Jelaskan tata cara memandikan jenazah!

1. Syarat-syarat wajib memandikan jenazah
  • Jenazah itu orang Islam. Apa pun aliran, mazhab, ras, suku, dan profesinya. 
  • Didapati tubuhnya walaupun sedikit. 

2. Yang berhak memandikan jenazah 
  • Apabila jenazah itu laki-laki, yang memandikannya hendaklah laki-laki pula. Perempuan tidak boleh memandikan jenazah laki-laki, kecuali istri dan mahram-nya. 
  • Apabila jenazah itu perempuan, hendaklah dimandikan oleh perempuan pula, laki-laki tidak boleh memandikan kecuali suami atau mahram-nya. 
  • Apabila jenazah itu seorang istri, sementara suami dan mahram-nya ada semua, suami lebih berhak untuk memandikan istrinya. 
  • Apabila jenazah itu seorang suami, sementara istri dan mahram-nya ada semua, istri lebih berhak untuk memandikan suaminya. 

Kalau mayatnya anak laki-laki atau anak perempuan masih kecil, perempuan atau laki-laki dewasa boleh memandikan nya. Berikut tata cara memandikan jenazah. 
  • Di tempat tertutup agar yang melihat hanya orang-orang yang memandikan dan yang mengurusnya saja. 
  • Mayat diletakkan di tempat yang tinggi seperti dipan. 
  • Dipakaikan kain basahan seperti sarung agar auratnya tidak ter buka. Mayat didudukkan atau disandar kan pada sesuatu, lantas disapu perutnya sambil ditekan pelan-pelan agar semua kotorannya keluar. 
  • Setelah itu, dibersihkan dengan tangan kiri, dan yang memandikannya dianjurkan mengenakan sarung tangan. Dalam hal ini boleh memakai wangi-wangian agar tidak ter ganggu bau kotoran si mayat. 
  • Setelah itu hendaklah meng gan ti sarung tangan untuk membersihkan mulut dan gigi si mayat. Membersihkan semua kotoran dan najis. 
  • Mewudukan, setelah itu membasuh seluruh badannya. 
  • Disunahkan membasuh tiga sampai lima kali. 

Air untuk memandikan mayat sebaiknya dingin. Kecuali udara sangat dingin atau terdapat kotoran yang sulit dihilangkan, boleh menggunakan air hangat.

iklan tengah