Pengertian Atmosfer dan Perlapisannya
Image by: Sciencemag |
PENGERTIAN ATMOSFER
Atmosfer merupakan selimut tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi.
Berat total atmosfer diperkirakan sekitar 56.1014 ton. Sekitar separuh berat ini berada dibawah ketinggian 6000 m (18.000 kaki) dan lebih dari 99% berada dalam ketinggian sampai 30 km (20 mil) (dalam Tukidi, 2007).
Tanpa atmosfe, tidak ada kehidupan di bumi dan tidak akan terjadi awan, angin serta cuaca.
Disamping sangat penting bagi kehidupan dan sebagai media bagi proses cuaca, atmosfer berfungsi sebagai selimut pelindung bagi bumi terhadap tenaga penuh matahari pada waktu siang hari dan menghalangi hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari.
Tanpa atmosfer, suhu bumi dapat meningkat menjadi 93,3°C pada siang hari dan turun mendekati 148,9°C pada malam hari.
Jadi, atmosfer merupakan sumber perilaku iklim di bumi, dan berpengaruh terhadap proses kehidupan permukaan bumi.
Atmosfer juga melindungi bumi dari pecahan-pecahan meteor luar atmosfer bumi.
__________
Berdasarkan penyelidikan planet lain, nyatalah bahwa unsur-unsur yang menyusun atmosfer bumi keadaanya berbeda dengan keadaan atmosfer planet lain yang telah diketahui.
Unsur-unsur penyusun atmosfer bumi jarang terdapat di tempat lain di jagad raya ini.
Dipihak lain, materi penyusun ruang angkasa seperti Hidrogen dan Helium jarang dijumpai di atmosfer kita.
Barangkali keadaan yang sekarang ini merupakan hasil perkembangan sejarah geologi yang telah berlangsung jutaan tahun lamanya.
Perubahan ini berlangsung secara perlahan-lahan dan kemudian yang semula bumi kita ini berupa gas-gas kosmos (Cosmic gases) secara perlahan-lahan berubah menjadi litosfer dan hidrosfer seperti yang dapat dilihat sekarang ini.
Dalam permulaan pembentukan planet bumidari gas-gas kosmos, karena ada medan gravitasi yang rendah menyebabkan gas-gas ringan seperti helium dan hidrogen lepas ke angkasa luar.
Bahkan mungkin gas-gas yang ada d atmosfer bumi kita ini bukan merupakan sisa langsung dari pembentukan planet, tetapi merupakan atmosfer kedua (Secondary atmosphere).
sebagai contoh dari letusan gunung berapi, sumber air panas, penguraian kimiawi dari bahan padat dan aktivitas makhluk hidup.
Kiranya interaksi diantara daratan, air, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan binatang serta kehidupan lainya secara tetap menggunakan dan memperbarui atmosfer.
Contoh:
Pelapukan batuan, pembakaran bahan bakar, busuknya tumbuh-tumbuhan, pernapasan binatang dan manusia, semuanya memerlukan oksigen dan melepaskan CO2.
Notrogen melalui siklus yang komplek yaitu melalui aktivitas bakteri dalam tanah, binatang, pembusukan tumbuh-tumbuhan, kembali lagi ke udara menyusup ke atmosfer.
Tumbuhan, binatang, bakteri dan interaksi kimiawi dalam tanah dan air, semuanya membantu mengendalikan keseimbangan antara daratan, air, kehidupan dan udara.
----
Berdasarkan penyelidikan planet lain, nyatalah bahwa unsur-unsur yang menyusun atmosfer bumi keadaanya berbeda dengan keadaan atmosfer planet lain yang telah diketahui.
Unsur-unsur penyusun atmosfer bumi jarang terdapat di tempat lain di jagad raya ini.
Dipihak lain, materi penyusun ruang angkasa seperti Hidrogen dan Helium jarang dijumpai di atmosfer kita.
Barangkali keadaan yang sekarang ini merupakan hasil perkembangan sejarah geologi yang telah berlangsung jutaan tahun lamanya.
