Bentuk Lahan Aluvial


BLOG
By
Nur Huda Asrori


Pola aliran sungai adalah bentuk keseluruhan dari sistem jaringan suatu sungai beserta dengan cabang-cabangnya pada suatu daerah aliran (*1).

Pada postingan ini, akan saya uraikan mengenai 11 pola aliran sungai yang ada di permukaan bumi, yaitu:

(1) Dendritis
(2) Pinnate
(3) Trellis
(4) Barbed
(5) Rectanguler
(6) Deranged
(7) Memusat
(8) Radial
(9) Sejajar
(10) Annular
(11) Teranyam

Jika dilihat dari udara, pola aliran sungai sepintas tampak menyerupai percabangan pohon (pola dendritis). Tetapi, apabila dilihat lebih dekat, pola aliran sungai tersebut dapat menyerupai percabangan pohon, segiempat (rectangular), trellis, Annular, dan jari-jari laingkaran (radial)  (*2).

Faktor2
POLA ALIRAN

Pola aliran setiap sungai berlainan. Perbedaan itu ditentukan atau dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Menurut Suharini dan Palangan (2009), perbedaan pola aliran sungai dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu:

1. Kemiringan semula dari aliran tersebut.
2. Perbedaan kekerasan batuan.
3. Struktur batuan.
4. Gaya-gaya tektonik yang terjadi.
5. Sejarah geologi dan morfologi daerah aliran.

Menurut Morisawa (1985 dalam blog scepticalinquire), dinamika struktur geologi yang dapat berpengaruh  terhadap bentuk sungai dan jaringannya, dibagi menjadi tiga, yaitu:

1.  Tektonik aktif. Kontrol dinamika struktur aktif diantaranya, pensesaran, pengangkatan (pelipatan), dan kegiatan vulkanik yang dapat menyebabkan erosi sungai.

2. Tektonik pasif. Kontrol stuktur pasif mempengaruhi arah dari sistem sungai karena kegiatan tektonik aktif.

3. Lithologi (batuan)
Kondisi lithologi (batuan) mempengaruhi morfologi sungai dan jaringan topologi yang memudahkan terjadinya pelapukan dan ketahanan batuan terhadap erosi.

Berdasarkan faktor-faktor diatas, kita dapat mengenal beberapa pola aliran sungai, yaitu: Pola dendritis, Pinnate, Trellis, Barbed, dan sebagainya. Lebih lanjut, untuk masing-masing pola aliran sungai saya uraikan sebagai berikut:

Pola Ke-1
Pola
DENDRITIS

Pola Dendritis yaitu suatu pola aliran yang menyerupai percabangan pohon, dimana anak sungai (cabang-cabang sungai) bermuara ke aliran sungai induk dengan sudut yang tidak teratur. Jadi yang bermuara dengan sudut lancip, tumpul, maupun siku-siku (*1).
Image by: flexiprep
Sketsa pola Aliran Sungai Dendrtitik

Biasanya pola ini terdapat pada daerah dengan struktur batuan yang uniform (homogen) dan tidak terkontrol oleh struktur, misalnya pada daerah batuan sedimen dengan perlapisan horisontal atau batuan beku, dan batuan kristalin yang homogen (*3). 

Contoh pola aliran sungai dendritik, yaitu: Sungai Yarlung tsangpo (Tibet); South Dakota.

image by: wikipedia
Sungai Yarlung Tsangpo, Tibet

Image by: anciensthore
Sungai South Dakota

Pola Ke-2
Pola
PINNATE

Pola pinnate adalah bentuk khusus dari pola dendritis yang mempunyai ciri yaitu anak sungainya hampir sejajar dengan induk sungai dan bermuara pada induk sungai dengan sudut lancip. Sudut lancip tersebut menunjukan kecuraman lereng yang besar (*1).


Pola Ke-3
Pola
TRELLIS

Pola trellis yaitu sungai-sungai yang memperlihatkan letak paralel menurut strike. Anak-Anak sungainya yang sekunder bergabung secara tegak pada sungai-sungai yang paralel tadi. Biasanya pola sungai semacam ini terdapat di daerah berstruktur lipatan (*1).
Image by: 1bp
Sketsa Pola Aliran Sungai Trellis

Pola aliran trellis adalah pola aliran sungai yang berbentuk seperti pagar (trellis) yang dikontrol oleh sturktur geologi berupa lipatan sinklin dan antiklin (*4).

