Siang ini udara di kost terasa sejuk tak seperti biasanya. Tanpa perlu menyalakan kipas angin, suhu di dalam kost sudah cukup nyaman untuk tidur. Saya kemudian berpikir sejenak, mengapa kok udaranya sesejuk ini dan tak seperti biasanya? Kemudian saya keluar kost dan menatap langit. Dan ternyata sudah ada segerombol awan yang nangkring diatas atmosfer Semarang. Pantesan adem, ternyata langitnya mendung. Dari sini kemudian muncul berbagai pertanyaan dibenak saya: Apa sih sebenarnya awan? Bagaimana proses terbentuknya? Mengapa awan warnanya putih, bukankah awan tersusun dari air? Apa akibatnya seandainya bumi kita tak ditutupi awan? Mengapa bentuk awan berbeda-beda? Dibawah ini adalah jawabannya:
---- Awan adalah kumpulan titik-titik air atau kristal es yang melayang-layang di atmosfer. Awan terjadi sebagai akibat adanya kondensasi. Kondensasi dapat terjadi lebih cepat jika terdapat partiel-partikel halus yang bersifat higroskopis sehingga dapat berfungsi sebagai inti kondensasi. Akibatnya, inti kondensasi ini akan mengikat molekul-molekul disekitarya untuk selanjutnya membentuk butiran air. Jika suhu udara berada dibawah titik beku air, maka kristal es dapat terbentuk.
----
---- Prinsip utama terjadinya awan menurut Tukidi (2007:65) Ialah mula-mula udara yang mengandung uap air temperaturnya tinggi, kemudian turun mencapai titik kondensasi. Selanjutnya temperaturnya mengalami penurunan lagi dan melampaui titik kondensasi. Adapun sebab-sebab terjadinya pendinginan udara yaitu: 1. Untuk udara yang dekat dengan permukaan tanah, pendinginan udara disebabkan pengaruh pendinginan permukaan tanah. Seperti diketahui setelah matahari terbenam, baik atmosfer maupun permukaan tanah masih tetap melepaskan panas. Tetapi pemrukaan tanah (bumi) merupakan benda yang beradiasi lebih efertif daripada atmosfer. Sehingga pendinginan pada waktu malam di permukaan tanah lebih cepat daripada di atmosfer. Akibatnya, temperatur pada pemrukaan tanah menjadi lebih rendah. Hal ini menyebabkan udara yang berdekatan dengan permukaan tanah terpengaruh oleh dinginnya permukaan tanah dan temperaturnya akan turun, dan jika keadaan menguntungkan akan dicapai titik kondensasi dan akhirnya terjadi kondensasi. Selanjutnya terbentuk tetes-tetes air. Peristiwa ini akhirnya akan menghasilkan embun, forst dan kabut. Kabut ini tidak lain adalah awan yang berdekatan dengan permukaan tanah. Hal ini dapat dimengerti misalnya saja kalau kita naik gunung. Sewaktu kita masih di bawah, kita melihat adanya awan di puncak atau dekat puncak gunung. Tetapi setelah kita sampai di tempat itu yang kita lihat dan dijumpai hanyalah kabut, seperti apa yang kita lihat dekat permukaan tanah di daerah yang rendah.
2. Karena Udara Naik Fator yang menyebabkan terjadinya pendinginan udara yaitu naiknya udara ke tempat yang lebih tinggi. Naiknya udara ini disebabkan oleh: a. Radiasi matahari Pada siang hari akibat pemmanasan dari matahari maka temperatur udara yang dekat permukaan tanah akan menjadi tinggi dan udara yang dekat disitu akan mengembang dan akan naik dengan mendesak udara di atasnya dan sekelilingnya. Dengan naiknya udara itu maka temperatur akan turun dan pada suatu saat akan mencapai titik kondensasi. Jika setelah dicapai titik kondensasi udara masih naik terus maka akan terbentuk awan yang banyak. Tetapi bila berhenti naik maka pembentukan awan juga akan berhenti. Hal ini menyebabkan terbentuknya awan Comulus dan Comulonimus. Batas bawah awan Comulus adalah tempat dicapainya titik kondensasi dan batas atasnya adalah batas naiknya udara. b. Karena pengaruh gunung atau bukit Kalau angin yang cukup kuat menjumpai gunung maka ia akan dipaksa naik. Karena naik ini maka temperaturnya turun dan seperti kejadian yang disebutkan sebelumnya, jika udara cukup mengandung uap air akan terbentuk awan.
c. Karena kabut Jika massa udara yang panas bertemu dengan massa udara yang dingin maka udara yang panas akan meluncur di atas udara yang dingin. Hal ini karena udara yang dingin tadi berlaku sebagai penghalang (bidang pertemuan antara massa udara yang panas dan massa udara yang dinigin ini disebut front). Karena naik maka temperatur udara yang lebih panas tadi akan turun secara adiabatis dan memungkinkan terbentuknya awan. Awan yang terbentuk merupakan awan yang berlapis yang terbentang mendatar.
d. Konvergen Karena beberapa sebab udara yang ebrgerak horisntal dipaksa untuk bertemu (konvergern). Karena udara tidak dapat mengumpul dalam pertemuan ini maka akibatnya udara akan naik walaupun naiknya perlahan-lahan. Sebagai akibatnya akan memungkinkan terbentuknya awan.
----
SUMBER: Tukidi. 2007. Bahan Ajar Meteorologi dan Klimatologi. Semarang: Jurusan Geografi FIS UNNES.
Posting Komentar