Bentuk Lahan Aluvial
4 minute read
By
Nur Huda Asrori
Pola
aliran sungai adalah bentuk keseluruhan dari sistem jaringan suatu sungai
beserta dengan cabang-cabangnya pada suatu daerah aliran (*1).
Pada
postingan ini, akan saya uraikan mengenai 11 pola aliran sungai yang ada di permukaan
bumi, yaitu:
(1) Dendritis
(2) Pinnate
(3) Trellis
(4) Barbed
(5) Rectanguler
(6) Deranged
(7) Memusat
(8) Radial
(9) Sejajar
(10) Annular
(11) Teranyam
Jika
dilihat dari udara, pola aliran sungai sepintas tampak menyerupai percabangan
pohon (pola dendritis). Tetapi, apabila dilihat lebih dekat, pola aliran sungai
tersebut dapat menyerupai percabangan pohon, segiempat (rectangular), trellis, Annular, dan jari-jari laingkaran (radial) (*2).
Faktor2
POLA ALIRAN
Pola
aliran setiap sungai berlainan. Perbedaan itu ditentukan atau dipengaruhi oleh
beberapa faktor.
Menurut
Suharini
dan Palangan (2009), perbedaan pola aliran sungai dipengaruhi
oleh 5 faktor, yaitu:
1.
Kemiringan semula dari aliran tersebut.
2.
Perbedaan kekerasan batuan.
3.
Struktur batuan.
4.
Gaya-gaya tektonik yang terjadi.
5.
Sejarah geologi dan morfologi daerah aliran.
Menurut Morisawa
(1985 dalam blog scepticalinquire), dinamika struktur geologi yang dapat berpengaruh terhadap bentuk sungai dan jaringannya, dibagi
menjadi tiga, yaitu:
1. Tektonik
aktif. Kontrol dinamika struktur aktif diantaranya, pensesaran,
pengangkatan (pelipatan), dan kegiatan vulkanik yang dapat menyebabkan erosi
sungai.
2. Tektonik pasif. Kontrol stuktur pasif
mempengaruhi arah dari sistem sungai karena kegiatan tektonik aktif.
3. Lithologi (batuan)
Kondisi
lithologi (batuan) mempengaruhi morfologi sungai dan jaringan topologi yang
memudahkan terjadinya pelapukan dan ketahanan batuan terhadap erosi.
Berdasarkan
faktor-faktor diatas, kita dapat mengenal beberapa pola aliran sungai, yaitu:
Pola dendritis, Pinnate, Trellis, Barbed, dan sebagainya. Lebih lanjut, untuk
masing-masing pola aliran sungai saya uraikan sebagai berikut:
Pola Ke-1
Pola
DENDRITIS
Pola
Dendritis yaitu suatu pola aliran yang menyerupai percabangan pohon, dimana anak
sungai (cabang-cabang sungai) bermuara ke aliran sungai induk dengan sudut yang
tidak teratur. Jadi yang bermuara dengan sudut lancip, tumpul, maupun siku-siku
(*1).
![]() |
Image by: flexiprep Sketsa pola Aliran Sungai Dendrtitik |
Biasanya
pola ini terdapat pada daerah dengan struktur batuan yang uniform (homogen) dan
tidak terkontrol oleh struktur, misalnya pada daerah batuan sedimen dengan
perlapisan horisontal atau batuan beku, dan batuan kristalin yang homogen (*3).
Contoh pola aliran sungai dendritik, yaitu: Sungai Yarlung tsangpo (Tibet); South Dakota.
![]() |
image by: wikipedia Sungai Yarlung Tsangpo, Tibet |
![]() |
Image by: anciensthore Sungai South Dakota |
Pola Ke-2
Pola
PINNATE
Pola
pinnate adalah bentuk khusus dari pola dendritis yang mempunyai ciri yaitu anak
sungainya hampir sejajar dengan induk sungai dan bermuara pada induk sungai dengan
sudut lancip. Sudut
lancip tersebut menunjukan kecuraman lereng yang besar (*1).
Pola Ke-3
Pola
TRELLIS
Pola
trellis yaitu sungai-sungai yang memperlihatkan letak paralel menurut strike.
Anak-Anak sungainya yang sekunder bergabung secara tegak pada sungai-sungai
yang paralel tadi. Biasanya pola sungai semacam ini terdapat di daerah
berstruktur lipatan (*1).
