Seni Budaya VII BAB 2 Menyanyi Dengan Satu Suara dan Bermain Dengan Alat Musik Sederhana
12 minute read
Lagu daerah adalah lagu yang lahir dan berkembang dari budaya daerah.
Umumnya pencipta lagu daerah tidak diketahui secara pasti karena lagu daerah sifatnya turun temurun.
Bahasa yang digunakan pada lagu daerah adalah bahasa lokal dari daerah tersebut. Bentuk pola dan melodi lagu biasanya sangat sederhana sehingga mudah dikuasai oleh masyarakat setempat.
Lagu daerah biasanya berkembang sesuai dengan kondisi sosial budaya serta alam daerah asalnya.
Ciri utama lagu daerah adalah liriknya berupa syair yang mengisahkan budaya, tata-cara, serta adat istiadat penduduk setempat
Umumnya pencipta lagu daerah tidak diketahui secara pasti karena lagu daerah sifatnya turun temurun.
Bahasa yang digunakan pada lagu daerah adalah bahasa lokal dari daerah tersebut. Bentuk pola dan melodi lagu biasanya sangat sederhana sehingga mudah dikuasai oleh masyarakat setempat.
Lagu daerah biasanya berkembang sesuai dengan kondisi sosial budaya serta alam daerah asalnya.
Ciri utama lagu daerah adalah liriknya berupa syair yang mengisahkan budaya, tata-cara, serta adat istiadat penduduk setempat
Lagu daera di Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Kedaerahan
Lirik syair lagu daerah setempat sesuai dengan daerah atau dialek setempat yang bersifat lokal karena lagu daerah tumbuh dari budaya daerah setempat. Lagu daerah setempat bersifat kedaerahan, artinya hanya dimengerti oleh masyarakat darah tersebut.
2. Sederhana
Lagu daerah setempat biasanya bersifat sederhana baik melodi maupun syairnya. Tangga nada yang digunakan kebanyakan tangga nada pentatonis. Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang terdiri atas lima nada berjenjang yang sebenarnya tidak dapat dituliskan dalam notasi umum. Namun, notasi pentatonis dapat diterapkan mendekati jajaran nada yang digunakan nada do-re-mi-so-la.
3. Turun Temurun
Lagu daerah setempat pengajarannya bersifat turun temurun dari orang tua kepada anaknya atau dari nenek kepada cucunya. Lagu daerah setempat tersebut biasanya diciptakan dalam kondisi alam di daerah setempat. Lagu daerah setempat dinyanyikan pada saat anak-anak bermain atau dolanan.
4. Jarang Diketahui Penciptanya
Lagu daerah setempat mempunyai karakter turun-temurun karena penciptanya jarang diketahui. Lagu daerah setempat tidak diketahui penciptanya, tidak tertulis, dan sifatnya bukan semata-mata untuk tujuan komersil. Lagu daerah setempat kebanyakan dinyanyikan hanya pada saat bermain, musim panen, waktu senggang, atau meninabobokan anak.
1. Kedaerahan
Lirik syair lagu daerah setempat sesuai dengan daerah atau dialek setempat yang bersifat lokal karena lagu daerah tumbuh dari budaya daerah setempat. Lagu daerah setempat bersifat kedaerahan, artinya hanya dimengerti oleh masyarakat darah tersebut.
2. Sederhana
Lagu daerah setempat biasanya bersifat sederhana baik melodi maupun syairnya. Tangga nada yang digunakan kebanyakan tangga nada pentatonis. Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang terdiri atas lima nada berjenjang yang sebenarnya tidak dapat dituliskan dalam notasi umum. Namun, notasi pentatonis dapat diterapkan mendekati jajaran nada yang digunakan nada do-re-mi-so-la.
3. Turun Temurun
Lagu daerah setempat pengajarannya bersifat turun temurun dari orang tua kepada anaknya atau dari nenek kepada cucunya. Lagu daerah setempat tersebut biasanya diciptakan dalam kondisi alam di daerah setempat. Lagu daerah setempat dinyanyikan pada saat anak-anak bermain atau dolanan.
4. Jarang Diketahui Penciptanya
Lagu daerah setempat mempunyai karakter turun-temurun karena penciptanya jarang diketahui. Lagu daerah setempat tidak diketahui penciptanya, tidak tertulis, dan sifatnya bukan semata-mata untuk tujuan komersil. Lagu daerah setempat kebanyakan dinyanyikan hanya pada saat bermain, musim panen, waktu senggang, atau meninabobokan anak.