Sungai trellis dicirikan oleh kumpulan saluran-saluran air yang membentuk pola sejajar, mengalir mengikuti kemiringan lereng dan tegak lurus terhadap saluran utamanya. Biasanya saluran utamanya searah dengan sumbu lipatan (*4).

Pada pola ini terdapat perpaduan antara sungai konsekuen dan subsekuen. Pola ini juga dapat terbentuk disepanjang lembah yang paralel pada sabuk pegunungan lipatan. Pada daerah tersebut, sungai-sungai akan melewati lembah dan akan bergabung dengan aluran utamanya (*4).
Image by: Radford
Pola Aliran Sungai Trellis

Pola Ke-4
Pola
BARBED

Pola Barbed biasanya terdapat pada daerah aliran hulu dan daerah alirannya tidak begitu luas. Pada pola ini cabang-cabang sungai bergabung dengan sungai utama dengan sudut yang meruncing ke arah hulu. Biasanya pola ini terbentuk sebagai akibat pembajakan sungai (arus). Bentuknya seperti sungut atau gunting terbuka (*1).


Pola Ke-5
Pola
RECTANGULER

Pola Rectanguler yaitu suatu pola dimana sungai induk dengan anak-anaknya, membelok dengan membentuk sudut 900 (siku) (*1).
Image by: iu-nu
Skaetsa Pola Aliran Sungai Rectanguler

Pola Ke-6
Pola
DERANGED

Pola Deranged yaitu suatu pola aliran yang tidak beraturan. Pola ini biasanya terdapat di danau atau rawa. Sungainya mengalir ke;uar masuk rawa atau danau. Anak sungainya pendek-pendek (*1).
Image by: ifervour
Sketsa Pola Aliran Sungai Deranged

Pola Ke-7
Pola
MEMUSAT

Pola Memusat (centripetal) yaitu suatu pola aliran yang terdapat pada daerah depresi atau cekungan kawah. Aliran-aliran sungai mengalir dari lereng menuju cekungan (*1).
Image by: fastrans22
Sketsa Pola Aliran Centripetal
Image by: kurnia-geografi
Pola Aliran Radial Sentripeta

Pola Ke-8
Pola
RADIAL

Pola Radial yaitu pola aliran sungai yang arah alirannya terdistribusi/menyebar secara radial dari suatu titik ketinggian tertentu, seperti puncak gunungapi atau puncak intrusi (*4).

Pola radial dapat juga didefinisikan sebagai suatu pola aliran sungai yang bentuk aliran sungainya mengalir ke segala arah dari satu titik (*5)

Pola ini terbentuk mengikuti bentukan muka bumi yang cembung, yang merupakan asal mula sungai konsekuen. Pola aliran radial ini juga dapat dijumpai pada bentukan-bentukan bentang alam kubah (domes) dan laccolith. Pada jenis bentang alam ini, pola aliran sungainya kemungkinan merupakan kombinasi dari pola radial dan pola annular (*4).

Pola Ke-9
Pola
SEJAJAR

Pola Sejajar adalah pola dimana aliran-aliran sungainya hampir sejajar. Pola ini biasanya terdapat pada lereng-lereng yang sangat curam (*1).

Pola Ke-10
Pola
ANNULAR

Pola Annular (melingkar) adalah suatu pola aliran yang terdapat pada daerah dengan struktur kubah yang sudah sampai pada peringkat dewasa. Pola ini menyerupai cincin (*1).

Pola Ke-11
Pola
TERANYAM

Pola Teranyam (brained) adalah pola yang terbentuk sebagai akibat aliran sungai yang terbagi karena adanya gangguan pada aliran (arus) sungai seperti pengendapan di tengah sungai atau sungai tersebut tiba-tiba melalui suatu daerah yang terangkat dan lain-lain (*1).


SUMBER
(*1) Suharini, Erni dan Palangan. 2009. Geomorfologi (Gaya, Proses dan Bentuk Lahan. Semarang: Widya Karya.

(*2) Asdak, Chay. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.



iklan tengah