Sedimen Dasar Laut

Image by: gurugeografi
Seluruh permukaan dasar lautan ditutupi oleh partikel-partikel sedimen yang telah diendapkan secara perlahan-lahan dalam jangka waktu berjuta-juta tahun. 

Secara relatif ketebalan lapisan sedimen yang terdapat di banyak bagian lautan, mempunyai mempunyai variasi kedalaman yang berbeda-beda dari sekitar 600 meter di Lautan Pasifik, antara 500 meter sampai 1000 meter di Lautan Atlantik, 4000 meter di Laut Arktik dan 9000 meter Puerto Rico Trench.

Sedimen terutama terdiri dari partikel-partikel yang berasal dari pembongkaran batu-batuan dan potongan-potongan kulit (shell) serta sisa rangka-rangka dari organisme laut. 

Tidaklah mengherankan jikalau ukuran partikel-partikel ini sangat ditentukan oleh sifat-sifat fisik mereka dan akibatnya sedimen yang terdapat pada pelbagai tempat di dunia mempunyai sifat-sifat yang sangat berbeda satu dengan lainnya.

Sebagai contoh, sebagian besar dasar laut yang dalam ditutupi oleh jenis partiel-partikel yang berukuran kecil yang terdiri dari sedimen halus. 

Sedangkan hampir semua pantai-pantai ditutupi oleh jenis partikel-partikel yang berukuran besar yang terdiri dari sedimen kasar.

Ukuran partikel-partikel ini merupakan suatu jalan yang mudah untuk dipakai mengklasifikasikan sedimen. Tabel 1. memuat kisaran ukuran Wrentworth yang digunakan untuk mengukur partikel-partikel yang diklasifikasikan mulai dari golongan yang termasuk partikel tanah liat yaitu yang berukuran dameter kurang dari 0,004 mm sampai kepada boulder (batu berukuran besar yang berasal dari kikisan arus air) yang mempunyai ukuran diameter 256 mm.

Sedimen cenderung untuk didominasi pleh satu atau beberapa jenis partikel, tetapi mereka tetap terdiri dari ukuran yang berbeda-beda. Metode lain untuk mengklasifikasikan sedimen adalah dengan cara melihat asal mereka.


SEDIMEN LITHOGENOUS

Jenis sedimen ini berasal dari sisa pengikisan batu-batuan di darat. 

Hal ini dapat terjadi oleh karena adanya suatu kondisi fisik yang ekstrim, seperti yang disebabkan oleh karena adanya proses pemanasan dan pendinginan terhadap batu-batuan yang terjadi secara berulang-ulang di padang pasir, oleh karena adanya embun es dimusim dingin, atau oleh karena adanya reaksi kimia dari larutan bahan-bahan yang terdapat di dalam air hujan atau air tanah terhadap permukaan batu.

Partikel batu-batuan diangkut dari daratan ke laut oleh sungai-sungai. Beberapa sungai di dunia yang mengalir di daerah daratan yang begitu luas akan memindahkan sejumlah besar sedimen ke dalam laut. 


Begitu sedimen mencapai lautan penyebaranya kemudian ditentukan terutama oleh sifat-sifat fisik dari partikel-partikel itu sendiri, khususnya oleh lamanya mereka tinggal melayang-layang di lapisan (kolom) air.

Partikel yang berukuran besar cenderung untuk lebih cepat tenggelam dan menetap dari yang berukuran lebih kecil. 


Kecepatan tenggelamnya partikel-partikel ini telah dihitung, di mana jenis partikel pasir hanya memerlukan waktu kira-kira 1,8 hari untuk tenggelam dan menetap di atas lapisan atas dasar laut yang mempunyai kedalaman 4.000 meter.

Sedangkan jenis partikel lumpur yang berukuran lebih kecil membutuhkan waktu kira-kira 185 hari dan jenis partikel liat membutuhkan waktu kira-kira 51 tahun pada kedalaman kolom air yang sama. 


Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika pasir akan segera diendapkan begitu sampai di laut dan cenderung untuk mengumpul di daerah dekat daratan (pantai).

Endapan lumpur dan tanah liat diangkut lebih jauh ke tengah laut dan kebanyakan mereka akan mengendap pada daerah continental shelf dan karena itu partikel-partikel yang berukuran paling halus lebih cenderung untuk diendapkan pada dasar laut yang dalam.


SUMBER:

Hutabarat, Sahala dan Stewart M. Evans. 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta: Penerbit UI.

iklan tengah