Beberapa lagu daerah setempat di Indonesia sebagai berikut:
1. Aceh
a. Bungong Jeumpa
b. Tawar Sedenge
c. Aceh Lon Sayang
d. Aneuk Yatim
2. Sumatera
a. Ayam den Lapeh
b. Gending Sriwijaya
c. Alusi Au d. Injit-Injit Semut
3. Kalimantan
a. Ampar Ampar Pisang
b. Ammac Ciang
c. Naluya
d. Paris Berantai
4. Jakarta
a. Ondel Ondel
b. Dayung Sampan
c. Keroncong Kemayoran
d. Kicir-Kicir
5. Jawa Tengah
a. Gambang Suling
b. Gajah-Gajah
c. Cublak-Cublak Suweng
d. Jaranan
1. Aceh
a. Bungong Jeumpa
b. Tawar Sedenge
c. Aceh Lon Sayang
d. Aneuk Yatim
2. Sumatera
a. Ayam den Lapeh
b. Gending Sriwijaya
c. Alusi Au d. Injit-Injit Semut
3. Kalimantan
a. Ampar Ampar Pisang
b. Ammac Ciang
c. Naluya
d. Paris Berantai
4. Jakarta
a. Ondel Ondel
b. Dayung Sampan
c. Keroncong Kemayoran
d. Kicir-Kicir
5. Jawa Tengah
a. Gambang Suling
b. Gajah-Gajah
c. Cublak-Cublak Suweng
d. Jaranan
1. Bunyi
Bunyi dalam musik berasal dari suara manusia yang disebut vokal dan bunyi dari alat-alat musik yang disebut instrumen.
2. Irama
Irama disebut juga ritme atau ritmis, yaitu panjang dan pendeknya nada dalam musik. Irama memberikan ketukan dalam musik. Irama biasanya disebabkan oleh perulangan bunyi, panjang pendek kata dalam lagu, atau karena pergantian tekanan-tekanan kata. Irama merupakan unsur mutlak dalam musik karena tanpa irama maka tidak ada musik.
3. Nada
Nada adalah tinggi rendahnya bunyi dalam musik. Nada disebut juga dengan tangga nada atau laras. Kedudukan nada sangat penting dalam musik karena mengandung pengertian berolah vokal.
5. Birama
Birama adalah pengelompokkan ketukan menjadi unit-unit hitungan dalam hubungannya dengan kerangka waktu. Di dalam seni musik, tekanan (tesis) jatuh pada setiap hitungan pertama setelah garis birama.
Untuk mengelompokkan not-not yang bertekanan (tesis) dan tidak bertekanan (arsis), digunakan tanda birama dengan angka pecahan seperti 2/4, 3/4, 4/4 dan seterusnya. Angka pembilang menunjukkan jumlah ketukan setiap ruas birama (setiap unit).
Angka penyebut menunjukkan nilai nada yang bernilai satu ketukan. 4/4 artinya satu ruas birama ada 4 ketuk. Setiap not seperempat menjadi satu ketuk. Setiap kelompok tekanan diberi garis pembatas yang disebut garis b (bar line).
6. Harmoni
Harmoni adalah keserasian, keselarasan bunyi di setiap instrumen dalam kelompok musik yang tampil sebagai bentuk yang utuh, enak didengar, dan memenuhi syarat suatu karya musik. Harmoni merupakan ruang musikal, yang memberikan bobot atau nilai dan bentuk suara pada jaringan melodinya.
Kaitan harmoni dengan melodi adalah aspek musik secara vertikal. Sedangkan melodi adalah pemenuhan aspek musik secara horizontal.
7. Tekstur
Tekstur dapat diartikan sebagai nilai raba (dalam seni rupa). Tekstur pada musik berupa jalinan atau alunan melodi dalam sebuah karya musik yang terdiri dari berbagai suara.
Contoh tekstur bisa dilihat pada grup paduan suara yang terdiri dari beberapa suara (sopran, alto, tenor, dan suara bas) yang diiringi dengan alat musik (gitar, organ, piiano, atau orkestra).
Alunan masing-masing suara berwujud komposisi musik yang kompak dan manis. Pada umumnya tekstur atau corak musik adalah hasil golongan dari irama, melodi, harmoni, dan dinamik.
8. Tempo
Tempo merupakan istilah untuk menggambarkan cepat lambatnya lagu yang dinyanyikan. Tanda tempo biasanya menggunakan bahasa Italia. Berikut ini beberapa istilah tempo utama dalam musik nontradisional.
a. Allegro : cepat
b. Alegreto : agak cepat
c. Presto : cepat sekali
d. Moderato : sedang
e. Andante : agak lambat
f. Adagio : lambat
g. Largo : lambat sekali
h. Accelerendo : makin cepat
i. Titardanda : makin lambat
j. Termata : diperpanjang lebih lama
9. Dinamik
Dinamik merupakan keras lemah sebuah nada yang dinyanyikan. Dinamik lagu akan mempengaruhi suasana lagu tersebut. Tanda dan istilah dinamik adalah untuk menyatakan besar kecilnya suara, atau keras lunaknya suara, dan perubahan keras lunak suara itu.
F = forte = keras
inf = mezzoforte = agak keras
FF = fortissima = keras sekali
mp = mezzopiano = agak lunak
< = crese=cresedo = makin keras
> = decres-decrecendo = makin lunak
dim-diminuerido = menghilang
subilo F-subita forte = tiba-tiba keras
subita F-subita piano = tiba-tiba lunak
10. Gaya
Gaya adalah cara menyampaikan melodi atau lagu tersambung dengan halus atau terputus-putus. Tanda-tanda dalam gaya, sebagai berikut:
♩♩ legato = tersambung
Bunyi dalam musik berasal dari suara manusia yang disebut vokal dan bunyi dari alat-alat musik yang disebut instrumen.
