IPA VII BAB 5 Energi dalam Sistem Kehidupan

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan perubahan. Berikut ini merupakan bentuk-bentuk energi yang banyak ditemui di sekitar kita.

1. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak. Besar energi kinetik dapat ditentukan dengan persamaan berikut.
Keterangan:
Ek = energi kinetik (J)
m  = massa benda (kg)
v  = kelajuan gerak benda (m/s)

2. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena kedudukannya. Energi potensial dibedakan menjadi tiga yaitu energi potensial gravitasi, energi potensial elastis, dan energi potensial listrik.

3. Energi Mekanik
Semua benda memiliki energi mekanik. Energi mekanik merupakan penjumlahan dari energi potensial dan energi kinetik atau benda. Secara matematis, energi mekanik dirumuskan sebagai berikut.
Em = Ek + Ep

4. Energi Panas (Energi Termal)
Sumber energi panas yang sangat besar berasal dari matahari. Energi panas dimanfaatkan untuk membantu manusia melakukan usaha, seperti menyetrika pakaian, memasak, dan mendidihkan air.

5. Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam persenyawaan kimia. Energi kimia banyak tersimpan di dalam makanan dan BBM.

6. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang tersimpan dalam arus listrik, contohnya pusat pembangkit listrik, baterai, akumulator atau aki, generator, dan dinamo.

7. Energi Bunyi
Energi bunyi dihasilkan oleh benda-benda yang bergetar, contohnya gitar yang dipetik, drum yang dipukul, atau seruling yang ditiup.

8. Energi Nuklir
Energi nuklir dihasilkan dari inti (reaksi nuklir) di dalam inti radioaktif. Contoh energi yang dipancarkan oleh matahari dan energi yang dihasilkan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklit (PLTN).

Sumber energi adalah segala sesuatu yang menghasilkan energi. Panas matahari yang digunakan untuk memanaskan air adalah sumber energi.

Begitu juga spiritus yang digunakan sebagai bahan dasar adalah sumber energi. Listrik dan arang yang dibakar untuk memanaskan seterika merupakan sumber energi juga.

1. Sumber Energi Tak Terbarukan
Energi tak terbarukan yang paling banyak dimanfaatkan adalah minyak bumi, batu bara, dan gas alam.

Ketiganya dipakai baik dalam kehidupan sehari-hari, pada industri, untuk pembangkit listrik, maupun transportasi.

a. Energi Hasil Tambang Bumi
Minyak bumi, gas, dan batu bara merupakan bahan bakar fosil berasal dari tumbuhan dan hewan-hewan yang terkubur jutaan tahun di dalam bumi. Untuk mendapatkan minyak bumi, dilakukan penambangan ke dalam perut bumi.

b. Energi Nuklir
Energi nuklir adalah energi potensial yang terdapat pada partikel di dalam nukleus atom. Partikel nuklir, seperti proton dan neutron, tidak terpecah di dalam proses reaksi fisi dan fusi.

Akan tetapi, kumpulan tersebut memiliki massa lebih rendah daripada ketika berada dalam posisi terpisah. Adanya perbedaan massa ini dibebaskan dalam bentuk energi panas melalui radiasi nuklir.

2. Sumber Energi Terbarukan
Ancaman bahwa sumber energi suatu saat akan habis menyebabkan banyak ilmuwan berusaha menemukan energi alternatif yang terbarukan atau tidak akan habis dipakai.

Sumber energi terbarukan yang saat ini adalah biogas dari kotoran ternak, air mengalir, angin, dan panas matahari.

Salah satu sumber energi terbarukan yang saat ini mulai dipelajari dapat dikembangkan di Indonesia adalah sampah biologis.

a. Energi Matahari
Energi surya atau energi matahari adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya (matahari) melalui peralatan tertentu menjadi energi dalam bentuk lain.

Matahari merupakan sumber utama energi. Energi matahari dapat digunakan secara langsung maupun diubah ke bentuk energi lain.

b. Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik air untuk menghasilkan energi listrik.

Energi listrik yang dibangkitkan ini disebut sebagai hidroelektrik.

Komponen pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh energi kinetik dari air.

Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air bentuk lain seperti tenaga ombak.

c. Energi Angin
Energi angin memanfaatkan tenaga angin dengan menggunakan kincir angin untuk diubah menjadi energi listrik atau bentuk energi lainnya.

