Kisah Mistis: Tumbal Pesugihan Juragan Kapal
Ini adalah sebuah tulisan tentang kisah pilu yang dialami oleh seorang pemuda desa bernama Raji.
Raji tinggal di sebuah desa di pesisir utara Kota Pemalang. Raji adalah seorang pemuda berusia 31 tahun yang telah menikah dan memiliki dua orang anak yang masih balita.
Raji dikenal sebagai seorang pekerja keras dan sangat menyayangi keluarganya.
Tahun 2015 raji bersama lima orang tetengga di desanya mencoba peruntungan dengan cara merantau ke Merauke. Sebuah daerah nun jauh di Indonesia timur.
Ia merantau kesana sebagai seorang Anak Buah Kapal (ABK).
Mereka ber enam termasuk orang yang beruntung, karena bergabung dengan kapal yang sering mendapatkan banyak hasil tangkapan.
Secara otomatis, selama dua tahun masa perantauan banyak pundi-pundi rupiah yang dapat mereka kumpulkan. Total uang yang berhasil mereka bawa pulang ke rumah selama dua tahun, lebih dari 200 juta rupiah.
Ini jumlah yang fantastis untuk 'seorang penduduk desa'.
Sepulang dari masa perantauan, Raji memutuskan untuk beristirahat di rumah sejenak.
Uang yang telah terkumpul kemudian ia belanjakan untuk membeli kapal kecil di desanya dan sebagian lagi digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Raji berniat untuk tidak merantau ke luar Jawa lagi.
Meskipun penghasilan yang didapatkan besar, namun ombak di luar sana sangatlah mengerikan dan setiap saat bisa saja menenggelamkan kapal beserta seluruh ABK nya.
Taruhannya nyawa!
#Hasil Tak Memuaskan
Apa yang ia bayangkan sebelumnya ternyata tidak sesuai harapan.
Kapal yang telah dibelinya beberapa tahun lalu, kini sering mengalami kerusakan mesin. Akibatnya ia harus berkali-kali mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk memperbaiki kapal.
Selain rusak, kapal yang ia kelola juga jarang mendapatkan hasil tangkapan yang memuaskan. Seringkali ia justru rugi akibat modal yang dikeluarkan lebih besar ketimbang hasil penjualan ikan yang ia peroleh.
Kondisi ini membuat ekonomi Raji semakin terpuruk.
Ia hampir mendekati bangkrut seandainya usahanya tersebut diteruskan.
#Merantau Lagi
Melihat kondisi yang semakin buruk, akhirnya Raji memutuska untuk ikut merantau lagi bersama teman-temannya. Namun kali ini ia tidak merantau ke Merauke lagi, melainkan pergi ke Cilacap.
Setelah meminta ijin kepada istri dan orang tuanya, Raji kemudian menemui salah satu Tekong (kapten kapal) yang ada di desaku bernama Jaenal.
Ia kemudian mendatangi rumah Jaenal yang berada di RW 03. Disana Raji mengutarakan niatnya untuk ikut bergabung bersama kapal milik Jaenal.
Setelah menceritakan maksud kedatangannya, Jaenal akhirnya menerima Raji sebagai ABKnya.
Raji bersama beberapa orang ABK di desanya kemudian berangkat menuju Cilacap pada bulan Juni 2019.
Setibanya di Pelabuhan Cilacap, mereka kemudian menuju ke kapal milik Jaenal dan mengangkut berbagai macam perbekalan ke dalam kapal.
#Jaenal Pergi Ke Dukun
Tanpa sepengetahuan para ABK, ternyata beberapa minggu sebelum Jaenal berlayar, ia sempat pergi ke dukun.
Adapun tujuannya adalah untuk mencari berkah supaya mendapatkan hasil tangkapan ikan yang melimpah dan tidak pulang dengan tangan kosong.
Sebenarnya kalau minta tangkapan ikan yang banyak tidak begitu menjadi masalah.
Namun, yang menjadi masalah adalah syarat yang harus dipenuhi oleh Jaenal
Menurut penuturan sang duku, jika Jaenal ingin mendapatkan hasil tangkapan ikan yang sangat banyak, ia harus menumbalkan salah seorang ABK kapalnya.
Ia harus rela jika sewaktu di tengah laut ada salah seorang ABK yang tiba-tiba meninggal dunia.