2. Irama
Irama disebut juga ritme atau ritmis, yaitu panjang dan pendeknya nada dalam musik. Irama memberikan ketukan dalam musik. Irama biasanya disebabkan oleh perulangan bunyi, panjang pendek kata dalam lagu, atau karena pergantian tekanan-tekanan kata. Irama merupakan unsur mutlak dalam musik karena tanpa irama maka tidak ada musik.
3. Nada
Nada adalah tinggi rendahnya bunyi dalam musik. Nada disebut juga dengan tangga nada atau laras. Kedudukan nada sangat penting dalam musik karena mengandung pengertian berolah vokal.
5. Birama
Birama adalah pengelompokkan ketukan menjadi unit-unit hitungan dalam hubungannya dengan kerangka waktu. Di dalam seni musik, tekanan (tesis) jatuh pada setiap hitungan pertama setelah garis birama.
Untuk mengelompokkan not-not yang bertekanan (tesis) dan tidak bertekanan (arsis), digunakan tanda birama dengan angka pecahan seperti 2/4, 3/4, 4/4 dan seterusnya. Angka pembilang menunjukkan jumlah ketukan setiap ruas birama (setiap unit).
Angka penyebut menunjukkan nilai nada yang bernilai satu ketukan. 4/4 artinya satu ruas birama ada 4 ketuk. Setiap not seperempat menjadi satu ketuk. Setiap kelompok tekanan diberi garis pembatas yang disebut garis b (bar line).
6. Harmoni
Harmoni adalah keserasian, keselarasan bunyi di setiap instrumen dalam kelompok musik yang tampil sebagai bentuk yang utuh, enak didengar, dan memenuhi syarat suatu karya musik. Harmoni merupakan ruang musikal, yang memberikan bobot atau nilai dan bentuk suara pada jaringan melodinya.
Kaitan harmoni dengan melodi adalah aspek musik secara vertikal. Sedangkan melodi adalah pemenuhan aspek musik secara horizontal.
7. Tekstur
Tekstur dapat diartikan sebagai nilai raba (dalam seni rupa). Tekstur pada musik berupa jalinan atau alunan melodi dalam sebuah karya musik yang terdiri dari berbagai suara.
Contoh tekstur bisa dilihat pada grup paduan suara yang terdiri dari beberapa suara (sopran, alto, tenor, dan suara bas) yang diiringi dengan alat musik (gitar, organ, piiano, atau orkestra).
Alunan masing-masing suara berwujud komposisi musik yang kompak dan manis. Pada umumnya tekstur atau corak musik adalah hasil golongan dari irama, melodi, harmoni, dan dinamik.
8. Tempo
Tempo merupakan istilah untuk menggambarkan cepat lambatnya lagu yang dinyanyikan. Tanda tempo biasanya menggunakan bahasa Italia. Berikut ini beberapa istilah tempo utama dalam musik nontradisional.
a. Allegro : cepat
b. Alegreto : agak cepat
c. Presto : cepat sekali
d. Moderato : sedang
e. Andante : agak lambat
f. Adagio : lambat
g. Largo : lambat sekali
h. Accelerendo : makin cepat
i. Titardanda : makin lambat
j. Termata : diperpanjang lebih lama
9. Dinamik
Dinamik merupakan keras lemah sebuah nada yang dinyanyikan. Dinamik lagu akan mempengaruhi suasana lagu tersebut. Tanda dan istilah dinamik adalah untuk menyatakan besar kecilnya suara, atau keras lunaknya suara, dan perubahan keras lunak suara itu.
F = forte = keras
inf = mezzoforte = agak keras
FF = fortissima = keras sekali
mp = mezzopiano = agak lunak
< = crese=cresedo = makin keras
> = decres-decrecendo = makin lunak
dim-diminuerido = menghilang
subilo F-subita forte = tiba-tiba keras
subita F-subita piano = tiba-tiba lunak
10. Gaya
Gaya adalah cara menyampaikan melodi atau lagu tersambung dengan halus atau terputus-putus. Tanda-tanda dalam gaya, sebagai berikut:
♩♩ legato = tersambung
Menyanyikan suatu lagu secara berkelompok dapat dilakukan dalam bentuk paduan suara atau koor.
Paduan suara merupakan istilah yang menunjuk kepada ansambel musik yang terdiri atas penyanyi-penyanyi maupun musik yang dibawakan ansambel tersebut.
Menyanyi secara berkelompok dapat dilakukan dengan satu suara, dua suara, atau lebih. Menyanyi berkelompok dengan menggunakan satu suara disebut juga unisono.
Dalam paduan suara jika menggunakan unisono maka mengharuskan seluruh penyanyinya menyuarakan nada yang sama.
Demikian juga dalam musik ansambel, semua alat musik dimainkan dengan nada sama. Unisono atau lagu dengan satu suara ini biasanya diciptakan oleh penciptanya dalam pola yang sederhana.
Lagu unisono terdiri atas satu melodi utama. Melodi merupakan rangkaian dari nada-nada yang telah dipilih untuk mewakili keinginan pencipta lagu agar sesuai dengan tema dan makna lagu tersebut.