Umumnya digunakan dalam ladang angin skala besar untuk menyediakan listrik di lokasi yang terisolir.

d. Energi Tidal
Energi tidal merupakan energi yang memanfaatkan pasang surut air yang sering disebut juga sebagai energi pasang surut.

Jika dibandingkan dengan energi angin dan energi matahari, energi tidal memiliki sejumlah keunggulan, antara lain memiliki aliran energi yang lebih pasti/mudah diprediksi, lebih hemat ruang, dan tidak membutuhkan teknologi konversi yang rumit.

Kelemahan energi ini adalah membutuhkan alat konversi yang andal yang mampu bertahan dengan kondisi lingkungan laut yang keras karena tingginya tingkat erosi dan kuatnya arus laut.

Makanan adalah suatu bahan yang berasal dari hewan atau tumbuhan, yang dapat memberikan tenaga dan nutrisi untuk makhluk hidup.

Makanan merupakan sumber energi dan digunakan makhluk hidup untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Pada saat respirasi berlangsung, di dalam sel tubuh terjadi proses pembakaran atau oksidasi biologi.

Energi yang dihasilkan itu diubah menjadi energi yang digunakan untuk melakukan semua proses kegiatan hidup, termasuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap stabil.

Zat-zat makanan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu zat makanan makro (makronutrien) dan mikro (mikronutrien).

Makronutrien terdiri atas karbohidrat, lemak, dan protein, sedangkan mikronutrien terdiri atas vitamin dan mineral di dalam tubuh.

Zat-zat makanan diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan, pemeliharaan, perbaikan sel-sel yang rusak, dan penyediaan energi zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh merupakan zat makanan yang bergizi.

Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral merupakan zat-zat makanan yang bergizi.

1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat makanan yang molekulnya tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).

Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai sumber energi, membantu proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam basa, serta membantu pembentukan struktur sel, jaringan dan organ tubuh.

Karbohidrat terdapat pada nasi, kentang, roti, dan biji-bijian.

2. Lemak
Lemak atau lipid merupakan zat makanan yang molekul-molekulnya tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).

Kadang-kadang juga terdapat fosfor (P) dan nitrogen (N). Lemak memiliki fungsi sebagai pelindung alat-alat tubuh dan melindungi tubuh dari kedinginan.

Selain itu, lemak juga merupakan sumber energi yang tetap. Lemak juga merupakan pelarut vitamin A, D, E, K.

Sumber lemak dapat berupa hewan maupun tumbuhan. Sumber lemak hewan antara lain daging, telur, susu, dan ikan.

Sumber lemak tumbuh-tumbuhan antara lain kedelai, kacang tanah, mentega kelapa, dan minyak kelapa.

3. Protein
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N dan kadang-kadang mengandung unsur S (belerang) dan P (fosfor).

Menurut asalnya, protein dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein yang berasal dari hewan dan protein yang berasal dari tumbuhan (protein nabati).

Protein berperan penting dalam pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan struktur tubuh (sel, jaringan, dan organ).

4. Vitamin
Menurut sifatnya, vitamin dapat digolongkan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan B) dan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K).

Secara garis besar, vitamin berfungs untuk menjaga daya tahan tubuh.

5. Mineral
Mineral terdiri dari dua golongan, yaitu makronutrien (unsur yang dibutuhkan dalam jumlah besar) dan mikronutrien (unsur yang dibutuhkan dalam jumlah kecil).

Unsur-unsur makronutrien meliputi natrium, kalium, kalsium, magnesium, fosfor, klor, dan belerang. Unsur-unsur mikronutrien terdiri dari seng, kobalt, dan tembaga.

Secara umum, mineral memiliki dua fungsi yaitu membangun dan mengatur. Fungsi membangun adalah mempengaruhi rangka dan semua jaringan lemak.

Adapun fungsi mengatur meliputi bermacam-macam, misalnya denyut jantung pembekuan darah, pemeliharaan tekanan cairan tubuh bagian dalam, respon syaraf, dan transportasi oksigen ke seluruh jaringan tubuh.

Makhluk hidup heterotrof mendapatkan energi dari makanan yang dikonsumsi.

Energi ini akan mengalami transformasi mulai dari energi potensial berupa energi kimia makanan menjadi energi panas dan energi kinetik/gerak dalam aktivitas makhluk hidup tersebut.

