Pencemaran Lautan
----
Pada mulanya orang berpikir bahwa dengan melihat luasnya lautan ini, maka semua hasil buangan sampah dan sisa-sisa industi yang berasal dari aktivitas manusia di daratan seluruhnya dapat ditampung oleh lautan tanpa membuat suatu akibat yang membahayakan.
Bahan pencemar yang masuk kedalam lautan akan diencerkan dan kekuatan mencemarnya secara perlahan-lahan akan diperlemah sehingga membuat mereka menjadi tidak berbahaya.
Dengan makin cepatnya pertumbuhan penduduk dunia dan makin meningkatnya lingkungan industrimengakibatkan makin banyak bahan-bahan yang bersifat racun yang duang ke laut dalam jumlah yang sulit untuk dapat dikontrol secara tepat.
Hal ini membuat para ahli dipaksa berpikir lagi. Pencemaran laut merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus ditangani secara sungguh-sungguh. Sudah terbukti banyak kecelakaan di lautan yang mengakibatkan tercecernya bahan-bahan yang bersifat racun dalam jumlah yang sangat besar.
Pada mulanya orang berpikir bahwa dengan melihat luasnya lautan ini, maka semua hasil buangan sampah dan sisa-sisa industi yang berasal dari aktivitas manusia di daratan seluruhnya dapat ditampung oleh lautan tanpa membuat suatu akibat yang membahayakan.
Bahan pencemar yang masuk kedalam lautan akan diencerkan dan kekuatan mencemarnya secara perlahan-lahan akan diperlemah sehingga membuat mereka menjadi tidak berbahaya.
Dengan makin cepatnya pertumbuhan penduduk dunia dan makin meningkatnya lingkungan industrimengakibatkan makin banyak bahan-bahan yang bersifat racun yang duang ke laut dalam jumlah yang sulit untuk dapat dikontrol secara tepat.
Hal ini membuat para ahli dipaksa berpikir lagi. Pencemaran laut merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus ditangani secara sungguh-sungguh. Sudah terbukti banyak kecelakaan di lautan yang mengakibatkan tercecernya bahan-bahan yang bersifat racun dalam jumlah yang sangat besar.
Pengaruh kerusakan pantai akibat pencemaran umumnya dapat ditanggulangi secara cepat, tetapi lain halnya apabila hal tersebut terjadi di lautan bebas. Hal ini benar-benar akan sangat memprihatinkan karena bahan-bahan pencemar tersebut secara perlahan-lahan akan tertumpuk disini.
Dalam keadaan yang paling ektrim, tetapi mdah-mudahan tidak akan terjadi adalah bahwa mereka dapat meracuni tumbuh-tumbuhan renik (fitoplanton). Seperti kita ketahui bahwa organisme ini merupakan produsen utama dalam sistem rantai makanan yang terjadi di lautan bebas.
Hancurnya ornagsme ini akan membuat latuan menjadi semakin tidak subur. Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila pencemaran laut merupakan suatu masalah yang sering diperdebatkan dalam kurun waktu ini. Hal ini sering membuat masalah yang berat bagi beberapa negara, sehingga daerah ini merupakan suatu tempat yang sering dipermasalahkan dan diteliti secara seksama.
Tetapi pada waktu ini kita belum cukup mempunyai pengalaman tentang ekosistim lautan atau pengaruh pencemaran terhadap kehidupan laut yang merupakan dasar penilaian yang nyata untuk mengetahui sejauh mana pencemaran sudah pada tingkat yang berbahaya.
Pada postingan ini, kita akan lebih banyak membicarakan atau memandang pengaruh utama pencemaran dan problema-problema yang berhubungan dengan penelitian dalam bidang biologi laut.
----
Tetapi pada waktu ini kita belum cukup mempunyai pengalaman tentang ekosistim lautan atau pengaruh pencemaran terhadap kehidupan laut yang merupakan dasar penilaian yang nyata untuk mengetahui sejauh mana pencemaran sudah pada tingkat yang berbahaya.
Pada postingan ini, kita akan lebih banyak membicarakan atau memandang pengaruh utama pencemaran dan problema-problema yang berhubungan dengan penelitian dalam bidang biologi laut.
----
Pencemaran minyak dapat mempunyai pengaruh yang luas terhadap hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu daerah. Minyak yang mengapung terutama sekali amat berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang di atas permukaan air.
