Batuan Metamorf

Batuan metamorfosis atau yang lebih  dikenal dengan istilah batuan metamorf, adalah batuan yang berasal baik dari batuan beku atau batuan sedimen yang telah mengalami perubahan, baik secara fisik maupun kimiawi, karena pengaruh tenaga alam yakni suhu dan tekanan dalam jangka waktu tertentu (lama).

Perubahan sifat batuan-batuan tersebut dapat terjadi karena proses diagnesis dan metamorfosis.

Diagnesis adalah perubahan sifat batuan karena suhu dan tekanan yang tidak begitu besar, sehingga ciri/sifat batuan asal masih nampak. Misalnya terjadinya konkresi (penyatuan) dapat dimasukkan kedalam golongan ini.

Sedangkan metamorfosis adalah perubahan  sifat dan wujud suatu batuan yang menyebabkan bentuk dan susunan dari batuan semula tidak nampak.
Contoh metamorfosis batu serpih (shale) menjadi batu gneiss (Sumber: http://www.geologyin.com)
Contoh metamorfosis batuan basalt menjadi batuan schist (Sumber: http://geologycafe.com)


Metamorfosis batuan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu dinamo metamorfosis dan kontak metamorfosis.

DINAMO METAMORFOSIS
Dinamo metamorfosis adalah perubahan sifat batuan karena mengalami tekanan (yang lebih dominan). Tekanan ini dapat berasal dari : 
(1) gerakkan magma yang menuju ke permukan bumi, 
(2) gerakkan lipatan, 
(3) patahan pada kulit bumi.

Contoh metamorfosis batuan akibat gerakkan magma ke permukaan bumi (Sumber: https://www.geol.umd.edu)
Contoh metamorfosis batuan akibat gerakkan lipatan (Sumber:http://coloradogeologicalsurvey.org)
Contoh metamorfosis batuan akibat patahan pada kulit bumi (Sumber:www.geol.ucsb.edu)
 

Contoh batuan metamorfosis
Contoh batuan  metamorfosis, antara lain gneis, orthogneis, dan paragneis

Gneis
Batu Gneis (Sumber: geoly.com)
Gneis berasal dari batuan granit yang telah mengalami dinamo metamorfosis sehingga berubah sifat fisiknya.

Orthogneis
Batu Orthogneis (Sumber: http://www.topgeo.com)
Gneis yang berasal dari batuan beku. Karena pengaruh tekanan dalam jangka waktu yang lama, granit dapat mempunyai lapisan tertentu, sehingga orthogneis mempunyai lapisan-lapisan yang hampir menyerupai batuan sedimen.
Sifat perlapisan itu disebabkan karena letak dari kepingan-kepingan biotit dan muskovit yang sejajar di dalamnya, sehingga seolah-olah kelihatan berlapis-lapis.

Paragneis
Batu Paragneis (Sumber: www.istockphoto.com)
Gneis yang berasal dari batuan sedimen (porfir granit). Karena pengaruh tekanan yang besar dalam jangka waktu yang lama, batuan sedimen dapat berubah berkristal sehingga menyerupai batuan beku. 
Selain gneis, terdapat pula bermacam-macam batuan metamorfosis yang kristal-kristalnya hampir atau sejajar letaknya, yang dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu: 

(1) Schist (skis): batuan beku berkristal jelas sekali, yang sukar dibelah menurut bidang retakan, yang tidak teratur mineralnya dengan jelas dapat dikenal.
Batu Schist (skis) (Sumber: geology.com)
(2) Shales (Phylite):  batuan yang kristalnya lebih halus dan lebih mudah dibelah menurut bidang belahannya.
Batu Shales (phylite) (Sumber: en.wikipedia.org)

(3) Scate: batuan yang terdiri atas mineral yang halus dan mudah dibelah menurut bidang yang hampir rata. 



Sumber:

Sutardji. 2009. Buku Ajar Geologi Umum. Semarang: Jurusan Geografi FIS Unnes.

iklan tengah