Pengertian Fitografi
2 minute read
Img: Juul07 |
Ilmu ini tidak hanya memahami penyebaran yang terjadi pada waktu sekarang saja, tetapi fitografi juga mempelajari sifat-sifat penyebaran tumbuhan pada masa lampau.
Metode fitografi pertama-tama terdiri dari pengumpulan fakta-fakata mengenai penyebaran tumbuh-tumbuhan untuk kemudian sedapat-dapatnya mengusahakan keterangan-keterangan yang memuaskan mengenai sebab-sebab mengapa dari alam tumbuh-tumbuhan itu memperlihatkan penyebaran yang demikian itu sifat-sifatnya.
Fitografi adalah suatu ilmu yang terutama dipelajari di lapangan (dalam alam luas). Pelajar-pelajarnya terdiri dari orang-orang yang berhubungan dengan keahlianya berkepentingan sekali untuk memahami sifat-sifat penyebaran tumbuh-tumbuhan di permukaan bumi.
Untuk mempelajari fotografi, tidak diperlukan alat-alat laboratorium yang serba mahal. Yang diperlukan adalah pemahaman akan pelbagai ilmu dasar pengetahuan alam seperti botani, geologi, fisika, kimia dan matematika yang berguna untuk dapat mengerti dengan jelas keadaan-keadaan dilapangan, dan tumbuh-tumbuhan itu sendiri.
Keadaan dilapangan merupakan alam tumbuh tertentu bagi tumbuh-tumbuhan yang dari tempat kesetempat mempunyai bentuk bagi komposisi yang berbeda-beda. Jelaslah bahwa keadaan-keadaan pangan ikut menentukan sifat-sifat penyebaran tumbuh-tumbuhan.
Keadaan dilapangan dapat dibagi-bagi dalam faktor tanah, faktor iklim dan faktor dunia tumbuh-tumbuhan dan hewan. Ketiga jenis faktor itu sangat jelas pengaruhnya dan tidaklah sukar untuk memahami, bahwa hubungan antara ketiga faktor ini sangatlah erat. Iklim, tanah dan dunia makhluk hidup dari berbagai tempat seakan-akan merupakan suatu sistem tunggal yang dinamakan ekosistem. Dapat kita lihat misalnya keadaan tumbuh-tumbuhan ditentukan oleh salah satu faktor tersebut. Sebaliknya keadaan iklim dekat tanah (iklim yang langsung mempengaruhi dunia tumbuh-tumbuhan yang dinamakan microclimate) akan ditentukan oleh tanah dan dunia tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Disamping itu, sesungguhnya masih ada lagi satu faktor penting yang juga termasuk dalam sistem faktor-faktor tempat tumbuh (habitat), yaitu pengaruh manusia. Manusia dengan pengetahuan serta tekniknya memainkan peranan yang mendalam yang begitu terasa efeknya.
Pada berbagai belahan dunia, dengan semakin berkembangnya kebudayaan manusia lambat laun seluruh vegetasi asli telah mengalami perubahan-perubahan. Maka terbentuklah suasana yang disesuaikan dengan tempat tinggal manusia. Hal ini tentu membawa akibat yang mendalam terhadap tritunggal faktor-faktor habitat.
Jadi, fitografi itu selain mempunyai hubungan yang erat dengan berbagai segi dari botani, juga erat kaitannya dengan zoologi dan antropologi, sehingga fitografi adalah ilmu yang penting sekali bagi manusia.
Kebudayaan manusia itu pada dasarnya merupakan penguasaan lambat laun berkembang terhadap alam yang dipergunakan untuk memelihara dan menambah kesejahteraan. Dari teknik-teknik pesawat, pertambangan, ilmu kesehatan dan falsafah alam, banyak hasil-hasil yang diperoleh untuk memperkaya dan memajukan kehidupan manusia yang sepintas lalu tampaknya menajubkan.
Tetapi, kalau dipikir lebih lanjut, ternyata dari segi lain, usaha manusia itu belum sempurna. Pada umumnya manusia belum dapat menguasai dunia tumbuh-tumbuhan sehingga alam itu dapat menuruti kehendaknya.
Dunia tumbuhan mempunyai latar belakang perkembangan yang berjuta-juta tahun usianya, yaitu sejak terbentuknya bumi sebagai suatu planet sampai memperlihatkan keanekaragaman bentuk dan jenis seperti dikenal sekarang. Masing-masing pada umumnya halus taraf organismenya dalam menyesuaikan diri pada alam kehidupan dalam habitat.
SUMBER:
Weiss, M. 1980. Fitografi. Bandung: Balai Pendidika Guru.
Posting Komentar