IPA VIII BAB 1 Gerak Benda dan Makhluk Hidup di Lingkungan Sekitar


Setiap hari kamu berangkat dari rumah ke sekolah kemudian kembali lagi ke rumah.

Misalnya jika diukur jarak rumah ke sekolah 2 km, maka jarak tempuh yang kamu lakukan setiap hari adalah 4 km.

Namun perpindahan yang kamu lakukan bernilai nol km. Mengapa demikian? Ada perbedaan makna antara jarak dan perpindahan.

Jarak merupakan panjang lintasan yang ditempuh dengan memperhitungkan posisi awal dan akhir benda, atau dengan kata lain perpindahan merupakan jarak lurus resultan dari posisi awal sampai posisi akhir.

Sekarang pikirkan perjalanan saat kamu pergi dari rumah ke sekolah. Apakah kendaraan yang kamu tumpangi melaju dengan kecepatan tetap?

Bagaimana kamu dapat mengukur besar kecepatan kendaraan yang kamu tumpangi? Perhatikan gambar di atas!

Pada gambar tersebut seorang atlet yang bergerak lurus beraturan mampu menempuh jarak 30 meter dalam waktu 6 sekon.

Dengan kata lain, atlet mampun menempuh jarak 5 meter setiap sekonnya. Kemampuan atlet dalam menempuh jarak (s) tertentu setiap sekonnya (t) disebut sebagai kelajuan atau secara matematis dapat ditulis:

Tahukah kamu bagaimana cara mengukur kelajuan kendaraan bermotor? Apakah benar dengan menggunakan spedomoter?

Ternyata, spedometer yang ada di kendaraan tidak mengukur keceptan gerak, tetapi mengukur kelajuan. Perhatikan gambar di bawah ini!

Angkat yang ditunjukkan pada speedometer selalu berubah-ubah. Hal ini menunjukkan kelajuan sesaat mobil yang sedang bergerak.

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapatkah kamu definisikan apa yang dimaksud dengan kelajuan sesaat?

Berdasarkan gambar diatas, dapatkah kam menentukan kelajuan sesaat mobil pada saat 2 sekon, 4 sekon, dan 8 sekon?

Pada mobil tertentu, biasanya dilengkapi oleh alat yang disebut dengan GPS untuk menginformasikan posisi, kecepatan, arah, dan waktu secara akurat.

Perhatikan gambar dibawah ini. Pada gambar tersebut terlihat bahwa GPS mobil melaju dengan kelajuan yang tetap, yaitu 20 m/s atau 72 km/jam. Tahukah kamu apa artinya?

Jika kelajuan mengukur jarak tempuh, maka kecepatan mengukur perpindahan (Δs, dengan Δ adalah perubahan/selisih) gerak benda tiap satuan waktu (t).

Meskipun kelajuan dan kecepatan memiliki definisi konsep yang berbeda, namun gerak Lurus Beraturan (GLB) besar kecepatan dan kelajuan memiliki nilai, simbol (v), serta satuan yang sama (m/s).

Saat melakukan perjalanan dari rumah ke sekolah, kendaraan yang kamu tumpangi akan bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah tiap waktu. Perhatikan gambar berikut.

Gambar di atas menunjukkan mobil yang sedang bergerak menjauhi lampu lalu lintas akan dipercepat, sedangkan saat mendekati lampu lalu lintas akan diperlambat.

Percepatan atau perlambatan mobil tersebut dengan mudah dapat diamati dari adanya perubahan besar kelajuan mobil yang ditunjukkan oleh jarum speedometer atau angka yang muncul pada GPS.

Secara matematis, percepatan dapat dirumuskan sebagai berikut.

Contoh soal:
Saat mendekati lampu lalu lintas, mobil yang awalnya bergerak dengan kecepatan sebesar 72 km/jam (20 m/s) diperlambat hingga 0 km/jam dalam selang waktu 5 sekon dengan proses perubahan seperti dalam tabel berikut ini:
Penyelesaian:
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, dapat diketahui perlambatan mobil sebesar 4 m/s. Nilai tersebut diperoleh dari:

Karena perubahan kecepatan mobil dalam setiap sekon selalu tetap, maka percepatan gerak mobil adalah tetap sehingga mobil tersebut bergerak lurus berubah beraturan (GLBB).

Percepatan benda tidak berlaku pada kendaraan yang sedang bergerak secara horisontal, tetapi juga pada benda yang bergerak secara vertikal.