Perubahan ini berlangsung secara perlahan-lahan dan kemudian yang semula bumi kita ini berupa gas-gas kosmos (Cosmic gases) secara perlahan-lahan berubah menjadi litosfer dan hidrosfer seperti yang dapat dilihat sekarang ini.
Dalam permulaan pembentukan planet bumidari gas-gas kosmos, karena ada medan gravitasi yang rendah menyebabkan gas-gas ringan seperti helium dan hidrogen lepas ke angkasa luar.
Bahkan mungkin gas-gas yang ada d atmosfer bumi kita ini bukan merupakan sisa langsung dari pembentukan planet, tetapi merupakan atmosfer kedua (Secondary atmosphere).
sebagai contoh dari letusan gunung berapi, sumber air panas, penguraian kimiawi dari bahan padat dan aktivitas makhluk hidup.
Kiranya interaksi diantara daratan, air, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan binatang serta kehidupan lainya secara tetap menggunakan dan memperbarui atmosfer.
Contoh:
Pelapukan batuan, pembakaran bahan bakar, busuknya tumbuh-tumbuhan, pernapasan binatang dan manusia, semuanya memerlukan oksigen dan melepaskan CO2.
Notrogen melalui siklus yang komplek yaitu melalui aktivitas bakteri dalam tanah, binatang, pembusukan tumbuh-tumbuhan, kembali lagi ke udara menyusup ke atmosfer.
Tumbuhan, binatang, bakteri dan interaksi kimiawi dalam tanah dan air, semuanya membantu mengendalikan keseimbangan antara daratan, air, kehidupan dan udara.
----
__________
1. Menjaga agar suhu bumi tetap stabil.
2. Mengurangi rasa panas yang diberikan langsung oleh cahaya matahari.
3. Melindungi bumi dari serangan meteor atau benda-benda langit.
4. Menjaga agar gravitasi bumi tetap stabil.
----
1. Menjaga agar suhu bumi tetap stabil.
2. Mengurangi rasa panas yang diberikan langsung oleh cahaya matahari.
3. Melindungi bumi dari serangan meteor atau benda-benda langit.
4. Menjaga agar gravitasi bumi tetap stabil.
----
__________
Udara adalah campuran gas-gas secara mekanik dan bukan campuran secara kimiawi.
Masing-masing gas penyusun atmosfer tidak tergantung satu sama lainnya.
Pada udara kering, tersusun atas empat gas utama, yaitu Notrogen, Oksigen, Argo dan Karbon dioksida. Keempat gas ini menduduki 99.98% dari volume udara di atmosfer.
Berdasarkan pengamatan satelit, menunjukan bahwa diatas ketinggian 80 km keadaan campuran gas dalam keadaan tetap proporsinya.
Berikut ini disajikan data tentang komposisi atmosfer.
1. Menurut Critchfield, komposisi atmosfer terdiri dari:
a. Nitrogen (78,03%).
b. Oksigen (20,99%).
c. Argon (0,94%).
d. Karbon Dioksida (0,03%).
----
Udara adalah campuran gas-gas secara mekanik dan bukan campuran secara kimiawi.
Masing-masing gas penyusun atmosfer tidak tergantung satu sama lainnya.
Pada udara kering, tersusun atas empat gas utama, yaitu Notrogen, Oksigen, Argo dan Karbon dioksida. Keempat gas ini menduduki 99.98% dari volume udara di atmosfer.
Berdasarkan pengamatan satelit, menunjukan bahwa diatas ketinggian 80 km keadaan campuran gas dalam keadaan tetap proporsinya.
Berikut ini disajikan data tentang komposisi atmosfer.
1. Menurut Critchfield, komposisi atmosfer terdiri dari:
a. Nitrogen (78,03%).
b. Oksigen (20,99%).
c. Argon (0,94%).
d. Karbon Dioksida (0,03%).
----
__________
Secara vertikal atmosfer bumi dapat dibedakan ke dalam empat bagian (lapisan). Pembagian ini didasarkan pada keadaan temperatur tempat/ketinggian tertentu.
