Menurut Asdak (2010), air bawah permukaan adalah semua bentuk aliran air hujan yang mengalir di bawah permukaan tanah sebagai akibat struktur perlapisan geologi, beda potensi kelembaban tanah dan gaya gravitasi bumi.
Pembahasan mengenai air bawah permukaan berkaitan dengan persoalan mengenai keberadaan air di dalam tanah.
Oleh karena itu, pada tulisan ini akan dibicarakan mengenai (1) proses dan mekanisme terjadinya air bawah permukaan (2) keberadaan air di dalam tanah, (3) karakteristik air tanah, (4) pemanfaatan dan pencagaran air tanah, (5) strategi perencanaan daerah resapan alamiah dan daerah resapan buatan.
__________ Balai Besar Litbang Sumber Daya Pertanian (2006)
Infiltrasi adalah peristiwa atau proses masuknya air ke dalam tanah, umumnya (tidak mesti) melalui permukaan tanah dan secara vertikal. Pada beberapa kasus, air dapat masuk melalui jalur atau rekahan tanah atau gerakan horizontal dari samping.
Arsyad (2006)
Infiltrasi adalah masunya air ke dalam tnah melalui permukaan tanah secara vertikal. Sedangkan banyaknya air persatuan waktu yang masuk melalui permukaan tanah dikenal sebagai laju infiltrasi.
Asdak (2010)
Mengemukakan bahwa Infiltrasi adalah proses aliran air (umumnya berasal dari curah hujan) masuk ke dalam tanah.
Perkolasi merupakan proses kelanjutan aliran air tersebut ke tanah yang lebih dalam.
Dengan kata lain, infiltrasi adalah aliran air masuk ke dalam tanah sebagai akibat gaya kapiler (gerakan air ke arah lateral) dan gravitasi (gerakan air ke arah vertikal).
Setelah lapisan tanah bagian atas jenuh, kelebihan air tersebut mengalir ke tanah yang lebih dalam sebagai akibat gaya gravitasi bumi dan dikenal sebagai proses perkolasi.
Laju maksimal gerakan air masuk ke dalam tanah dinamakan kapasitas infiltrasi.
Kapasitas infiltrasi terjadi ketika intensitas hujan melebihi kemampuan tanah dalam menyerap kelembaban tanah.
Sebaliknya apabila intensitas hujan lebih kecil daripada kapaistas infiltrasi, maka laju infiltrasi sama dengan laju curah hujan.
Laju infiltrasi umumnya dinyatakan dalam satuan yang sama dengan satuan intensitas curah hujan, yaitu mm/jam.
Air hujan yang mengalir masuk ke dalam tanah, dalam batas tertentu bersifat mengendalikan ketersediaan air untuk berlangsungnya proses evapotrasnpirasi.
Pasokan air hujan ke dalam tanah ini sangat berarti bagi kebanyakan tanamandi tempat berlangsungnya infiltrasi dan daerah sekelilingnya.
Para pakar ekologi dan juga ahli pertanian seharusnya memahami keterkaitan antara tanaman dan air yang dibutuhkan dalam hidup tanaman tersebut dengan cara mempertimbangkan mekanisme berlangsungnya infiltrasi dan air larian dalam kajian mereka tentang hubungan tanaman-tanah-air.
Air infiltrasi yang tidak kembali lagi ke atmosfer melalui proses evapotraspirasi akan menjadi air tanah untuk seterusnya mengalir ke sungai di sekitarnya.
Meningkatkan kecepatan dan luas wilayah infiltrasi dapat memperbesar debit aliran selama musim kemarau (baseflow) yang adalah penting untuk memasok kebutuhan air pada musim kemarau, untuk pengenceran kadar pencemaran air sungai dan berbagai keperluan lainnya.
----
Posting Komentar