Seperti auk (jenis burung laut yang hidup di daerah subtropik) dan guillemot (jenis burung laut kutub). Tubuh burung-burung ini akan tertutup oleh minyak, kemudian dalam usahanya untuk membersihkan tubuh mereka dari minyak, mereka biasanya akan menjilat-jilat bulunya. Akibatnya mereka banyak meminum minyak dan mencemari dirinya sendiri.
Tumpahan minyak dari kapal tanker Torrey Canyon yang begitu banyak telah menyapu seluruh daerah permukiman burung laut sehingga mengakibatkan kurang lebih 100.000 burung terbunuh.
Kerusakan yang hebat dapat terjadi apabila minyak ini mencapai daerah pantai. Keadaan yang demikian dapat mencelakakan dan meracuni organisme-organisme yang hidup disini. Beberapa kasus pencemaran minyak telah menghancurkan hewan dan tumbuhan yang hidup di daerah berbatu-batu dan berpasir di wilayah pantai. Dan juga merusak area hutam mangrove serta daerah air payau secara luas.
Akan tetapi pembersihan akibat pencemaran minyak oleh mikroorganisme umumnya berjalan sangat cepat. Mikroorganisme akan segera emnghancurkan ikatan organik minyak, sehingga banyak contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa hampir semua daerah pantai yang terkena ceceran minyak secara berat telah bersih kembali hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.
Kerusakan yang lebih parah justru disebabkan oleh usaha-usaha untuk membersihkan pencemaran minyak itu sendiri. Obat-obat pembersih yang bersifat racun (detergen) yang ditebarkan di atas genangan minyak dimaksudkan untuk memisah dan menybarkan tumpahan minyak, tetapi perlakuan ini justru akan membunuh organisme-organisme laut yang hdup disitu. Perlakuan tersebut ternyata malahan menghalangi proses pembersihan.
Hal ini dapat dilihat pada daerah pantai yang menggunakan perlakuan dengan detergen, ternyata mengalami proses pembersihan lebih lambat jika dibandingkan dengan daerah pantai lainnya yang tanpa menggunakan detergen.
----
Pada saat ini industri minyak dunia telah berkembang begitu pesat, sehingga kecelakaan-kecelakaan yang mengakibatkan tercecernya minyak di lautan hampir tidak dapat dielakan.
Kapal-kapal tanker yang melintasi samudera telah mengangkut minyak mentah dalam jumlah yang begitu besar setiap tahun. Kecelakaan pelayaran semacam ini merupakan sumber utama pencemaran minyak yang terjadi di lautan,
Apabila hal ini terjadi, maka jumlah minyak yang begitu besar akan tercecer di laut. Akibatnya minyak ini akan mengapung di atas permukaan laut yang akhirnya terbawa arus dan mengumpul di pantai.
Sebagai contoh, (1) kecelakaan laut seperti tenggelamnya kapal tanker Torrey Canyon di perairan lepas pantai Inggris pada tahun 197, (2) kandasnya kapal tanker Showa Maru di perairan selat Malaka pada tahun 1975, (3) kapal Amoco Cadiz yang mengalami nasib sama di perairan lepas pantai Perancis pada tahun 1978.
Kecelakaan pengeboran minyak Santa Barbara di Teluk Meksiko juga mengakibatkan pengaruh yang sama dimana beribu-rubu ton minyak terbawa arus sampai ke dekat pantai California.
Kapal-kapal tanker yang melintasi samudera telah mengangkut minyak mentah dalam jumlah yang begitu besar setiap tahun. Kecelakaan pelayaran semacam ini merupakan sumber utama pencemaran minyak yang terjadi di lautan,
Apabila hal ini terjadi, maka jumlah minyak yang begitu besar akan tercecer di laut. Akibatnya minyak ini akan mengapung di atas permukaan laut yang akhirnya terbawa arus dan mengumpul di pantai.
Sebagai contoh, (1) kecelakaan laut seperti tenggelamnya kapal tanker Torrey Canyon di perairan lepas pantai Inggris pada tahun 197, (2) kandasnya kapal tanker Showa Maru di perairan selat Malaka pada tahun 1975, (3) kapal Amoco Cadiz yang mengalami nasib sama di perairan lepas pantai Perancis pada tahun 1978.
