Sosiologi XII BAB 2: Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal

Globalisasi sering disebut sebagai fenomena dunia berwajah banyak.

Oleh karena itu globalisasi sering diindentikan dengan internasionalisasi, liberalisasi, universialisasi, westernisasi, dan de-teritorilisasi.

Internasionalisasi adalah hubungan antar negara dengan ciri meluasnya arus perdagangan dan penanaman modal.

Liberalisasi adalah pencabutan pembatasan-pembatasan pemerintah untuk membuka ekonomi tanpa pagar dalam hambatan perdagangan, pembatasan keluar masuk mata uang, kendali devisa, dan izin masuk suatu negara.

Westernisasi adalah ragam hidup model budaya Barat atau Amerika.

Deteritorialisasi adalah perubahan-perubahan geografis sehingga ruang sosial dan pembatasan, tempat, dan jarak perubahan.

Pengertian Globalisasi Secara Umum
Globalisasi sebagai transformasi kondisi spesial tempola kehidupan. Hidup yang kita alami mengandalkan ruang dan waktu.

Artinya, jika terjadi perubahan dalam pengelolaan tata ruang-waktu, terjadi pula transformasi perngargonisasian hidup.

Globalisasi sebagai transformasi lingkup cara pandang.

Dengan kata lain globalisasi menyangkut transformasi isi dan cara merasa serta memandang persoalan di kalangan masyarakat dunia.
Globalisasi sebagai trasnformasi modus tindakan dan praktik.

Dengan kata lain, globalisasi menunjuk pada proses kaitan yang makin erat di antara semua aspek kehidupan pada skala mondial (dunia).
Robin Cohen dan Paul Kennedy berpendapat bahwa globalisasi adalah “seperangkat transformasi yang saling memperkuat” dunia.

Seperangkat transformasi ini merupakan suatu karakteristik yag meliputi hal-hal berikut:
  1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi, satelit dan internet menunjukan komunikasi global terjadi demikian cepat.
  2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berubah menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan yang baru secara internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional dan dominasi organisasi semacam Worl Trade Organization (WTO).
  3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama tv, musik, film, dan transmisi berita olahraga internasional).
  4. Meningkatnya masalah bersama seperti masalah ekonomi, linkungan dan permasalahan-permasalahan lainnya seperti penyakit menular.

1. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Contoh kemajuan IPTEK adalah sebagai berikut:
Penemuan telepon sebagai alat telekomunikasi yang membawa kemudahan dalam berkomunikasi bagi penggunanya.

Penemuan alat transportasi yang paling ringan seperti sepeda sampai dengan alat transportasi lain yang dapat digunakan di darat, laut maupun udara.

Penemuan alat kantor, dari mesin ketik sampai komputer dan leptop yang bisa membantu untuk menyimpan data.

Penemuan sumber-sumber energi yang dapat diperbaharui seperti energi surya, nuklir, air, angin, dan biogas melengkapi sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui.

2. Bidang Ekonomi
Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi negara-negara di dunia berkat percepatan pergerakan jasa, barang, teknologi dan modal lintas perbatasan.

Globalisasi ekonomi merupakan proses peningkatan integrasi ekonomi antar negara yang berujung pada munculnya pasar global dan pasar dunia tunggal.

Globalisasi ekonomi terdiri dari globalisasi produksi, pasar, persaingan teknologi, perusahaan dan industri.

Tren globalisasi dapat dianggap hasil dari integrasi negara maju dengan nagara berkembang melalui investasi langsung asing, pengurangan batasan perdagangan, reformasi ekonomi dan imigrasi.

3. Bidang Politik
Keberhasilan pembangunan di bidang politik semakin memantapkan tatanan kehidupan politik dan kenegaraan yang berdasarkan demokrasi pancasila, memantapkan organisasi sosial politik dan kemasyarakatan, serta mendorong peningkatan kesadaran berpolitik rakyat.

Namun, pendidikan berpolitik pun harus ditingkatkan agar rakyat semakin sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan semakin sadar bagaimana kita menjalin hubungan dengan negara-negara luar untuk memelihara perdamaian dunia.

4. Bidang Budaya
Globalisasi bidang budaya telah meningkatkan kontak lintas budaya. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa, terutama elevisi, film, musik, dan transmisi berita internasional.