Semua benda yang ada di permukaan bumi mengalami gaya gravitasi. Gaya gravitasi yang dimaksud adalah gaya tarik benda oleh bumi sehingga benda mengalami percepatan konstan yaitu sebesar 9,8 m/s² (percepatan gravitasi).

Untuk memudahkan dalam perhitungan, percepatan gravitasi bumi dibulatkan menjadi 10 m/s².


Gaya adalah tarikan atau dorongan. Gaya dapat mengubah bentuk, arah, dan kecepatan benda.

Misalnya, pada plastisin, kamu dapat melempar plastisin, mengentikan lemparan (menangkap) plastisin, atau bahkan mengubah bentuk plastisin dengan memberikan gaya.

Tahukah kamu, gaya apakah yang diberikan pada plastisin tersebut? Ada beberapa jenis gaya yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari?

Gaya dapat dibedakan menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Gaya sentuh contohnya adalah gaya otot dan gaya gesek.

Gaya otot adalah gaya yang ditimbulkan oleh koordinasi otot dengan rangka tubuh. Misalnya seorang hendak memanah dengan menarik mata panah ke arah belakang.

Gaya gesek adalah gaya yang diakibatkan oleh adanya dua buah benda yang saling bergesekan.

Gaya gesek selalu berlawanan arah dengan gaya diberikan pada benda. Contohnya adalah gaya gesekan antara meja dengan lantai.

Meja yang didorong ke depan akan bergerak ke depan, namun pada waktu yang bersamaan meja juga akan mengalami gaya gesek yang arahnya berlawanan dengan arah gerak meja.

Gaya tak sentuh adalah gaya yang tidak membutuhkan sentuhan langsung dengan benda yang dikenai.

Contohnya seperti saat kita mendekatkan ujung magnet batang dengan sebuah paku besi. Seketika paku besi akan tertarik dan menempel pada magnet batang.

Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh gaya magnet yang ditimbulkan magnet batang.

Selain gaya magnet, gaya gravitasi pada orang yang sedang terjun payung juga merupakan contoh gaya tak sentuh.

Lebih lanjut tentang gaya dan interaksinya terhadap gerak benda akan dibahas pada pembahasan tentang Hukum Newton gerak.



Coba pikirkan, mengapa saat berada di dalam bus yang sedang melaju kencang dan tiba-tiba bus direm badan kita akan terdorong ke depan?

Mengapa saat berada di dalam mobil kita perlu mengenakan sabuk pengaman? Sebelum mempelajari Hukum I Newton, lakukanlah aktivitas berikut ini!

Letakkan selembar kertas di atas meja, kemudian letakkan gelas di atas kertas tersebut. Tariklah secara horisontal dan perlahan.

Pada percobaan tersebut, kamu akan menemukan fakta bahwa gelas akan tetap diam saat kertas ditarik dengan cepat secara horisontal.

Hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa benda memiliki kecenderungan untuk tetap mempertahankan keadaan diam atau geraknya dengan kecepatan tetap yang disebut sebagai inersia atau kelembaman benda.

Contoh lain yang menunjukkan inersia benda adalah saat kamu berada di dalam sebuah mobil yang sedang melaju kencang kemudian tiba-tiba direm.

Badang kamu akan terdorong ke depan karena badan ingin mempertahankan geraknya ke depan.

Peristiwa tersebut yang pada akhirnya memunculkan ide teknologi sabuk pengaman yang dipasang di kendaraan bermotor, khususnya mobil.

Newton menyatakan sifat inersia benda bahwa benda yang tidak mengalami resultan gaya (ΣF=0) akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan.

Hal ini selanjutnya dikenal dengan Hukum I Newton.


Percepatan gerak sebuah benda berbanding lurus dengan gaya yang diberikan, namun berbanding terbalik dengan massanya atau dapat dirumuskan:
Di dalam kehidupan sehari-hari sering menemui fakta bahwa pada saat memindahkan sebuah benda akan lebih cepat jika gaya yang dikenakan semakin besar. Hal ini dikarenakan gaya berbanding lurus dengan percepatan.

Jadi, gaya yang besar maka akan didapatkan percepatan yang lebih besar juga.

Contohnya adalah saat memindahkan meja yang ringan akan lebih cepat daripada memindahkan lemari yang berat jika kita menggunakan besar gaya dorong yang sama.

Hal ini disebabkan massa meja yang lebih kecil daripada massa lemari dan massa berbanding terbalik dengan percepatan benda.