Transformasi energi tersebut terjadi terjadi di dalam organel yang terdapat di dalam sel. Transformasi energi dalam sel terjadi sebagai berikut:

1. Transformasi Energi Oleh Klorofil
Klorofil adalah zat hijau daun yang terdapat dalam organel sel tumbuhan yang disebut kloroplas. Klorofil berfungsi dalam fotosintesis.

Energi radiasi sinar matahari yang ditangkap oleh klorofil berfungsi melancarkan proses fotosintesis.

Proses tersebut digunakan untuk meraksikan CO2 dan H2O menjadi glukosa.

Energi ini dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk beraktivitas (tumbuh dan berkembang) dan juga dimanfaatkan oleh makhluk hidup lain yang mengonsumsi tumbuhan tersebut.

Akibatnya energi yang terdapat pada tumbuhan berpindah ke dalam tubuh makhluk hidup lainnya dan menjadi energi potensial.

Di dalam tubuh makhluk hidup ini, energi akan ditransformasi kembali.

2. Transformasi Energi oleh Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang terdapat di dalam sel yang memiliki peran dalam respirasi sel.

Di dalam mitokondria, energi kimia digunakan untuk mengubah karbohidrat, protein, dan lemak melalui proses respirasi.

Hasil akhir dari proses respirasi sel adalah tenaga berupa ATP yang digunakan makhluk hidup untuk melakukan aktivitas.

Mitokondria banyak terdapat pada sel otot makhluk hidup dan sel saraf

Metabolisme Sel
Metabolisme sel adalah proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel.

Metabolisme disebut reaksi enzimatis karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim.

Metabolisme terdiri atas reaksi pembentukan/sintesis/anabolisme, seperti fotosintesis dan reaksi penguraian/katabolisme seperti respirasi.

Enzim mengarahkan aliran materi melalui jalur-jalur metabolisme dengan cara mempercepat tahapan reaksi secara selektif.

BERNAPAS
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis meskipun dalam keadaan tertidur. Hal ini terjadi karena pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.

Proses pernapasan melalui dua tahapan/fase, yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi.

1. Fase Inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot antara tulang rusuk sehingga rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk ke dalam paru-paru.

2. Fase Ekspirasi
Fase ekspirasi merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang diikuti turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.

Sebagai akibatnya tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan di luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Organ pernapasan manusia terdiri atas hidung, saluran pernapasan, dan paru-paru.

a. Hidung
Hidung merupakan alat pernapasan yang dilalui udara dari luar.  Di dalam rongga hidung terdapat rambut dan selaput lendir.

Rambut-rambut halus pada hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk dan pada saat berada pada rongga hidung udara mengalami penyesuaian suhu.

Selaput lendir berfungsi mengatur kelembapan udara.

b. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Setelah melewati hidung, udara masuk ke pangkal tenggorokan (laring), kemudian melalu faring (hulu kerongkongan).

Faring merupakan persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan.

Dari pangkal tenggorokan (laring) udara masuk ke batang tenggorokan (trakea)

c. Batang Tenggorokan (Trakea)
Batang tenggorok (trakea) terletak di daerah leher, di depan kerongkongan. Permukaan rongga batang tenggorok dilapisi oleh selaput lendir yang memiliki rambut getar halus.

Keduanya berfungsi untuk mengeluarkan atau menolak benda asing, selain gas yang masuk ke saluran pernapasan.

d. Cabang Batang Tenggorok (Bronkhus)
Batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang batang tenggorokan (bronkhus), yaitu paru-paru, bronkhus bercabang lagi menjadi bronkiolus.

Bronkhus sebelah kanan bercabang lagi menjadi 3 bronkiolus, sedangkan sebelah kiri bercabang menjadi 2 bronkiolus.

Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus.

Dinding alveolus mengandung kapiler darah. Melalui kapiler inilah oksigen dari udara di ruang alveolus akan berdifusi ke dalam darah.

e. Paru-Paru (Pulmo)
Paru-paru sebetulnya merupakan sekumpulan gelembung alveolus. Terletak di dalam rongga dada di atas sekat diafragma.

Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru terdiri atas 2 bagian, yaitu paru-paru kiri terdiri atas 2 gelambir dan paru-paru kanan terdiri atas 3 gelambir (lobus).

Paru-paru dibungkus selaput paru-paru (pleura). Selaput paru-paru membungkus alveolus-alveolus.