![]() |
Image by: 1bp
Sketsa Pola Aliran Sungai Trellis
|
Pola
aliran trellis adalah pola aliran sungai yang berbentuk seperti pagar (trellis)
yang dikontrol oleh sturktur geologi berupa lipatan sinklin dan antiklin (*4).
Sungai
trellis dicirikan oleh kumpulan saluran-saluran air yang membentuk pola
sejajar, mengalir mengikuti kemiringan lereng dan tegak lurus terhadap saluran
utamanya. Biasanya saluran utamanya searah dengan sumbu lipatan (*4).
Pada
pola ini terdapat perpaduan antara sungai konsekuen dan subsekuen. Pola ini
juga dapat terbentuk disepanjang lembah yang paralel pada sabuk pegunungan
lipatan. Pada daerah tersebut, sungai-sungai akan melewati lembah dan akan bergabung
dengan aluran utamanya (*4).
![]() |
Image by: Radford
Pola Aliran Sungai Trellis
|
Pola Ke-4
Pola
BARBED
Pola
Barbed biasanya terdapat pada daerah aliran hulu dan daerah alirannya tidak
begitu luas. Pada pola ini cabang-cabang sungai bergabung dengan sungai utama
dengan sudut yang meruncing ke arah hulu. Biasanya
pola ini terbentuk sebagai akibat pembajakan sungai (arus). Bentuknya seperti
sungut atau gunting terbuka (*1).
Pola Ke-5
Pola
RECTANGULER
Pola
Rectanguler yaitu suatu pola dimana sungai induk dengan anak-anaknya, membelok
dengan membentuk sudut 900 (siku) (*1).
![]() |
Image by: iu-nu
Skaetsa Pola Aliran Sungai Rectanguler
|
Pola Ke-6
Pola
DERANGED
Pola
Deranged yaitu suatu pola aliran yang tidak beraturan. Pola ini biasanya
terdapat di danau atau rawa. Sungainya mengalir ke;uar masuk rawa atau danau.
Anak sungainya pendek-pendek (*1).
![]() |
Image by: ifervour Sketsa Pola Aliran Sungai Deranged |
Pola Ke-7
Pola
MEMUSAT
Pola
Memusat (centripetal) yaitu suatu
pola aliran yang terdapat pada daerah depresi atau cekungan kawah.
Aliran-aliran sungai mengalir dari lereng menuju cekungan (*1).
Image by: fastrans22 Sketsa Pola Aliran Centripetal |
![]() |
Image by: kurnia-geografi
Pola Aliran Radial Sentripeta
|
Pola Ke-8
Pola
RADIAL
Pola
Radial yaitu pola aliran sungai yang arah alirannya terdistribusi/menyebar secara
radial dari suatu titik ketinggian tertentu, seperti puncak gunungapi atau
puncak intrusi (*4).
Pola
radial dapat juga didefinisikan sebagai suatu pola aliran sungai yang bentuk
aliran sungainya mengalir ke segala arah dari satu titik (*5)
Pola
ini terbentuk mengikuti bentukan muka bumi yang cembung, yang merupakan asal
mula sungai konsekuen. Pola aliran radial ini juga dapat dijumpai pada
bentukan-bentukan bentang alam kubah (domes) dan laccolith. Pada jenis bentang alam ini, pola aliran sungainya
kemungkinan merupakan kombinasi dari pola radial dan pola annular (*4).
Pola Ke-9
Pola
SEJAJAR
Pola
Sejajar adalah pola dimana aliran-aliran sungainya hampir sejajar. Pola ini
biasanya terdapat pada lereng-lereng yang sangat curam (*1).
Pola Ke-10
Pola
ANNULAR
Pola
Annular (melingkar) adalah suatu pola aliran yang terdapat pada daerah dengan
struktur kubah yang sudah sampai pada peringkat dewasa. Pola ini menyerupai
cincin (*1).
Pola Ke-11
Pola
TERANYAM
Pola
Teranyam (brained) adalah pola yang terbentuk sebagai akibat aliran sungai yang
terbagi karena adanya gangguan pada aliran (arus) sungai seperti pengendapan di
tengah sungai atau sungai tersebut tiba-tiba melalui suatu daerah yang
terangkat dan lain-lain (*1).
SUMBER
(*1)
Suharini, Erni dan Palangan. 2009. Geomorfologi
(Gaya, Proses dan Bentuk Lahan. Semarang: Widya Karya.
(*2)
Asdak, Chay. 2010. Hidrologi dan
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Posting Komentar