Terdapat beberapa pembagian yang kita kenal diantaranya adalah pembagian Critchfield (1960), membagi atmosfer kedalam 4 lapisan yaitu:
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Ionosfer
4. Eksosfer
Pembagian lain dari Barry dan Chorley (1978), sebagai berikut:
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Atmosfer bagian atas
a. Mesosfer
b. Termosfer
c. Eksosfer dan Magnetosfer
Pembagian yaitu menurut Soejitno (1973:6) bahwa atmosfer kita tersusun atas 4 lapisan, yaitu:
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Mesosfer
4. Eksosfer
Dari ketiga pembagian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk lapisan terbawah terdapat persamaan pendapat begitu juga pada lapisan yang kedua (stratosfer), maupun lapisan yang tertinggi (eksosfer).
Perbedaan penamaan sebenarnya hanya pada lapisan antara stratosfer dan eksosfer.
Sebetulnya hanya perbedaan nama saja karena pada lapisan ini yaitu lapisan mesosfer dan termosfer terjadi ionisasi sehingga kedua lapisan ini sering disebut sebagai ionosfer.
Pada lapisan ionosfer ditandai oleh:
1. Adanya perubahan komposisi atmosfera, dimana molekul-molekul dari berbagai gas terurai terjadi atom-atom sebagai akibat dari aksi radiasi ultraviolet dan sinar X (soejitno, 1973).
2. Berkurangnya daya campur antar gas.
Dengan kata lain bahwa ionosfera terdiri dari mesosfer dan termosfer.
1. Lapisan Troposfer (Throposphere)
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer. Pada lapisan ini terjadi fenomena-fenomena cuaca dan atmospheric turbulence.
Gas-gas penyusun atmosfer terbanyak (75%) dari seluruh gas penyusun atmosfer terdapat pada lapisan ini. Pada lapisan ini terdapat pula uap air serta gerakan-gerakan udara (angin).
Pada lapisan troposfer, keadaan temperatur akan menurun terhadap ketinggian, artinya semakin ke arah atas temperaturnya semakin rendah.
Secara global rata-rata penurunan suhu terhadap ketinggian berkisar untuk tiap naik 1000 m atau 0,65°C tiap naik 100 m.
Sebetulnya angka tersebut belum mencerminkan yang sebenarnya karena penurunan suhu terhadap ketinggian tidak selalu sama.
Ketidaksamaan penurunan suhu terhadap ketinggian ini dipengaruhi oleh letak lintang (horisontal) maupun oleh tingkat ketinggian tertentu (vertikal).
CEP Brooks pada bulan Juli (musim panas) mengadakan pencatatan dengan hasil (dalam Barry and Chorley, 1973) sebagai berikut:
1. Pada ketinggian 2 km (lapisan terbawah dari troposfer), setiap naik 1000m (1 km) penurunan suhunya 5°C, atau penurunan suhu 0,5°C tiap naik 100 m.
2. Pada ketinggian 4-6 km, penurunan suhu terbesar 6°C tiap naik 1000 m, atau 0,6°C tiap naik 100 m.
3. Pada ketinggian 6-8 km, terjadi penurunan suhu sebesar 7°C tiap naik 1000 m.
Angka-angka penurunan suhu terhadap ketinggian (lapse rate) ini akan lebih kecil pada musim dingin seperti di Kanada dan Siberia.
Penurunan suhu terhadap ketinggian ini hanya berlaku sampai ketinggian tertentu, di daerah Kutub hanya mencapai ketinggian 8 km sedangkan di equator mencapai 16-18 km,
Setelah mencapai ketinggian tersebut maka semakin ke atas suhunya semakin naik.
Dibawah ketinggian 8 km (kutub) dan 16-18 km (equator) suhu menurun terhadap ketinggian sedangkan lebih dari ketinggian tersebut suhu naik terhadap ketinggian, sehingga terjadi suatu kebalikanya (inversion = pembalikan).
