Pengertian Arus Upwelling dan Proses Terjadinya

Img: Biolulia
Menurut Santoso dan dan Harpasis (1987), arus upwelling adalah gerakan vertikal/hampir vertikal atau penaikan dari massa air di bawah permukaan menuju ke permukaan. 

Menurut Nontji (1993) upwelling adalah penaikan massa air laut dari suatu lapisan dalam ke palisan permukaan. Gerakan naik ini membawa serta air yang suhunya lebih dingin, salinitas tinggi, dan zat-zat hara yang kaya ke permukaan (dalam Kerjaanrendy)

Menurut Wikipedia, upwelling adalah sebuah fenomena di mana air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar dari dasar laut bergerak ke permukaan akibat pergerakan angin di atasnya

Terjadinya arus upwelling disebabkan oleh berbagai faktor, namun penyebab utamanya adalah angin yang berhembus di atas permukaan laut.

Sebagaimana diketahui bahwa gaya Koriolis mengakibatkan pembelokkan ke sebelah kanan di utara katulistiwa dan ke kiri di sebelah selatan katulistiwa. Koriolis inilah  yang menghasilkan Upwelling.

Perhatikan gambar 1.


Gambar 1. Arus Upwelling di Belahan Bumi Selatan
Bila ada angin yang berhembus terus menerus dalam waktu yang lama dengan kecepatan yang cukup besar di belahan bumi selatan akibat gaya Koriolis, pergerakan massa air bukan searah dengan arah angin melainkan akan berbelok ke sebelah kiri.

"Kekosongan" yang terjadi akibat perpindahan massa air tersebut akan diisi oleh air yang ada di dekatnya.

Pengisian "kekosongan" tidak mungkin dari sebelah kiri (karena arus mengalir ke arah ini). Juga tidak mungkin dari depan atau belakang (karena angin berhembus daria arah ini). Maka pengisian tersebut hanya dimungkinkan dari massa air yang berada disebelah kanannya.

Andaikan situasi itu terjadi pada suatu daerah laut dengan pantai terletak di sebelah kanan (lihat Gambar 1.). Garis pantai sejajar dengan arah hembusan angin. Maka pengisian kekosongan akibat mengalirnya massa air ke sebelah kiri tidak dapat dari sebelah kanannya (karena daerah ini adalah pantai). "Kekosongan" ini diisi oleh massa air yang berada dibawahnya. Gerakan massa air inilah yang disebut Upwelling.

Upwelling di belahan bumi utara disebabkan oleh proses yang sama, hanya pantainya berada di sebelah kiri arah hembusan angin. Perhatikan Gambar 2.


Gambar 2. Arus Upwelling di Belahan Utara
PERANAN UPWELLING TERHADAP KESUBURAN PERAIRAN
Karena di daerah permukaan perairan terdapat banyak kehidupan seperti pankton, ikan dan lain-lainnya, maka zat-zat hara yang terdapat di daerah ini akan dipergunakan oleh pankton untuk berkembang biak.

Hal ini mengakibatkan daerah permukaan kekurangan zat hara. Plankton bila mati akan tenggelam ke dasar perairan. Disana tubuhnya akan terurai oleh bakteri menjadi zat-zat hara kembali. Karena zat-zat ini lebih berat dari berat jenis air, zat-zat yang sangat diperlukan untuk kehdupan plankton ini tidak dapat kembali ke permukaan.

Sehingga daerah yang miskin akan bertambah miskin yaitu daerah permukaan perairan dan yang kaya akan bertambah kaya yaitu dasar laut. Hal ini berlangsung terus menerus dari waktu ke waktu, kehidupan di laut akan sangat berkurang jika tidak mau dikatakan punah sama sekali.

Upwelling merupakan proses yang penting untuk mengembalikan zat hara dari lapisan air dekat dasar ke daerah permukaan untuk dapat digunakan kembali untuk proses kehidupan. Oleh karenanya daerah pantai dimana terjadi proses upwelling akan sangat kaya plankton. Dan jika plankton sangat banyak terdapat, ikan-ikan pun akan berkumpul di daerah ini.

Itulah sebabnya daerah-daerah upwelling  merupakan daerah yang sangat baik untuk usaha penangkapan.

Pantai Peru, Kalifornia dan Somalia merupakan daerah-daerah Upwelling. Karena proses Upwelling ini negara Peru merupakan salah satu negara perikanan yang utama di dunia.

Selain di daerah pantai, upwelling dapat juga terjadi pada laut yang jauh dari pantai. Upwelling yang terjadi di daerah ini akibat pergantian massa air oleh karena sesuatu sebab di lapisan permukaan, akan diisi oleh massa air dari lapisan bawah. Jadi, terjadinya upwelling ini bukan diakibatkan oleh adanya pantai. Contoh upwelling yang jauh dari pantai ini terdapat di Laut Banda dan Laut Arafura.

SUMBER:

Rahardjo, Santoso dan Harpasis Slamet Sanusi. 1982. Oseanografi Perikanan I .Jakarta: Depatermen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

iklan tengah