Tipe Letusan Gunung Api

Berdasarkan tipe letusannya, gunung api dibedakan menjadi tujuh sebagai berikut:

1. Letusan Tipe Hawai
Tipe hawai terjadi karena lava yang sangat cair dan berbentuk seperti perisai atau lempeng. Contoh: Gunung Mauna Loa, Mauna Kea, Kilauea di Hawai.



2. Letusan Tipe Stromboli

Tipe sromboli memiliki interval waktu letusan yang hampir sama dan cukup kecil tetapi terus menerus dan mengeluarkan eflata serta material padat, gas dan batu. Contoh: Gunung Raung di Jawa Timur.




3. Letusan Tipe Vulkano
Letusan ini mengeluarkan material padat seperti bom, abu, lapili serta bahan-bahan padat dan cair atau lava. Contoh Gunung Vesuvius dan Etna di Italia.




4. Letusan Tipe Merapi
Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah. Akibatnya tekanan gas menjadi makin bertambah kuat sehingga sumbatan terangkat pecah-pecah. Sumbatan yang pecah-pecah terdorong ke atas yang akhirnya terlempar keluar, menuruni lereng gunung sebagai ladu (gloedlawine). Selain awan panas (gloedwolk) di Indonesia yang sering disebut dengan Wedhus Gembel.




5. Letusan Tipe Perret atau Plinian
Letusan ini sangat berbahaya dan merusak lingkungan. Pada tipe ini, material yang dilemparkan mencapai ketinggian sekitar 50 km. Contoh Gunung Krakatau dan St. Helens.



6. Letusan Tipe Pelee
Letusan tipe ini biasa terjadi jika puncak gunung api terdapat sumbatan kawah yang berbentuk seperti jarum sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila sumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut meletus dan mengeluarkan awan panas Contoh Gunung Pelee di Pulau Martinique.



7. Letusan Tipe Saint Vincent
Letusan ini terjadi pada gunung api yang mempunyai danau kawah. Selanjutnya jika gunung api tersebut meletus, air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya, juga awan panas. Contoh Gunung Kelud tahun 1919 dan Gunung Saint Vincent tahun 1902.

iklan tengah