Ternyata Jaenal tak peduli akan hal itu.
Yang terpenting baginya adalah mendapatkan hasil tangkapan ikan sebanyak mungkin supaya ia cepat kaya.
Jaenal sepakat dengan si dukun.
Dia diberikan jampi-jampir dan semacam jimat yang harus dibawah ketika melaut.
Adapun jimatnya berupa semacam kayu kecil yang dibungkus dengan kain mori. Ketika nanti di tengah laut, ia harus melakukan ritual dengan cara meletakan jimat tersebut pada bagian kapal sambil membaca mantra pengundang makhluk halus.
Setelah makhluk halus itu muncul dihadapan Jaenal, ia kemudian mengatakan kepada makhluk tersebut siapa yang ABK yang akan ditumbalkannya.
#Kapal Berlayar
Setelah pengisian perbekalan selesai dilakukan, akhirnya kapal siap untuk berangkat melawan ganasnya ombak di laut selatan Pulau Jawa.
Sesampainya di tengah laut, para ABK bersiap untuk memasang umpan yang dilitkan pada benang yang sangat panjang. Di sela-sela benang tersebut, telah terikat ratusan buah pancing yang siap menjebak ikan-ikan besar di samudera.
Kerasnya suara ombak, udara dingin yang menerpa tubuh tak mereka hiraukan.
Mereka hanya berharap hari ini hasil tangkapanya banyak.
Setelah beberapa minggu di tengah lautan, ternyata hasil tangkapan ikan tidak begitu memuaskan.
Kondisi ini tidak menguntungkan untuk semua pihak.
#Ritual Tumbal
Ditengah kondisi sulit tersebut, Jaenal tiba-tiba ingat pesan dari mbah dukun untuk melaksakan ritual tumbal jika pengen mendapatkan hasil tangkapan yang banyak.
Jaelani kemudian bergegas menyiapkan segala macam perlengkapan ritual tumbal yang sebelumnya telah dibawa.
Ditengah malam ketika para ABK sedang terlelap karena lelah bekerja seharian menangkap ikan, Jaelani justru seorang diri terjaga dan duduk bersila di kamar kapten disertai sesaji lengkap di depannya. Ia duduk sambil komat-kamit membaca mantra yang diajarkan oleh mbah dukun.
"hemmmmmm....."
Arrrrgggghhhh....(suara buto mengerang)
Ditengah-tengah ritualnya, tiba-tiba muncul sosok buto di depannya.
Sebenarnya ia takut dan menggigil, namun ketakutannya tersebut telah dikalahkan oleh nafsu dan keserakahannya tentang harta dunia.
Raji kemudian mengatakan siapa ABK yang akan dijadikan tumbal olehnya.
Setelah mengucapkan sebuah nama, buto tersebut tiba-tiba menghilang dari pandangan matanya.
#Ikan Luarbiasa Banyak
Setelah mengadaka ritual, Jaelani kemudian keluar dari kamar kapten dan melihat-lihat kondisi sekitar kapal.
Ada yang aneh..
Matanya menuju ke arah perairan. Ternyata di dalam situasi remang-remang sorot cahaya bulan, ada banyak sekali kerumunan ikan yang seolah-olah mengelilingi kapalnya.
Melihat fenomena tersebut, Jaelani kemudian segera membangunkan seluruh ABK kapal dan menyuruh mereka untuk melepaskan jaring dan pancing.
Malam itu mereka sangat bahagia karena melihat hasil tangkapan yang luar biasa banyaknya.
"Ini mukjizat!" Kata salah seorang ABK.
Semua ABK kapal sibuk menangkap ikan yang seolah-olah tak ada habisnya meskipun sudah mereka tangkap.
#Keesokan Harinya
Menjelang matahari terbit, para ABK satu persatu mulai masuk ke kamar kapal untuk beristirahat setelah semalaman bekerja keras.
Mereka semua tidur di dalam kamar kapal bersama-sama. Namun tak ada yang menyadari ketidak hadiran sosok Raji.
Beberapa hari setelah malam yang luar biasa tersebut, hasil tangkapan ikan menjadi kembali wajar. Dalam sehari mereka hanya memdapatkan beberapa ton ikan saja, tidak seperti sebelumnya yang mencapai puluhan ton.