Solmisasi tangga nada terdiri atas do re mi fa sol la si do. Pilihan nada-nada yang mudah di nyanyikan, misalnya nada yang tidak terlalu jauh contoh do ke mi kemudian fa lalu melangka ke re.
Selain itu lirik lagu dapat dibuat sebelum atau sesudah melodi lagu. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam bernyanyi unisono antara lain:
1. Warna Suara
Dalam membentuk paduan suara atau vocal group, penyusunan kelompok didasarkan ada warna suara dan kemampuan anggota untuk menjangkau nada-nada tinggi atau rendah. Warna suara antara laki-laki dan wanita berbeda, berikut ini adalah perbedaanya:
a. Suara Wanita
Suara wanita terdiri atas sopran, mezzosopran, dan alto. Suara sopran umumnya dikela dengan bunyi cemerlang, terasa ringan dengan pembawaan yang lincah, dan wilayah nadanya paling tinggi dari semua jenis suara manusia. Suara alto memiliki warna yang agak gelap atau wilayah nadanya rendah. Adapun warna dan wilayah nada dari suara mezzosopran berada di antara sopran dan alto.
b. Suara Laki-Laki
Suara laki-laki dibedakan atas tenor, bariton, dan bas. Suara tenor, mempunyai warna terang dan nyaring. Suara bas berwarna gelap dengan pembawaan yang berat dan dalam. Suara bas merupakan suara dengan wilayah nada yang paling rendah di antara semua jenis suara manusia. Adapun warna dan wilayah nada dari suara bariton berada di antara tenor dan bas.
2. Keseimbangan Suara/Balance
Dalam merencanakan kelompok paduan suara atau vocal group, harus diperhatikan mengenai keseimbangan kekuatan suara antara tiap kelompok.
3. Kepaduan Suara/Blending
Dalam paduan suara atau vocal group terdapat sejumlah suara manusia yang dikelompokkan menurut peran yang ditentukan oleh partitur serta warna suara. Tiap kelompok (sopran, alto, tenor, dan bas) harus merupakan satu unit dengan suara yang padu, bulat, dan menyatu (blend).
Hal yang mempengaruhi blending dala tiap kelompok antara lain pitch yang tepat, kualitas suara yang baik, penggunaan register yang sama, vibrasi suara yang terkendali, dan tingkat takaran, dinamik yang seragam.
Ketika bernyanyi, berbagai organ di tubuh kita bekerja secara bersamaan. Agar kita dapat bernyanyi dengan baik, maka kita harus memahami pemeliharaan organ-organ tersebut dengan baik dan benar.
Pemeliharaan organ-organ tubuh sangat penting agar suara tidak rusak atau terganggu.
Paduan suara merupakan istilah yang menunjuk kepada ansambel musik yang terdiri atas penyanyi-penyanyi maupun musik yang dibawakan ansambel tersebut.
Menyanyi secara berkelompok dapat dilakukan dengan satu suara, dua suara, atau lebih. Menyanyi berkelompok dengan menggunakan satu suara disebut juga unisono.
Dalam paduan suara jika menggunakan unisono maka mengharuskan seluruh penyanyinya menyuarakan nada yang sama.
Demikian juga dalam musik ansambel, semua alat musik dimainkan dengan nada sama. Unisono atau lagu dengan satu suara ini biasanya diciptakan oleh penciptanya dalam pola yang sederhana.
Lagu unisono terdiri atas satu melodi utama. Melodi merupakan rangkaian dari nada-nada yang telah dipilih untuk mewakili keinginan pencipta lagu agar sesuai dengan tema dan makna lagu tersebut.
Solmisasi tangga nada terdiri atas do re mi fa sol la si do. Pilihan nada-nada yang mudah di nyanyikan, misalnya nada yang tidak terlalu jauh contoh do ke mi kemudian fa lalu melangka ke re.
Selain itu lirik lagu dapat dibuat sebelum atau sesudah melodi lagu. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam bernyanyi unisono antara lain:
1. Warna Suara
Dalam membentuk paduan suara atau vocal group, penyusunan kelompok didasarkan ada warna suara dan kemampuan anggota untuk menjangkau nada-nada tinggi atau rendah. Warna suara antara laki-laki dan wanita berbeda, berikut ini adalah perbedaanya:
a. Suara Wanita
Suara wanita terdiri atas sopran, mezzosopran, dan alto. Suara sopran umumnya dikela dengan bunyi cemerlang, terasa ringan dengan pembawaan yang lincah, dan wilayah nadanya paling tinggi dari semua jenis suara manusia. Suara alto memiliki warna yang agak gelap atau wilayah nadanya rendah. Adapun warna dan wilayah nada dari suara mezzosopran berada di antara sopran dan alto.
b. Suara Laki-Laki
Suara laki-laki dibedakan atas tenor, bariton, dan bas. Suara tenor, mempunyai warna terang dan nyaring. Suara bas berwarna gelap dengan pembawaan yang berat dan dalam. Suara bas merupakan suara dengan wilayah nada yang paling rendah di antara semua jenis suara manusia. Adapun warna dan wilayah nada dari suara bariton berada di antara tenor dan bas.