Kecelakaan pengeboran minyak Santa Barbara di Teluk Meksiko juga mengakibatkan pengaruh yang sama dimana beribu-rubu ton minyak terbawa arus sampai ke dekat pantai California.
Pencemaran minyak dapat mempunyai pengaruh yang luas terhadap hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu daerah. Minyak yang mengapung terutama sekali amat berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang di atas permukaan air.
Seperti auk (jenis burung laut yang hidup di daerah subtropik) dan guillemot (jenis burung laut kutub). Tubuh burung-burung ini akan tertutup oleh minyak, kemudian dalam usahanya untuk membersihkan tubuh mereka dari minyak, mereka biasanya akan menjilat-jilat bulunya. Akibatnya mereka banyak meminum minyak dan mencemari dirinya sendiri.
Image by: serdaducemara Kondisi Burung yang Terpapar Tumpahan Minyak di Lautan Lepas |
Tumpahan minyak dari kapal tanker Torrey Canyon yang begitu banyak telah menyapu seluruh daerah permukiman burung laut sehingga mengakibatkan kurang lebih 100.000 burung terbunuh.
Kerusakan yang hebat dapat terjadi apabila minyak ini mencapai daerah pantai. Keadaan yang demikian dapat mencelakakan dan meracuni organisme-organisme yang hidup disini. Beberapa kasus pencemaran minyak telah menghancurkan hewan dan tumbuhan yang hidup di daerah berbatu-batu dan berpasir di wilayah pantai. Dan juga merusak area hutam mangrove serta daerah air payau secara luas.
Akan tetapi pembersihan akibat pencemaran minyak oleh mikroorganisme umumnya berjalan sangat cepat. Mikroorganisme akan segera emnghancurkan ikatan organik minyak, sehingga banyak contoh-contoh yang memperlihatkan bahwa hampir semua daerah pantai yang terkena ceceran minyak secara berat telah bersih kembali hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.
Kerusakan yang lebih parah justru disebabkan oleh usaha-usaha untuk membersihkan pencemaran minyak itu sendiri. Obat-obat pembersih yang bersifat racun (detergen) yang ditebarkan di atas genangan minyak dimaksudkan untuk memisah dan menybarkan tumpahan minyak, tetapi perlakuan ini justru akan membunuh organisme-organisme laut yang hdup disitu. Perlakuan tersebut ternyata malahan menghalangi proses pembersihan.
Hal ini dapat dilihat pada daerah pantai yang menggunakan perlakuan dengan detergen, ternyata mengalami proses pembersihan lebih lambat jika dibandingkan dengan daerah pantai lainnya yang tanpa menggunakan detergen.
----
Beberapa logam berat merupakan komponen yang penting yang dibutuhkan di dalam makanan hewan dalam jumlah yang sangat kecil.
Jenis logam berat tersebut antara lain, besi di mana zat ini dibutuhkan dalam proses untuk menghasilkan oksidasi enzim cytochrome dan pigmen pernafasan (haemoglobin), sedangkan tembaga diperlukan dalam oksidasi cytochrome dan pyegmen haemocyanin.
Logam-logam ini akan menjadi racun apabila mereka terdapat dalam konsentrasi diatas normal seperti yang terdapat di alam.
Jenis logam berat yang lain seperti kadmium, timah dan air raksa (mercury) tidak termasuk dibutuhkan dalam proses metabolisme.
Mereka merupakan bahan pencemar yang berbahaya akibat dari pembuangan sampah-sampah ke laut secara berlebihan.
Hal ini dapat terjadi melalui tiga cara.
Pertama,
Akibat dari pembuangan sisa industri yang tidak terkontrol. Dimana mereka ini kemudian mengalir kedalam estuarin dan terus masuk ke laut.
Kedua,
Berasal dari lumpur minyak yang kadang-kadang juga mengandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi yang terbuang ke laut.
Ketiga,
Berasal dari pembakaran minyak (hidro karbon) dan batubara di daratan. Mereka melepaskan logam berat ke dalam atmosfer di mana kemudian bercampur dengan air hujan dan jatuh ke dalam laut.
Pencemaran secara serius dapat disebabkan oleh adanya pembuangan kadmium atau air raksa secara berlebihan ke laut.
Pencemaran ini telah terjadi di Teluk Minamata Jepang.
