Pengertian Proyeksi Penduduk, Tujuan, Rumus dan Cara Menghitungnya

Pengertian Proyeksi Penduduk

Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umur dan jenis kelmain) di masa yang akan datang berdasarkan asumsi arah perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi.

Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalah jumlah penduduk untuk masa mendatang, tetapi suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.

Ketiga komponen tersebut yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur penduduk di masa yang akan datang.

Data penduduk Indonesia yang dapat dipakai dan dipercaya untuk keperluan proyeksi adalah berasal dari sensus penduduk (SP) yang diselenggarakn pada tahun yang berakhir “0” dan survei antar sensus (SUPAS) padad tahun yang berakhir “S”.

Pada masa dahulu, pemerintah tertarik pada population projection terutama untuk keperluan pajak atau keperluan mengetahui besarnya kekuatan negaranya.

Pada dekada akhir-akhir ini, pemerintah memerlukan proyeksi penduduk sehubungan dengan tanggung jawabnya untuk memperbaiki kondisi sosiol ekonomi dari rakyatnya melalui pembangunan yang terencana.

Mengingat semua rencana-rencana pembangunan, baik ekonomi maupun sosial, menyangkut pertimbangan tentang jumlah serta karekteristik dari pada penduduk dimasa mendatang, proyeksi mengenai jumlahserta struktur penduduk dianggap sebagai persyaratan minimum untuk proses perencanaan pembangunan:

  1. Di Bidang pangan : menentukan kebutuhan akan bahan pangan sesuai dengan gizi serta susunan penduduk menurut umur.
  2. Di bidang kesehatan : menentukan jumlah medis, dokter, obat-obatan tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit yang diperlukan selama periode proyeksi.
  3. Di bidang Tenaga Kerja : menentukan jumlah angkatan kerja, penyediaan lapangan kerja yang erat hubunganya dengan proyeksi tentang kemungkinan perencanaan untuk memperhitungkan perubahan tingkat pendidikan, skilled dan pengalaman dari tenaga kerja.
  4. Di bidang Pendidikan : proyeksi penduduk dipakai sebagai dasar untuk memperkirakan jumlah penduduk usia sekolah, jumlah murid, jumlah guru gedung-gedung sekolah, pendidikan pada masa yang akan datang.
  5. Di bidang Produksi Barang dan Jasa : Dengan proyeksi angkatan kerja dalam hubunganya dengan data mengenai produktivitas merupakan dasar estimasi produksi barang-barang dan jasa dimasa mendatang


Jenis perkiraan penduduk

a. Intercensal
Intercensal disebut pula interpolasi adalah suatu perkiraan mengenai keadaan penduduk diantara 2 sensus yang kita ketahui, jadi hasil kedua sensus diperhitung kan.

Rumus:
Pm  = Po+
Pm =Pn

Di mana:
Po        = jumlah penduduk pada tahun n
Pn        = jumlah penduduk pada tahun ( penduduk dasar ) awal
Pm       = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan ( tahun M )
m         = selisih tahun yang dicari dengan tahun awal
n          = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui
4

b.  Postecensal estimated
Postecensal estimated adalah perkiraan mengenai penduduk seseudah census. Prinsipnya juga sama, yaitu pertambahan penduduk adalah linear.

Rumus:
Pm       = Po –  (Pn-Po)
Pm       = Pn +

Dimana:
Po        = jumlah penduduk dasar (tahun awal)
Pn        = jumlah penduduk pada tahun n
Pm       = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan (tahun m)
m         = selisih tahun yang dicari dengan tahun n
n          = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui

c.  Projection
Perkiraan pendudukan berdasarkan sensus (biasanya sensus terakhir).Disini perkirakan penduduk tidak hanya beberapa tahun sesudah sensus tetapi mungkin sampai beberapa puluh tahun sesudah sensus.

Proyeksi penduduk menurut Multilingual Demographic Dictionary adalah:
Perhitungan yang menunjukan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Jadi proyeksi pendudukan menggunakan beberapa asumsi-asumsi sehungga jumlah penduduk yang akan datang adalah x kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berapa pada tingkat tertentu.