Daerah terjadinya pembalikan ini disebut lapisan tropopause, sedangkan pembalikannya sendiri disebut inversi suhu.
Dengan kata lain, batas terjadinya penurunan maksimal dengan kenaikan suhu terhadap ketinggian disebut tropopause.
Pada daerah batas antara penurunan suhu dengan penaikan suhu terhadap ketinggian ini terdapat suhu zone dimana kenaikan tempat tidak disertai baik oleh penurunan suhu maupun kenaikan suhu.
Jadi, suhu tetap terhadap ketinggian. Daerah ini disebut isothermal (iso = sama; thermal = panas).
Ketebalan lapisan troposfer di equator lebih tinggi dibanding daerah kutub, maka lapisan tropopause di equator juga lebih tinggi.
Hal ini terjadi karena di daerah equator lebih banyak menerima penyinaran matahari.
Di equator sudut datang sinar matahari lebih besar dan panjang harinya lebih lama, sebagai akibatnya maka intensitas penyinaran matahari di equator lebih tinggi.
Akibat selanjutnya adalah pengembalian energi ke atmosfer lebih tinggi pula dibanding dengan daerah kutub (polar).
Perlu diketengahkan disini bahwa pengukuran yang pasti (tepat) berasal dari ketinggian lapisan troposfer, belum ada keseragaman tetapi mendekati persamaan.
Ada yang mengatakan bahwa lapisan tropopause di kutub 10 km dan di equator 20 km, tetapi ada juga yang mengatakan di kutub 5 mil sedangkan di equator 11 mil.
Meskipun demikian nampaknya hanya sedikit perbedaanya.
Lapisan troposfer merupakan lapisan yang penting, karena pada lapisan inilah terjadi pembentukan awan, hujan serta temperatur yang optimal untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainya.
2. Lapisan Stratosfer (Stratosphere)
Lapisan stratosfer merupakan lapisan kedua setelah troposfer. Lapisan ini dimulai di bagian atas tropopause sampai ke ketinggian 30 mil (50km). Pada lapisan ini terdapat ozone (O3) dengan konsentrasi tertinggi pada ketinggian 22 km.
Temperatur maksimal pada stratosfer sangat berhubungan dengan intensitas penyerapan radiasi ultraviolet dari matahari oleh ozone yang terjadi pada stratopause. Karena ada lapisan ozone penyerap radiasi ultraviolet maka temperatur maksimmnya mencapai 0°C.
Lapisan udara pada lapisan ini sudah tipis, temperatur meningkat nyata terhadap ketinggian terutama pada musim panas (summer).
Pada musim dingin keadaanya sangat komplek, dengan temperatur sangat rendah (-80°C). Keadaan terpanas terdapat di tropopause (equatorial tropopause).
Keadaan temperatur yang relatif tetap terdapat di daerah middle lattitude (lintang tengah) = 50°-60°LU. Disini lebih hangat dengan temperatur -45°C - 50°C.
Pada lapisan stratorfer, semakin mendekati stratopause suhunya semakin tinggi. Hal ini karena semakin mendekati sumber panas dari ozone. Jadi, apabila panas pada troposfer bersumber dari permukaan bumi (dari bawah), sedangkan pada lapisan stratosfer mendapat sumber panas dari lapisan diatasnya yaitu dari ozone sebagai penyerap ultraviolet.
Setelah mencapai ketinggian 50 km kenaikan suhu terhadap ketinggian berhenti dan dari sini ke arah mesosfer suhunya menurun kembali terhadap ketinggian.
3. Lapisan Atmosfer Bagian Atas (The upper Atmosphere)
Lapisan atmosfer bagian atas terdiri dari lapisan mesosfer, termosfer dan eksosfer.
a. Mesosfer (Mesosphere)
Di atas stratopause, temperatur menurun terhadap ketinggian dan temperatur terendah tercapai pada ketinggian 80 km dengan temperatur -90°C (183°K). Di atas ketinggian80 km keadaan suhu mengalami kenaikan lagi.
