Materi Lengkap! Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia

Sumber daya alam adalah unsur-unsur lingkungan alam yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Berbagai macam sumber daya alam tersedia di sekitar manusia. Tinggi rendahnya penghargaan terhadap suatu sumber daya tergantung dari kebutuhan orang yang memerlukannya.

Kegunaan sumber daya alam ditentukan oleh kebutuhan manusia ditambah dengan kemauan dan kemampuan maunis untuk mengusahakannya. Sumber daya ada karena manusia dengan segala kebutuhannya.

Sumber daya alam sangat beragam, sehingga dikelompokkan atau digolongkan berdasarkan pembentukannya, bagian atau bentuk yang bisa dimanfaatkan,lokasinya dan proses terbentuknya.

Adapun persebaran sumber daya alam di permukaan bumi tidak merata, ada yang berlimpah dan ada pula yang minim akan sumber daya alam, bahkan ada yang tidak memiliki sama sekali.

Pada tulisan ini akan dibahas lebih lanjut tentang persebaran dan pemanfaatan sumber daya alam. Pelajarilah uraian berikut dengan seksama.


Sumber daya alam adalah unsur-unsur lingkungan alam yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Sumber daya alam merupakan semua kekayaan alam, baik berupa makhluk hidup maupun benda mati yang terdapat di bumi dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Adapun sumber daya alam dibedakan menjadi beberapa macam, sebagai berikut:

1. Berdasarkan Kemungkinan Pemulihannya
Berdasarkan pembentukannya atau kemungkinan pemulihannya, sumber daya alam dibedakan menjadi dua, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

1) Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui
Adalah sumber daya alam yang jika digunakan secara terus menerus maka dalam jangka waktu tertentu akan kembali seperti sediakala dan bisa digunakan lagi untuk diambil manfaatnya.

2) Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui
Adalah sumber daya alam jika digunakan terus menerus maka lama kelamaan akan habis dan tidak bisa dihasilkan sendiri oleh manusia.

Contoh:
bahan mineral seerpti besi, tembaga, timah, bauksit, batu bara, alumnium, gas alam, dan berbagai jenis barang tambang lainnya. 

2. Berdasarkan Bentuk yang Dapat Dimanfaatkan
Berdasarkan bentu yang dapat dimanfaatkan, sumber daya alam dibedakan menjadi sumber daya alam materi, hayati, energi, dan waktu.

a. SDA Materi
Sumber daya alam materi merupakan sumber daya alam yang berupa benda mati, diambil dari alam secara langsung maupun melalui proses penambangan dan pengolahan, sehingga memiliki manfaat yang lebih untuk kelangsungan kehidupan manusia.

Contoh:
Minyak bumi bisa diolah menjadi bahan bakar seperti bensin atau premium, bensol, avtur, pertamax, solar, oli, dan sisanya dibuat aspal.

b. SDA Hayati
Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sumber daya lam tumbuh-tumbuhan disebut sumber daya alam nabati, sedangkan sumber daya alam hewan disebut sumber daya alam hewani.

Contoh:
Sumber daya alam hewani terdapat berbagai macam daging, susu, telur, dan ikan, dan sumber daya alam nabati seperti padi, jagung, gandum, ketela, sagu, biji-bijian, buah, serta umbi-umbian.

c. SDA Energi
Sumber daya alam energi adalah sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya. Penggunaannya bisa secara langsung maupun melalui proses pengolahan atau industri.

Contoh:
Minyak bumi, gas alam, batu bara, sinar matahari, dan kayu bakar.

d. SDA Ruang
Sumber daya alam ruang adalah tempat atau wilayah yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sumber daya alam ruang sangat dipengaruhi oleh letak, topografi atau relief, kondisi tanah, tata air, dan sebagainya.

Ruang dalam hal ini berarti ruang untuk mata pencaharian (pertanian dan perikanan), tempat tinggal, arena terbuka, lapangan, hutan, dan sebagainya.

e. SDA Waktu
Sumber daya alam waktu adalah sumber daya yang ketersediaanya terikat dengan waktu atau musim, meskipun sulit digambarkan bahwa waktu merupakan sumber daya alam.

