Jelaskan sistem klasifikasi tumbuhan!
3 minute read
Tumbuhan memiliki ciri, diantaranya bersel banyak, sel eukariota (memiliki selaput inti), dinding sel dari selulosa, dan berklorofil. Kingdom Plantae dibagi menjadi tiga divisi, yaitu Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta.
1. BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)
Lumut sudah memiliki batang dan daun, namun akarnya masih berupa akar semu (rhizoid). Lumut berkembang biak dengan spora dan mengalami pergiliran keturunan (metagenesis), yaitu fase gametofit dan fase sporofit.
Berdasarkan perbedaan bentuk talus dan perkembangan sporogonium, tumbuhan lumut dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:
a. Lumut Hati (Hepaticae)
Talusnya pipih, percabangan menggarpu, arah pertumbuhannya mendatar, umumnya tidak berdaun, tubuhnya terbagi menjadi dua lobus, di dalam selnya terdapat elatera (sel menggulung dalam sporangia yang membantu memancarkan spora). Reproduksi aseksual dengan gemma. Contoh Marchantia polymorpha, Anthoceros fusiformis, dan Porella.
b. Lumut Tanduk (Anthocerophyta)
Sporofit mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit, mempunyai kloroplas tunggal berukuran besar. Contoh Anthoceros laevis.
c. Lumut Daun (Musci)
Sporofit kecil, berumur pendek, dan hidup bergantung pada gametofit. Contoh Polytricum, furaria, aerobrysis longissima, dan sphagenum.
2. PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU)
Tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun yang sejati sehingga disebut kormofita. Tumbuhan paku berkembang biak dengan spora.
Tumbuhan ini mengalami metagenesis, yaitu fase gametofit dan fase saprofit. Contoh suplir, paku tiang, dan paku sarang burung. Tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi empat kelas, yaitu:
a. Psilophytinae (Paku Purba)
Karakteristik dari jenis paku purba adalah tidak berdaun (paku telanjang) atau berdaun kecil-kecil (mikrofil) yang belum terdiferensiasi. Sporangium (kotak spora) bebas dan teretak pada buku-buku cabang. Contoh Psilotum nudum.
b. Lycopodinae (Paku Kawat)
Paku jenis ini memiliki batang dan akar yang bercabang menggarpu, daun-daun kecil, tidak bertangkai, duduk daun tersebar pada batang; dan pada beberapa jenis memiliki lidah-lidah (ligula). Sporangium berkumpul membentuk strobilus di ujung cabang. Contoh Lycopodium cernum.
c. Equisetinae (Paku Ekor Kuda)
Paku ekor kuda biasanya hidup secara berkelompok di tempat yang lembap. Susunan batangnya bercabang-cabang dan berkarang dengan ruas-ruas yang terlihat jelas, daunnya kecil tersusun pada buku batang. Sporangium berkumpul membentuk strobilus di ujung cabang. Contoh Equisetum debile.
3. SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)
Tumbuhan berbiji disebut juga dengan tumbuhan berbunga. Tumbuhan berbiji dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan berbiji terbuka dan tertutup.
a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka/tumbuhan berbiji telanjang)
Ciri-cirinya adalah bijinya tidak dibungkus oleh daun buah; tubuhnya berupa semak atau pohon; batangnya tegak lurus dan bercabang-cabang; berakar tunggang; daunnya kaku dan sempit; belum memiliki bunga sejati.
Tumbuhan berbiji terbuka diklasifikasikan dalam beberapa kelas, yaitu cycadinae (cycas rumphi: pakis haji), coniferinae (agathis alba; damar), dan gnetinae (gnetum gnemon : melinjo)
b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Tumbuhan berbiji tertutup memiliki biji yang tertutu daun buah, memiliki bunga, dan daunnya bervariasi. Tumbuhan berbiji tertutup dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Tumbuhan Monokotil
Ciri-ciri tumbuhan monokotil adalah biji berkeping satu; berakar serabut; batang berkambium dan tidak bercabang, ruas-ruas batangnya jelas; tulang daunnya sejajar dan lurus; serta bagian-bagian bunganya berjumlah tiga atau kelipatannya.
Contoh beberapa suku yang tergolong dalam tumbuhan monokotil:
a) Graminae (padi-padian), contoh oryza sativa (padi), zea mays (jagung), saccharum officinarum (tebu), dan imperata cylindirca (alang-alang).
b) Zingiberaciae (jahe-jahean), contoh: curcuma domestica (kunyit), zingiberofficinale (jahe), kaemferia galanga (kencur), dan alpinia galanga (laos)
c) Palmae (palem-paleman), contoh cocos nucifera (kelapa), phoenix dactylifera (korma), salacca edulis (salak), dan arenga pinnata (aren)
2) Tumbuhan Dikotil
Ciri-ciri tumbuhan dikotil adalah bijinya berkeping dua; berakar tunggang; tulang daun menyirip dan menjari; bagian-bagian bunga berjumlah 4 sampai 5 atau kelipatannya; batang bercabang-cabang dan ruasnya tidak jelas; memiliki kambium sehingga batang dapat tumbuh membesar.
Contoh beberapa suku yang termasuk dikotil, antara lain:
a) Euphorbiaceae, batangnya apabila dilukai akan mengeluarkan getah. Contoh manihot utilissima (singkong), dan hevea brasiliensis (karet)
b) Papilionaceae (kacang-kacangan), mahkota bunganya seperti kupu-kupu. Contoh arachis hypogea (kacang tanah), dan pisum sativum (kacang kapri)
c) Solanaceae (terung-terungan), bunganya berbentuk terompet atau bintang. Contoh solanum tuberosum dan capsicum frutescens (cabai merah).
1. BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)
Lumut sudah memiliki batang dan daun, namun akarnya masih berupa akar semu (rhizoid). Lumut berkembang biak dengan spora dan mengalami pergiliran keturunan (metagenesis), yaitu fase gametofit dan fase sporofit.
Berdasarkan perbedaan bentuk talus dan perkembangan sporogonium, tumbuhan lumut dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:
a. Lumut Hati (Hepaticae)
Talusnya pipih, percabangan menggarpu, arah pertumbuhannya mendatar, umumnya tidak berdaun, tubuhnya terbagi menjadi dua lobus, di dalam selnya terdapat elatera (sel menggulung dalam sporangia yang membantu memancarkan spora). Reproduksi aseksual dengan gemma. Contoh Marchantia polymorpha, Anthoceros fusiformis, dan Porella.
b. Lumut Tanduk (Anthocerophyta)
Sporofit mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit, mempunyai kloroplas tunggal berukuran besar. Contoh Anthoceros laevis.
c. Lumut Daun (Musci)
Sporofit kecil, berumur pendek, dan hidup bergantung pada gametofit. Contoh Polytricum, furaria, aerobrysis longissima, dan sphagenum.
2. PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU)
Tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun yang sejati sehingga disebut kormofita. Tumbuhan paku berkembang biak dengan spora.
Tumbuhan ini mengalami metagenesis, yaitu fase gametofit dan fase saprofit. Contoh suplir, paku tiang, dan paku sarang burung. Tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi empat kelas, yaitu:
a. Psilophytinae (Paku Purba)
Karakteristik dari jenis paku purba adalah tidak berdaun (paku telanjang) atau berdaun kecil-kecil (mikrofil) yang belum terdiferensiasi. Sporangium (kotak spora) bebas dan teretak pada buku-buku cabang. Contoh Psilotum nudum.
b. Lycopodinae (Paku Kawat)
Paku jenis ini memiliki batang dan akar yang bercabang menggarpu, daun-daun kecil, tidak bertangkai, duduk daun tersebar pada batang; dan pada beberapa jenis memiliki lidah-lidah (ligula). Sporangium berkumpul membentuk strobilus di ujung cabang. Contoh Lycopodium cernum.
c. Equisetinae (Paku Ekor Kuda)
Paku ekor kuda biasanya hidup secara berkelompok di tempat yang lembap. Susunan batangnya bercabang-cabang dan berkarang dengan ruas-ruas yang terlihat jelas, daunnya kecil tersusun pada buku batang. Sporangium berkumpul membentuk strobilus di ujung cabang. Contoh Equisetum debile.
3. SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)
Tumbuhan berbiji disebut juga dengan tumbuhan berbunga. Tumbuhan berbiji dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan berbiji terbuka dan tertutup.
a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka/tumbuhan berbiji telanjang)
Ciri-cirinya adalah bijinya tidak dibungkus oleh daun buah; tubuhnya berupa semak atau pohon; batangnya tegak lurus dan bercabang-cabang; berakar tunggang; daunnya kaku dan sempit; belum memiliki bunga sejati.
Tumbuhan berbiji terbuka diklasifikasikan dalam beberapa kelas, yaitu cycadinae (cycas rumphi: pakis haji), coniferinae (agathis alba; damar), dan gnetinae (gnetum gnemon : melinjo)
b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Tumbuhan berbiji tertutup memiliki biji yang tertutu daun buah, memiliki bunga, dan daunnya bervariasi. Tumbuhan berbiji tertutup dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Tumbuhan Monokotil
Ciri-ciri tumbuhan monokotil adalah biji berkeping satu; berakar serabut; batang berkambium dan tidak bercabang, ruas-ruas batangnya jelas; tulang daunnya sejajar dan lurus; serta bagian-bagian bunganya berjumlah tiga atau kelipatannya.
Contoh beberapa suku yang tergolong dalam tumbuhan monokotil:
a) Graminae (padi-padian), contoh oryza sativa (padi), zea mays (jagung), saccharum officinarum (tebu), dan imperata cylindirca (alang-alang).
b) Zingiberaciae (jahe-jahean), contoh: curcuma domestica (kunyit), zingiberofficinale (jahe), kaemferia galanga (kencur), dan alpinia galanga (laos)
c) Palmae (palem-paleman), contoh cocos nucifera (kelapa), phoenix dactylifera (korma), salacca edulis (salak), dan arenga pinnata (aren)
2) Tumbuhan Dikotil
Ciri-ciri tumbuhan dikotil adalah bijinya berkeping dua; berakar tunggang; tulang daun menyirip dan menjari; bagian-bagian bunga berjumlah 4 sampai 5 atau kelipatannya; batang bercabang-cabang dan ruasnya tidak jelas; memiliki kambium sehingga batang dapat tumbuh membesar.
Contoh beberapa suku yang termasuk dikotil, antara lain:
a) Euphorbiaceae, batangnya apabila dilukai akan mengeluarkan getah. Contoh manihot utilissima (singkong), dan hevea brasiliensis (karet)
b) Papilionaceae (kacang-kacangan), mahkota bunganya seperti kupu-kupu. Contoh arachis hypogea (kacang tanah), dan pisum sativum (kacang kapri)
c) Solanaceae (terung-terungan), bunganya berbentuk terompet atau bintang. Contoh solanum tuberosum dan capsicum frutescens (cabai merah).
Posting Komentar