Daerah batas antara turun suhu maksimal dengan awal naiknya suhu terhadap ketinggian disebut lapisan mesopause.
Tekanan udara pada mesosfer sangat rendah menurun dari 1 mb pada ketinggian 50 km dan 0,01 mb (0,01 milibar) pada ketinggian 90 km.
b. Thermofer (Thermosphere)
Di atas mesopause kepadatan atmosfer sangat ekstrim rendahnya. Pada bagian bawah lapisan termosfer tersusun terutama dari nitrogen (N2) dan oksigen dan atom O. Sedang diatas 200 km didominasi oleh atom O bila dibanding dengan Nitrogen (N2 dan N).
Pada daerah ini temperatur naik terhadap ketinggian sebagai hasil penyerapan ultraviolet oleh atom oksigen. Mungkin temperatur pada ketinggian 350 km mencapai 1200°K (temperatur secara teoritik).
c. Eksosfer dan Magnetosfer
Lapisan ini menduduki ketinggian antara 500 - 750 km. Kerapatan atmosfer menjadi sedemikian rendah sehingga benturan antar partikel netral menjadi sangat jarang. Jarak gerak rata-rata dari molekul-molekul menjadi demikian besar yang memungkinkan dapat terlepasnya partikel-partikel netral dari gaya tarik bumi.
Di daerah eksosfer ini atom-atom netral dan molekul-molekul bergerak dengan bebasnya, ke atas kemudian jatuh, ada yang mengorbit mengelilingi bumi dan ada juga yang bergerak menginggalkan atmosfer menuju ke ruang antarplanet, sedangkan partikel-partikel bermuatan listrik (ion-ion dan elektron-elektron) bergerak di bawah medan magnet bumi.
Berapa ketinggian yang tepat tentang eksosfer, hal ini masih banyak bersifat sementara.
----
Secara vertikal atmosfer bumi dapat dibedakan ke dalam empat bagian (lapisan). Pembagian ini didasarkan pada keadaan temperatur tempat/ketinggian tertentu.
Terdapat beberapa pembagian yang kita kenal diantaranya adalah pembagian Critchfield (1960), membagi atmosfer kedalam 4 lapisan yaitu:
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Ionosfer
4. Eksosfer
Pembagian lain dari Barry dan Chorley (1978), sebagai berikut:
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Atmosfer bagian atas
a. Mesosfer
b. Termosfer
c. Eksosfer dan Magnetosfer
Pembagian yaitu menurut Soejitno (1973:6) bahwa atmosfer kita tersusun atas 4 lapisan, yaitu:
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Mesosfer
4. Eksosfer
Dari ketiga pembagian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk lapisan terbawah terdapat persamaan pendapat begitu juga pada lapisan yang kedua (stratosfer), maupun lapisan yang tertinggi (eksosfer).
Perbedaan penamaan sebenarnya hanya pada lapisan antara stratosfer dan eksosfer.
Sebetulnya hanya perbedaan nama saja karena pada lapisan ini yaitu lapisan mesosfer dan termosfer terjadi ionisasi sehingga kedua lapisan ini sering disebut sebagai ionosfer.
Pada lapisan ionosfer ditandai oleh:
1. Adanya perubahan komposisi atmosfera, dimana molekul-molekul dari berbagai gas terurai terjadi atom-atom sebagai akibat dari aksi radiasi ultraviolet dan sinar X (soejitno, 1973).
2. Berkurangnya daya campur antar gas.
Dengan kata lain bahwa ionosfera terdiri dari mesosfer dan termosfer.
1. Lapisan Troposfer (Throposphere)
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer. Pada lapisan ini terjadi fenomena-fenomena cuaca dan atmospheric turbulence.
Gas-gas penyusun atmosfer terbanyak (75%) dari seluruh gas penyusun atmosfer terdapat pada lapisan ini. Pada lapisan ini terdapat pula uap air serta gerakan-gerakan udara (angin).
Pada lapisan troposfer, keadaan temperatur akan menurun terhadap ketinggian, artinya semakin ke arah atas temperaturnya semakin rendah.
