Pengertian Sumber Daya Alam dan Klasifikasinya

Img: Meritnation
Sewaktu mengikuti kuliah Sumber Daya Alam di kampus geografi empat tahun yang lalu, saya tidak begitu peduli dengan apa-apa yang dibahas dalam mata kuliah ini. Dari judul matakuliahnya saja kita bisa nebak, pastinya isinya hanya membahas kekayaan alam di Indonesia.

Waktu itu saya berpikir "apa gunanya mengetahui sumber daya alam di negeri ini?" toh yang bakal mengelola juga para pemodal besar. Orang gua kan cuman mahasiswa pendidikan geografi yak ndak mungkin bisa ngelola tambang, emas, apalagi soal minyak bumi. Bener-bener sesuatu yang mustahil.
Karena mindset tersebut akhirnya selama satu semester penuh, saya ikuti kegiatan perkuliahan dengan sedikit terpaksa dan minim motivasi.

Bertahun-tahun kemudian setelah menjadi seorang guru geografi, saya baru sadar betapa pentingnya mempelajari sumber daya alam.

Seperti yang teman-teman ketahui, negara kita adalah negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya alam di negeri ini dapat dijumpai baik di daratan maupun di lautan. Sumber daya alam yang dimiliki diantaranya  bidang kelautan dan pariwisata.

Potensi sumber daya alam yang belimpah tersebut perlu kita kelola dan kembangkan secara optimal sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang telah diterapkan oleh pemerintah. Jangan sampai sumber daya alam yang berlimpah tersebut terbuang percuma karena kita tidak mampu mengelola dan mengembangkannya.

Kita sebagai warga negara yang baik harus turut serta dalam mengawasi pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Sehingga tidak jatuh kepada para oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Dengan begitu kita turut serta dalam menyukseskan program pemerintahan.

Sumber daya alam di Indonesia tersebar dari pulau Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote. Walaupun sumber daya alam tersebut tidak hanya terfokus di suatu tempat atau wilayah saja. Sumber daya alam yang dimiliki negara kita sangat berlimpah, antara lain sumber daya pertanian, kehutanan, kelautan dan pariwisata.

Melalui tulisan ini, kita akan belajar mengenai jenis-jenis sumber daya alam, potensi dan persebarannya, analisis dampak lingkungan, dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Klasifikasi Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah unsur-unsur lingkungan alam yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Sumber daya alam merupakan semua kekayaan alam, baik berupa makhluk hidup maupun benda mati yang terdapat di bumi dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Adapun sumber daya alam dibedakan menjadi beberapa macam, sebagai berikut.


KLASIFIKASI SDA
Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi dan jenisnya.

1. Berdasarkan Sifat
Berdasarkan sifatnya, sumber daya alam dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

a. Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).

b. Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak tanah, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainya.

c. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya udara, matahari, energi pasang surut, dan energi laut.

2. Berdasarkan Potensi
Berdasarkan potensi penggunaanya, sumber daya alam dibagi menjadi beberapa macam, antara lain sebagai berikut:

a. Sumebr daya alam materi, merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya: batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela dan sebagainya.

b. Sumber daya alam energi, merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, energi matahari, energi pasang surut, kincir angin, dan lain-lain.

c. Sumber daya alam ruang, merupakan sumber daya yang berupa ruang atau tempat hidup. Misalnya area tanah 9daratan) dan ruang angkasa.

3. Berdasarkan Jenis
Berdasarkan jenisnya, sumber daya alam dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik): disebut  juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya: bahan tambang, tanah, air, kincir angin.

b. Sumber daya alam hayati (biotik), merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.

