Teori Pembentukan Muka Bumi
Img: Creativeneworld |
Gaya dan proses yang terjadi didalam bumi tersebut tidak dapat diamati atau diselidiki secara langsung dan oleh karena itu perlu suatu metode dan pendekatan yang dapat menghasilkan suatu teori/hipotesis.
Berikut ini adalah beberapa teori pembentukan muka bumi menurut para ahli:
__________
Teori kedudukan seimbang menyatakan bahwa selama belum tercapai keseimbangan kedudukan isostasi, maka kerak bumi akan bergerak terus mencari keseimbangannya, sehingga hal ini merupakan salah satu penyebab dari gaya tektonik.
Mengenai hal ini, ada dua hipotesis yang terkenal di kalangan geolog, yaitu Pratt's hypotesis of isostasi dan Airy's hypotesys isostasi.
1. Pratt's Hypothesis of Isostasi
Sesungguhnya JP. Pratt tidak menggunakan istilah isostasi, melainkan kompensasi ketika mengemukakan teorinya tahun 1850.
Ia mengemukakan bahwa adanya kelebihan massa di atas daratan dikompensasikan oleh adanya kekurangan massa di dasar laut, tetapi densitas (kepadatan) batuan yang menyusun daratan lebih kecil daripada densitas batuan yang menyusun dasar laut.
Dengan kata lain, adanya perbedaan ketinggian antara daratan dan lautan karena perbedaan kepadatan batuan yang menyusun kerak bumi di kedua bagian bumi tersebut.
Pratt memberikan ilustrasi dengan menggunakan berbagai logam yang tidak sama massa jenisnya, tetapi penampang dan beratnya dibuat sama, kemudian diapungkan kedalam air raksa.
Ternyata logam yang massa jenisnya lebih besar hanya sedikit tersembul/muncul di atas permukaan air raksa, sedang logam yang lebih ringan banyak tersembul di atas permukaan air raksa.
2. Airy’s Hypothesis of isostasi
Airy mengemukakan teorinya pada tahun 1855 dengan jalan pikirannya yang agak lain dari Pratt.
Ia membenarkan bahwa batuan yang menyusun kerak bumi tidak sama densitasnya, namun perbedaan itu tidak lah terlalu besar yang dapat menghasilkan perbedaan ketinggian permukaan bumi sedemikian besarnya.
Airy memberikan ilustrasi yang sama, tetapi dengan menggunakan logam yang sejenis dengan kata lain densitas batuan penyusun kerak bumi dianggap sama, namun tidak sama tebalnya.
Setelah diamati, ternyata logam yang lebih tebal tersembul lebih tinggi di atas permukaan air raksa dibanding logam yang tipis.
Dengan demikian, Airy mengambil kesimpulan bahwa perbedaan ketinggian permukaan bumi bukan karena perbedaan densitas batuan, tetapi akibat dari perbedaan ketebalan lapisan kerak bumi.
Demikian juga pegunungan tinggi akarnya yang jauh masuk ke dalam bumi dibanding dengan dasar laut.
Itulah sebabnya teori Airy ini sering pula dikenal dengan "The Roots of Mountain Hypothesis of Isostasy".
Pendapat Airy ini lebih banyak dianut oleh para ahli geologi, namun tak berarti bahwa pendapat Pratt salah, sebab ternyata batuan penyusun kerak bumi tidak sama densitasnya.
Jadi, keduanya saling melengkapi dimana dalam kerak bumi tidak rata sebagaimana diduga oleh Pratt (akar pegunungan menjorok lebih dalam dibanding dasar laut), dan dipihak lain densitas batuan penyusun kerak bumi juga tidak sama sebagaimana digunakan Airy dalam mengemukakan ilustrasinya.
Berdasarkan pengukuran gravitasi di setiap tempat di permukaan bumi yang kemudian dibandingkan dengan gravitasi teoritis (yang seharusnya dimiliki), para ahli mengenal adanya “Anomali gravitasi atau anomali isostasi"
Anomali gravitasi adalah penyimpangan gravitasi di suatu tempat di permukaan bumi dari gravitasi teoritis yang seharusnya dimiliki.
Dengan kata lain, anomali gravitasi adalah selisih antara gravitasi sebenarnya (pengukuran) dengan gravitasi secara teotitis.
a. Anomali gravitasi positif, yaitu bila gravitasinya lebih besar dari gravitasi teoritis. Daerah yang mengalami anomali gravitasi positif cenderung akan mengalami penurunan untuk mencapai kedudukan seimbang, sebab kelebihan berat dibanding dengan yang mengalami anomali gravitasi negatif.
b. Anomali gravitasi negatif, yaitu bila gravitasinya lebih kecil dari gravitasi teoritis. Daerah yang mengalami anomali inicenderung mengalami pengangkatan agar tercapai kedudukan isostasi (seimbang). Isos = sama; statis = diam.