Secara global rata-rata penurunan suhu terhadap ketinggian berkisar untuk tiap naik 1000 m atau 0,65°C tiap naik 100 m.
Sebetulnya angka tersebut belum mencerminkan yang sebenarnya karena penurunan suhu terhadap ketinggian tidak selalu sama.
Ketidaksamaan penurunan suhu terhadap ketinggian ini dipengaruhi oleh letak lintang (horisontal) maupun oleh tingkat ketinggian tertentu (vertikal).
CEP Brooks pada bulan Juli (musim panas) mengadakan pencatatan dengan hasil (dalam Barry and Chorley, 1973) sebagai berikut:
1. Pada ketinggian 2 km (lapisan terbawah dari troposfer), setiap naik 1000m (1 km) penurunan suhunya 5°C, atau penurunan suhu 0,5°C tiap naik 100 m.
2. Pada ketinggian 4-6 km, penurunan suhu terbesar 6°C tiap naik 1000 m, atau 0,6°C tiap naik 100 m.
3. Pada ketinggian 6-8 km, terjadi penurunan suhu sebesar 7°C tiap naik 1000 m.
Angka-angka penurunan suhu terhadap ketinggian (lapse rate) ini akan lebih kecil pada musim dingin seperti di Kanada dan Siberia.
Penurunan suhu terhadap ketinggian ini hanya berlaku sampai ketinggian tertentu, di daerah Kutub hanya mencapai ketinggian 8 km sedangkan di equator mencapai 16-18 km,
Setelah mencapai ketinggian tersebut maka semakin ke atas suhunya semakin naik.
Dibawah ketinggian 8 km (kutub) dan 16-18 km (equator) suhu menurun terhadap ketinggian sedangkan lebih dari ketinggian tersebut suhu naik terhadap ketinggian, sehingga terjadi suatu kebalikanya (inversion = pembalikan).
Daerah terjadinya pembalikan ini disebut lapisan tropopause, sedangkan pembalikannya sendiri disebut inversi suhu.
Dengan kata lain, batas terjadinya penurunan maksimal dengan kenaikan suhu terhadap ketinggian disebut tropopause.
Pada daerah batas antara penurunan suhu dengan penaikan suhu terhadap ketinggian ini terdapat suhu zone dimana kenaikan tempat tidak disertai baik oleh penurunan suhu maupun kenaikan suhu.
Jadi, suhu tetap terhadap ketinggian. Daerah ini disebut isothermal (iso = sama; thermal = panas).
Ketebalan lapisan troposfer di equator lebih tinggi dibanding daerah kutub, maka lapisan tropopause di equator juga lebih tinggi.
Hal ini terjadi karena di daerah equator lebih banyak menerima penyinaran matahari.
Di equator sudut datang sinar matahari lebih besar dan panjang harinya lebih lama, sebagai akibatnya maka intensitas penyinaran matahari di equator lebih tinggi.
Akibat selanjutnya adalah pengembalian energi ke atmosfer lebih tinggi pula dibanding dengan daerah kutub (polar).
Perlu diketengahkan disini bahwa pengukuran yang pasti (tepat) berasal dari ketinggian lapisan troposfer, belum ada keseragaman tetapi mendekati persamaan.
Ada yang mengatakan bahwa lapisan tropopause di kutub 10 km dan di equator 20 km, tetapi ada juga yang mengatakan di kutub 5 mil sedangkan di equator 11 mil.
Meskipun demikian nampaknya hanya sedikit perbedaanya.
Lapisan troposfer merupakan lapisan yang penting, karena pada lapisan inilah terjadi pembentukan awan, hujan serta temperatur yang optimal untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainya.
2. Lapisan Stratosfer (Stratosphere)
Lapisan stratosfer merupakan lapisan kedua setelah troposfer. Lapisan ini dimulai di bagian atas tropopause sampai ke ketinggian 30 mil (50km). Pada lapisan ini terdapat ozone (O3) dengan konsentrasi tertinggi pada ketinggian 22 km.