Sistem sumber daya (resource system) adalah seluruh rantai kejadian yang dijalani dari sumber daya, dari sumber daya sendiri melalui transformasi teknologi sampai tercipta produk akhir dan penyampaiannya untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Sistem sumber daya mineral (mineral resource system) adalah seluruh rantai kejadian yang dijalani mineral dari satu endapan melalui transformasi teknologismpai pada tercipta produk akhir dan penyampaiannya untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Didalam sistem sumber daya mineral yang dapat dianggap bagian (subsistem) sumber daya alam dapat dibedakan beberapa subsistem, misalkan pembangunan, pemasaran dan fabrikasi.

Sistem sumber daya mineral harus pula memperhatikan sejumlah sumber daya suplementer seperti teknologi, modal dan sumber daya manusia, serta sejumlah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berfungsinya sistem tersebut berbagai hambatan ekologi yang dapat mempengaruhi penambangan dari suatu endapan.

Sumebr daya suplementer dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi, dapat dianggap sebagai input suplementer. Selain daripada produk utama, maka dapat pula dihasilkan rangkaian output suplementer yang dapat bersifat menguntungkan seperti keterampilan, teknologi baru, kesempatan bekerja, pengembangan wilayah atau yang merusak seperti pencemaran dan lain-lain.
SIFAT KHUSUS SDA
Beberapa sifat khusus sumber daya alam yang perlu mendapat perhatian adalah:

1. Penyebaran Sumber Daya Alam Tak Merata
Salah satu sifat sumber daya alam adalah penyebaran geografis yang tidak merata di  bumi ini, sehingga dalam soal sumber daya alam kita mengenal pula istilah "the haves" and "the have nots".

Didalam suatu negara yang luas seperti Indonesia, penyebaran sumebr daya alam pun memperlihatkan pola yang tidak merata. 

Indonesia bagian barat misalnya terkenal kaya akan endapan-endapan minyak bumi dan batubara. Sedang sumber daya energi tersebut tidak begitu banyak tersebar di bagian timur Kepulauan Indonesia.

Sebaliknya daerah Indonesia bagian Timur, merupakan daerah yang kaya sekali akan endapan-endapan bijih nikel seperti di Sulawesi, Gebe dan Gag serta daratan Irian Jaya, sedang endapan demikian jarang sekali ditemukan di daerah Indonesia bagian Barat.

Sebagaimana akan ditinjau sebentar, maka penyebaran geografis sumber daya alam di dunia yang tidak seimbang ini membawa serta konsekuensi dalam hubungan internasional antar negara.

Pola umum yang terlihat ialah adanya aliran (flow) bahan mentah dari negara-negara berkembang ke negara-negara manju untuk diproses dan sebagian dijual kembali dengan harga tinggi kepada negara-negara pengekspor sumber daya alam tersebut.

2. Saling Ketergantungan Sumber Daya Alam
Sifat khas yang lain dari sumber daya alam adalah sifat saling ketergantungan antar sumebr daya alam yang satu dengan yang lain. 

Apapun sumber daya alam yang kita kembangkan, maka efeknya akan terasa pada sumber daya alam yang lain.

Pengembangan sumber-sumber minyak bumi di lepas pantai akan mempengaruhi ikan disekitarnya.

Erosi dari tanah yang disebabkan penebangan pohon yang tidak teratur atau penggalian batubara tanpa rencana dapat memperendah produksi potensial dari energi hidroelektrik dalam suatu cekungan sungai.

Ukuran sumber daya air dapat merupakan faktor penghambat eksploitasi besar-besaran endapan raksasa mineral ataupun energi, akan tetapi kalau proyek-proyek ini dijalankan terus maka akan mengganggu sumber air permukaan atau air bawah tanah.

Dalam arti yang sama, cadangan tanah di beberapa negeri yang padat penduduknya akan menghambat pengembangan sumber daya mineral dan energi seperti di Pulau Jawa. 

Akibat lain dari eksploitasi sumebr daya alam adalah perusakan tanah, cagar alam serta perubahan dalam sirkulasi udara dan suhu.