2. Keseimbangan Suara/Balance
Dalam merencanakan kelompok paduan suara atau vocal group, harus diperhatikan mengenai keseimbangan kekuatan suara antara tiap kelompok.
3. Kepaduan Suara/Blending
Dalam paduan suara atau vocal group terdapat sejumlah suara manusia yang dikelompokkan menurut peran yang ditentukan oleh partitur serta warna suara. Tiap kelompok (sopran, alto, tenor, dan bas) harus merupakan satu unit dengan suara yang padu, bulat, dan menyatu (blend).
Hal yang mempengaruhi blending dala tiap kelompok antara lain pitch yang tepat, kualitas suara yang baik, penggunaan register yang sama, vibrasi suara yang terkendali, dan tingkat takaran, dinamik yang seragam.
Ketika bernyanyi, berbagai organ di tubuh kita bekerja secara bersamaan. Agar kita dapat bernyanyi dengan baik, maka kita harus memahami pemeliharaan organ-organ tersebut dengan baik dan benar.
Pemeliharaan organ-organ tubuh sangat penting agar suara tidak rusak atau terganggu.
Teknik vokal adalah cara orang (manusia) menghasilkan suara yang baik, merdu, dan indah sesuai keinginan pencipta lagu.
Mutu suara manusia ditentukan oleh organ-organ yang ada di dalam tubuhnya.
Teknik vokal yang baik dan benar akan menciptakan keselarasan dan keharmonisan antara instrumen dan suara yang dihasilkan seorang penyanyi.
Teknik vokal yang harus dikuasai seorang penyanyi antara lain:
1. Artikulasi
Artikulasi adalah cara mengucapkan kata-kata dalam menyanyi agar pesan lagu dapat dimengerti dan dipahami pendengar. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan artikulasi yang baik antara lain sikap badan yang tegap, posisi mulut yang benar, latihan vokalis, pembentukan bunyi vokal, dan pembentukan bunyi konsonan.
2. Pernapasan
Pernapasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya yang kemudian dikeluarkan secara sedikit demi sedikit ketika sedang bernyanyi. Cara bernapas yang baik akan membuat seseorang mampu menyanyikan lagu dengan kalimat-kalimat yang panjang tanpa terputus-putus.
3. Phasering
Phasering adalah aturan penggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Untuk mendapatkan phrasering yang baik, seorang penyanyi harus memahami arti sebuah kalimat, memahami tujuan/pesan sebuah lagu, serta memahami bahwa susunan nada dan syair lagu adalah satu kesatuan yang utuh.
4. Resonansi
Resonansi adalah usaha untuk memperindah suara dengan memfungsikan rongga-rongga udara yang ikut bervibrasi/bergetar di sekitar mulut atau tenggorokan. Kualitas dan kuantitas suara hasil penguatan resonansi akan membedakan warna suara satu instrumen dengan intrumen lainnya.
5. Vibratob
Vibrato adalah usaha memeprindah lagu dengan cara memberikan suaraa bergetar yang teratur. Vibrato biasanya kita temukan pada akhir lagu. Tidak semua syair dapat dinyanyikan dengan vibrato. Vibrato yang berlebih justru akan membuat lagu menjadi tidak enak untuk didengar karena vibrato dapat mengubah nada dan vokal.
6. Improvisasi
Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan mengubah sebagian melodi lagu secara profesional, tanpa mengubah melodi pokoknya. Adapun syair lagu yang dibawakan tidak berubah meskipun lagu telah diimprovisasi. Yang berubah adalah panjang pendeknya nilai not dan akses setiap suku kata.
7. Intonasi
Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat. Intonasi adalah teknik vokal yang berhubungan ketepatan nada (pitch) sehingga suara jernih dan nyaring serta enak didengar. Untuk mendapatkan intonasi yang baik harus memperhatikan hal-hal berupa, pendengaran yang baik, kontrol pernapasan, dan rasa musikalitas.
8. Ekspresi
Ekspresi disebut juga penjiwaan lagu. Salah satu keberhasilan seorang penyanyi dalam membawakan sebuah lagu adalah ketepatan dalam menginterpretasikan sebuah karya musik atau lagu yang sesuai dengan isi serta jiwa lagu tersebut, sehingga tepat dalam membawakannya.
Mutu suara manusia ditentukan oleh organ-organ yang ada di dalam tubuhnya.
Teknik vokal yang baik dan benar akan menciptakan keselarasan dan keharmonisan antara instrumen dan suara yang dihasilkan seorang penyanyi.
Teknik vokal yang harus dikuasai seorang penyanyi antara lain:
1. Artikulasi
Artikulasi adalah cara mengucapkan kata-kata dalam menyanyi agar pesan lagu dapat dimengerti dan dipahami pendengar. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan artikulasi yang baik antara lain sikap badan yang tegap, posisi mulut yang benar, latihan vokalis, pembentukan bunyi vokal, dan pembentukan bunyi konsonan.
2. Pernapasan
Pernapasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya yang kemudian dikeluarkan secara sedikit demi sedikit ketika sedang bernyanyi. Cara bernapas yang baik akan membuat seseorang mampu menyanyikan lagu dengan kalimat-kalimat yang panjang tanpa terputus-putus.