Semakin kecil massa benda, maka semakin besar percepatan benda tersebut.


Pernahkah kamu berpikir, bagaimana sebuah roket dapat meluncur ke angkasa?

Roket yang terdorong ke atas diakibatkan oleh semburan gas ke bawah. Semakin kuat semburan gas ke bawah, maka roket akan semakin cepat terdorong ke atas.

Berdasarkan fakta tersebut, apa yang sebenarnya terjadi pada roket yang sedang diluncurkan?

Gaya-gaya apa saja yang mempengaruhi gerak roket tersebut? Apakah gaya pada gerak roket saat pertama kali diluncurkan sama seperti gaya-gaya roketr saat sudah lepas landas?

Hukum III Newton menyatakan bahwa ketika benda pertama mengerjakan gaya (Faksi) pada benda kedua, maka benda kedua tersebut akan memberikan gaya (Freaksi) yang sama besar ke benda pertama namun berlawanan arah atau Faksi =  -Freaksi.

Jadi gaya aksi reaksi selalu bekerja pada dua benda yang berbeda dengan besar yang sama. Contoh gaya aksi dan reaksi tersebut misalnya pada peristiwa orang berenang.

Gaya aksi dari tangan perenang ke air mengakibatkan gaya reaksi dari air ke tangan dengan besar gaya yang sama namun arah gaya berlawanan, sehingga orang tersebut akan terdorong ke depan meskipun tangannya mengayuh ke belakang.

Karena massa air jauh lebih besar daripada massa orang, maka percepatan yang dialami orang akan jauh lebih besar daripada percepatan yang dialami air.

Hal ini mengakibatkan orang tersebut akan melaju ke depan.

Tahukah kamu bahwa gerak burung terbang dapat dijelaskan dengan menggunakan hukum III Newton.

Perhatikan gambar berikut.

Burung mengepakkan sayap ke belakang untuk memberikan gaya aksi ke udara. Udaya yang massanya jauh lebih besar daripada burung, memberi gaya reaksi yang nilainya sama besar dengan gaya aksi namun berlawanan arah, sehingga mengakibatkan burung dapat melaju kencang ke depan.

Lalu bagaimana gerakan burung di tempat yang hampa udara? Coba pikirkan apa yang akan terjadi pada burung, diskusikan dengan temanmu! 



Tubuh manusia terdapat banyak sekali jenis tulang. Misalnya, pada anggota tubuh bagian tangan terdapat 6 jenis tulang, yaitu tulang lengan atas (humerus), tulang pengumpil (radius), tulang hasta (ulna), tulang pangkal telapak tangan (karpal), tulang ruang jari (falang), dan tulang telapak tangan (metakarpal).

Apabila dihitung, jumlah seluruh tulang tubuh manusia dewasa terdiri dari 206 tulang. Secara umum, ada empat fungsi utama tulang bagi tubuh, yaitu sebagai berikut.
  1. Memberikan bentuk pada tubuh dan menopang tubuh kita
  2. Melindungi organ dalam, misalnya tulang rusuk melindungi jantung dan paru-paru, tulang tengkorak melindungi otak
  3. Tempat menempelnya otot yang merupakan alat gerak aktif sehingga dapat menggerakkan tulang
  4. Pada jenis tulang tertentu, seperti tulang paha (femur) tulang juga berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah. Sel darah dibentuk di bagian sumsum tulang, yaitu jaringan lunak yang terdapat di bagian tengah tulang

Pernahkah kamu melihat tulang paha ayam? Apabila kita perhatikan, ternyata struktur tulang tidak halus, melainkan terdapat benjolan pada bagian ujungnya, berbentuk bulat serta terdapat titik-titik kasar pada bagian ujung, terdapat lekukan, tonjolan, dan lubang.

Masing-masing bagian ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Lekukan dan tonjolan berfungsi sebagai tempat menempelnya otot.

Lubang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya pembuluh darah dan saraf.

Permukaan tulang ditutupi oleh membran yang menempel dengan kuat, membran itu disebut periosteum.

Pada periosteum terdapat pembuluh-pembuluh darah kecil yang berfungsi membawa zat-zat makanan ke dalam tulang.'

Membran ini juga penting dalam pertumbuhan dan perbaikan tulang. Pada bagian bawah periosteum terdapat tulang kompak atau disebut juga tulang keras, yaitu suatu lapisan tulang yang keras dan kuat.

