Jelaskan proses metabolisme pencernaan karbohidrat, protein, dan lemak dalam tubuh!
2 minute read
1. Metabolisme Pencernaan Karbohidrat dalam Tubuh
Karbohidrat setelah dicerna di usus akan diserap oleh dinding usus halus dalam bentuk monosakarida.
Monosakarida dibawa oleh aliran darah sebagain besar menuju hati. Di dalam hati, monosakarida mengalami proses sintesis menghasilkan glikogen, dioksidasi menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk dibawa oleh aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukan.
Hati dapat mengatur kadar glokosa dalam darah atas bantuan hormon insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas.
Hormon yang mengatur kadar gula dalam darah yaitu insulin (dihasilkan oleh pankreas dan berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam darah) dan hormon adrenalin (dihasilkan oleh korteks adrenal, berfungsi menaikkan kadar glukosa dalam darah)
2. Metabolisme Pencernaan Protein dalam Tubuh
Di dalam tubuh, protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim-enzim yang bersangkutan.
Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein, antara lain pepsin, tripsin, kemotripsin, karboksipeptidase, dan amino peptidase.
Protein yang telah dipecah menjadi asam amino, kemudian diabsorbsi melalui dinding usus halus dan sampai ke pembuluh darah.
Setelah diabsorbsi dan masuk ke dalam pembuluh darah, asam amino tersebut sebagian besar langsung digunakan oleh jaringan.
Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh sehingga kelebihan protein akan segera dibuang atau diubah menjadi zat lain.
Zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung nitrogen akan dibuang bersama air seni dan zat sisa yang tidak mengandung nutrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Oksidasi 1 gram dapat menghasilkan energi 4 kalor.
3. Metabolisme Pencernaan Lemak Dalam Tubuh
Lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase. Proses ini berlangsung dalam saluran pencernaan.
Sebelum diserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam empedu membentuk senyawa, seperti sabun.
Selanjutnya senyawa akan diserap jonjot usus dan akan terurai menjadi asam lemak dan garam empedu.
Oleh lemak tersebut akan bereaksi dengan gliserol membentuk lemak. Kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju pembuluh getah bening dada kiri. Selanjutnya ke pembuluh balik bawah selangka kiri.
3. Metabolisme
Lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase. Proses ini berlangsung dalam saluran pencernaan.
Sebelum diserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam empedu membentuk senyawa, seperti sabun.
Selanjutnya, senyawa akan diserap jonjot usus dan akan terurai menjadi asam lemak dan garam empedu.
Oleh lemak tersebut bereaksi dengan gliserol membentuk lemak. Kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju pembuluh getah bening dasda kiri. Selanjutnya, ke pembuluh balik bawah selangka kiri.
Lemak dikirim dari tempat penimbunannya ke hati dalam bentuk lesitin untuk dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol.
Selanjutnya, gliserol akan diubah menjadi gula otot atau glikogen. Asam lemak akan diubah menjadi asetil koenzim.
Karbohidrat setelah dicerna di usus akan diserap oleh dinding usus halus dalam bentuk monosakarida.
Monosakarida dibawa oleh aliran darah sebagain besar menuju hati. Di dalam hati, monosakarida mengalami proses sintesis menghasilkan glikogen, dioksidasi menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk dibawa oleh aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukan.
Hati dapat mengatur kadar glokosa dalam darah atas bantuan hormon insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas.
Hormon yang mengatur kadar gula dalam darah yaitu insulin (dihasilkan oleh pankreas dan berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam darah) dan hormon adrenalin (dihasilkan oleh korteks adrenal, berfungsi menaikkan kadar glukosa dalam darah)
2. Metabolisme Pencernaan Protein dalam Tubuh
Di dalam tubuh, protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim-enzim yang bersangkutan.
Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein, antara lain pepsin, tripsin, kemotripsin, karboksipeptidase, dan amino peptidase.
Protein yang telah dipecah menjadi asam amino, kemudian diabsorbsi melalui dinding usus halus dan sampai ke pembuluh darah.
Setelah diabsorbsi dan masuk ke dalam pembuluh darah, asam amino tersebut sebagian besar langsung digunakan oleh jaringan.
Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh sehingga kelebihan protein akan segera dibuang atau diubah menjadi zat lain.
Zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung nitrogen akan dibuang bersama air seni dan zat sisa yang tidak mengandung nutrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Oksidasi 1 gram dapat menghasilkan energi 4 kalor.
3. Metabolisme Pencernaan Lemak Dalam Tubuh
Lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase. Proses ini berlangsung dalam saluran pencernaan.
Sebelum diserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam empedu membentuk senyawa, seperti sabun.
Selanjutnya senyawa akan diserap jonjot usus dan akan terurai menjadi asam lemak dan garam empedu.
Oleh lemak tersebut akan bereaksi dengan gliserol membentuk lemak. Kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju pembuluh getah bening dada kiri. Selanjutnya ke pembuluh balik bawah selangka kiri.
3. Metabolisme
Lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase. Proses ini berlangsung dalam saluran pencernaan.
Sebelum diserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam empedu membentuk senyawa, seperti sabun.
Selanjutnya, senyawa akan diserap jonjot usus dan akan terurai menjadi asam lemak dan garam empedu.
Oleh lemak tersebut bereaksi dengan gliserol membentuk lemak. Kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju pembuluh getah bening dasda kiri. Selanjutnya, ke pembuluh balik bawah selangka kiri.
Lemak dikirim dari tempat penimbunannya ke hati dalam bentuk lesitin untuk dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol.
Selanjutnya, gliserol akan diubah menjadi gula otot atau glikogen. Asam lemak akan diubah menjadi asetil koenzim.
Posting Komentar