Disela-sela bekerja, salah seorang ABK bernama Rizal merasa 'ada sesuatu yang kurang'.
Rizal terus berusaha mengingat-ingat kira-kira apa yang kurang tersebut?
Ia berpikir sambil lalu.
Seminggu kemudian, barulah Rizal ingal kalau sosok Raji "tidak ada".
"Raji hilang!" Teriak Rizal pada seluruh ABK.
"Iya, aku juga udah lama gak lihat Raji."Jawab ABK lainnya.
Seketika suasana dalam kapal menjadi gaduh.
Semua ABK berusaha mencari Raji ke seluruh sudut kapal, namun tak ada hasilnya.
Raji benar-benar HILANG.
Selama ini mereka tak menyadarinya karena terlena dengan tangkapan ikan yang begitu melimpah. Selain itu, jumlah ABK kapal yang banyak juga menyulitkan mereka untuk mengingat persis siapa saja anak buah kapal.
Selang beberapa hari kemudian barulah mereka sadar kalau Raji telah DITUMBALKAN oleh kapten.
Sewaktu para ABK lain sedang tertidur lelap, Raji sempat terbangun dan keluar dari kamar kapal karena penasaran dengan suara-suara aneh diluar kamar.
Setelah keluar, tiba-tiba Raji ditangkap oleh sosok buto pesugihan yang dipuja oleh kaptennya sendiri. Buto tersebut memeluk Raji dan melemparkannya ke laut.
Tak ada yang mendengar suara teriakan raji ketika dilempar ke laut, karena tersamarkan oleh suara ombak yang begitu keras. Raji telah dibawa ke alam lain, tempat para lelembut.
#Kabar Hilangnya Raji
Dua bulan kemudian, yaitu Bulan Oktober 2019, para ABK kapal pulang kembali ke desanya. Mereka kemudian menceritakan kejadian hilangnya Raji di tengah lautan.
Keluarga yang mendengarkan kabar tersebut berteriak histeris karena tek terima dengan takdir yang menimpa Raji.
Raji telah hilang di lautan.
Para tetangga dan dari pihak keluarga kemudian mengadakan acara tahlilan kematian Raji. Semoga raji mendapatkan tempat terbaik disisiNya. Bukan di alam lelembut seperti kabar yang beredar di masyarakat.
Raji tinggal di sebuah desa di pesisir utara Kota Pemalang. Raji adalah seorang pemuda berusia 31 tahun yang telah menikah dan memiliki dua orang anak yang masih balita.
Raji dikenal sebagai seorang pekerja keras dan sangat menyayangi keluarganya.
Tahun 2015 raji bersama lima orang tetengga di desanya mencoba peruntungan dengan cara merantau ke Merauke. Sebuah daerah nun jauh di Indonesia timur.
Ia merantau kesana sebagai seorang Anak Buah Kapal (ABK).
Mereka ber enam termasuk orang yang beruntung, karena bergabung dengan kapal yang sering mendapatkan banyak hasil tangkapan.
Secara otomatis, selama dua tahun masa perantauan banyak pundi-pundi rupiah yang dapat mereka kumpulkan. Total uang yang berhasil mereka bawa pulang ke rumah selama dua tahun, lebih dari 200 juta rupiah.
Ini jumlah yang fantastis untuk 'seorang penduduk desa'.
Sepulang dari masa perantauan, Raji memutuskan untuk beristirahat di rumah sejenak.
Uang yang telah terkumpul kemudian ia belanjakan untuk membeli kapal kecil di desanya dan sebagian lagi digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Raji berniat untuk tidak merantau ke luar Jawa lagi.
Meskipun penghasilan yang didapatkan besar, namun ombak di luar sana sangatlah mengerikan dan setiap saat bisa saja menenggelamkan kapal beserta seluruh ABK nya.
Taruhannya nyawa!
#Hasil Tak Memuaskan
Apa yang ia bayangkan sebelumnya ternyata tidak sesuai harapan.
Kapal yang telah dibelinya beberapa tahun lalu, kini sering mengalami kerusakan mesin. Akibatnya ia harus berkali-kali mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk memperbaiki kapal.
Selain rusak, kapal yang ia kelola juga jarang mendapatkan hasil tangkapan yang memuaskan. Seringkali ia justru rugi akibat modal yang dikeluarkan lebih besar ketimbang hasil penjualan ikan yang ia peroleh.
