Bagaimana cara menentukan perwilayahan?

1 minute read
Secara garis besar, perwilayahan dilakukan dengan dua cara, yaitu regional classification (klasifikasi wilayah) dan rgional generalization (generalisasi wilayah).

1. Klasifikasi Wilayah
Klasifikasi wilayah merupakan suatu upaya mengelompokkan suatu wilayah secara sistematis menjadi beberapa bagian tertentu. Adapun penggolongan atau klasifikasi wilayah, sebagai berikut.

a. Resource frontier region
Adalah suatu wilayah baru yang mulai berkembang dan nantinya akan menjadi daerah yang produktif. Daerah ini biasanya terletak jauh dari core region. Contoh: daerah transmigrasi, kawasan industri, daerah perkebunan, dan sebagainya.

b. Depresed region atau daerah tertekan
Adalah suatu daerah yang mengalami penurunan tingkat ekonominya dan daerahnya sulit untuk berkembang. Daerah ini biasanya tertekan secara sosial dan ekonomi, sehingga cenderung menjadi daerah yang tertinggal dibandingkan dengan daerah lainnya.

c. Special problem region
Adalah suatu daerah yang terletak pada lokasi yang khusus dengan karakteristik tertentu. Contoh: daerah perbatasan, daerah cagar purbakala, perumahan militer, dan sebagainya.

d. Core region
Adalah inti wilayah yang biasanya berupa daerah metropolitan yang terdiri atas dua atau lebih kota-kota yang berkelompok. Contoh: Kota Jakarta

e. Development Axes (Poros Pembanguan)
Adalah daerah yang menghubungkan dua atau lebih core region. Biasanya berupa jalur memanjang di koridor transportasi. Contoh: Jalur transportasi yang menghubungkan Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

2. Generalisasi Wilayah
Generalisasi wilayah merupakan proses pembagian permukaan bumi tertentu mejadi beberapa bagian.

Generalisasi dilakukan dengan menyamakan beberapa unsur, sehingga menyebabkan hilangnya beberapa faktor yang dianggap kurang penting penting atau kurang sesuai dengan tujuan generalisasi.

Hal ini ditujukan untuk menampakkan karakter-karakter tertentu yang ingin ditonjolkan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam generalisasi wilayah adalah skala peta yang digunakan dan tujuannya.

Jika skala yang digunakan kecil, maka semakin besar generalisasinya. Selain skala, generalisasi wilayah juga dipengaruhi oleh tujuan perwilayahan.

Untuk tujuan yang memerlukan data yang tidak terlalu detail, maka generalisasi yang dilakukan lebih kecil.

Sedangkan untuk data-data yang lebih spesifik, maka generalisasinya lebih besar. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh berbagai kenampakan yang ada di wilayah tersebut.

iklan tengah