Bentuk Lahan Patahan
Img: Paleoseismicty |
PENGERTIAN
Patahan adalah putusnya struktur lapisan batuan pembentuk kerak bumi, sebagai akibat gaya atau tegangan-tegangan yang tidak sama.
Patahan merupakan fenomena yang umum pada batuan, terlebih lagi pada batuan yang mempunyai struktur berlapis-lapis seperti batuan sedimen.
Patahan ini sering disertai dengan pergeseran-pergeseran baik secara vertikal maupun horisontal.
Garis patahan biasanya panjang (160 km). Demikian juga akan kedalaman garis patahan tersebut dapat mencapai beberapa ribu meter.
Pada saat terjadinya patahan, biasanya disertai gempa bumi. Bidang patahan juga merupakan tempat-tempat lemah dari kerak bumi. Kebanyakan gempa bumi yang ada terdapat pada daerah-daerah patahan.
Gerak-gerak patahan pada umumnya tidak hanya berlaku pada sebuah bidang, akan tetapi pada suatu daerah (kawasan) yang disebut zone patahan. Oleh gerakan patahan, maka bidang patahan menjadi halus.
Pada bagian bawah dari zone-xone patahan, ditemukan batuan yang telah hancur disebut milonit, sebab gesekan disertai dengan panas akibat gesekan tersebut.
Patahan merupakan fenomena yang umum pada batuan, terlebih lagi pada batuan yang mempunyai struktur berlapis-lapis seperti batuan sedimen.
Patahan ini sering disertai dengan pergeseran-pergeseran baik secara vertikal maupun horisontal.
Garis patahan biasanya panjang (160 km). Demikian juga akan kedalaman garis patahan tersebut dapat mencapai beberapa ribu meter.
Pada saat terjadinya patahan, biasanya disertai gempa bumi. Bidang patahan juga merupakan tempat-tempat lemah dari kerak bumi. Kebanyakan gempa bumi yang ada terdapat pada daerah-daerah patahan.
Gerak-gerak patahan pada umumnya tidak hanya berlaku pada sebuah bidang, akan tetapi pada suatu daerah (kawasan) yang disebut zone patahan. Oleh gerakan patahan, maka bidang patahan menjadi halus.
Pada bagian bawah dari zone-xone patahan, ditemukan batuan yang telah hancur disebut milonit, sebab gesekan disertai dengan panas akibat gesekan tersebut.
Contoh Batuan Milonit Img: Wikipedia |
JENIS-JENIS PATAHAN
Menurut arah
gesekan patahan, maka patahan dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
(1) patahan
normal (normal fault), jika bagian yang terletak di atas bidang patahan itu seakan-akan turun
atau naik,
(2) patahan
sungkup (reverse fault), jika bidang pergeseran panjang, sehingga bagian yang satu menutupi
bagian yang lain. Bidang patahan itu kadang-kadang membentuk sudut 450 atau
lebih kecil,
(3) patahan
mendatar (strike-slip fault) jika arah geseran mendatar.
Blog Diagram Jenis-Jenis Patahan Img: Sms-tsunami-warning |
Jikalau sebuah jalur batuan terletak diantara dua bagian yang tinggi dan masing-masing bagian tersebut dipisahkan oleh bidang-bidang patahan maka bagian ini disebut graben, sedangkan jalur batuan yang tinggi disebut horst.
Blog Diagram Horst dan Graben Img: Scienceismylife |
Horst dan Graben di Lapangan Img: Quizlet |
Contoh yang baik tentang bentuk ini adalah daerah-daerah patahan Semangko, yang memanjang dari teluk Semangko sampai Sumatera Utara.
Peta Patahan Semangko yang memanjang dari Teluk Semangkon sampai Sumatera Utara. |
Ngarai Sianok Akibat Patahan Semangko Img: Arif652 |
PERINGKAT PERKEMBANGAN DI KAWASAN BERSTRUKTUR PATAHAN
Peringkat
perkembangan di suatu kawasan dengna struktur patahan, menurut Suharini dan
Palangan (2009), dibagi menjadi 3, yaitu: peringkat muda, peringkat dewasa, dan
peringkat tua.
1. Peringkat Muda
Pada
peringkat ini, terlihat bahwa bongkah patahan mempunyai bentuk asimetrikal.
Batuan pada
bidang patahan terlihat adanya bekas gesekan, biasanya permukaannya lebih
halus, walaupun ada torehan-torehan awal oleh proses erosi.
Lereng
pegunungan yang mengikuti garis patahan, terlihat relatif lurus serta sederhana
dan masih jelas nampak kadang-kadang pada dasar tebing keluar air panas ataupun
lava yang secara geologi dikenal sebagai erupsi linier.