Penjelasan lengkapnya mengenai kasus pencemaran ini dapat anda baca pada kolom dibawah ini:
Pencemaran air raksa untuk kedua kalinya terjadi lagi di Jepang pada tahun 1965. Kali ini terjadi di dekat sungai Agano.
30 orang telah menjadi korban dimana lima orang diantaranya akhirnya meninggal.
Daerah pantai jepang lainnya juga banyak mengalami pencemaran akibat meningkatnya pemakaian kadmium.
Hal ini disebabkan oleh hasil buangan produksi dari perusahaan industri pertambangan dan peleburan biji-biji sulphide yang menghasilkan seng, tembaga dan timah.
Pencemaran oleh karena bahan-bahan tersebut oleh masyarakat yang tinggal di dekat sungai Jintsu dikenal sebagai 1tai-itai.
Korban akan mengalami keracunan akibat makan hasil perikanan laur seperti cumi-cumi yang telah tercemar.
Atau mereka kebanyakan minum air yang telah tercemar oleh buangan hasil tambang atau makan nasi dari hasil panen sawah-sawah yang mendapat pengairan sumber air yang telah tercemar.
----
Beberapa logam berat merupakan komponen yang penting yang dibutuhkan di dalam makanan hewan dalam jumlah yang sangat kecil.
Jenis logam berat tersebut antara lain, besi di mana zat ini dibutuhkan dalam proses untuk menghasilkan oksidasi enzim cytochrome dan pigmen pernafasan (haemoglobin), sedangkan tembaga diperlukan dalam oksidasi cytochrome dan pyegmen haemocyanin.
Logam-logam ini akan menjadi racun apabila mereka terdapat dalam konsentrasi diatas normal seperti yang terdapat di alam.
Jenis logam berat yang lain seperti kadmium, timah dan air raksa (mercury) tidak termasuk dibutuhkan dalam proses metabolisme.
Mereka merupakan bahan pencemar yang berbahaya akibat dari pembuangan sampah-sampah ke laut secara berlebihan.
Hal ini dapat terjadi melalui tiga cara.
Pertama,
Akibat dari pembuangan sisa industri yang tidak terkontrol. Dimana mereka ini kemudian mengalir kedalam estuarin dan terus masuk ke laut.
Kedua,
Berasal dari lumpur minyak yang kadang-kadang juga mengandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi yang terbuang ke laut.
Ketiga,
Berasal dari pembakaran minyak (hidro karbon) dan batubara di daratan. Mereka melepaskan logam berat ke dalam atmosfer di mana kemudian bercampur dengan air hujan dan jatuh ke dalam laut.
Pencemaran secara serius dapat disebabkan oleh adanya pembuangan kadmium atau air raksa secara berlebihan ke laut.
Pencemaran ini telah terjadi di Teluk Minamata Jepang.
Penjelasan lengkapnya mengenai kasus pencemaran ini dapat anda baca pada kolom dibawah ini:
Kasus Minamata di Jepang
Teluk Minamata terletak di kota Minamata, Kumamoto Perfecture, Jepang. Tragedi ini tejadi pada tahun 1959, sektor perekonomian utama di Minamata adalah perikanan. pada saat itu laporan mengenai penyakit aneh di Minamata sangat banyak masuk pada pemerintah daerah Kumamoto, Pasien menderita Kejang-kejang, tidak bisa bicara dengan jelas, berjalan dengan terhuyung-huyung, lumpuh, koordinasi gerakan terganggu dan gangguan fungsi kerja system syaraf lainnya. Ketika diamati lingkungan sekitar, kucing juga menjadi gila, berjalan berputar-putar, terhuyung-huyung, bahkan diceritakan sampai ada yang melompat ke laut. Tidak hanya itu, juga burung camar dan gagak yang mati dan terlihat di sepanjang teluk Minamata.
Yang lebih parahnya adalah ketika anak-anak yang lahir dengan berbagai gejala, kelumpuhan, cacat, keterbelakangan mental, bahkan ada yang meninggal beberapa hari setalah lahir. Padahal orang tua sang bayi dalam keadaan sehat, tanpa menunjukkan gejala-gejala tertentu. Hal ini menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah lokal dan pusat. Apa penyebab terjadinya penyakit aneh ini.