Temperatur maksimal pada stratosfer sangat berhubungan dengan intensitas penyerapan radiasi ultraviolet dari matahari oleh ozone yang terjadi pada stratopause. Karena ada lapisan ozone penyerap radiasi ultraviolet maka temperatur maksimmnya mencapai 0°C.
Lapisan udara pada lapisan ini sudah tipis, temperatur meningkat nyata terhadap ketinggian terutama pada musim panas (summer).
Pada musim dingin keadaanya sangat komplek, dengan temperatur sangat rendah (-80°C). Keadaan terpanas terdapat di tropopause (equatorial tropopause).
Keadaan temperatur yang relatif tetap terdapat di daerah middle lattitude (lintang tengah) = 50°-60°LU. Disini lebih hangat dengan temperatur -45°C - 50°C.
Pada lapisan stratorfer, semakin mendekati stratopause suhunya semakin tinggi. Hal ini karena semakin mendekati sumber panas dari ozone. Jadi, apabila panas pada troposfer bersumber dari permukaan bumi (dari bawah), sedangkan pada lapisan stratosfer mendapat sumber panas dari lapisan diatasnya yaitu dari ozone sebagai penyerap ultraviolet.
Setelah mencapai ketinggian 50 km kenaikan suhu terhadap ketinggian berhenti dan dari sini ke arah mesosfer suhunya menurun kembali terhadap ketinggian.
3. Lapisan Atmosfer Bagian Atas (The upper Atmosphere)
Lapisan atmosfer bagian atas terdiri dari lapisan mesosfer, termosfer dan eksosfer.
a. Mesosfer (Mesosphere)
Di atas stratopause, temperatur menurun terhadap ketinggian dan temperatur terendah tercapai pada ketinggian 80 km dengan temperatur -90°C (183°K). Di atas ketinggian80 km keadaan suhu mengalami kenaikan lagi.
Daerah batas antara turun suhu maksimal dengan awal naiknya suhu terhadap ketinggian disebut lapisan mesopause.
Tekanan udara pada mesosfer sangat rendah menurun dari 1 mb pada ketinggian 50 km dan 0,01 mb (0,01 milibar) pada ketinggian 90 km.
b. Thermofer (Thermosphere)
Di atas mesopause kepadatan atmosfer sangat ekstrim rendahnya. Pada bagian bawah lapisan termosfer tersusun terutama dari nitrogen (N2) dan oksigen dan atom O. Sedang diatas 200 km didominasi oleh atom O bila dibanding dengan Nitrogen (N2 dan N).
Pada daerah ini temperatur naik terhadap ketinggian sebagai hasil penyerapan ultraviolet oleh atom oksigen. Mungkin temperatur pada ketinggian 350 km mencapai 1200°K (temperatur secara teoritik).
c. Eksosfer dan Magnetosfer
Lapisan ini menduduki ketinggian antara 500 - 750 km. Kerapatan atmosfer menjadi sedemikian rendah sehingga benturan antar partikel netral menjadi sangat jarang. Jarak gerak rata-rata dari molekul-molekul menjadi demikian besar yang memungkinkan dapat terlepasnya partikel-partikel netral dari gaya tarik bumi.
Di daerah eksosfer ini atom-atom netral dan molekul-molekul bergerak dengan bebasnya, ke atas kemudian jatuh, ada yang mengorbit mengelilingi bumi dan ada juga yang bergerak menginggalkan atmosfer menuju ke ruang antarplanet, sedangkan partikel-partikel bermuatan listrik (ion-ion dan elektron-elektron) bergerak di bawah medan magnet bumi.
Berapa ketinggian yang tepat tentang eksosfer, hal ini masih banyak bersifat sementara.
----
__________
Tukidi. 2007. Buku Ajar Meteorologi dan Klimatologi. Semarang: Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNNES.
----
Tukidi. 2007. Buku Ajar Meteorologi dan Klimatologi. Semarang: Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNNES.
----
Posting Komentar