Jelaskan sifat-sifat wajib Rasul!

Rasul sebagai utusan Allah Swt. memiliki sifat-sifat yang melekat pada dirinya. Sifat-sifat ini sebagai bentuk kebenaran seorang rasul. 

Sifat-sifat tersebut adalah sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz. Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak bisa disebut seorang rasul jika tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib ini ada 4, yaitu seperti berikut 

a. As-Siddiq 
As-Siddiq, yaitu rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim as. kepada bapaknya adalah perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh bapaknya adalah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan mudarat, jauhilah. 

Peristiwa ini diabadikan pada Q.S. Maryam/19: 41, berikut ini: Artinya: “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab (al-Qur’an), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan seorang nabi.” (Q.S. Maryam/19: 41) 

b. Al-Amanah 
Al-Amanah, yaitu rasul selalu dapat dipercaya. Di saat kaum Nabi Nuh as. mendustakan apa yang dibawa olehnya. Allah Swt. pun menegaskan bahwa Nuh as., adalah orang yang terpercaya (amanah). Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. asy-Syu’ara/2 1-17 berikut ini: Artinya: “Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa sesungguhnya aku ini seorang rasul keperayaan (yang diutus) kepadamu.” (Q.S. asy-Syu’ara/2: 117) 

c. At-Tablig 
At-Tablig, yaitu rasul selalu menyampaikan wahyu. Tidak ada satu pun ayat yang disembunyikan Nabi Muhammad saw. dan tidak disampaikan kepada umatnya. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Ali bin Abi Talib ditanya tentang wahyu yang tidak terdapat dalam al-Qur’an, Ali pun menegaskan bahwa: “Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap al-Qur’an.” 

Penjelasan ini terkait dengan Q.S. al-Maidah/5: 7 berikut ini. Artinya: “Wahai rasul Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. dan Allah Swt memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah Swt. tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (Q.S. al-Maidah/5: 7) 

d. Al-Fatanah 
Al-Fatanah, yaitu rasul memiliki kecerdasan yang tinggi. Ketika terjadi perselisihan antara kelompok kabilah di Mekah, setiap kelompok memaksakan kehen dak untuk meletakkan al-Hajar al-Aswad (batu hitam) di atas Ka’bah. 

Rasulullah saw. lalu menengahi dengan cara semua kelompok yang bersengketa agar memegang ujung kain yang dibawa nya. Kemudian, Nabi meletak kan batu itu di tengahnya, dan mereka semua mengangkat hingga sampai di atas Ka’bah. Sungguh cerdas Rasulullah saw.

iklan tengah