Yang lebih parahnya adalah ketika anak-anak yang lahir dengan berbagai gejala, kelumpuhan, cacat, keterbelakangan mental, bahkan ada yang meninggal beberapa hari setalah lahir. Padahal orang tua sang bayi dalam keadaan sehat, tanpa menunjukkan gejala-gejala tertentu. Hal ini menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah lokal dan pusat. Apa penyebab terjadinya penyakit aneh ini.
Para peneliti dari Universitas Kumamoto (Medical study group) dan Kementrian kesehatan dan kesejahteraan Jepang melaporkan bahwa pada teluk Minamata telah terjadi pencemaran methyl-mercury. Seluruh ikan dan hewan laut lainnya di teluk Minamata juga sudah tercemar, hal inilah penyebab utama penduduk mengalami gangguan pada system syaraf. Umumnya penduduk Minamata mengkonsumsi ikan rata-rata sebanyak 3 kg per harinya, sehingga hal ini menyebabkan bioakumlasi pada penderita. Penyebab pencemaran ini adalah pabrik besar yang bernama Chisso.
Pabrik Chisso
Chisso yang didirikan pada tahun 1908, merupakan pabrik yang memproduksi pupuk kimia untuk pertanian dan salah satu pabrik besar yang bergerak dalam bidang ini di Jepang. Perekonomian di Minamata menjadi kuat seiring dengan perkembangan dan besarnya jumlah produksi hasil indusri oleh Chisso.
Selain memproduksi pupuk kimia, Chisso juga memproduksi Asam asetat (Acetic acid), Vinyl Chloryde dan plasticizers. Dalam memproduksi asam asetat, Chisso menggunakan Methyl-mercury sebagai catalyst untuk membuat Acetaldehyde, Acetaldehyde inilah yang nantinya akan diubah menjadi asam asetat. Dengan sistem pengolahan limbah yang sangat buruk, Chisso membuang sampah Methyl-mercury ke teluk Minamata, hal inilah yang menjadi cikal bakal tragedy Minamata.
Tragedi Minamata
Tragedi minamata terjadi akibat penumpukan (Bioakumulasi) zat methyl-mercury pada tubuh manusia. Proses bioakumulasi terjadi karena zat methyl-mercury telah masuk ke dalam rantai makanan; laut yang telah tercemar menyebabkan plankton sebagai makanan ikan-ikan juga tercemar, kemudian zat methyl-mercury ini akan menumpuk dalam tubuh ikan, dan manusia sebagai puncak dalam rantai makanan akan memiliki kandungan zat methyl mercury terbanyak (Biomagnification).
Pabrik Chisso
Chisso yang didirikan pada tahun 1908, merupakan pabrik yang memproduksi pupuk kimia untuk pertanian dan salah satu pabrik besar yang bergerak dalam bidang ini di Jepang. Perekonomian di Minamata menjadi kuat seiring dengan perkembangan dan besarnya jumlah produksi hasil indusri oleh Chisso.
Selain memproduksi pupuk kimia, Chisso juga memproduksi Asam asetat (Acetic acid), Vinyl Chloryde dan plasticizers. Dalam memproduksi asam asetat, Chisso menggunakan Methyl-mercury sebagai catalyst untuk membuat Acetaldehyde, Acetaldehyde inilah yang nantinya akan diubah menjadi asam asetat. Dengan sistem pengolahan limbah yang sangat buruk, Chisso membuang sampah Methyl-mercury ke teluk Minamata, hal inilah yang menjadi cikal bakal tragedy Minamata.
Tragedi Minamata
Tragedi minamata terjadi akibat penumpukan (Bioakumulasi) zat methyl-mercury pada tubuh manusia. Proses bioakumulasi terjadi karena zat methyl-mercury telah masuk ke dalam rantai makanan; laut yang telah tercemar menyebabkan plankton sebagai makanan ikan-ikan juga tercemar, kemudian zat methyl-mercury ini akan menumpuk dalam tubuh ikan, dan manusia sebagai puncak dalam rantai makanan akan memiliki kandungan zat methyl mercury terbanyak (Biomagnification).