Kondisi ini membuat ekonomi Raji semakin terpuruk.
Ia hampir mendekati bangkrut seandainya usahanya tersebut diteruskan.
#Merantau Lagi
Melihat kondisi yang semakin buruk, akhirnya Raji memutuska untuk ikut merantau lagi bersama teman-temannya. Namun kali ini ia tidak merantau ke Merauke lagi, melainkan pergi ke Cilacap.
Setelah meminta ijin kepada istri dan orang tuanya, Raji kemudian menemui salah satu Tekong (kapten kapal) yang ada di desaku bernama Jaenal.
Ia kemudian mendatangi rumah Jaenal yang berada di RW 03. Disana Raji mengutarakan niatnya untuk ikut bergabung bersama kapal milik Jaenal.
Setelah menceritakan maksud kedatangannya, Jaenal akhirnya menerima Raji sebagai ABKnya.
Raji bersama beberapa orang ABK di desanya kemudian berangkat menuju Cilacap pada bulan Juni 2019.
Setibanya di Pelabuhan Cilacap, mereka kemudian menuju ke kapal milik Jaenal dan mengangkut berbagai macam perbekalan ke dalam kapal.
#Jaenal Pergi Ke Dukun
Tanpa sepengetahuan para ABK, ternyata beberapa minggu sebelum Jaenal berlayar, ia sempat pergi ke dukun.
Adapun tujuannya adalah untuk mencari berkah supaya mendapatkan hasil tangkapan ikan yang melimpah dan tidak pulang dengan tangan kosong.
Sebenarnya kalau minta tangkapan ikan yang banyak tidak begitu menjadi masalah.
Namun, yang menjadi masalah adalah syarat yang harus dipenuhi oleh Jaenal
Menurut penuturan sang duku, jika Jaenal ingin mendapatkan hasil tangkapan ikan yang sangat banyak, ia harus menumbalkan salah seorang ABK kapalnya.
Ia harus rela jika sewaktu di tengah laut ada salah seorang ABK yang tiba-tiba meninggal dunia.
Ternyata Jaenal tak peduli akan hal itu.
Yang terpenting baginya adalah mendapatkan hasil tangkapan ikan sebanyak mungkin supaya ia cepat kaya.
Jaenal sepakat dengan si dukun.
Dia diberikan jampi-jampir dan semacam jimat yang harus dibawah ketika melaut.
Adapun jimatnya berupa semacam kayu kecil yang dibungkus dengan kain mori. Ketika nanti di tengah laut, ia harus melakukan ritual dengan cara meletakan jimat tersebut pada bagian kapal sambil membaca mantra pengundang makhluk halus.
Setelah makhluk halus itu muncul dihadapan Jaenal, ia kemudian mengatakan kepada makhluk tersebut siapa yang ABK yang akan ditumbalkannya.
#Kapal Berlayar
Setelah pengisian perbekalan selesai dilakukan, akhirnya kapal siap untuk berangkat melawan ganasnya ombak di laut selatan Pulau Jawa.
Sesampainya di tengah laut, para ABK bersiap untuk memasang umpan yang dilitkan pada benang yang sangat panjang. Di sela-sela benang tersebut, telah terikat ratusan buah pancing yang siap menjebak ikan-ikan besar di samudera.
Kerasnya suara ombak, udara dingin yang menerpa tubuh tak mereka hiraukan.
Mereka hanya berharap hari ini hasil tangkapanya banyak.
Setelah beberapa minggu di tengah lautan, ternyata hasil tangkapan ikan tidak begitu memuaskan.
Kondisi ini tidak menguntungkan untuk semua pihak.
#Ritual Tumbal
Ditengah kondisi sulit tersebut, Jaenal tiba-tiba ingat pesan dari mbah dukun untuk melaksakan ritual tumbal jika pengen mendapatkan hasil tangkapan yang banyak.
Jaelani kemudian bergegas menyiapkan segala macam perlengkapan ritual tumbal yang sebelumnya telah dibawa.
Ditengah malam ketika para ABK sedang terlelap karena lelah bekerja seharian menangkap ikan, Jaelani justru seorang diri terjaga dan duduk bersila di kamar kapten disertai sesaji lengkap di depannya. Ia duduk sambil komat-kamit membaca mantra yang diajarkan oleh mbah dukun.
