Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial


Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia.

Dalam interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus dilakukan secara timbal balik oleh kedua belah pihak. Artinya kedua belah pihak harus saling merespon.

Jika ada seseorang bertanya maka yang lainnya menjawab, jika diminta bantuan maka dia membantu, jika diajak bermain maka dia ikut bermain. Dengan demikian, interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi antara manusia dengan manusia lain, baik secara individu maupun dengan kelompok.


Imitasi merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok. Contohnya seroang anak perempuan bermain masak-masakan karena melihat ibunya saat memasak di dapur.

Sugesti merupakan pengaruh yang dapat menggerakan hati orang.

Contohnya, seorang pasien yang akan berobat ke seorang dokter, pasien tersebut akan cepat mengalami penyembuhan salah satunya disebabkan rasa sugesti pada dokter tersebut.

Identifikasi merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.

Contohnya, seorang anak yang mengidolakan artis papan atas, sehingga semua tingkah laku idolanya akan dilakukan.

Simpati merupakan kemampuan untuk merasakan diri seorah-olah dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita orang lain.

Contohnya, pada saat ada tetangga kita yang tertimpa musibah, maka kita ikut merasakan kesedihannya dan berusaha membantunya.




Kerjasama disini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.

Bentuk kerjasama ini dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah gotong royong.

Gotong royong pada dasarnya mencerminkan suatu interaksi sosial di masyarakat Indonesia dalam wujud kerja sama.

Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.

Contoh akomodasi: pemaksaan terhadap kaum yang lemah, penyelesaian PHK karyawan, penyelesaian yang bersengketa melalui pihak ketiga (mediasi), pengadilan, dan sebagainya.

Asimilasi merupakan cara-cara bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam pikiran dan tindakan.

Proses asimilasi dapat dengan mudah terjadi melalui beberapa cara, antara lain dengan sikap toleransi, sikap saling menghargai orang lain dan kebudayaanya, persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan, serta perkawinan campuran.



Kompetisi adalah suatu proses individu atau kelompok yang bersaing untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu.

Contohnya gelar juara, kesuksesan, sebuah piala, dan hadiah. Untuk mendapatkannya seorang harus bersaing satu dengan yang lainnya.

Kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu.

Kontravensi ini ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keraguan terhadap kepribadian seseorang.

Contoh, OSIS di sekolahmu mempunyai suatu rencana, tetapi kelasmu kurang setuju terhadap rencana tersebut sehingga berkembang rasa tidak suka atau benci namun masih disembunyikan.

Konflik atau pertentangan adalah suatu proses di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.

Konflik terjadi bila kedua belah pihak saling menggagalkan tujuan masing-masing. Pertentangan disebabkan oleh antara lain perbedaan antara individu-individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial.

Bentuk-bentuk pertentangan atau konflik yang terjadi di masyarakat seperti konflik pribadi, konflik antarkelas-kelas sosial, konflik politik, dan konflik internasional.


Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial maka tidak mungkin ada kehidupan bersama.

Bertemunya orang perorangan atau kelompok dalam pergaulan hidup akan menghasilkan suatu kelompok sosial yang hidup bersama yang membutuhkan suatu aturan. Sehingga melahirkan lembaga untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia.

Suatu lembaga terbentuk akibat dari berbagai aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan melalui interaksi sosial.

Peristiwa aktivitas manusia yang selalu diulang-ulang dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan mencari berbagai alternatif kebutuhan itu akhirnya melembaga dan melekat pada masing-masing individu.


Lembaga sosial merupakan himpunan norma-norma yang berhubungan dengan kebutuhan pokok dalam masyarakat

Terbentuknya lembaga sosial berawal dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama. Lembaga sosial terbtnuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakat.

Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu sebagai makhluk sosial, tidak mampu untuk hidup sendiri, mereka saling membutuhkan, sehingga timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan.

Pada dasarnya manusia tidak mampu hidup sendiri.




Keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anaknya.

Anak-anak inilah yang nantinya berkembang dan mulai bisa melihat dan mengenal arti diri sendiri, dan kemudian ia mulai dikenal sebagai individu.

Keluarga berperan membina dan membimbing anggota-anggotanya untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik maupun lingkungan budaya di mana ia berada.