Methyl-mercury dalam tubuh dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan gangguan pada system syaraf. Methyl-mercury akan menyerang sel-sel syaraf. Proses ini bisa dijelaskan secara umum sebagai berikut; sel syaraf yang terdiri dari Actin, Tubulin dan Neurofibril. Apabila bagian ini diserang oleh methyl-mercury maka bagian actin dan tubulin akan rusak dan menyusut, sehingga microfibril yang menyampaikan ransangan akan terbuka, sehingga terjadilah gangguan mekanisme pada system syaraf. Akibat dari terganggunya sel syaraf ini sangat fatal, dimana koordinasi otak dan anggota tubuh lainnya menjadi tidak sejalan, setiap informasi yang disampaikan oleh otak tidak akan pernah sampai secara utuh pada seluruh anggota tubuh. Hal ini dapat dilihat pada tragedy Minamata dimana penderita susah untuk berbicara, kelumpuhan, berjalan terhuyung-huyung, dan efek lainnya dari gangguan sysaraf.
Kurang lebih 17.000 orang dari Kumamoto Perfecture dan Kagoshima Perfecture yang melapor kepada pemerintah terkait dengan gejala dari Minamata Byō ini. Untuk total jumlah penderita secara keseluruhan tidak dapat dilakukan, karena banyak dari mereka yang merasa malu dan tidak melaporkan diri. Pemerintah Jepang dan Chisso memberikan kompensasi pada penderita Minamata Byō, berupa; terapy, perawatan rumah sakit, dan kompensasilainnya. Dari sekian banyak jumlah penderita Minamata Byō, banyak dari mereka yang meninggal selama masa perawatan, sebelum perawatan dan kondisi lainnya yang tidak dilaporkan.
After Tragedi
Setelah kejadian ini, dalam proses yang panjang, para korban yang terkena dampak mercury menuntut ke pemerintahan dan Chisso sebagai sumber dari pencemaran ini. akhirnya pemerintah dan Chisso menyediakan ganti rugi kepada para korban yang telah didata, dan dilakukan perawatan dan rehabilitasi yang dibiayai oleh pemerintah Jepang dan Chisso sendiri.
Pada tahun 1968, Chisso menghentikan produksi asam asetatnya, seiring dengan hal itu kadar mercury yang terkandung dalam tubuh ikan dan hewan invertebrata laut lainnya mulai berkurang. Untuk mengantisipasi ikan yang telah terkontaminasi mercury, pemerintah Jepang memasang jaring di teluk Minamata, supaya ikan-ikan dan hewan invertebrata air lainnya tidak tersebar jauh.
Karena ikan-ikan yang mengandung mercury membuat mata pencaharian para nelayan menjadi hilang. Hal ini diantaisipasi oleh pemerintah dan Chisso, semua ikan-ikan yang di dalam jaring di teluk Minamata ditangkap oleh para nelayan, selanjutnya ikan-ikan tersebut akan dibeli oleh Chisso untuk dimusnahkan.
Kandungan merkuri yang terdapat pada ikan-ikan dan invertebrata air telah berkurang, dan juga penangkapan ikan-ikan yang mengandung merkuri, selanjutnya bagaimana dengan sedimentasi merkuri pada dasar perairan. Pemerintah Daerah Kumamoto melakukan pengerukan di teluk Minamata.
Sejak saat kejadian tragedi minamata, para penduduk banyak mengambil pelajaran. Mereka tidak membuang sampah pada sembarang tempat, tapi mereka memilah-milah dan mengelompokkan sampah tersebut menjadi 20 kategori. Para korban dari Minamata byo, membagi pengalaman mereka kepada anak-anak dengan datang ke sekolah-sekolah sehingga generasi selanjutnya tahu dan bisa menjaga lingkungan dengan baik, supaya tragedi Minamata tidak terulang kembali.
Pada saat ini, teluk minamata sudah bersih dan bebas dari merkuri, seperti yang diinformasikan oleh pemerintah daerah Kumamoto, bahkan teluk Minamata merupakan teluk yang terbersih di prefecture Kumamoto. Area ini juga dijadikan sebagai Eco-tourism, yang mengjarkan kita bagaimana hidup sehat dan menjaga lingkungan sehingga kita dan anak cucu kita bisa hidup pada masa yang akan datang.
Kurang lebih 17.000 orang dari Kumamoto Perfecture dan Kagoshima Perfecture yang melapor kepada pemerintah terkait dengan gejala dari Minamata Byō ini. Untuk total jumlah penderita secara keseluruhan tidak dapat dilakukan, karena banyak dari mereka yang merasa malu dan tidak melaporkan diri. Pemerintah Jepang dan Chisso memberikan kompensasi pada penderita Minamata Byō, berupa; terapy, perawatan rumah sakit, dan kompensasilainnya. Dari sekian banyak jumlah penderita Minamata Byō, banyak dari mereka yang meninggal selama masa perawatan, sebelum perawatan dan kondisi lainnya yang tidak dilaporkan.