----
Teori kedudukan seimbang menyatakan bahwa selama belum tercapai keseimbangan kedudukan isostasi, maka kerak bumi akan bergerak terus mencari keseimbangannya, sehingga hal ini merupakan salah satu penyebab dari gaya tektonik.
Mengenai hal ini, ada dua hipotesis yang terkenal di kalangan geolog, yaitu Pratt's hypotesis of isostasi dan Airy's hypotesys isostasi.
1. Pratt's Hypothesis of Isostasi
Sesungguhnya JP. Pratt tidak menggunakan istilah isostasi, melainkan kompensasi ketika mengemukakan teorinya tahun 1850.
Ia mengemukakan bahwa adanya kelebihan massa di atas daratan dikompensasikan oleh adanya kekurangan massa di dasar laut, tetapi densitas (kepadatan) batuan yang menyusun daratan lebih kecil daripada densitas batuan yang menyusun dasar laut.
Dengan kata lain, adanya perbedaan ketinggian antara daratan dan lautan karena perbedaan kepadatan batuan yang menyusun kerak bumi di kedua bagian bumi tersebut.
Pratt memberikan ilustrasi dengan menggunakan berbagai logam yang tidak sama massa jenisnya, tetapi penampang dan beratnya dibuat sama, kemudian diapungkan kedalam air raksa.
Teori Isostasi J.P. Pratt Image by: Serumpun |
2. Airy’s Hypothesis of isostasi
Airy mengemukakan teorinya pada tahun 1855 dengan jalan pikirannya yang agak lain dari Pratt.
Ia membenarkan bahwa batuan yang menyusun kerak bumi tidak sama densitasnya, namun perbedaan itu tidak lah terlalu besar yang dapat menghasilkan perbedaan ketinggian permukaan bumi sedemikian besarnya.
Airy memberikan ilustrasi yang sama, tetapi dengan menggunakan logam yang sejenis dengan kata lain densitas batuan penyusun kerak bumi dianggap sama, namun tidak sama tebalnya.
Setelah diamati, ternyata logam yang lebih tebal tersembul lebih tinggi di atas permukaan air raksa dibanding logam yang tipis.
Dengan demikian, Airy mengambil kesimpulan bahwa perbedaan ketinggian permukaan bumi bukan karena perbedaan densitas batuan, tetapi akibat dari perbedaan ketebalan lapisan kerak bumi.
Demikian juga pegunungan tinggi akarnya yang jauh masuk ke dalam bumi dibanding dengan dasar laut.
Airy's Isostasi Image by: Wikipedia |
Pendapat Airy ini lebih banyak dianut oleh para ahli geologi, namun tak berarti bahwa pendapat Pratt salah, sebab ternyata batuan penyusun kerak bumi tidak sama densitasnya.
Jadi, keduanya saling melengkapi dimana dalam kerak bumi tidak rata sebagaimana diduga oleh Pratt (akar pegunungan menjorok lebih dalam dibanding dasar laut), dan dipihak lain densitas batuan penyusun kerak bumi juga tidak sama sebagaimana digunakan Airy dalam mengemukakan ilustrasinya.
Berdasarkan pengukuran gravitasi di setiap tempat di permukaan bumi yang kemudian dibandingkan dengan gravitasi teoritis (yang seharusnya dimiliki), para ahli mengenal adanya “Anomali gravitasi atau anomali isostasi"
Anomali gravitasi adalah penyimpangan gravitasi di suatu tempat di permukaan bumi dari gravitasi teoritis yang seharusnya dimiliki.
Dengan kata lain, anomali gravitasi adalah selisih antara gravitasi sebenarnya (pengukuran) dengan gravitasi secara teotitis.
a. Anomali gravitasi positif, yaitu bila gravitasinya lebih besar dari gravitasi teoritis. Daerah yang mengalami anomali gravitasi positif cenderung akan mengalami penurunan untuk mencapai kedudukan seimbang, sebab kelebihan berat dibanding dengan yang mengalami anomali gravitasi negatif.
b. Anomali gravitasi negatif, yaitu bila gravitasinya lebih kecil dari gravitasi teoritis. Daerah yang mengalami anomali inicenderung mengalami pengangkatan agar tercapai kedudukan isostasi (seimbang). Isos = sama; statis = diam.