3. Phasering
Phasering adalah aturan penggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Untuk mendapatkan phrasering yang baik, seorang penyanyi harus memahami arti sebuah kalimat, memahami tujuan/pesan sebuah lagu, serta memahami bahwa susunan nada dan syair lagu adalah satu kesatuan yang utuh.
4. Resonansi
Resonansi adalah usaha untuk memperindah suara dengan memfungsikan rongga-rongga udara yang ikut bervibrasi/bergetar di sekitar mulut atau tenggorokan. Kualitas dan kuantitas suara hasil penguatan resonansi akan membedakan warna suara satu instrumen dengan intrumen lainnya.
5. Vibratob
Vibrato adalah usaha memeprindah lagu dengan cara memberikan suaraa bergetar yang teratur. Vibrato biasanya kita temukan pada akhir lagu. Tidak semua syair dapat dinyanyikan dengan vibrato. Vibrato yang berlebih justru akan membuat lagu menjadi tidak enak untuk didengar karena vibrato dapat mengubah nada dan vokal.
6. Improvisasi
Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan mengubah sebagian melodi lagu secara profesional, tanpa mengubah melodi pokoknya. Adapun syair lagu yang dibawakan tidak berubah meskipun lagu telah diimprovisasi. Yang berubah adalah panjang pendeknya nilai not dan akses setiap suku kata.
7. Intonasi
Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat. Intonasi adalah teknik vokal yang berhubungan ketepatan nada (pitch) sehingga suara jernih dan nyaring serta enak didengar. Untuk mendapatkan intonasi yang baik harus memperhatikan hal-hal berupa, pendengaran yang baik, kontrol pernapasan, dan rasa musikalitas.
8. Ekspresi
Ekspresi disebut juga penjiwaan lagu. Salah satu keberhasilan seorang penyanyi dalam membawakan sebuah lagu adalah ketepatan dalam menginterpretasikan sebuah karya musik atau lagu yang sesuai dengan isi serta jiwa lagu tersebut, sehingga tepat dalam membawakannya.
Kata Ansambel berasal dari bahasa Prancis, yaitu assembige ensembly, artinya berhimpun atau berkumpul.
Secara umum, musik ansambel diartikan sebagai penyajian alat-alat musik ritmis dan melodis yang dibunyikan secara bersama untuk menghasilkan suara dan musik yang harmonis.
Permainan musik ini dipimpin oleh seorang konduktor yang akan memberi aba-aba pada semua pemain musik sehingga diperoleh suara instrumen musik yang selaras.
Musik ansambel adalah bermain musik secara bersama-sama dengan menggunakan beberapa alat musik tertentu serta memainkan lagu-lagu dengan aransemen sederhana.
Bermain musik secara ansambel memerlukan kerja sama dan kekompakan. Musik ansambel merupakan salah satu jenis musik yang dimainkan minimal terdiri atas tiga jenis alat musik yang berbeda.
Harmonisasi bunyi merupakan salah satu kekuatan pada musik ansambel. Ansambel menghasilkan musik yang enak didengar.
Musik ansambel dapat dikelompokkan berdasarkan penyajiannya dan berdasarkan jenis alat musiknya.
Berdasarkan penyajiannya, musik ansambel dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut:
a. Musik ansambel sejenis, yaitu bentuk penyajian musik ansambel yang menggunakan alat-alat musik sejenis. Contohnya ansambel recorder, ansambel gitar, ansambel pianika, dan ansambel tamborin.
b. Musik ansambel campuran, yaitu bentuk penyajian musik ansambel yang menggunakan beberapa jenis alat musik atau bermacam-macam jenis alat musik. Contohnya ansambel pianika, gitar, recorder, triangle, tamborin, dan simbal.
Secara umum, musik ansambel diartikan sebagai penyajian alat-alat musik ritmis dan melodis yang dibunyikan secara bersama untuk menghasilkan suara dan musik yang harmonis.
Permainan musik ini dipimpin oleh seorang konduktor yang akan memberi aba-aba pada semua pemain musik sehingga diperoleh suara instrumen musik yang selaras.
Musik ansambel adalah bermain musik secara bersama-sama dengan menggunakan beberapa alat musik tertentu serta memainkan lagu-lagu dengan aransemen sederhana.
Bermain musik secara ansambel memerlukan kerja sama dan kekompakan. Musik ansambel merupakan salah satu jenis musik yang dimainkan minimal terdiri atas tiga jenis alat musik yang berbeda.
Harmonisasi bunyi merupakan salah satu kekuatan pada musik ansambel. Ansambel menghasilkan musik yang enak didengar.
Musik ansambel dapat dikelompokkan berdasarkan penyajiannya dan berdasarkan jenis alat musiknya.
Berdasarkan penyajiannya, musik ansambel dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut:
a. Musik ansambel sejenis, yaitu bentuk penyajian musik ansambel yang menggunakan alat-alat musik sejenis. Contohnya ansambel recorder, ansambel gitar, ansambel pianika, dan ansambel tamborin.
b. Musik ansambel campuran, yaitu bentuk penyajian musik ansambel yang menggunakan beberapa jenis alat musik atau bermacam-macam jenis alat musik. Contohnya ansambel pianika, gitar, recorder, triangle, tamborin, dan simbal.