"hemmmmmm....."
Arrrrgggghhhh....(suara buto mengerang)
Ditengah-tengah ritualnya, tiba-tiba muncul sosok buto di depannya.
Sebenarnya ia takut dan menggigil, namun ketakutannya tersebut telah dikalahkan oleh nafsu dan keserakahannya tentang harta dunia.
Raji kemudian mengatakan siapa ABK yang akan dijadikan tumbal olehnya.
Setelah mengucapkan sebuah nama, buto tersebut tiba-tiba menghilang dari pandangan matanya.
#Ikan Luarbiasa Banyak
Setelah mengadaka ritual, Jaelani kemudian keluar dari kamar kapten dan melihat-lihat kondisi sekitar kapal.
Ada yang aneh..
Matanya menuju ke arah perairan. Ternyata di dalam situasi remang-remang sorot cahaya bulan, ada banyak sekali kerumunan ikan yang seolah-olah mengelilingi kapalnya.
Melihat fenomena tersebut, Jaelani kemudian segera membangunkan seluruh ABK kapal dan menyuruh mereka untuk melepaskan jaring dan pancing.
Malam itu mereka sangat bahagia karena melihat hasil tangkapan yang luar biasa banyaknya.
"Ini mukjizat!" Kata salah seorang ABK.
Semua ABK kapal sibuk menangkap ikan yang seolah-olah tak ada habisnya meskipun sudah mereka tangkap.
#Keesokan Harinya
Menjelang matahari terbit, para ABK satu persatu mulai masuk ke kamar kapal untuk beristirahat setelah semalaman bekerja keras.
Mereka semua tidur di dalam kamar kapal bersama-sama. Namun tak ada yang menyadari ketidak hadiran sosok Raji.
Beberapa hari setelah malam yang luar biasa tersebut, hasil tangkapan ikan menjadi kembali wajar. Dalam sehari mereka hanya memdapatkan beberapa ton ikan saja, tidak seperti sebelumnya yang mencapai puluhan ton.
Disela-sela bekerja, salah seorang ABK bernama Rizal merasa 'ada sesuatu yang kurang'.
Rizal terus berusaha mengingat-ingat kira-kira apa yang kurang tersebut?
Ia berpikir sambil lalu.
Seminggu kemudian, barulah Rizal ingal kalau sosok Raji "tidak ada".
"Raji hilang!" Teriak Rizal pada seluruh ABK.
"Iya, aku juga udah lama gak lihat Raji."Jawab ABK lainnya.
Seketika suasana dalam kapal menjadi gaduh.
Semua ABK berusaha mencari Raji ke seluruh sudut kapal, namun tak ada hasilnya.
Raji benar-benar HILANG.
Selama ini mereka tak menyadarinya karena terlena dengan tangkapan ikan yang begitu melimpah. Selain itu, jumlah ABK kapal yang banyak juga menyulitkan mereka untuk mengingat persis siapa saja anak buah kapal.
Selang beberapa hari kemudian barulah mereka sadar kalau Raji telah DITUMBALKAN oleh kapten.
Sewaktu para ABK lain sedang tertidur lelap, Raji sempat terbangun dan keluar dari kamar kapal karena penasaran dengan suara-suara aneh diluar kamar.
Setelah keluar, tiba-tiba Raji ditangkap oleh sosok buto pesugihan yang dipuja oleh kaptennya sendiri. Buto tersebut memeluk Raji dan melemparkannya ke laut.
Tak ada yang mendengar suara teriakan raji ketika dilempar ke laut, karena tersamarkan oleh suara ombak yang begitu keras. Raji telah dibawa ke alam lain, tempat para lelembut.
#Kabar Hilangnya Raji
Dua bulan kemudian, yaitu Bulan Oktober 2019, para ABK kapal pulang kembali ke desanya. Mereka kemudian menceritakan kejadian hilangnya Raji di tengah lautan.
Keluarga yang mendengarkan kabar tersebut berteriak histeris karena tek terima dengan takdir yang menimpa Raji.
Raji telah hilang di lautan.
Para tetangga dan dari pihak keluarga kemudian mengadakan acara tahlilan kematian Raji. Semoga raji mendapatkan tempat terbaik disisiNya. Bukan di alam lelembut seperti kabar yang beredar di masyarakat.
Posting Komentar