After Tragedi
Setelah kejadian ini, dalam proses yang panjang, para korban yang terkena dampak mercury menuntut ke pemerintahan dan Chisso sebagai sumber dari pencemaran ini. akhirnya pemerintah dan Chisso menyediakan ganti rugi kepada para korban yang telah didata, dan dilakukan perawatan dan rehabilitasi yang dibiayai oleh pemerintah Jepang dan Chisso sendiri.
Pada tahun 1968, Chisso menghentikan produksi asam asetatnya, seiring dengan hal itu kadar mercury yang terkandung dalam tubuh ikan dan hewan invertebrata laut lainnya mulai berkurang. Untuk mengantisipasi ikan yang telah terkontaminasi mercury, pemerintah Jepang memasang jaring di teluk Minamata, supaya ikan-ikan dan hewan invertebrata air lainnya tidak tersebar jauh.
Karena ikan-ikan yang mengandung mercury membuat mata pencaharian para nelayan menjadi hilang. Hal ini diantaisipasi oleh pemerintah dan Chisso, semua ikan-ikan yang di dalam jaring di teluk Minamata ditangkap oleh para nelayan, selanjutnya ikan-ikan tersebut akan dibeli oleh Chisso untuk dimusnahkan.
Kandungan merkuri yang terdapat pada ikan-ikan dan invertebrata air telah berkurang, dan juga penangkapan ikan-ikan yang mengandung merkuri, selanjutnya bagaimana dengan sedimentasi merkuri pada dasar perairan. Pemerintah Daerah Kumamoto melakukan pengerukan di teluk Minamata.
Sejak saat kejadian tragedi minamata, para penduduk banyak mengambil pelajaran. Mereka tidak membuang sampah pada sembarang tempat, tapi mereka memilah-milah dan mengelompokkan sampah tersebut menjadi 20 kategori. Para korban dari Minamata byo, membagi pengalaman mereka kepada anak-anak dengan datang ke sekolah-sekolah sehingga generasi selanjutnya tahu dan bisa menjaga lingkungan dengan baik, supaya tragedi Minamata tidak terulang kembali.
Pada saat ini, teluk minamata sudah bersih dan bebas dari merkuri, seperti yang diinformasikan oleh pemerintah daerah Kumamoto, bahkan teluk Minamata merupakan teluk yang terbersih di prefecture Kumamoto. Area ini juga dijadikan sebagai Eco-tourism, yang mengjarkan kita bagaimana hidup sehat dan menjaga lingkungan sehingga kita dan anak cucu kita bisa hidup pada masa yang akan datang.
Sumber:
Pencemaran air raksa untuk kedua kalinya terjadi lagi di Jepang pada tahun 1965. Kali ini terjadi di dekat sungai Agano.
30 orang telah menjadi korban dimana lima orang diantaranya akhirnya meninggal.
Daerah pantai jepang lainnya juga banyak mengalami pencemaran akibat meningkatnya pemakaian kadmium.
Hal ini disebabkan oleh hasil buangan produksi dari perusahaan industri pertambangan dan peleburan biji-biji sulphide yang menghasilkan seng, tembaga dan timah.
Pencemaran oleh karena bahan-bahan tersebut oleh masyarakat yang tinggal di dekat sungai Jintsu dikenal sebagai 1tai-itai.
Korban akan mengalami keracunan akibat makan hasil perikanan laur seperti cumi-cumi yang telah tercemar.
Atau mereka kebanyakan minum air yang telah tercemar oleh buangan hasil tambang atau makan nasi dari hasil panen sawah-sawah yang mendapat pengairan sumber air yang telah tercemar.
----
----
Sampah-sampah yang mengandung kotoran minyak kadang-kadang dibuang ke dalam laut melalui sistem daerah aliran sungai.
Sampah-sampah ini kemungkinan mengandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi.
Tetapi umumnya mereka kaya akan bahan-bahan organik, sehingga akan memperkaya kandungan zat-zat makanan pada suatu daerah yang tercemar yang membuat kondisi lingkungan menjadi lebih baik bagi pertumbuhan organisme.