2. Peringkat Dewasa
Pada
peringkat ini, bongkah tersebut telah rusak oleh proses erosi dan terbagi-bagi
menjadi beberapa bukit atau gunung-gunung dengan lembah-lembah yang curam.
Pada dasar
lembah dijumpai alluvial fan (kipas aluvial). Kemudian di ujung-ujung bukit
yang berderet terdapat sisa-sisa bidang patahan yang tampaknya sebagai segitiga
(triangular facets).
3. Peringkat Tua
Pada
peringkat ini, puncak-puncak gunung membulat oleh pelapukan dan erosi,
lembah-lembah menjadi dangkal, bentuk lahan semakin halus dan sederhana.
Sungai-sungai
pada dasar lembah mulai membentuk dataran banjir menuj pembentukan meander.
Pada
akhirnya permukaan kawasan tersebut menjadi hampir datar dengan beberapa bentuk
sisa (residual landform).
BENTUK-BENTUK LAHAN KHUSUS DI KAWASAN DENGAN STRUKTUR PATAHAN
Peringkat Perkembangan Kawasan Struktur Patahan A=Peringkat permulaan, B=Peringkat awal dewasa, C=Peringkat dewasa lanjut, D=Peringkat Tua Img: WM. Davies (1972) |
Dalam bahasa Inggris, tebing disebut scarp. Tebing yang terbentuk akibat patahan disebut fault scarp, sedang tebing yang bukan diakibatkan patahan disebut escarpment.
Tebing yang berhubungan dengan patahan (sesar) ada 2 jenis, yaitu:
(1) Fault Scarp (tebing patahan)
Fault scarp merupakan tebing yang langsung terjadi akibat patahan. Tebing ini mengalami erosi mundur.
(2) Fault line scarp (tebing garis patahan)
Fault Scarp Img: Pitt |
Fault line scarp terjadi akibat proses erosi pada garis patahan, baik sebelah-menyebelah garis patahan tersebut. Di lapangan, tebing jenis ini lebih sering terlihat daripada fault scarp.
Fault Line Scarp Img: Pinterrest |
Untuk membedakan antara tebing patahan (fault scarp) dan tebing bukan patahan (escarpment), biasanya tebing patahan mempunyai ciri di lapangan sebagai berikut:
(1) Perubahan yang tiba-tiba dari permukaan yang relatif rata, datar atau landai menjadi curam, tanpa adanya perbedaan lithologis (jenis batuan).
(2) Pergeseran struktur perlapisan batuan antara dua daerah yang dipisahkan oleh suatu tebing.
(3) Terdapat hancuran batuan atau bukit pada dasar tebing yang disebut fault splinder.
(4) Sepanjang garis patahan dijumpai ujung perbukitan yang berbentuk segitiga dengan sudut kemiringan yang kecil.
(5) Daerah aliran yang dilalui patahan, maka terdapat lembah tergantung (hanging valley) pada muka tebing dan bila mana muka sesar menghadap ke arah hulu akan terdapat danau-danau pada sungai-sungai yang terpotong oleh patahan tersebut.
(6) Kadang-kadang pada dasar tebing muncul sumber-sumber air panas ataupun lava (erupsi linier), keadaan semacam ini dijumpai di perbatasan antara zone Pegunungan Selatan dengan zone Bandung, juga perbatasan antara Zone Bandung dengan zone Bogor.
(7) Adanya permukaan bidang patahan relatif halus (licin) sebagai akiabat gesekan proses patahan, serta batuan yang hancur (milonit).
(8) Pada daerah aliran lava dijumpai aliran lava yang terputus oleh tebing-tebing patahan. Bentukan ini disebut louderbacks.
ASPEK EKONOMI YANG POTENSIAL PADA DAERAH BERSTRUKTUR PATAHAN
Patahan membawa peranan penting bagi pembentukan lingkungan maupun bagi potensi ekonomi pada kawasan tersebut.
Pengikisan dan perataan zone patahan, terutama sepanjang zone garis patahan dimana batuan telah menjadi sumber-sumber daya alam seperti bijih, tersingkap sepanjang hancuran batuan.
Fenomena lain yang berhubungan dengan patahan adalah munculnya air tanah sepanjang bidang patahan, baik mata air biasa maupun mata air panas, terutama sepanjang zone garis patahan.
Demikian juga dengan potensi jebakan minyak bumidapat dijumpai pada patahan yaitu pada lapisan batu pasir yang poreus, dimana lapisan tersebut tertutup bidang patahan yang kedap air, umumnya jebakan-jebakan minyak bumi itu terdapat pada daerah atau kawasan struktur endapan.
SUMBER:
Suharini,
Erni dan Abraham Palangan. 2009. Geommorfologi (gaya, proses dan bentuk
lahan). Semarang: Widya
Karya.
Posting Komentar