Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia

Potensi
Laut Indonesia memiliki angka potensi sumber daya ikan sebesar 6,4 juta ton per tahun. Sumber daya ikan tersebut terdiri dari dua kelompok, yakni kelompok pelagis dan domersal.

• Kelompok pelagis adalah kelompok ikan yang hidup pada bagian permukaan laut wilayah Indonesia contohnya cakalang, tuna, layang, kembung, dan lamun.
• Kelompok domersal adalah kelompok ikan yang hidup di dasar laut Indonesia, contohnya kakap merah.

Pengelolaan

• Di beberapa daerah perikanan tangkap, telah terjadi overfishing.
• Perairan laut Indonesia marak terjadi illegal fishing di perbatasan yang mencapai 300 triliun rupiah.

Overfishing Indonesia

Potensi
Potensi energi kelautan indonesia terdiri dari:
a. Energi gelombang laut
Energi gelombang laut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya. Daerah samudera Indonesia sepanjang pantai selatan Jawa sampai Nusa Tenggara memiliki potensi energi berkisar 10-20 kW per meter gelombang.

b. Energi pasang surut
Energi pasang surut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan air laut karena perbedaan pasang surut. Beberada daerah yang memiliki potensi energi pasang surut adalah Bagansiaspiapi yang pasang surutnya mencapai 7 meter, Teluk Bima di Sumbawa NTB, Kalimantan Barat, Papua, dan selatan Pulau Jawa pasang surutnya mencapai lebih dari 5 meter.

c. Energi panas laut
Energi panas laut adalah energi yang dihasilkan dari perbedaan temperatur antara permukaan yang hangat dengan air laut dalam yang dingin tanpa menghasilkan gas rumah kaca dan limbah lainnya. Energi panas laut Indonesia memiliki potensi daya sekitar 240.000 megawatt.

Pengelolaan

• Energi kelautan Indonesia belum banyak dikenal oleh masyarakat.
• Sampai saat ini belum ada penelitian pemanfaatan energi pasang surut dan panas laut di Indonesia yang memberikan hasil yang cukup signifikan.

Potensi
Sekitar 70% minyak dan gas bumi Indonesia terdapat di kawasan pesisir dan lautan. Terdapat 11 cekungan yang sudah berproduksi dan 49 cekungan lainnya bberpotensi untuk dieksplorasi.

Pengelolaan

• Industri minyak nasional sudah tua, lebih dari 100 tahun dan produksinya semakin menurun.
• Produksi gas bumi Indonesia cenderung meningkat sejak 1970-an.

Potensi
Potensi wisata bahari Indonesia terkait dengan kekayaan laut Indonesia.
Indonesia memiliki 950 spesies terumbu karang, 263 jenis populasi ikan hias, 8.500 spesies ikan tropis, 555 spesies rumput laut, dan 18 spesies padang lamun.

Pengelolaan
Pemerintah mengembangkan konsep pembangunan pariwisata secara berkelanjutan yang bertanggungjawab tanpa mengorbankan potensi di masa mendatang. Konsep ini diwujudkan dalam bentuk desa konservasi (perlindungan terhadap alam).

Contoh: Konservasi Terumbu Karang

Potensi
Industri maritim adalah perusahaan yang kegiatannya menyediakan produk dan layanan yang terkait dengan sektor maritim yang inovatif, seperti desain kapal, kontruksi kapal, perdagangan kapal, pengoperasian kapal, memelihara dan memperbaiki kapal, dan sejumlah industri lainnya.

Pengelolaan

• Indonesia memiliki lebih dari 250 galangan kapal nasional yang mampu membangun kapal dengan ukuran 50.000 DWT dan mereparasi kapal dengan ukuran 150.000 DWT. DWT adalah jumlah bobot yang dapat ditampung oleh kapal.
• Pemerintah berupaya menaikan jumlah produksi kapal nasional untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dan menjaga perbatasan laut Indonesia.

Potensi
Jasa angkutan laut terdiri dari segala jenis kegiatan yang menunjang dan memperlancar kegiatan sektor kelautan. Contohnya pelayaran pelabuhan, keselamatan pelayaran, perdagangan, dan pengembangan sumber daya kelautan.

Pengelolaan
Saat ini pemerintah membangun tol laut yang menghubungkan konsep pengangkutan logistik kelautan yang bertujuan menghubungkan pelabuhan besar Indonesia untuk mempercepat distribusi barang hingga ke pelosok.

Potensi
Alur laut kepulauan Indonesia adalah alur yang dipergunakan untuk berlayar kapal-kapal asing, kapal selam, dan pesawat terbang non sipil.

Pengelolaan
Pemerintah membangun pelabuhan-pelabuhan besar di kawasan ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) sebagai tempat persinggahan kapal-kapal asing.