3. Berdasarkan Lokasinya
Berdasarkan pemberntukannya, sumber daya alam dibedakan menjadi dua, yakni sumber daya alam terestrial dan akuatik.

a. Terestrial
Sumber daya alam terestrial adalah sumber daya alam yang terdapat di daratan. Contohnya hasih hutan dan bahan galian atau tambang.

b. Akuatik
Sumber daya alam akuatik adalah sumber daya alam yang terdapat di wilayah perairan. Contohnya ikan, rumput, terumbu karang, dan energi gelombang

4. Berdasarkan Proses Terbentuknya
Berdasarkan proses terbentuknya, sumber daya alam dibedakan menjadi tiga, yakni sumber daya alam abiotik, fisik, dan lingkungan.

a. SDA Biotik
Sumber daya alam biotik adalah sumberd daya alam yang terbentuk karena adanya proses kehidupan seperti tumbuh dan berkembang biak, misalnya tumbuh-tumbuhan dan hewan.

b. SDA Fisik
Sumber daya alam fisik adalah sumber daya alam yang terbentuk karena adanya proses fisik dan kekuatan alam, misalnya tanah, air, udara, dan barang-barang tambang.

c. SDA Lingkungan
Sumber daya alam lingkungan adalah perpaduan antara sumber daya alam fisik dan sumber daya biotik yang bisa membentuk suatu lingkungan tertentu, misalnya lingkungan pegunungan, lembah, pantai, gunung api, dan panorama alam yang lain.



Hutan merupakan suatu wilayah yang menjadi tempat tumbuhnya pohon-pohon yang jenis tanaman yang lain. Potensi sumber daya hutan bisa berupa kayu dan non kayu.

1. Kayu
Potensi hutan yang berupa kayu banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, bahan baku kertas, bahan baku industri mebel, dan lain sebagainya.

Setidaknya terdapat 4.000 jenis kayu yang keberadaanya tersebar di Nusantara. Lebih dari 250 jenis kayu tersebut merupakan kayu dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Adapun jenis-jenis kayu dalam sumber daya alam kehutanan, sebagai berikut:

a. Kayu Jati
Pohon jati tumbuh di hutan buatan maupun alami yang memiliki curah hujan berkisar antara 1.500 sampai 2.000 mm per tahun. Jati dapat tumbuh di dataran tinggi maupun dataran rendah yang tidak digenangi air. Persebaran hutan jati di nusantara meliputi beberapa daerah seperti Pulau Jawa, Nusa Tenggara, dan Bali.

Kayu jati memiliki tekstur yang keras dan awet, karena terdapat minyak didalamnya. Hal ini membuat kayu jati banyak dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat interior rumah, atap, tiang penyangga rumah-rumah tradisional Jawa, untuk membuat kapal, dan konstruksi jembatan.

b. Kayu Meranti
Kayu meranti terkenal di kalangan pertukangan dan perdagangan kayu. Terdapat berbagai jenis pohon meranti diantaranya meranti hitam batang,, balangeran, tengkawang gunung, dan meranti buaya bukit. Jenis-jenis pohon meranti tersebut menghasilkan kayu meranti merah.

Persebarannya meliputi hutan-hutan di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Kayu meranti sering dimanfaatkan sebagai kayu konstruksi, penyekat ruangan, bahan pembuatan mebel, dan berbagai interior dalam rumah. Selain menghasilkan kayu, pohon meranti juga menghasilkan resin, yaitu sejenis getah yang keluar dari batang pohon.

c. Kayu Cendana
Kayu cendana dihasilkan dari pohon dengan nama latin Santalum Album yang ditemukan di Nusa Tenggara Timur. Persebaran cendana sekarang sudah meliputi hutan-hutan di daerah Jawa dan keseluruhan Nusa Tenggara.