Tulang kompak mengandung sel-sel tulang, pembuluh-pembuluh darah, zat kapur dan fosfor, serta serabut elastis.

Kerasnya tulang disebabkan karena tulang mengandung zat kapur dan fosfor.

Sedangkan serabut-serabut elastis mempertahankan tulang agar tetap kuat, tidak mudah rapuh atau patah.

Tulang spons dalam tulang pipa atau tulang panjang terdapat di daerah ujung tulang.

Tulang spons kurang kompak dan mempunyai banyak ruang-ruang kecil terbuka yang membuat tulang menjadi ringan.

Tulang panjang mempunyai lubang atau saluran yang besar. Saluran-saluran itu terdapat di tengah tulang panjang dan diisi oleh jaringan berlemak yang disebut sumsum.

Sumsum merah tulang berada di daerah tulang panjang bagian ujung di antara tulang spons, sedangkan sumsum kuning berada di tulang panjang bagian tengah dan sebagaian besar berisi lemak.

Pada orang sehat, sumsum tulang merah menghasilkan sel-sel darah merah dengan kecepatan sampai tiga juta sel per sekon.

Sel-sel darah putih juga dihasilkan di dalam sumsum tulang, tetapi lebih sedikit jumlahnya.

Ujung tulang panjang ditutup dengan suatu lapisan jaringan tebal, lunak dan lentur, yang disebut dengan tulang rawan (kartilago).

Tulang rawan tersusun atas sel-sel yang dikelilingi oleh matriks protein yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut.

Selain di ujung-ujung tulang panjang, tulang rawan juga dapat ditemukan di ujung-ujung tulang rusuk, dinding saluran pernapasan, hidung, dan telinga.

Tahukah kamu bentuk tulang yang ada pada tangan, tulang jari dan tulang pipi? Coba sekarang rabalah tulang lengan bawah, tulang jari-jari tangan, dan tulang pipi.

Kamu akan merasakan bahwa bentuk dan ukuran tulang-tulang tersebut tidak sama.

Bentuk tulang manusia dibedakan menjadi empat, yaitu:
(1) tulang panjang, misalnya tulang lengan (humerus),
(2) tulang pipih, misalnya tulang dada (sternum),
(3) tulang pendek, meisalnya tulang ruas jari (falang), dan
(4) tulang tidak beraturan, misalnya tulang punggung (vertebrata).

Tulang yang ada di tubuh kita merupakan suatu benda yang keras, meskipun demikian tulang bukan suatu benda yang memiliki ukuran tetap.

Beberapa bulan sebelum kamu dilahirkan, tulang kamu tersusun dari kartilago (tulang rawan).

Secara bertahap, tulang rawan akan berkembang menjadi tulang keras. Akan tetapi, pada perkembangannya tidak semua tulang rawan pada tubuh manusia menjadi tulang keras.

Untuk membuktikannya, coba pegang daun telinga kamu kemudian lipatlah perlahan-lahan. Dapatkah kamu melipat daun telingamu?

Pernahkah kamu berpikir mengapa tulang pada daun telinga dapat dilipat?

Tulang pada daun telinga dapat dilipat karena tulang yang terdapat pada daun telinga adalah tulang rawan.

Dapatkah kamu menyebutkan contoh tulang rawan lainnya? Tulang hidung ataupun tulang rawan penyusun persendian adalah contoh tulang rawan.

Tulang-tulang tersebut akan tetap menjadi tulang rawan sampai manusia menjadi tua.

Pada saat janin (calon bayi yang masih ada di dalam kandungan), hampir semua tulang yang terdapat pada tubuhnya merupakan tulang rawan.

Seiring dengan perkembangan janin dan setelah kelahiran, tulang rawan tersebut menjadi tulang keras disebut dengan penulangan atau osifikasi. Untuk memahami proses ini, perhatikan gambar berikut.
Proses osifikasi berawal dari tulang rawan. Tulang rawan bentuknya mirip dengan tulang dewasa.

Selain itu, tulang rawan memiliki rongga yang terisi oleh osteoblas (sel-sel pembentuk tulang). Selanjutnya, osteoblas akan membentuk osteosit (sel-sel tulang).

Proses osifikasi dimulai dari bagian tengah tulang rawan dan kemudian meluas ke seluruh arah sesuai dengan pertumbuhan tulang rawan.

Di antara jaringan tulang yang terbentuk terdapat pembuluh darah.

Pembuluh darah ini akan membawa mineral seperti kalsium sehingga tulang yang terbentuk menjadi keras.