Aktivitas pernafasan dari organisme ini sering membuat makin menipisnya kandungan oksigen khususnya pada daerah yang terletak di perairan semi tertutup seperti di daerah estuarin.
Hal ini seperti kemungkinan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup disitu.
Akibatnya dalam keadaan yang paling ekstrim jumlah spesies yang ada di daerah ini akan berkurang secara drastis dan dapat mengakibatkan bagian dasar daerah estuarin kehabisan oksigen.
Keadaan seperti ini akhirnya menyebabkan mikrofauna yang hidup disini hanya dari golongan cacing saja.
Jenis sampah-sampah ini kebanyakan termasuk golongan yang akan hancur dengan cepat, sehingga pencemaran yang disebabkan oleh mereka kenyataanya tidak merupakan suatu problema yang besar di eprairan terbuka.
Sekalipun demikian, ada satu contoh yang nyata, bahwa pengaliran sampah-sampah ke dalam Laut Baltik (di Eropa) telah emngakibatkan timbulnya perubahan kadar oksigen pada bagian perairan laut ini yang dalam.
Konsentrasinya turun dari 30% dan 40% pada permulaan abad ini menjadi kurang dari 10% sejak tahun 1960
----
Sampah-sampah yang mengandung kotoran minyak kadang-kadang dibuang ke dalam laut melalui sistem daerah aliran sungai.
Sampah-sampah ini kemungkinan mengandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi.
Tetapi umumnya mereka kaya akan bahan-bahan organik, sehingga akan memperkaya kandungan zat-zat makanan pada suatu daerah yang tercemar yang membuat kondisi lingkungan menjadi lebih baik bagi pertumbuhan organisme.
Aktivitas pernafasan dari organisme ini sering membuat makin menipisnya kandungan oksigen khususnya pada daerah yang terletak di perairan semi tertutup seperti di daerah estuarin.
Hal ini seperti kemungkinan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup disitu.
Akibatnya dalam keadaan yang paling ekstrim jumlah spesies yang ada di daerah ini akan berkurang secara drastis dan dapat mengakibatkan bagian dasar daerah estuarin kehabisan oksigen.
Keadaan seperti ini akhirnya menyebabkan mikrofauna yang hidup disini hanya dari golongan cacing saja.
Jenis sampah-sampah ini kebanyakan termasuk golongan yang akan hancur dengan cepat, sehingga pencemaran yang disebabkan oleh mereka kenyataanya tidak merupakan suatu problema yang besar di eprairan terbuka.
Sekalipun demikian, ada satu contoh yang nyata, bahwa pengaliran sampah-sampah ke dalam Laut Baltik (di Eropa) telah emngakibatkan timbulnya perubahan kadar oksigen pada bagian perairan laut ini yang dalam.
Konsentrasinya turun dari 30% dan 40% pada permulaan abad ini menjadi kurang dari 10% sejak tahun 1960
----
----
Kerusakan yang terjadi terhadap suatu lingkungan yang disebabkan oleh bahan pencemar sebegitu jauh dianggap oleh karena suatu tindakan yang tidak disengaja.
Kenyataanya hampir dapat kita lihat bahwa tujuan semacam ini tidak mungkin dapat dicapai karena pestisida yang dipakai pasti akan membunuh spesies yang lain.
----
Kerusakan yang terjadi terhadap suatu lingkungan yang disebabkan oleh bahan pencemar sebegitu jauh dianggap oleh karena suatu tindakan yang tidak disengaja.
Hal ini maksudnya adalah karena mereka dibuang begitu saja ke dalam laut. Lain halnya dengan pencemaran yang disebabkan oleh pestisida.
Mereka sengaja ditebar ke dalam suatu lingkungan dengan tujuan untuk mengontrol hama tanaman atau organisme-organisme lain yang tidak diinginkan.
Idealnya, pestisida ini harus mempunyai spesifikasi yaitu dapat membunuh organisme-organisme yang tidak diingini tanpa merusak hewan yang dikehendaki.
Kenyataanya hampir dapat kita lihat bahwa tujuan semacam ini tidak mungkin dapat dicapai karena pestisida yang dipakai pasti akan membunuh spesies yang lain.
----
----
Sahala, Hutabarat. 1985. Pengantar Osenografi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
----
Sahala, Hutabarat. 1985. Pengantar Osenografi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
----
Posting Komentar