Kayu cendana saat ini menjadi barang langka, sehingga harganya menjadi begitu mahal. Kayu cendana memiliki aroma wangi. Pemanfaatan kayu cendana diantaranya sebagai bahan pembuatan dupa dan aroma terapi, sebagai campuran parfum, serta bahan pembuatan sarung keris.

d. Kayu Akasia
Kayu akasia memiliki nama latin Acacia Mangium. Kayu akasia banyak ditemukan di hutan-hutan Jawa Barat. Pada awalnya, kayu akasia dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kertas. Perkembangan selanjutnya, kayu akasia juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan furnitur.

2. Nonkayu
Beberapa hasil hutan nonkayu, antara lain madu, buah-buahan, jamur, damar, rotan, sagu, sutra, dan sebagainya.

a. Buah-buahan
Terdapat berbagai jenis buah-buahan yang bisa diperoleh dari hutan. Buah-buahan yang bisa ditemukan di hutan adalah buah durian, bery, kaktus, pir berduri, jambu monyet, ara, markisa, dan sebagainya.

b. Madu
Cairan kental yang diperoleh dari sarang lebah ini kaya akan manfaat. Madu asli hutan biasanya dijadikan obat herbal dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

c. Karet
Potensi hutan nonkayu ini sebenarnya adalah getah dari pohon yang biasa kita sebut pohon karet. Nilai ekonomis karet juga tergolong tinggi, karena karet banyak digunakan diberbagai industri, seperti industri pembuatan ban

d. Remah-rempah
Jenis rempah-rempah yang dihasilkan di hutan di antaranya kayu manis, pala, cengkih, dan vanila. Hutan di daerah Maluku banyak menghasilkan rempah-rempah yang sering diperdagangkan sejak zaman dahulu.

e. Rotan
Batang rotan mempunyai panjang puluhan meter dan banyak dimanfaatkan untuk membuat interior rumah. Sebagian besar rotan di Indonesia dihasilkan dari hutan yang berada di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara
f. Sagu
Potensi hutan nonkayu yang berbentuk tepung ini berasal dari proses pengolahan batang pohon sagu. Penduduk Indonesia bagian timur menjadikan sagu sebagai bahan makanan pokok. Masyarakat di daerah Maluku dan Papua biasanya memanen sagu dari hutan kemudian mengolahnya menjadi masalah bernama papeda.


Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan bahan tambang. Beraneka bahan tambang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri.

Aktivitas pertambangan telah menghasilkan banyak devisa bagi Indonesia.

1. Minyak Bumi dan Gas Bumi
Minyak bumi dan gas bumi merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk keperluan industri, transportasi, dan rumah tangga.

Adapun daerah persebaran minyak bumi di Indonesia, sebagai berikut.

a. Sumatera
Pereula dan Lhokseumawe (Aceh), Sungai Panking dan Dumai (Riau), Plaju, Sungai Gerong dan Muara Enim (Sumatera Selatan)

b. Jawa
Jati Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo, Delta (Jawa Timur), Cepu, Cilacap (Jawa Tengah)

c. Kalimantan
Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), Rantau, Tanjung, dan Amuntai (Kalimantan Selatan)

d. Maluku
Pulau Seram dan Tenggara

e. Papua
Klamono, Sorong, dan Babo

2. Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu.

Unsur-unsur penyusun batu bara dalah karbon, hidrogen, dan oksigen. Energi yang dihasilkan batu bara bisa digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bara atau genting, semen, batu kapur, bijih besi, dan baja, industri kimia, dan lain-lain.

Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan Samarinda), Sumatera Barat (Ombilin dan Sawahlunto), dan Sumatera Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).

c. Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan alumunium. Bauksit bermanfaat untuk industri keramik, logam, kimia, dan metalurgi.

Bauksit ditambang di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).

d. Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen.

Aktivitas penambangna pasir besi sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatera, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).

e. Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan.

Emas ditambang di Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport, Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Aceh (Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebong).

f. Timah
Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan lain-lain.