Selain mengalami osifikasi, tulang juga mengalami fusi atau penggabungan. Pada saat kamu baru lahir, jumlah seluruh tulang yang ada pada sistem rangka kamu adalah 270 tulang.

Seiring bertambahnya usia beberapa tulang akan mengalami fusi, misalnya tulang tengkorak dan tulang ekor.

Oleh karena itu, ketika kamu sudah dewasa, jumlah tulang penyusun sistem rangka ada 206 tulang.


Lihllllll


Tanpa otot, tulang dan sendi yang terdapat di tubuhmu tidak memiliki kekuatan untuk bergerak.

Otot adalah penggerak bagian-bagian tubuh, sehingga otot disebut alat gerak aktif. Hampir 35 hingga 40 persen massa tubuh adalah jaringan otot.

Cobalah perhatikan, setiap saat selalu ada geraka yang terjadi di tubuhmu, gerakan tersebut terjadi karena adanya kerja dari otot.

Otot adalah jaringan yang dapat berkontraksi menjadi lebih pendek. Proses kontraksi ini mengakibatkan bagian-bagian tubuhmu bergerak. Pada kontraksi ini diperlukan energi.

Diameter lengan otot dapat membesar dan mengecil ketika kita meluruskan atau membengkokkan tangan.

Diameter lengan kamu membesar karena otot lengan kamu dalam keadaan kontraksi.

Pada saat melakukan kontraksi otot akan memadat dan memendek, sehingga pada saat diukur diameter otot akan membesar.

Sebaliknya pada saat otot dalam keadaan relaksasi, otot akan memanjang. Sehingga pada saat diukur maka diameter otot akan mengecil.

Oott yang bekerja di bawah kesadaran adalah otot yang kerjanya dapat kamu kendalikan.

Prinsip kerja otot ini adalah dapat dikendalikan, artinya kamu dapat mengendalikan apakah harus menggerakkan atau tidak menggerakkan otot-otot tersebut.

Sebagai contohnya, kerja otot-otot pada saat kamu makan, menulis, berlari serta aktivitas-aktivitas lainnya yang kamu lakukan secara sadar.

Selain otot yang bekerja di bawah kesadaran, ada juga otot yang bekerja di luar kesadaran. Otot yang bekerja diluar kesadaran adalah otot yang tidak dapat kamu kendalikan secara sadar.

Prinsip kerja otot ini adalah tidak dapat dikendalikan artinya kamu tidak dapat mengendalikan apakah harus menggerakkan atau tidak menggerakkan otot-otot tersebut.

Otot-otot tersebut bekerja sepanjang hari, sepanjang hidup di luar kesadaran kamu.

Contoh dari aktivitas otot ini antara lain aktivitas jantung untuk selalu memompa darah ke seluruh tubuh, aktivitas otot-otot lambung untuk mencerna makanan secara mekanik

Lihllllll



Riketsia terjadi karena kekurangan vitamin D yang membantuk penyerapan kalsium dan fosfor sehingga proses pengerasan tulang terganggu.

Penyakit ini terjadi pada anak-anak. Riketsia menyebabkan tulang kaki tumbuh membengkok. Penyembuhan dan pencegahan dari penyakit ini adalah dengan penambahan kalsium, fosfor, dan vitamin D ke dalam menu makan.

Vitamin D dapat diperoleh dari makanan, suplemen, dan berjemur di panas matahari pagi.

Seseorang yang berusia 1-70 tahun membutuhkan vitamin D sebanyak 15 μgr/hari. Sedangkan seseorang yang berusia 71 tahun ke atas membutuhkan vitamin D sebanyak 20 μgr/hari.

Mengapa vitamin D dapat diaktifkan dengan bantuan sinar matahari pagi melalui berjemur?

Melalui paparan sinar matahari pagi selama 10-15 menit, maka sinar ultraviolet dari matahari akan dapat membantu tubuh mengaktifkan pro vitamin D.

Vitamin D aktif akan dapat meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam tubuh, sehingga akan menambah jumlah kalsium dan fosfor dalam darah.

Dengan demikian, bertambahnya kadar vitamin D dalam tubuh karena terkena sinar matahari, maka akan dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium sehingga dapat menolong perbaikan tulang penderita riketsia.


Osteoporosis disebabkan karena kekurangan kalsium. Osteoporosis umumnya terjadi pada orang dewasa dan orang tua.