----
__________
Teori kontraksi dikemukakan oleh James Dana di USA TAHUN 1847, Elie de Bauant di Eropa tahun 1852.
Secara ringkas mereka berpendapat bahwa kerak bumi mengalami pengerutan karena bagian dalam mengalami pendinginan sebagai akibat konduksi panas.
Dengan demikian, maka permukaan bumi menjadi mengertu tidak rata (ibarat sebagai buah apel yang bagian dalamnya mengering maka kulitnya mengerut tidak rata lagi).
Terhadap teori ini muncul berbagai kritik misalnya bahwa bumi tidak akan mengalami penurunan suhu yang demikian drastis sehingga mengakibatkan terbentuknya pegunungan (sebagai akibat kerak bumi mengerut) tinggi dan lembah-lembah dalam di permukaan bumi.
Didalam bumi terdapat banyak unsur radioaktif yang senantiasa memancarkan panasnya, sehingga ada tambahan panas bumi, reaksi-reaksi kimia antara mineral-mineral di dalam bumi akan menghasilkan panas, pergeseran kerak bumi menimbulkan panas dan sebagainya.
----
Teori kontraksi dikemukakan oleh James Dana di USA TAHUN 1847, Elie de Bauant di Eropa tahun 1852.
Secara ringkas mereka berpendapat bahwa kerak bumi mengalami pengerutan karena bagian dalam mengalami pendinginan sebagai akibat konduksi panas.
Dengan demikian, maka permukaan bumi menjadi mengertu tidak rata (ibarat sebagai buah apel yang bagian dalamnya mengering maka kulitnya mengerut tidak rata lagi).
Teori Kontraksi Image by: Sapakabar |
Didalam bumi terdapat banyak unsur radioaktif yang senantiasa memancarkan panasnya, sehingga ada tambahan panas bumi, reaksi-reaksi kimia antara mineral-mineral di dalam bumi akan menghasilkan panas, pergeseran kerak bumi menimbulkan panas dan sebagainya.
----
__________
Eduard Zuess dalam bukunya "The Face of The Earth" tahun (1884) dan Frans B. Tylor (1910) mengemukakan bahwa mula-mula ada dua benua yang berlokasi di kedua kutub bumi.
Benua-benua tersebut diberi nama Laurantia (Laurasia) dan Gondwana, kemudian kedua keduanya bergerak ke arah ekuator secara pelan-pelan, terpecah membentuk benua-benua seperti yang ada sekarang.
Amerika Selatan, Afrika, Australia dan India dahulu bergabung menjadi satu dalam Gondwana Land, sedang benua-benua lainnya termasuk kedalam Laurasia.
Pandangan ini banyak diyakini oleh ahli-ahli geologi dengan melihat bentuk-bentuk "setangkup" dari benua-benua, sehingga bila disambungkan maka tepat, Tetapi tetap menjadi tanda-tanya apa yang menyebabkan terpecah-pecah.
----
Eduard Zuess dalam bukunya "The Face of The Earth" tahun (1884) dan Frans B. Tylor (1910) mengemukakan bahwa mula-mula ada dua benua yang berlokasi di kedua kutub bumi.
Benua-benua tersebut diberi nama Laurantia (Laurasia) dan Gondwana, kemudian kedua keduanya bergerak ke arah ekuator secara pelan-pelan, terpecah membentuk benua-benua seperti yang ada sekarang.
Amerika Selatan, Afrika, Australia dan India dahulu bergabung menjadi satu dalam Gondwana Land, sedang benua-benua lainnya termasuk kedalam Laurasia.
Pandangan ini banyak diyakini oleh ahli-ahli geologi dengan melihat bentuk-bentuk "setangkup" dari benua-benua, sehingga bila disambungkan maka tepat, Tetapi tetap menjadi tanda-tanya apa yang menyebabkan terpecah-pecah.
----
__________
Teori pergeseran benua dikemukakan oleh Alfred Wgner dalam bukunya "The Origin of Continent's and Oceanns's" mengemukakan teorinya yang terkenal di kalangan geolog sampai tahun 1960-an.
Wegner mengemukakan bahwa dahulu mula-mula hanya ada satu benua yang disebut Pangea. Kemudian pada permulaan Mesozoikum benua tersebut mulai bergeser perlahan-lahan ke arah equator dan barat, sampai memisah dan mencapai posisi seperti yang ada sekarang ini.