Aktivitas penambangan timah sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.

g. Tembaga
Tembaga banyak dimanfaatkan dalam peralatan listrik, industri konstruksi, pesawat terbang, kapal lau, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan lain-lain. Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh PT. Freeport.

h. Nikel
Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri loga.

Nikel sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara

Daerah lain yang memiliki potensi nikel adalah Papua dan Maluku.

i. Aspal
Aspal digunakan sebagai bahan utama pembuatan jalan. Aspal sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.

j. Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai sumber daya tambang di Indonesia yang dtambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan).

k. Belerang
Belerang sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia banyak ditemukan di Gunung Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha, Jawa Barat.

l. Marmer
Marmer terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu kapur. Suhu dan tekanan bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga endogen atau tenaga dari dalam bumi.

Marmer banyak digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantairumah, dan lain-lain.

Marmer sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar.

m. Yodium
Yodium digunakan sebagai bahan baku utama untuk laruran obat dalam alkohol, kesehatan, herbisida, industri desinfektan, serta digunakan dalam garam agar lebih sehat.

Yodium sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Semarang (Jawa Tengah) dan Mojokerto (Jawa Timur)


tulisan disinii





Secara umum obyek wisata di muka bumi bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu pertama objek wisata alam, meliputi keindahan alam pegunungan, hutan, cagar alam dan suaka margasatwa, danau, pantai, dan kawasan laut.

Kedua objek wisata budaya berhubungan dengan bangunan bersejarah, tradisi dan adat istiadat kelompok masyarakat, hasil karya seni dan kerajinan, museum, monumen, benteng, dan taman hiburan.

Ketiga agro wisata, yaitu objek wisata yang berhubungan dengan kegiatan pertanian dan hasilnya.

Persebaran beberapa objek wisata yang ada di negara Indonesia sebagai berikut:

1. Sumatera
Persebaran objek wisata di Pulau Sumatera, antara lain:

  • Taman nasional gunung lauser
  • Danau Laut Tawar
  • Rantau Prapat
  • Danau Toba
  • Brastagi
  • Danau Maninjau
  • Danau Singkarak
  • Benteng Fort de Kock
  • Lembah Anai
  • Danau Ranau
  • Suaka Alam Way Kambas
  • Benteng Mearlborough

2. Jawa
Persebaran objek wisata di Pulau Jawa, antar lain:

  • Gunung Tangkuban Perahu
  • Maribaya
  • Pangandaran
  • Museum Geologi
  • Taman Mini Indonesia Indah
  • Ancol
  • Museum Satria Mandala
  • Museum Gajah
  • Gua Jatijajar
  • Kebun Binatang Rgunan
  • Planetarium
  • Batu Raden
  • Candi Borobudur
  • Prambanan
  • Keraton Jogja
  • Kota Gede
  • Pantai Parangtritis
  • Kaliurang
  • Makam Imogiri
  • Gunung Bromo-Tengger
  • Taman Nasional Baluran
  • Pemandian Tretes
  • Dataran Tinggi Dieng
  • Monumen Nasional

3. Bali
Persebaran objek wisata di Pulau Bali, antara lain:

  • Pantai Kuta
  • Legian
  • Danau Batur
  • Klungkung
  • Pura Besakih
  • Daerah Trunyan
  • dan berbagai macam kesenian

4. Kalimantan
Persebaran objek wisata di Pulau Kalimantan, antara lain:

  • Pantai Pasir Panjang
  • Danau Riam Kanan
  • Museum Lambung Mangkurat
  • Istana Kesultanan Sambas
  • Taman Nasional Tanjung Puting
  • Masyarakat Dayak

5. Nusa Tenggara
Persebaran objek wisata di Nusa Tenggara, antara lain:

  • Gunung Tambora
  • Taman Laut Gili Air
  • Taman Nasional Komodo
  • Danau Kelimutu


Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah suatu proses yang dipergunakan untuk memperkirakan dampak terhadap lingkungan oleh adanya atau oleh rencana kegiatan proyek yang bertujuan memastikan adanya masalah dampak lingkungan yang perlu dianalisis pada tahap awal perencanaan dan perancangan proyek sebagai bahan pertimbangan bagi pembuatan keputusan.