Saat ini dapat merasakan hasil gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal melintasi keberagaman budaya, misalnya dalam bidang fasion, busana, literatur dan makanan.

5. Bidang Agama
Globalisasi di bidang agama lebih berfokus pada aplikasi ajaran agama dalam konteks kekinian tanpa melanggar atau menabrak kaidah-kaidah agama.

Globalisasi juga memicu penganut agama untuk memahami penganut agama yang lain dalam konteks toleransi sehingga tercermin kehidupan harmonis dalam masyarakat multikultural.


Urbanisasi merupakan proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari pekerjaan pertanian di desa ke pekerjaan industri di kota.

Penyebab terjadinya urbanisasi:

1. Daya tarik ekonomi.
Di kota, orang berharap untuk dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan.

2. Daya tarik sosial.
Kebanyakan orang pergi ke kota untuk merubah status sosial melalui berbagai macam cara seperti pendidikan atau pekerjaan.

3. Daya tarik pendidikan.
Di kota tersedia berbagai fasilitas pendidikan sehingga menarik orang desa untuk menuntut ilmu ke kota.


Faktor pendorong terjadinya kesenjangan ekonomi antara lain sebagai berikut:

a. Menurunnya pendapatan perkapita sebagai akibat pertimbuhan penduduk yang relatif tinggi tanpa diimbangi peningkatan produktivitas.

b. Letidakmerataan hasil pembangunan antardaerah sebagai akibat kebijakan politik dan kekurangsiapan sumber daya manusia.

c. Rendahnya mobilitas sosial sebagai akibat sikap mental tradisional yang kurang menyukai persaingan dan kurang usaha.

d. Hancurnya industri kerajinan rakyat sebagai akibat monopoli para pengusaha bermodal besar.
Investasi yang sangat banyak pada proyek-proyek yang padat modal (capital intensive), sehingga pesentase pendapatan dari harta tambahan lebih besar dibandingkan dengan presentasi pendapatan kerja.


Masyarakat yang melakukan pembangunan harus memperhatikan kelestarian dan dan perbaikan liingkungan alamnya.

Alam sebagai tempat hidup flora dan fauna tidak boleh dikorbankan hanya untuk kehidupan jangka pendek.

Dengan canggihnya teknologi globalisasi, manusia cenderung ingin menguasai alam.

Dengan teknologi, manusia dapat mengeksploitasi alam dan tanpa menyadari dampak pencemaran lingkungan yang cukup besar.  Contoh dari pencemaran antara lain:

  1. Pencemaran udara yang berasal dari asap mobil, asap pabrik, asap pembakaran minyak dan asap pembakaran sampah.
  2. Pencemaran air berasal dari pembuangan limbah industri ke sungai, danau, laut atau limbah berasal dari berbagai jenis pestisida dan pupuk yang digunakan petani.
  3. Pencemaran kimiawi berupa produk bahan-bahan sintetis yang digunakan sebagai bahan detergen, pupuk dan pestisida.
  4. Limbah padat berupa sampah buangan individu atau bisnis tertentu.
  5. Polusi panas berupa peningkatan temperatur air dan panas atmosfer yang disebabkan oleh ulah manusia.

Pembangunan yang muncul di negara berkembang seperti Indonesia sering memunculkan masalah-masalah seperti berikut:

  • Manipisnya rasa kekeluargaan,
  • Meningkatkan sikap individualitas,
  • Meingkatnya tingkat persaingan,
  • Meningkatnya pola hidup konsumtif
Masalah-masalah tersebut dapat memunculkan tidak kriminal. Tekanan sosial dalam proses globalisasi yang semakin berat memunculkan pola hidup yang memuja kesenangan (hedonisme).

Namun disisi lain banyak yang mempunyai keterbatasan untuk memilikinya.

Hal tersebut dapat memunculkan tindak kriminalitas seperti penipuan, perampokan, penggelapan, penadahan, perampasan dan pembunuhan.


Menurut Kurniawan (2012) paham budaya berat yang kurang sesuai di kebudayaan Indonesia dan dapat merusak eksistensi jati diri bangsa yaitu:
1. Individualisme
2. Materialisme
3. Sekuarisme
4. Hedonisme

iklan tengah