Apabila semua anggota sudah mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan di mana ia tinggal, maka kehidupan masyarakat akan tercipta menjadi kehidupan yang tenang, aman dan tenteram.

Dari keluarga akan melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadian dalam masyarakat.


Fungsi lembaga keluarga antara lain:
  1. Fungsi reproduksi, artinya diharapkan akan memberikan keturunan.
  2. Fungsi proteksi, artinya keluarga memberikan perlindungan kepada anggotanya, baik perlindungan fisik maupun yang bersifat kejiwaan.
  3. Orang tua, baik ayah maupun ibu mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan ekonomi anak-anaknya.
  4. Fungsi sosialisasi, artinya keluarga berperan membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakat.
  5. Fungsi afeksi, artinya dalam keluarga diharapkan akan memberikan kehangatan perasaan pada anggota keluarganya sendiri seperti perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya tanpa membeda-bedakan.
  6. Fungsi pengawasan sosial, artinya setiap anggota keluarga pada dasarnya saling kontrol atau saling mengawasi karena mereka memiliki tanggungjawab dalam menjaga  nama baik keluarga.
  7. Fungsi pemberian status, artinya melalui lembaga perkawinan, seseorang akan mendapatkan status atau kedudukan yang baru di masyarakat, yaitu sebagai suami atau isteri. Secara otomatis, ia akan diperlakukan sebagai orang yang dewasa dan mampu bertanggungjawab kepada diri sendiri, anak-anak, dan masyarakat.



Lembaga agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan.

Agama yang dapat menjadi pelopor dalam menciptakan tertib sosial pada masyarakat. Agama merupakan suatu lembaga penting yang mengarur kehidupan rohani manusia.


Fungsi lembaga agama antara lain:
  1. Sebagai pedoman hidup bagi manusia baik dalam kehidupan sebagai pribadi dalam hubungan dengan Tuhan, dalam hubungannya dengan manusia lain, dan hubungan dengan alam sekitar.
  2. Sumber kebenaran.
  3. Pengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya.
  4. Tuntutan prinsip benar dan salah untuk menghindari perilaku penyimpangan, seperti membunuh, mencuri, berjudi, dan sebagainya
  5. Pedoman pengungkapan perasaan kebersamaan di dalam agama diwajibkan baha perbuatannya itu akan mendapat pahala, walaupun perbuatannya sekecil apapun
  6. Pedoman keberadaan yang pada hakikatnya makhluk hidup di dunia adalah ciptaan Tuhan semata
  7. Pedoman untuk rekreasi dan hiburan dalam mencari kepuasan batin.



Lembaga ekonomi bagian dari lembaga sosial yang mengatur tata hubungan antar manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

Lembaga ekonomi lahir sebagai suatu usaha manusia menyesuaikan diri dengan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka berkaitan dengna pengaturan dalam bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai kehidupan yang sejahtera.


Fungsi lembaga ekonomi antara lain sebagai berikut:
  1. Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
  2. Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau barter
  3. Memberi pedoman tentang harga jual beli barang
  4. Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
  5. Memberikan pedoman tentang cara pengupahan
  6. Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
  7. Memeberi identitas bagi masyarakat



Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar.

Lembaga pendidikan merupakan sebuah lembaga yang menawarkan pendidikan formal mulai dari jenjang pra-sekolah sampai ke jenjang pendidikan tinggi, baik yang bersifat umum maupun khusus.


Fungsi lembaga pendidikan antara lain:
  1. Menyiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah dengan bekal keterampilan yang diperoleh dari sekolah.
  2. Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan kepentingan masyarakat
  3. Melestarikan kebudayaan masyarakat.
  4. Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi



Lembaga politi merupakan suatu lembaga yang mengatur pelaksanaan dan wewenang yang menyangkut kepentingan masyarakat agar tercapai suatu keteraturan dan tata tertib kehidupan bermasyarakat.

Lembaga politik merupakan keseluruhan tata nilai dan norma yang berkaitan dengan kekuasaan.


Fungsi lembaga politik antara lain:
  1. Memelihara ketertiban masyarakat dengan menggunakan wewenang yang dimilikinya, baik secara penyuluhan maupun cara kekerasan.
  2. Merencanakan dan melaksanakan pelayanan-pelayanan sosial serta mengusahakan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.


iklan tengah