1. Pengertian AMDAL
AMDAL menurut PP No. 27 Tahun 1999 adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegitan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

Analisis dampak lingkungan ini merupakan analisis yang meliputi berbagai faktor, yaitu faktor fisik, kimia, biologi, sosial ekonomi, dan sosial budaya yang dilakukan secara integrasi dan menyeluruh sehingga bisa menghasilkan , sebagai berikut:

a. Dapat menunjukkan tempat pembangunan yang layak pada suatu wilayah beserta pengaruhnya.

b. Dapat digunakan sebagai masukan dengan pertimbangan yang lebih luas bagi perencanaan dan pengambilan keputusan pembangunan sejak awal

c. Dapat digunakan sebagai arahan/pedoman bagi pelaksanaan rencana kegiatan pembangunan termasuk rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan.

2. Prinsip-Prinsip Dasar AMDAL
Prinsip-prinsip dasar pengendalian dampak lingkungan dijelaskan sebagai berikut:

  • Pembangunan berkelanjutan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup manusia. Maka manusia menjadi sentral dalam pengelolaan lingkungan.
  • Manusia bagik sebagai individu maupun kelompok, dan sumber daya alam mempunyai daya dukung terbatas yang tidak bisa dilampaui
  • Pencegahan lebih bijaksana daripada penyelesaian dampak yang sudah terjadi
  • Dalam pemanfaatan teknologi bagi pengendalian dampak perlu pertimbangan berdasar kemampuan ekonomi dan tingkat penyediaan teknologi yang layak
  • Pemrakarsa kegiatan bertanggungjawab atas dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatannya
  • Setiap orang mempunyai hak memperoleh lingkungan yang baik dan sehat, serta memiliki tanggungjawab untuk merawat lingkungan yang baik dan sehat
  • Pengelolaan lingkungan dilakukan secara terencana dan diimplementasikan dengan pelaksanaan konsep pengelolan dan keterukuran yang jelas.

3. Komponen AMDAL
Komponen-komponen AMDAL terdiri dari studi proyek, laporan penelitian, pembuatan keputusan, persetujuan proyek, dan pemantauan proyek.

a. Studi Pra Proyek
Studi pra proyek dilakukan guna mengukur dan memperkirakan perubahan keadaan lingkungan. Pengukuran ini dilakukan berdasarkan pada data, baik data fisik, kimia, biologi, sosial ekonomi, dan sosial budaya.

b. Laporan Penilaian
Laporan penilaian adalah laporan yang disusun dari hasil studi praproyek yang berupa kemungkinan yang akan terjadi jika proyek tersebut berjalan

c. Pembuatan Keputusan
Pembuatan keputusan berdasarkan pada laporan penilaian serta hasil prediksi pengaruh proyek terhadap lingkungan kelak. Namun kenyataanya, dalam pengambila keputusan ini sangat dipengaruhi oleh nuansa politik

d. Persetujuan proyek
Persetujuan proyek mengandung rekomendasi dari hasil analisis interaksi antara proyek dengan lingkungan. Contohnya proyek bisa disetujui dengan rekomendasi akan dilakukannya usaha-usaha untuk memperkecil pengaruh negatif terhadap lingkungan

e. Pemantauan Proyek
Pemantauan proyek dilakukan dalam kurun waktu 2-3 tahun, untuk memantau sudahkan proyek tersebut berjalan sesuai dengan yang direkomendasikan dan disetujui proyek.

4. Penerapan AMDAL
AMDAL harus dilakukan dengan dua macam cara, sebagai berikut:

a. Sesuai Undang-Undang
AMDAL harus dilakukan untuk proyek yang akan dibangun sesuai dengan undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku.