Alat musik melodis adalah alat musik yang bernada dan mempunyai irama. Misalnya gitar,, pianika, recorder, harmonika, dan piano.
Cara memainkan alat musik melodis yang satu berbeda dengan alat musik melodis lainnya. Terdapat alat musik melodis yang ditiup, dipetik, ditekan, atau digesek. Berikut ini adalah jenis-jenis alat musik melodis:
1. Recorder
Recorder populer pada abad pertengahan melalui era barok, tetapi menurun pada abad ke-18 yang menyokong alat-alat musik orkestra, seperti flute, oboe, dan klarinet.
Recorder dihidupkan semula pada abad ke-20 dalam mengejar prestasi bersejarah maklumat musik awal, tetapi juga karena kesesuaian sebagai instrumen sederhana untuk mengajar musik dan daya tariknya untuk pemusik pemula.
Pada masa ini recorder sering dianggap sebagai alat musik anak-anak, tetapi ada juga pemain profesional yang menunjukkan kepakaran mereka bermain recorder.
2. Pianika
Pianika adalah alat musik tiup dengan bilah tuts. Tampilan muka pianika seperti halnya piano atau keyboard. Proses kerja pianika hingga menghasilkan bunyi berasal dari tiupan udara.
Pianika bisa dimainkan menggunakan mouthpiece pendek atau meouthpiece panjang dari pipa lentur yang dipasang khusus untuk meniup pianika.
3. Biola
Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima.
Nada yang paling rendah adalah G. Yang termasuk keluarga biola adalah viola, cello, dan double bass atau kontrabass.
Cara memainkan alat musik melodis yang satu berbeda dengan alat musik melodis lainnya. Terdapat alat musik melodis yang ditiup, dipetik, ditekan, atau digesek. Berikut ini adalah jenis-jenis alat musik melodis:
1. Recorder
Recorder populer pada abad pertengahan melalui era barok, tetapi menurun pada abad ke-18 yang menyokong alat-alat musik orkestra, seperti flute, oboe, dan klarinet.
Recorder dihidupkan semula pada abad ke-20 dalam mengejar prestasi bersejarah maklumat musik awal, tetapi juga karena kesesuaian sebagai instrumen sederhana untuk mengajar musik dan daya tariknya untuk pemusik pemula.
Pada masa ini recorder sering dianggap sebagai alat musik anak-anak, tetapi ada juga pemain profesional yang menunjukkan kepakaran mereka bermain recorder.
2. Pianika
Pianika adalah alat musik tiup dengan bilah tuts. Tampilan muka pianika seperti halnya piano atau keyboard. Proses kerja pianika hingga menghasilkan bunyi berasal dari tiupan udara.
Pianika bisa dimainkan menggunakan mouthpiece pendek atau meouthpiece panjang dari pipa lentur yang dipasang khusus untuk meniup pianika.
3. Biola
Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima.
Nada yang paling rendah adalah G. Yang termasuk keluarga biola adalah viola, cello, dan double bass atau kontrabass.
Alat musik ritmis adalah alat musik yang tidak mempunyai nada atau nada yang dihasilkan bukanlah nada tetap.
Alat musik ritmis memiliki fungsi sebagai alat musik pengiring dan juga digunakan untuk mengatur tempo lagu. Adapun contoh alat musik ritmis sebagai berikut:
1. Tamborin
Tamborin merupakan salah satu alat musik ritmis yang digunakan untuk mengiringi lagu-lagu yang berirama riang.
Tamborin berbentuk lingkaran logam yang pada sisi-sisinya terdapat bulatan-bulatan yang dipasang rangkap. Tamborin ada juga yang menggunakan kulit.
Tamborin memiliki beberapa simbal atau kecincing logam kecil di sekeliling bingkainya yang akan mengeluarkan bunyi gemerincing bila alat musik ini dogoyangkan.
2. Rebana
Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. Memiliki bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing.
3. Drum
Drum termasuk kelompok alat musik pukul yang terdiri dari kulit yang direntangkan dan dipukul dengan tangan atau sebuah batang.
Selain kulit, drum juga dapat dibuat dari bahan lain, misalnya plastik. Drum di seluruh dunia memiliki banyak jenis, misalnya kendang, timpani, dan lain-lain.
4. Kastanyet
Kastanyet merupakan alat musik yang terdiri atas sepasang kepingan gading atau kayu keras yang cekung ayng digesek-gesekkan dengan ibu jari untuk mengiringi irama tari-tarian Spanyol.
Kastanyet dimainkan dengan cara meletakkannya ditangan kiri lalu tangan kanan menepuk tangan kiri yang memegang kastanyet.
5. Triangle
Triangle merupakan alat musik dengan penampilan yang sangat sederhana berbentuk segitiga. Triangle termasuk dalam kategori perkusi idiofon yang berarti menghasilkan suara dari getaran seluruh badanginstrumen tersebut.
