Jelaskan 7 Unsur-Unsur Intrinsik Fiksi dan Ekstrinsik Fiksi!

Berikut ini unsur-unsur intrinsik yang membangun cerita fiksi dimana unsur ini ada di dalam cerita fiksi.

1. Tema,

Yaitu gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks. Stanton dan Kenny (dalam Nurgiyantoro, 2015: 114) mengemukakan bahwa tema (theme) adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantic dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan.


2. Tokoh

Yaitu pelaku dalam karya sastra, sebagaimana dikemukakan oleh Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2015: 247) tokoh adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, misalnya sebagai jawaban terhadap pertanyaan: “Siapa tokoh utama novel itu?”.


3. Plot

Plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Kenny (dalam Nurgiyantoro, 2015: 167) mengemukakan bahwa plot sebagai peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat sederhana karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab-akibat.


4. Latar, yaitu tempat, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.

1) Latar Tempat

Latar tempat menunjuk pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.


2) Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.


3) Latar Sosial-Budaya

Latar sosial-budaya menunjuk pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial-budaya memang dapat secara meyakinkan menggambarkan suasana kedaerahan, local color, warna setempat daerah tertentu melalui kehidupan sosial-budaya masyarakat.


5. Amanat

Yaitu pemecahan yang diberikan pengarang terhadap persoalan di dalam sebuah karya sastra atau pesan yang ingin disampikan pengarang kepada pembaca. Nurgiyantoro (2015: 429) menyebut dengan kata moral, moral merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Secara umum moral menunjuk pada pengertian (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban.


6. Sudut pandang

Sudut pandang, yaitu cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.


7. Penokohan

Adalah penghadiran tokoh dalam cerita fiksi atau drama dengan cara langsung atau tidak langsung dan mengundang pembaca untuk menafsirkan kualitas dirinya melalui kata dan tindakannya.


Sedangkan unsur ekstrinsik yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri, berikut ini.

  • Keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap.
  • Keyakinan
  • Pandangan hidup yang keseluruhan itu akan mempengaruhi karya yang ditulisnya.
  • Psikologi, baik yang berupa psikologi pengarang seperti ekonomi, politik, dan sosial juga akan mempengaruhi karya sastra.
  • Pandangan hidup suatu bangsa.
  • Berbagai karya seni yang lain, dan sebagainya.

iklan tengah