Cara ini memaksa pemilik proyek yang kurang memperhatikan kualitas lingkungan atau pemilik yang hanya mementingkan keuntungan proyeknya sebesar mungkin tanpa menghiraukan dampak sampingan yang timbul dari kegiatan yang dilakukan.

b. Menjaga Kualitas Lingkungan
AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena adanya proyek-proyek pembangunan.

Cara kedua ini merupakan yang ideal, tetapi kesadaran mengenai masalah ini tidak mudah ditanamkan pada setiap orang terutama pada pemrakarsa proyek.

5. Peranan AMDAL dalam Pengelolaan Lingkungan
Untuk menghindari dampak lingkungan yang tidak bisa ditoleransi, maka perlu disiapkan rencana pengendalian dampak negatif yang akan terjadi dengan cara melakukan perkiraan dampak lingkungan.

Langkah ini disebut pendugaan Dampak Lingkungan atau Environmental Impact Assessment merupakan proses dalam AMDAL.

AMDAL dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang berfungsi untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup.

AMDAL bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses AMDAL yang lebih besar dan lebih penting, sehingga AMDAL merupakan bagian dari beberapa hal yaitu pengelolaan lingkungan, pemantauan proyek, pengelolaan proyek, pengambilan putusan, dan dokumen yang penting.

Pendugaan dampak lingkungan yang digunakan sebagai dasar pengelolaan bisa berbeda dengan kenyataan dampak yang telah terjadi setelah proyek berjalan.

Perbedaan dari dampak yang diduga dan dampak yang terjadi bisa disebabkan oleh:
  • Penyusunan laporan AMDAL kurang tepat di dalam melakukan pandangan dan biasanya juga disebabkan pula oleh tidak cermatnya pada evaluator dan berbagai instansi pemerintah yang terlibat, sehingga konsep atau draf laporan AMDAL yang tidak baik sudah disetujui menjadi laporan akhir.
  • Pemilik proyek menjalankan proyeknya sesuai dengan apa yang telah tertulis di dalam laporan AMDAL.

7. Kegunaan AMDAL
AMDAL memiliki kegunaan bagi pemerintah, pemilik proyek, pemilik modal, masyarakat, peneliti dan ilmuan.

a. Bagi Pemerinah
Studi AMDAL memiliki banyak kegunaan bagi pemerintah sebagai pengambilan keputusan, antara lain:
  • Menghindari terjadinya kerusakan lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara, pencemaran suara, dan sebagainya. Dengan demikian kelestarian lingkungan hidup, kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan masyarakat akan terjamin
  • Menghindari pertentangan-pertentangan yang mungkin timbul di masyarakat atau dengan proyek-proyek yang lainnya
  • Mencegah kerusakan potensi sumber daya alam yang dikelola
  • Mencegah kerusakan potensi sumber daya alam yang berada di luar proyek lain atau oleh masyarakat
  • Sesuai dengan rencana pembangunan daerah, pembangunan nasional, atau pembangunan internasional
  • Memberikan jaminan dan manfaat yang jelas bagi masyarakat
  • Sebagai alat bagi pemerintah untuk mengambil keputusan

b. Bagi Pemilik Proyek
AMDAL memiliki kegunaan bagi pemilik proyek, sebagai berkut:
  • Sebagai pedoman dasar untuk melaksanakan proyek
  • Mempersiapkan cara-cara pemecahan yang mungkin timbul di masa yang akan datang
  • Sebagai sumber informasi lingkungan, seperti informasi sosial dan informasi budaya masyarakat
  • Melindungi proyek yang melanaggar undang-undang atau peraturan yang berlaku
  • Melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran atau dampak negatif yang sebenarnya tidak dilakukan
  • Memprediksi masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi dimasa yang akan datang
  • Sebagai bahan untuk menganalisis pengelolaan dan sasaran proyek
  • Sebagai bahan penguji secara komprehensif dari perencanaan proyek, untuk dapat menemukan kelemahan dan kekurangan, sehingga bisa melakukan penyempurnaan.