Proyeksi dapat dilakukan :
Sesudah sensus disebut forward projection
Sebelum sensus disebut backward projection
Selanjutnya perlu dibedakan antara proyeksi, forecast dan estimate.
Proyeksi adalah perhitungan yang menunjukan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang.
Forecast adalah suatu proyeksi dimana asumsi yang dibuat diusahakan sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gambaran yang realistis mengenai kemungkinan perkembangan pendudukan dimasa mendatang.
Estimate adalah suatu perkiraan berdasarkan ketentuan dan rumus-rumus sederhana.

Metode Yang Digunakan dalam  Proyeksi Penduduk

a. Mathematical method
Pada matematical method digunakan kalau kita tidak mengetahui data tentang komponen pertumbuhan penduduk, di sisni dianggap yang digunakan hanyalah penduduk keseluruhan.
Dalam mathemagtical method kita dapat menggunakan perumusan matematika dan yang paling sederhana adalah :

1). Arithmetic rate of growth
Pertumbuhan penduduk secara arithmat adalah pertumbuhan penduduk dengan jumlah (absolut number) adalah sama setiap tahun.
Rumus : Pn =Po (1+ m)

Di mana:
Pn        = jumlah penduduk pada tahun n
Po        =jumlah penduduk pada tahun awal (dasar)
r           =angka pertumbuhan penduduk
n          =periode waktu dalam tahun

2) Geometric rate of growth
Pertumbuhan penduduk secara geometric adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar bunga berbunga. Jadi pertumbuhan penduduk di mana angka pertumbuhan  adalah sama untuk setiap tahun.

Rumus : Pn      = Po

Dimana
Pn        = jumlah penduduk pada tahun n
Po        = jumlah penduduk pada tahun awal
r           =angka pertumbuhan penduduk
n          =jangka dalam waktu

3) Exponential rate of grow
Pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap hari dengan angka pertumbuhan yang konstan.

Rumus: Pn = Po  atau Pt = Po

Dimana:
Pn atau Pt        = jumlah penduduk pada tahun n atau t
Po                    = jumlah penduduk pada tahun awal
r                       = angka petumbuhan penduduk
n atau t            = waktu dalam tahun
e                      = bilangan pokok dari sistem logarima natural yang besarnya sama               dengan 2,7182818

b. Metode Komponen
Untuk memproyeksikan jumlah penduduk pada waktu yang akan datang dalam jangka waktu relatif pendek dapat dilakukan baik dengan menggunakan metode matematika maupun metoda komponen karena hasil secara total ( jumlah penduduk keseluruhan ) hampir tak ada perbedaan. Akan tetapi apabila proyeksi penduduk dalam jangka yang lebih panjang ( lebih dari lima tahun ) maka perbedaan hasil proyeksi makin berarti.

Terutama kalau terjadi perubahan tingkat kelahiran, tingkat kematian, timgkat migrasi dan penggunaan metoda matematika kurang mensukseskan.
Oleh karena itu metoda komponen lebih banyak digunakan karena metode komponen mencangkup determinan-determinan pertumbuhan penduduk.
  Kebaikannya:
-          Memperhatikan perubahan tiap-tiap komponen dalam pertumbuhan penduduk, yaitu Fertilitas, Mortalitas dan Migrasi.
-          Di dalam metoda ini kita mulai dengan asumsi – asumsi Mortalitas, Fertilitasi, dan Migrasi.
Data-data yang diperlukan.
Sebelum memulai pembuatan proyeksi kita memerlukan data sebagai berikut:
1.      Distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang telah dilakukan prorating dan adjustment.
2.      Menentukan level of mortality suautu  penduduk tertentu.
3.      Mengestimasikan pola fertilitasi (ASFR)
4.      Menetukan rasio jenis kelamin saat lahir ( ratio atbirth )
5.      Menentukanpola migrasi ( proporsi migrasi menurut umur )

iklan tengah