Bagaimana kondisi budaya penduduk Afrika?
Seperti halnya benua Asia dan benua lainnya, Benua Afrika juga memiliki budaya yang sangat beragam.
Keragaman tersebut tidak hanya terlihat antarnegara tetapi dalam suatu negara. Bersamaan dengan masuknya imigran dari Arab, budaya Afrika kemudian berkembang. Demikian halnya dengan masuknya budaya Eropa.
Penduduk Afrika menganut beragam agama.
Di kawasan Afrika Barat dan Utara, Islam menjadi agama yang dominan. Di kawasan Afrika Selatan, jumlah pemeluk agama Kristen lebih banyak dibandingkan Islam dan Hindu.
Di kawasan Afrika Tengah, jumlah terbanyak ialah penganut kepercayaan animisme.
Adapun di kawasan Afrika Timur, penganut Islam dan kepercayaan animisme hampir sama banyaknya. Agama lain yang dianut oleh penduduk Afrika ialah Yahudi, dan Katolik Roma.
Budaya Afrika dapat dilihat dalam wujud seni, bahasa, dan agama.
Karya seni dapat berupa ukiran kayu, kerajinan dari kulit, dan alat musik. Kerajinan patung biasanya menggunakan tema pasangan laki dan perempuan, perempuan dan anaknya, laki-laki dengan senjata dan binatang dan orang asing.
Musik dan tari penduduk asli Afrika yang menggunakan tradisi lisan yang berbeda dengan musik dan tari dari penduduk pendatang dari Arab.
Penduduk asli, khususnya di wilayah sub Sahara menekankan pada nyanyian karena nyanyian berfungsi sebagai cara komunikasi. Dalam perkembangannya, budaya barat juga mempengaruhi budaya Afrika
Benua Afrika memiliki keragaman bahasa yang sangat tinggi. Namun terdapat bahasa utama yang digunakan yaitu Arab, Swahili, dan Hausa. Diperkirakan jumlah bahasa yang digunakan mencapai 1.500-2.000 bahasa.
Dari jumlah tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:
a. Afro-Asiatika, meliputi Afrika bagian utara, jumlahnya sekitar 200 bahasa.
b. Nilo-Saharan, mencakup wilayah Tengah dan Timur Afrika, jumlahnya
mencapai sekitar 140 bahasa.
c. Congo-Saharan (Niger-Congo), mencakup dua pertiga Afrika sebagai
cabang utama Niger-Congo, jumlahnya mencapai 1000 bahasa dengan
200 juta penutur. Bahasa Bantu di Tengah, Selatan dan Timur Afrika
membentuk sub-kelompok dari cabang Niger-Congo.
d. Khoisan, mencakup bagian barat Afrika Selatan, jumlahnya sekitar 30 bahasa.
Keragaman tersebut tidak hanya terlihat antarnegara tetapi dalam suatu negara. Bersamaan dengan masuknya imigran dari Arab, budaya Afrika kemudian berkembang. Demikian halnya dengan masuknya budaya Eropa.
Penduduk Afrika menganut beragam agama.
Di kawasan Afrika Barat dan Utara, Islam menjadi agama yang dominan. Di kawasan Afrika Selatan, jumlah pemeluk agama Kristen lebih banyak dibandingkan Islam dan Hindu.
Di kawasan Afrika Tengah, jumlah terbanyak ialah penganut kepercayaan animisme.
Adapun di kawasan Afrika Timur, penganut Islam dan kepercayaan animisme hampir sama banyaknya. Agama lain yang dianut oleh penduduk Afrika ialah Yahudi, dan Katolik Roma.
Budaya Afrika dapat dilihat dalam wujud seni, bahasa, dan agama.
Karya seni dapat berupa ukiran kayu, kerajinan dari kulit, dan alat musik. Kerajinan patung biasanya menggunakan tema pasangan laki dan perempuan, perempuan dan anaknya, laki-laki dengan senjata dan binatang dan orang asing.
Musik dan tari penduduk asli Afrika yang menggunakan tradisi lisan yang berbeda dengan musik dan tari dari penduduk pendatang dari Arab.
Penduduk asli, khususnya di wilayah sub Sahara menekankan pada nyanyian karena nyanyian berfungsi sebagai cara komunikasi. Dalam perkembangannya, budaya barat juga mempengaruhi budaya Afrika
Benua Afrika memiliki keragaman bahasa yang sangat tinggi. Namun terdapat bahasa utama yang digunakan yaitu Arab, Swahili, dan Hausa. Diperkirakan jumlah bahasa yang digunakan mencapai 1.500-2.000 bahasa.
Dari jumlah tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:
a. Afro-Asiatika, meliputi Afrika bagian utara, jumlahnya sekitar 200 bahasa.
b. Nilo-Saharan, mencakup wilayah Tengah dan Timur Afrika, jumlahnya
mencapai sekitar 140 bahasa.
c. Congo-Saharan (Niger-Congo), mencakup dua pertiga Afrika sebagai
cabang utama Niger-Congo, jumlahnya mencapai 1000 bahasa dengan
200 juta penutur. Bahasa Bantu di Tengah, Selatan dan Timur Afrika
membentuk sub-kelompok dari cabang Niger-Congo.
d. Khoisan, mencakup bagian barat Afrika Selatan, jumlahnya sekitar 30 bahasa.
Posting Komentar