c. Bagi Pemilik Modal
Syarat-syarat studi AMDAL digunakan untuk:
  • Menentukan prioritas peminjaman sesuai dengan tujuannya
  • Melakukan pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber pemilik modal
  • Menghindari upaya peniruan proyek-proyek yang tidak diperlukan
  • Memberikan jaminan bahwa modal yang dipinjamkan betul-betul ada proyek yang dapat mencapai tujuan dari misi bank dalam membantu pembangunan atau pemilik modal yang memberi pinjaman
  • Untuk bisa memberikan jaminan bahwa modal yang dipinjamkan bisa dibayar kembali oleh proyek tepat pada waktunya sehingga modal tidak hilang

d. Bagi Masyarakat

Masyarakat adalah salah satu ujung tombak di lapangan dalam memahami kondisi lingkungannya, sehingga kegunaan AMDAL bagi masyarakat sebagai berikut.
  • Turut serta dalam pembangunan di daerah sejak awal, terutama dalam memberikan informasi ataupun ikut langsung di dalam membangun dan menjalankan proyek
  • Mengetahui rencana pembangunan di daerahnya, sehingga bisa menyesuaikan diri
  • Mengetahui  perubahan lingkungan sesudah proyek dibangun, sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat
  • Memahami permasalahan mengenai proyek secara jelas, sehingga bisa terhindar dari kesalahpahaman, serta bisa menjalin kerja sama yang saling menguntungkan
  • Mengetahui hak dan kewajiban dalam menjaga dan mengelola kualitas lingkungan

e. Bagi Peneliti dan Ilmuwan
AMDAL juga memiliki kegunaan bagi para peneliti dan ilmuwan, antara lain:
  • Untuk analisis kemajuan dan ilmu pengetahuan
  • Untuk mendukung kegiatan penelitian
  • Untuk meningkatkan keterampilan dalam penelitian dan peningkatan pengetahuan


Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah.

Akan tetapi, pertumbuhan penduduk yang semakin pesat menyebabkan pemanfaatan sumber daya alam ikut meningkat pula.

Pemanfaatan sumber daya berkelanjutan bisa dikembangkan dalam kegiatan pertanian, pertambangan, industri, dan pariwisata.

1. Pertanian Berkelanjutan
Pada dasarnya pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan suber daya terbarukan dan sumber daya tidak terbarukan untuk proses produksi pertanian dengan menekankan dampak negatif terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya.

Adapun manfaat pertanian berkelanjutan sebagai berikut:
  • Mampu meingkatkan produksi pertanian dan menjamin ketahanan pangan di dalam negeri.
  • Menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas tinggi  serta meminimalisasi kandungan bahan pencemar kimia ataupun bakteri yang membahayakan
  • Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah, tidak meingkatkan erosi, dan menekan ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak terbarukan
  • Mendukung dan menopang  kehidupan masyarakat pedesaan dengan meningkatkan kesempatan kerja serta menyediakan penghidupan layak bagi petani
  • Tidak membahayakan kesehatan masyarakat yang bekerja atau hidup di lingkungan pertanian dan bagi yang mengonsumsi hasil pertanian
  • Melestarikan dan meingkatkan kualitas lingkungan hidup di lahan pertanian dan pedesaaan serta melestarikan sumber daya alam dan keragaman hayati.

2. Pertambangan Berkelanjutan
Kegitan pertambangan berkelanjutan merupakan kegiatan yang diawali dengan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, dan kegiatan pascatambang.

Kegiatan pertambangan berkelanjutan bisa mengacu pada konsep wawasan berkelanjutan yang terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:

3. Industri Berkelanjutan
Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang bisa menopang perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan bisa memadukan antara aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial.

Pelaksanaan aktivitas di sektor industri perlu memerhatikan prinsip industri berkelanjutan, sebagai berikut:

4. Pariwisata Berkelanjutan
Istilah pariwisata berkelanjutan merujuk pada produk pariwisata yang ramah lingkungan. Usaha pariwisata berkelanjutan, sebagai berikut:



iklan tengah