-

Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan di dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen.

Dari respirasi, dihasilkan energi kimia untuk kegiatan kehidupan. Respirasi merupakan suatu proses katablisme yaitu proses penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana.

Pada proses katabolisme atau respirasi  sel terdapat beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Glikolisis
Rangkaian reaksi pengubahan molekul glukosa menjadi asam piruvat dengan menghasilkan NADH dan ATP

2. Dekarboksilasi Asam Piruvat
Pada reaksi ini, asam piruvat diubah menjadi asetil KOA dengan menghasilkan molekul NADH

3. Siklus Krebs
Pada reaksi ini menghasilkan 2 molekul ATP per molekul glukosa. Selain itu, pada reaksi ini dihasilkan pula NADH dan FADH2. Siklus krebs juga menghasilkan banyak elektron yang dapat diberikan ke rantai transpor elektron untuk menyintesis lebh banyak ATP

4. Transpor Elektron
Pada siklus ini dihasilkan 38 ATP dan CO2. Secara kimia, reaksi respirasi atau katabolisme dapat ditulis sebagai berikut, respirasi pada glukosa.
C6H12O2 6CO2+6H2O+ energi

Makanan yang kita makan pada umumnya masih sangat kompleks dan belum siap pakai sehingga perlu dicerna agar siap dimanfaatkan oleh tubuh.

Proses pengubahan makanan dari bentuk yang sangat kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana hingga dapat diserap oleh sel-sel tubuh disebut pencernaan makanan.

Organ-organ maupun kelenjar yang mendukung sistem pencernaan, antara lain mulut, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.

Selain itu, terdapat beberapa kelenjar yaitu kelenjar ludah, hati, dan kelenjar pankreas.

1. Mulut
Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan, lidah berfungsi untuk membantu mengatur letak makanan di dalam rongga mulut dan mendorong makanan masuk ke kerongkongan.

Di dalam mulut terdapat kelenjar ludah yang berfungsi menghasilkan getah ludah untuk membungkus makanan dengan enzim-enzim sehingga memudahkan dalam proses pencernaan.

Di dalam mulut terdapat enzim ptialin yang berfungsi untuk mengubah alumunium menjadi gula.

2. Kerongkongan
Kerongkongan adalah saluran yang menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Dinding kerongkongan mengandung lendir yang berfungsi untuk membasahi makanan.

Kemudian, makanan didorong dengan gerakan kontraksi secara bergelombang. Gerakan tersebut dinamakan gerakan pistaltic yang terjadi di dalam lambung dan usus.

3. Lambung
Makanan dari kerongkongan masuk ke lambung melalui otot berbentuk cincin (sfinger cardia) di ujung muara kerongkongan yang dapat membuka dan menutup.

Dalam keadaan normal, sfinger ini menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.

Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus, dan pilorus. Di dalam lambung dihasilkan enzim-enzim sebagai berikut:

a. Asam Klorida (HCl)
Asam klorida berfungi untuk membunuh organisme dan bakteri yang masuk bersama makanan serta menciptakan suasana yang sangat asam yang diperlukan pepsin untuk memencahkan protein.

b. Pepsin
Pepsin berfungsi sebagai enzim yang mengubah protein menjadi molekul-molekul yang lebih kecil disebut pepton.

c. Renin
Renin berfungsi sebagai enzim yang dapat mengendapkan atau menggumpalkan protein susu dari air susu. Renin hanya terdapat pada bayi.

4. Usus Halus
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (doudenum) yang merupakan bagian pertama dari usus halus.

Otot yang mengatur makanan dari lambung masuk ke duodenum adalah sfingter pylorus. Usus halus merupakan saluran pencernaan yang paling panjang.

5. Usus Dua Belas Jari (Duodenum)
Panjang usus ini kurang lebih 12 jari berjajar paralel atau sekitar 0,25 meter. Satu lubang pada dinding usus ini berhubungan dengan dua kelenjar pencernaan yang besar, yaitu pankreas dan hati.

6. Usus Kosong Jejunum
Usus kosong merupakan tempat pencernaan makanan terakhir sebelum sari makanan diserap. Panjang usus ini kurang lebih 2,5 m.

Didalam usus ini makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus dan menjadi bentukk yang siap diserap.

