Apa yang dimaksud dengan jujur?
Seseorang disebut jujur apabila berkata apa adanya dan sesuai kenyataan.
Kejujuran sangat diperlukan dalam menjalani semua aktivitas kehidupan, karena kejujuran itulah kehidupan kita akan bahagia dan tenteram.
Seorang Siswa belajar dan menyelesaikan ulangan dengan jujur.
Pedagang menjajakan dan menakar barang dagangannya dengan jujur. Pejabat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan jujur.
Seorang wasit memimpin pertandingan olahraga dengan adil dan jujur.
Seorang saksi menjawab pertanyaan hakim dan jaksa dengan jujur. Jika setiap orang memiliki sifat jujur semacam ini maka kehidupan akan berjalan harmonis dan mendapat keberkahan dari Allah Swt.
Jika kecurangan dan dusta merajalela maka akan terjadi kehancuran dan malapetaka. Bayangkan jika penduduk suatu negeri dihuni oleh mayoritas pendusta dan pembohong.
Mereka saling memfitnah, menjatuhkan, dan mencurangi satu sama lain. Akhirnya mereka saling curiga dan terjadi krisis kepercayaan.
Jika sudah demikian, maka kehidupan manusia akan terasa rumit, sulit dan permasalahan menjadi tak berujung. Jika sudah demikian maka murka Allah Swt. akan segera menimpa mereka.
Wahai generasi muda Islam yang cerdas, kita harus membiasakan diri dengan sikap jujur dan menjauhi dusta. Bagaimana cara menanamkan kejujuran dalam diri kita?
Caranya adalah dengan melatih diri terus menerus berkata benar sesuai kenyataan. Sikap terpuji tidak muncul dengan sendirinya, tetapi butuh latihan dan pembiasaan.
Oleh karena itu, cara paling efektif menanamkan kejujuran adalah dengan berlatih jujur terus-menerus. Latihan ini harus dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Jika kita sudah terlatih dan terbiasa jujur, maka sifat jujur ini akan melekat dalam diri kita. Lalu kapan kita bisa mulai berlatih jujur?
Jawabannya adalah sekarang. Jangan ditunda-tunda, mari mulai dari diri kita sendiri dan mulai dari sekarang untuk berkata jujur.
Idealnya, sikap jujur harus dilatih dan dibiasakan sejak usia dini, sebab pada usia dini seorang anak akan sangat mudah dididik dan dilatih.
Orangtua memiliki peran dan tanggung jawab dalam mendidik anakanaknya untuk bersikap jujur. Orangtua harus menjadi teladan bagi anakanaknya dalam menerapkan kejujuran.
Kejujuran seorang guru juga akan menginspirasi dan dicontoh oleh murid-muridnya.
Demikian pula dengan kalian, kejujuran yang kalian lakukan akan dilihat dan dicontoh oleh adik-adik kalian
Posting Komentar