Air Laut

Salah datu faktor untuk menentukan sifat dari lautan adalah dengan cara melihat ciri-ciri dari lauta itu sendiri.
Pada pembahasan kali ini kita akan membicarakan zat cair ini dan bagaimana pentingnya mereka dalam memelihara lautan sebagai suatu lingkungan hidup bagi organisme-organisme lautan.

AIR SEBAGAI ZAT PELARUT
Air adalah  suatu zat pelarut yang bersifat sangat berdaya guna, yang mampu melarutkan zat-zat lain dalam jumlah yang lebih besar daripada zat cair lainnya.
Sifat ini dapat dilihat dari banyaknya unsur-unsur pokok yang terdapat dalam air laut.
Diperkirakan hampir 50 trilliun metrik ton garam yang larut dalam air laut. Garam-garam utama bersama-sama dengan konsentrasi mereka dapat dilihat pada pada tabel dibawah ini.
Unsur-unsur utama air laut, bersama-sama dengan besarnya konsentrasi yang dihitung dalam perbandingan berat perseribu (Open University Course inOceanography, 1977; Hutabarat dan Stewart, 1985:54)
Disamping bentuk garam-garam utama ini, sebenarnya masih ada bentuk garam yang lain tetapi mereka terdapat dalam air laut dalam jumlah yang relatif sangat kecil, sehingga tidak turut dicantumkan dalam Daftar.

Konsentrasi rata-rata seluruh garam yang terdapat didalam air laut dikenal sebagai salinitas. Konsentrasi ini biasanya sebesar 3% dari beras seluruhnya (lihat gambar diatas). Mereka biasanya lebih sering disebut sebagai bagian perseribu atau biasa ditulis dengan 35°/oo.
Konsentrasi garam-garam ini jumlahnya relatif sama dalam setiap contoh-contoh air laut, sekalipun mereka diambil dari tempat yang berbeda diseluruh dunia.
Oleh karena itu tidak diperlukan mengukur seluruh salinitas setiap kali.

Dalam hal ini sudah cukup menghitung salinitas pada suatu daerah saja dan dari hasil pengukuran ini dapat dipakai untuk menetukan salinitas dari daerah-daerah yang lain.
Cara yang biasa dipergunakan untuk menetukan salinitas adalah dengan menghitung jumlah kadar klor yang ada dalam satu sampel (Chlorinitas).
Dari hasil pengukuran ini kita kemudian dapat menentukan besarnya salinitas.

Rumus yang digunakan adalah:

salinitas = klorinitas x 1.817

Hampir semua organisme laut hanya dapat hidup  pada daerah-daerah yang mempunyai perubahan salinitas yang sangat kecil.
Daerah estuarin adalah suatu daerah dimana kadar salinitasnya berkurang, karena adanya sejumlah air tawar yang masuk yang berasal dari sungai-sungai dan juga disebabkan oleh terjadinya pasang surut daerah ini


Sumber: 

Hutabarat, Sahala dan Stewart M. Evans. 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

iklan tengah