Mineral Batuan



PENGERTIAN
Mineral adalah materi penyusun bumi yang merupakan unsur atau senyawa organik, terbentuk secara alami, mempunyai sifat dan komposisi kimia dan fisik tertentu, mempunyai struktur dalam yang teratur dan berbentuk kristal (Bates dan Jakson, 1990 dalam Sutardji, 2009:40).

Kristal adalah suatu bangun polyder (bidang banyak) yang teratur dan dibatasi oleh bidang rata yang tertentu jumlahnya dan mempunyai sumbu-sumbu simetri tertentu.
Mineral yang terdapat  di alam, ada yang merupakan unsur bebas dan ada pula yang merupakan seyawa.
Kristal Batuan Kwarsa (Sumber: eriantcrishman.wordpress.com)
1) Mineral sebagai unsur bebas (Native Element)
Misalnya: 
Cu (tembaga), 
Au (emas),
Pt (platina),
S (sulfur), dan 
C (karbon)=intan=grafit.
Mineral Cu (Tembaga) (Sumber: www.avel-elektro.ru)
Mineral Au (emas) (Sumber: http://kotakpengetahuan.blogspot.co.id)
Mineral Pt (Platina) (Sumber: http://eggz-geologirls.blogspot.com)
Mineral S (Sulfur) (Sumber: www.pinterest.com)
Mineral C (Intan) (Sumber: http://geograph88.blogspot.com)
2) Mineral sebagai senyawa (Compound)
Contoh mineral senyawa yaitu Sulfida dan Halida.

Yang termasuk mineral Sulfida, antara lain:
Cu2S (Kalkosit), 
Fe2S (Pirit), 
CuFes2 (Kalkopirit), CuCO2S4 (Karolit), 
Ag2S (Argenit), 
PbS (Galena)
ZnS (Sfalerit=zincblende,
HgS (Sinabar).
Mineral Cu2S (Kalkosit) (Sumber: http://ekogeo-ekogeo.blogspot.co.id)
Mineral FeS2 (Pirit) (Sumber: http://ridma-family.blogspot.co.id)
Mineral CuFeS2 (Kalkopirit) (Sumber: http://gefisi.blogspot.com)
Mineral PbS (Galena) (Sumber: almageoblog.wordpress.com)
Mineral Hg S (Sinabar) (Sumber: http://www.dakotamatrix.com)
Mineral Zn S (Sfalerit) (Sumber: http://masudahkusuma.blogspot.co.id)

Yang termasuk mineral Halida, antara lain:
NaCl (Halit),
KCl (Silfit),
Na3ALF6 (Krilolit)
AgCl (Serargirit)
CaF2 (Flourit)
Mineral NaCl (Halit) (Sumber: www.mineral-forum.com)
Mineral KCl (Silfit) (Sumber: http://mentarigeologi.blogspot.com)
Mineral CaF2 (Flourit) (Sumber: http://www.mineraltivadar.hu)
Mineral Na3AlF6 (Kriolit) (Sumber: http://rezkygeo14.blogspot.co.id)
Mineral AgCl (Serargirit) (Sumber: http://nevada-outback-gems.com)


MINERALOGI
Mineralogi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mineral dan merupakan pengetahuan pendukung geologi. 

Mineral adalah zat hablur an-organis pada listosfer (kerak bumi) yang bersifat homogen, baik fisis maupun kimianya. Mineral merupakan persenyawaan kimia asli, artinya mineral itu terbentuk di dalam alam (bukan di laboratorium).

Zat yang paling banyak terdapat ada litosfer adalah SiO2. 
SiO2 yang dibuat secara kimia di laboratorium disebut Silisium dioksida. Sedangkan SiO2 yang tumbuh di bagian tanaman hidup, seperti pada pohon Bambu, disebut asam kresik.
Sedangkan SiO2 yang terbentuk di alam disebut mineral (pelikan).
Silisium Dioksida (Sumber: http://www.healthline.com)

Jadi, agar zat hablur dapat diberi sebutan mineral harus terbentuk dalam alam.

Yang perlu Anda ingat, mineral (pelikan) tidaklah sama artinya dengan bijih atau barang tambang. Memang, bijih itu termasuk dalam golongan mineral, tetapi tidak semua mineral termasuk barang tambang.

Barang tambang hanya berupa bahan-bahan alam atau mineral yang dapat digolongkan dengan memberikan suatu keuntungan atau bila diusahakan, mempunyai nilai ekonomis.

An-organik, artinya tidak termasuk dalam dunia tumbuh-tumbuhan atau binatang.
Benda dikatakan bersifat homogen apabila dalam arah tertentu, suatu pengaruh fisis diteruskan dengan kekuatan yang sama tanpa tergantung dari mana titik permulaan itu dimulai.


CARA MENGENAL/MEMBEDAKAN MINERAL
Mineral dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifat khusus mineral, dengan pertolongan:

1. Bentuk kristal mineral, 
2. Sifat fisik mineral, 
3. Sifat optik mineral, 
4. Sifat kimia mineral.


Berdasarkan peranannya dalam ilmu batuan, mineral dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:
1. Mineral utama
Mineral utama yaitu mineral pembentuk batuan yang terpenting, antara lain: kwarsa, feldspar, orthoklas, plagioklas, foida, mika, muskovit, biotit, amphibol, piroksin, olivin, klasit, grafit.

2. Mineral Sekunder
Mineral sekunder adalah mineral yang terbentuk dari mineral-mineral primer, misalnya karena proses pelapukan. Contoh dari mineral sekunder yaitu mineral chlorit.

Chlorit biasanya terbentuk dari mineral biotit karena proses pelapukan. Chlorit ini pun merupakan kumpulan mineral dan salah satu mineral yang termasuk golongan ini adalah: clino chlor dengan rumus kimia Mg5 (AlFe)(OH)8 (AlSi)4 O10. Mineral ini terdapat pada batuan yang telah lapuk dan juga pada batuan metamorfosis.

3. Mineral Aksesoris
Mineral aksesoris adalah mineral pelengkap. Mineral ini tidak terdapat dalam jumlah yang banyak, tetapi didapatkan pada hampir semua batuan sebagai mineral tambahan.
Contohnya mineral magnetit (Fe3O4) sebuah oksida besi yang hitam warnanya mempunyai sifat magentis kuat dan terdapat dalam jumlah kecil batu-batuan beku.
Mineral Zirkon juga merupakan mineral aksesor yang biasanya terdapat pada batuan masam. Susunan kimianya ZrSiO4


Sumber:

Sutardji. 2009. Buku Ajar Geologi Umum. Semarang: Jurusan Geografi FIS UNNES.

iklan tengah