Triangle merupakan alat musik dari bahan besi logam berbentuk segitiga. Cara memainkannya adalah tangan kiri memegang gantungan tali, sedangkan tangan kanan memukul dengan batang pemukul dari besi.
6. Simbal
Simbal merupakan alat musik yang telah dimainkan sejak zaman kuno. Simbal terdiri atas sepasang lempengan logam berbentuk lingkaran. Bagian tengah menonjol.
Cara memainkannya kedua lempengan diadu dan digesekkan. Contoh simbal tangan digunakan pada marching band
Alat musik ritmis memiliki fungsi sebagai alat musik pengiring dan juga digunakan untuk mengatur tempo lagu. Adapun contoh alat musik ritmis sebagai berikut:
1. Tamborin
Tamborin merupakan salah satu alat musik ritmis yang digunakan untuk mengiringi lagu-lagu yang berirama riang.
Tamborin berbentuk lingkaran logam yang pada sisi-sisinya terdapat bulatan-bulatan yang dipasang rangkap. Tamborin ada juga yang menggunakan kulit.
Tamborin memiliki beberapa simbal atau kecincing logam kecil di sekeliling bingkainya yang akan mengeluarkan bunyi gemerincing bila alat musik ini dogoyangkan.
2. Rebana
Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. Memiliki bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing.
3. Drum
Drum termasuk kelompok alat musik pukul yang terdiri dari kulit yang direntangkan dan dipukul dengan tangan atau sebuah batang.
Selain kulit, drum juga dapat dibuat dari bahan lain, misalnya plastik. Drum di seluruh dunia memiliki banyak jenis, misalnya kendang, timpani, dan lain-lain.
4. Kastanyet
Kastanyet merupakan alat musik yang terdiri atas sepasang kepingan gading atau kayu keras yang cekung ayng digesek-gesekkan dengan ibu jari untuk mengiringi irama tari-tarian Spanyol.
Kastanyet dimainkan dengan cara meletakkannya ditangan kiri lalu tangan kanan menepuk tangan kiri yang memegang kastanyet.
5. Triangle
Triangle merupakan alat musik dengan penampilan yang sangat sederhana berbentuk segitiga. Triangle termasuk dalam kategori perkusi idiofon yang berarti menghasilkan suara dari getaran seluruh badanginstrumen tersebut.
Triangle merupakan alat musik dari bahan besi logam berbentuk segitiga. Cara memainkannya adalah tangan kiri memegang gantungan tali, sedangkan tangan kanan memukul dengan batang pemukul dari besi.
6. Simbal
Simbal merupakan alat musik yang telah dimainkan sejak zaman kuno. Simbal terdiri atas sepasang lempengan logam berbentuk lingkaran. Bagian tengah menonjol.
Cara memainkannya kedua lempengan diadu dan digesekkan. Contoh simbal tangan digunakan pada marching band
Alat musik harmonis adalah alat yang digunakan untuk melodi pokok suatu lagu atau untuk mengiringi lagu.
Jenis alat musik harmonis ada bermacam-macam, ada yang bersumber dari dawai, dan ada juga dari elektronik.
Contoh alat musik harmonis, yaitu sebagai berikut:
1. Piano
Piano merupakan perangkat alat musik yang berupa jajaran bilah-bilah papan nada yang membentuk urutan tangga nada yang dimainkan oleh kedua tangan dengan sepuluh jarinya secara bergantian atau bersamaan dengan menekan tuts yang menghasilkan nada dan melodi serta akor yang harmonis.
2. Keyboard
Keyboard merupakan alat musik elektrik yang berbentuk papan dan dilengkapi dengan dua junis tuts berwarna hitam dan putih.
Keyboard difasilitasi dengan berbagai macam suara, sehingga bisa dipakai untuk menggantikan instrumen musik yang dibutuhkan tanpa harus memiliki alatnya.
3. Gitar
Gitar merupakan salah satu jenis alat musik modern yang banyak digemari banyak orang. Gitar dimainkan dengan cara dipetik dengan jari atau dapat pula dimainkan dengan plektrum dan untuk memainkan pun tergolong cukup mudah.
Jenis alat musik harmonis ada bermacam-macam, ada yang bersumber dari dawai, dan ada juga dari elektronik.
Contoh alat musik harmonis, yaitu sebagai berikut:
1. Piano
Piano merupakan perangkat alat musik yang berupa jajaran bilah-bilah papan nada yang membentuk urutan tangga nada yang dimainkan oleh kedua tangan dengan sepuluh jarinya secara bergantian atau bersamaan dengan menekan tuts yang menghasilkan nada dan melodi serta akor yang harmonis.
2. Keyboard
Keyboard merupakan alat musik elektrik yang berbentuk papan dan dilengkapi dengan dua junis tuts berwarna hitam dan putih.
Keyboard difasilitasi dengan berbagai macam suara, sehingga bisa dipakai untuk menggantikan instrumen musik yang dibutuhkan tanpa harus memiliki alatnya.
3. Gitar
Gitar merupakan salah satu jenis alat musik modern yang banyak digemari banyak orang. Gitar dimainkan dengan cara dipetik dengan jari atau dapat pula dimainkan dengan plektrum dan untuk memainkan pun tergolong cukup mudah.
Posting Komentar