Bagaimana Perkembangan Ilmu Geografi?

2 minute read

Berdasarkan asal-usulnya, ilmu geografi termasuk ilmu yang tua. Geografi muncul sejak abad ke-300 SM ketika bangsa Yunani melalui Eratosthenes, memperkenalkan geografi se bagai gambaran atau tulisan permukaan bumi (Maryani, 2006). 

Secara etimologis, dalam bahasa Yunani kata geografi berasal dari kata “geo” yang berarti bumi dan “graphia” berarti gambaran. Dengan demikian, geografi didefinisikan sebagai studi tentang tempat dan hubungan antara manusia dan lingkungannya. 

Beberapa tokoh seperti Aristoteles, Strabo, Ptolemeus, dan Herodotus kemudian mengembangkan ilmu geografi. 

Bahkan Ptolomeus, yang juga dikenal sebagai ahli matematika dan astronomi, merupakan orang yang pertama kali mengenalkan peta. 

Perkembangan ilmu geografi seiring dengan sejarah manusia untuk mengenal ling kungan dan wilayah yang lain. 

Ahli geografi mempelajari sifat fisik permukaan bumi maupun masyarakat manusia yang tersebar di atasnya. Mereka juga meneliti interaksi budaya manusia dengan ling kungan alam, serta dampak lokasi dan tempat tinggal pada manusia. 

Geografi berupaya memahami ruang dan tempat suatu obyek ditemukan, proses dan alasan keberadaan obyek itu di suatu tempat, serta perkembangan dan perubahannya seiring waktu. 

Pada Abad Pertengahan, ilmu geografi juga dikembangkan oleh bangsa Arab ya itu oleh Idrisi, Ibnu Battutah, dan Ibnu Khaldun. 

 Mereka melakukan perjalanan ke berbagai penjuru negeri yang bertujuan meningkatkan pengetahuan mereka tentang dunia. 

Dalam salah satu karyanya, Travels in Asia and Africa 1325-1354, Ibnu Battutah mendeskripsikan bentang alam lingkungan yang ia kunjungi, sekaligus aspek budaya, ekonomi, dan po litik suatu masyarakat. 

Di akhir Abad Per tengahan, Marco Polo, seorang penjelajah asal Italia, telah mendokumentasikan per jalanannya ke berbagai penjuru negeri Asia hingga sampai ke Cina melalui jalur sutera. Karya Marco Polo tersebut membangkitkan minat mempelajari geografi di luar dunia Muslim. 

Beberapa wilayah di Nusantara pernah menjadi daerah persinggahan Ibnu Battutah dan Marco Polo. Perkembangan ilmu geografi juga seiring dengan Abad Renaisans di Eropa yang mendorong keinginan untuk menjelajahi bagian dunia yang belum diketahui. 

Perjalanan tersebut nantinya mengarah pada penjelajahan untuk penemuan-penemuan besar. Di Nusantara, perkembangan ilmu geografi diperkenalkan oleh Alfred Russel Wallace, naturalis asal Inggris. 

Wallace menjelajahi Malaka, Singapura, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Ambon, hingga Papua pada tahun 1854–1862. Kisah perjalanan Wallace kemudian diterbitkan pada 1869 dengan judul The Malay Archipelago. 

Buku tersebut mendokumentasikan keanekaragaman hayati di Nusantara. Tokoh yang dikenal dengan bapak biogeografi ini kemudian memperkenalkan teori Garis Wallace, garis imajiner yang mengelompokkan flora dan fauna berdasarkan wilayah di Indonesia. 

Perkembangan geografi juga sejalan dengan berbagai penemuan teknologi seperti fotografi udara, sensor jarak, komputer, dan satelit yang membantu pemahaman manusia tentang peta dan pemetaan. 

Beberapa ahli geografi, menjelaskan geografi sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara alam dan manusia di permukaan bumi. Berdasarkan KBBI, geografi adalah ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi. 

Geografi menjelaskan sifat bumi melalui fenomena alam serta interaksi dengan manusia sebagai penghuninya. 

Ahli geografi mempelajari lanskap bumi, atmosfer, lingkungan alam, dan manusia. Geografi juga mengkaji perubahan dan proses kehidupan kumpulan manusia atau penduduk seiring dinamika yang terjadi pada bumi dalam rentang waktu yang panjang.

iklan tengah