Orang tua biasanya menghasilkan lebih sedikit hormon, sehingga osteoblas sebagai pembentuk tulang kurang aktif dan massa tulangpun jadi berkurang.

Tulang yang kekurangan mineral akan menjadi rapuh dan mudah patah.

Artritis adalah penyakit sendi. Penderita penyakit ini mempunyai tulang rawan sendi yang rusak.

Kerusakan ini menyebabkan sendi menjadi sakit dan bengkok kadang-kadang sendi yang terkena artritis tidak dapat digerakkan.

Rematik adalah salah satu bentuk artritis.

Beberapa hal yang menyebabkan penyakit artritis adalah metabolisme asam urat yang terganggu, sehingga menyebabkan sakit pada jari-jari tangan maupun kaki, penumpukkan kapur diantara dua tulang mengakibatkan sendi sulit digerakkan dan kaku.

Upaya untuk mengurangi terjadinya artritis yaitu dengan mengonsumsi makanan yang seimbang.


Tulang memiliki struktur kuat dan lentur, namun demikian tulang juga dapat patah.

Salah satu penyebab terjadinya patah tulang adalah karena tulang mengalami benturan yang keras, misalnya pada saat kecelakaan atau jatuh dari tempat yang tinggi. Patahnya tulang disebut fraktura.

Ada beberapa jenis fraktura, secara umum dapat dikelompokkan menjadi fraktura penutup dan fraktura terbuka.

Jika tulang yang patah tidak sampai menembus kulit disebut dengan fraktura tertutup.

Fraktura terbuka terjadi jika tulang yang patah keluar menembus kulit. Fraktura juga dapat dibedakan berdasarkan kondisi tulang yang patah, yaitu miring, kominuta (terpecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil), dan spiral.

Agar kamu tidak mengalami fraktura akibat kecelakaan, berhati-hatilah saat berolahraga.

Tulang belakjang manusia yang normal tidaklah lurus, tetapi melengkung. Bentuk tulang belakang mempengaruhi bentuk tubuh kita.

Tulang belakang dapat mengalami kelainan. Tiga kelainan tulang belakang yang umum terjadi adalah lordosis, kifosis, dan skoliosis.

a. Kifosis
Kifosis adalah kelainan dengan melengkungnya tulang belakang yang berlebihan di bagian dada ke arah belakang. Kifosis dapat disebabkan karena penyakit (misalnya TBC, dan riketsia) atau kebiasaan duduk yang salah.

b. Lordosis
Lordosis adalah kelainan dengan melengkungnya tulang belakang yang berlebihan ke arah depan di bagian pinggang, seperti ditunjukkan gambar diatas.

Orang yang mengalami kelainan ini pinggangnya terlihat lebih menonjol ke depan. Lordosis dapat disebabkan karena perut penderita yang terlalu besar (misalnya karena hamil atau kegemukan), riketsia, atau karena kebiasaan duduk yang salah.

c. Skoliosis
Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arah samping. Skoliosis dapat disebabkan oleh polio atau kebiasaan duduk atau berposisi yang salah.


Setelah mengetahui beberapa gangguan atau kelainan yang terjadi pada sistem gerak, maka kita harus dapat mengantisipasi agar tidak mengalami gangguan-gangguan tersebut.

Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan sistem gerak kita adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kandungan kalsium dalam asupan makanan. Makanan yang dapat mengandung kalsium di antaranya susu, kangkung, kedelai dan olahannya, kacang almond, dan brokoli.

2. Berjemur pada sinar matahari pagi karena sinarnya sangat baik untuk membantuk pembentukan vitamin D yang sangat penting dalam membantu penyerapan kalsium dalam makanan.

3. Memerhatikan asupan vitamin D dengan makan makanan yang mengandung vitamin D. Makanan yang mengandung vitamin D di antaranya telur, produk olahan dari kedelai, minyak ikan, ikan berlemak, hati sapi, dan udang.

4. Memerhatikan aktivitas fisik yang cukup setiap harinya. Aktivitas fisik seperti jalan kaki, jogging, tenis, menaiki tangga dapat membantuk terbentuknya tulang yang kuat dan memperlambat proses kerapuhan tulang pada tubuh.

5. Menghindari kebiasaan sikap tubuh yang salah, misalnya dengan cara duduk yang benar yaitu tulang belakang harus dalam posisi tigak (tidak membungkuk), saat tidur sebaiknya memakai alas yang datar dan padat agar posisi tulang belakang tetap lurus.

TULISANN

Lihllllll



TULISANN

iklan tengah