Ketergantungan berbagai ragam sumber daya alam dapat pula dianalisa dengan berpedoman pada kategori yang berbeda dari satu sumber daya itu sendiri seperti energi, material, makanan dan lingkungan.

Sumber daya alam tertentu sekaligus dapat merupakan energi dan material seperti minyak bumi. 

Contoh yang lain adalah hidrogen dan metanol yang meskipun sekarang sebagai bahan baku dalam industri kimia, dapat juga berfungsi sebagai pengasil energi.

Disatu pihak, proses ekstraksi, konversi, utilisasi dan daur-ulang (recycling) material, semuanya memerlukan energi. Bijih yang berkadar rendah misalkan memerlukan energi yang lebih banyak daripada bijih yang berkadar tinggi, untuk menghasilkan jumlah tertentu dari bahan-bahan yang dapat dipakai.

Dilain pihak, tidak mungkin untuk memproduksi energ, konversi, transportasi atau utilisasi tanpa material.

Penting pula diperhatikan ialah kaitan energi atau material dengan bahan makanan. Minyak bumi dapat diubah menjadi protein makanan bersel satu. Yang penting diketahui ialah bahwa pertanian dan lebih umum lagi sistem makanan, menggunakan sejumlah besar energi dan material.

Meskipun wujud pertanian adalah pemakaiansecara teratur energi matahari oleh tumbuh-tumbuhan, namun ia memerlukan pula tambahan konsumsi energi yang besar pula dari bahan bakar fosil.

Pentingnya fosfat dan kalium untuk pupuk perlu pula disinggung disini. Sebaliknya limbah organik yang sebagian besar berasal dari sistem makanan, dapat merupakan sumber daya energi melalui pembakaran pyrolisa atau konversi biologi.
KELANGKAAN SUMBER DAYA ALAM
Akhir-akhir ini masyarakat terutama di negara-negara industri, ramai memperbincangkan persoalann kelangkaan sumber daya alam dan perusahaan lingkungan hidup.

Masalah ini bersumber pada buku "The Limits to Growth" (batas -batas pertumbuhan) yang meramalkan bahwa jika kecenderungan pertumbuhan penduduk dunia, industrialisasi, pencemaran, produk makanan, produk makanan dan menipisnya sumber daya alam terus berlaku tanpa perubahan, maka batas-batas pertumbuhan di planet kita ini akan tercapai dalam waktu 100 tahun mendatang.

Dengan kata lain, sumber daya alam yang terdapat di dunia hanya akan menunjang laju pertumbuhan penduduk dan ekonomi selambat-lambatnya sampai tahun 2000.

Doktrin makin langkanya sumber daya alam sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru. Ahli-ahli ekonomi klasik seperti Malthus, Ricardo dan Mill jauh sebelumnya telah meramalkan bahwa kelangkaan sumber daya alam akhirnya akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan sosial pada berbagai usaha ekonomi, dengan akibat kemunduran dan terhentinya perubahan ekonomi.

Gerakan konservasi di Amerika Serikat pada permulaan abad kedua puluh menerima konsep kelangkaan sumber daya alam, tetapi tidak dapat menerima pendirian laissez faire dalam hubungannya dengan pengembangan sumber daya alam.

Mereka mengemukakan pendapat bahwa kecenderungan kesejahteraan sosial dapat dipengaruhi oleh cara manusia mengawetkan dan mengelola sumber daya alam.

Pendirian positif dari gerakan konservasi AS ini mengandung arti bahwa pengembangan sumber daya alam tidak dapat dititikberatkan pada konsep habisnya sumber daya alam. akan tetapi harus didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi dan ekologi, ialah berapa biaya dibutuhkan untuk mengalihkan sumber daya alam menjadi kekayaan nasional, tanpa  merusak lingkungan sekitarnya.
SUMBER:

Sutardji. 2009. Buku Ajar Sumber Daya Alam. Semarang: Jurusan Geografi FIS UNNES.

iklan tengah