7. Usus Penyerapan (Ileum)
Makanan hasil proses pencernaan akan diserap oleh usus penyerapan. Panjang usus ini kurang lebih 3,5 m. Pada permukaan dalam usus, penyerapan terdapat tonjolan (jonjot usus). Fungsi jonjot usus adalah memperluas permukaan penyerapan sari-sari makanan.

8. Usus Besar
Bahan makanan yang sudah melalui usus halus, akhirnya didorong masuk ke dalam usus besar. Panjang usus ini kurang lebih 1 m.

Di dalam usus besar, sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna lagi menjadi kental karena airnya diserap kembali oleh dinding usus besar.

Sisa makanan tersebut sampai ke dalam poros usus, akhirnya bermuara di anus yang nantinya dikeluarkan.

9. Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, yaitu tempat keluarnya sisa dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

10. Hati dan Kelenjar Pankreas
Hati Memproduksi empedu (cairan berwana kuning kehijauan) yang terkumpul dalam kantong empedu.

Hati berfungsi mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh dan menghasilkan zat-zat pembekuan darah. Di dalam usus dua belas jari, getah empedu berfungsi mengemulsikan lemak.

Pankreas juga membantu dalam proses pencernaan makanan. Pankreas berfungsi menghasilkan enzim-enzim

Enzim-enzim yang dihasilkan pankreas, antara lain amilase (memecah alumunium menjadi gula), lipase (memecah lemak menjadi asam lemak dari gliserol) dan tripsin (mengubah protein menjadi pepton).

Zat makanan yang berperan sebagai sumber energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein.

1. Metabolisme Pencernaan Karbohidrat dalam Tubuh
Karbohidrat setelah dicerna di usus akan diserap oleh dinding usus halus dalam bentuk monosakarida.

Monosakarida dibawa oleh aliran darah sebagain besar menuju hati. Di dalam hati, monosakarida mengalami proses sintesis menghasilkan glikogen, dioksidasi menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk dibawa oleh aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukan.

Hati dapat mengatur kadar glokosa dalam darah atas bantuan hormon insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas.

Hormon yang mengatur kadar gula dalam darah yaitu insulin (dihasilkan oleh pankreas dan berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam darah) dan hormon adrenalin (dihasilkan oleh korteks adrenal, berfungsi menaikkan kadar glukosa dalam darah)

2. Metabolisme Pencernaan Protein dalam Tubuh
Di dalam tubuh, protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim-enzim yang bersangkutan.

Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein, antara lain pepsin, tripsin, kemotripsin, karboksipeptidase, dan amino peptidase.

Protein yang telah dipecah menjadi asam amino, kemudian diabsorbsi melalui dinding usus halus dan sampai ke pembuluh darah.

Setelah diabsorbsi dan masuk ke dalam pembuluh darah, asam amino tersebut sebagian besar langsung digunakan oleh jaringan.

Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh sehingga kelebihan protein akan segera dibuang atau diubah menjadi zat lain.

Zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung nitrogen akan dibuang bersama air seni dan zat sisa yang tidak mengandung nutrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Oksidasi 1 gram dapat menghasilkan energi 4 kalor.

3. Metabolisme Pencernaan Lemak Dalam Tubuh
Lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase. Proses ini berlangsung dalam saluran pencernaan.

Sebelum diserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam empedu membentuk senyawa, seperti sabun.

Selanjutnya senyawa akan diserap jonjot usus dan akan terurai menjadi asam lemak dan garam empedu.

Oleh lemak tersebut akan bereaksi dengan gliserol membentuk lemak. Kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju pembuluh getah bening dada kiri. Selanjutnya ke pembuluh balik bawah selangka kiri.

3. Metabolisme
Lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase. Proses ini berlangsung dalam saluran pencernaan.

Sebelum diserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam empedu membentuk senyawa, seperti sabun.

Selanjutnya, senyawa akan diserap jonjot usus dan akan terurai menjadi asam lemak dan garam empedu.

Oleh lemak tersebut bereaksi dengan gliserol membentuk lemak. Kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju pembuluh getah bening dasda kiri. Selanjutnya, ke pembuluh balik bawah selangka kiri.

Lemak dikirim dari tempat penimbunannya ke hati dalam bentuk lesitin untuk dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol.

Selanjutnya, gliserol akan diubah menjadi gula otot atau glikogen. Asam lemak akan diubah menjadi asetil koenzim.

iklan tengah