Teorinya diperkuat dengan keterangan-keterangan bentuk setangkup antara benua-benua, misalnya Amerika Selatan, serta kesamaan facies litologi dan paleontologi periode Cretasius di kedua daerah tersebut.
Adapun penyebab gerakan tersebut dikemukakan sebagai akibat dari rotasi bumi yang menghasilkan gaya sentrifugal, menyebabkan kecenderungan gerakan ke arah equator, serta gaya tarik antara bumi dan bulan menghasilkan gerakan ke arah barat seperti halnya pada gelombang pasang (bulan bergerak dari arah barat ke timur dalam gerakannya mengorbit bumi).
Pada tahun 1960-an muncul kritik yang mempertanyakan bagaimana mungkin massa benua yang begitu besar dan berat bergeser di atas dasar lautan yang keras.
----
Di puncak Midoceanic Ridge tersebut lava mengalir dari dalam, kemudian tersebar ke kedua sisinya dan membeku membentuk kerak bumi baru.
----
Teori pergeseran benua dikemukakan oleh Alfred Wgner dalam bukunya "The Origin of Continent's and Oceanns's" mengemukakan teorinya yang terkenal di kalangan geolog sampai tahun 1960-an.
Wegner mengemukakan bahwa dahulu mula-mula hanya ada satu benua yang disebut Pangea. Kemudian pada permulaan Mesozoikum benua tersebut mulai bergeser perlahan-lahan ke arah equator dan barat, sampai memisah dan mencapai posisi seperti yang ada sekarang ini.
Teori Pergeseran Benua Image by: Resilience |
Adapun penyebab gerakan tersebut dikemukakan sebagai akibat dari rotasi bumi yang menghasilkan gaya sentrifugal, menyebabkan kecenderungan gerakan ke arah equator, serta gaya tarik antara bumi dan bulan menghasilkan gerakan ke arah barat seperti halnya pada gelombang pasang (bulan bergerak dari arah barat ke timur dalam gerakannya mengorbit bumi).
Pada tahun 1960-an muncul kritik yang mempertanyakan bagaimana mungkin massa benua yang begitu besar dan berat bergeser di atas dasar lautan yang keras.
----
__________
Teori ini mengemukakan bahwa ada aliran konveksi di dalam lapisan astenosfer yang agak kental, dimana pengaruhnya sampai ke kerak bumi yang ada di atasnya.
Kemudian diperluas lagi oleh ahli lainnya bahwa aliran konveksi ini merambat ke dalam kerak bumi menyebabkan batuan kerak bumi menjadi lunak.
Gerakan aliran dari dalam ini menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata.
Salah satu pengikut teori ini, Herry H. Hess pada tahun 1962 dalam bukunya “History of The Ocean Basin”, mengemukakan bahwa hipotesisnya mengenai aliran konveksi yang sampai ke permukaan bumi disebut: Midoceanic Ridge (punggungan dasar samudera).
Teori ini mengemukakan bahwa ada aliran konveksi di dalam lapisan astenosfer yang agak kental, dimana pengaruhnya sampai ke kerak bumi yang ada di atasnya.
Kemudian diperluas lagi oleh ahli lainnya bahwa aliran konveksi ini merambat ke dalam kerak bumi menyebabkan batuan kerak bumi menjadi lunak.
Gerakan aliran dari dalam ini menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata.
Teori Konveksi Image by: Woindows-universe |
----
__________
Penyelidikan umur sedimen dasar laut mendukung hipotesis tersebut, dimana makin jauh dari punggungan dasar laut makin tua umur batuannya.
Ahli geologi dasar laut USA, Robert Diesz mengembangkan hipotesis Hess. Perkembangan penelitian topografi dasar laut membawa bukti-bukti baru tentang terjadinya pergeseran dasar laut dari arah punggungan dasar laut ke kedua sisinya (kenyataan seperti ini terlihat pula oleh Ekspedisi Glomar Challenger tahun 1966).
Teori Pemekaran Dasar Samudera Image by: Tes |
Berarti ada gerakan yang arahnya dari punggungan dasar laut. Beberapa contoh punggungan dasar laut adalah: Mid Atlantic Ridge, East Pasific Rise, Atlantic Ridge dan Pasific-Antartic Ridge.
----
__________
ISI SPOILER 6
----
ISI SPOILER 6
----
__________
Sriyono. 2004. GEOLOGI UMUM. Semarang: Jurusan Geografi FIS UNNES.
----
Sriyono. 2004. GEOLOGI UMUM. Semarang: Jurusan Geografi FIS UNNES.
----
Posting Komentar