cara bicara, dan sebagainya.

Setelah kita mengenal segala sesuatu tentang tokoh tersebut, kita akan mengetahui wujud dari tokoh itu dan menirukaannya. Dengan demikian kita akan menjadi tokoh yang kita inginkan.

4. Ilusi
Ilusi adalah bayangan atas sesuatu peristiwa yang akan terjadi maupun yang telah terjadi. Kejadian itu dapat berupa pengalaman, hasil observasi, mimpi, apa yang dilihat, dirasakan, angan-angan, kemungkinan-kemungkinan, ramalan, dan sebagainya.

5. Imajinasi
Imajinasi adalah suatu cara untuk menganggap sesuatu yang tidak ada menjadi seolah-olah ada. Jika ilusi objekny adalah peristiwa, maka objek imajinasinya adalah benda atau sesuatu yang dibendakan.

Tujuannya agar kita tidak hanya selalu menggantungkan diri pada benda-benda yang konkret. Kemampuan untuk berimajinasi benar-benar diuji saat kita sedang memainkan sebuah pantomim.

6. Emosi
Emosi dapat diartikan sebagai ungkapan perasaan. Emosi dapat berupa perasaan sedih, marah, benci, bingung, gugup, dan sebagainya.

Dalam teater, seorang pemain harus dapat mengendalikan dan menguasai emosinya. Hal ini penting untuk memberikan warna bagi tokoh yang diperankan dan untuk menunjang karakter tokoh tersebut.

Emosi juga sangat mempengaruhi tubuh yaitu tingkah laku, roman muka (ekspresi), pengucapan dialog, pernapasan, dan niat.

Niat disini timbul setelah emosi itu terjadi misalnya setelah marah maka timbul niat untuk memukul.

7. Pikiran
Pikiran merupakan alat batin untuk berpikir dan mengingat. Pikiran dapat pula berarti angan-angan, gagasan, dan pertimbangan-pertimbangan.

Pikiran erat kaitannya dengan intelegensi. Bagi seorang aktor, pikiran merupakan alat batin untuk menyampaikan keinginan, gagasan, atau pendapat.

Pikiran juga merupakan kemampuan menangkap, menafsirkan, dan menganalisis.

Beberapa teknik olah pikiran antara lain, teknik olah pikiran dari jiwa, teknik olah pikiran dari mengingat karakter tokoh, dan teknik olah pikiran dari pancaindra.

iklan tengah