Penginderaan Jauh Antariksa


Siang ini Pak Geographer akan berbagi pengetahuan tentang "Penginderaan jauh antariksa". Mungkin dari kalian ada yang sudah pernah mendengar istilah ini? atau baru pertama kali mendengarnya? Simak baik-baik yah tulisan ini biar kalian paham tentang seluk beluk penginderaan jauh antariksa. semoga apa yang kalian baca ini dapat bermanfaat suatu saat nanti.

Ada 10 point penting yang akan kita pelajari siang ini, antara lain:
  1. Sejarah perjalanan penginderaan jauh antariksa
  2. Sifat khas satelit Landsat
  3. Penerimaan data Landsat, pengolahan dan distribusinya.
  4. Cara menginterpretasi citra Landsat
  5. Cara mengoreksi data Landsat
  6. Teknik penajaman digital
  7. Klasifikasi komputer data Landsat
  8. Landsat D
  9. Wahana dan sistem satelit sumber daya Bumi yang lain
  10. Satelit cuaca
Oke, langsung saja kita kupas tuntas masing-masing point diatas!

SEJARAH AWAL PENGINDERAAN JAUH ANTARIKSA
Pada awal tahun 1891, seorang ilmuan Jerman bernama Ludwing Rahrmann dianugerahi hak paten atas penemuan dan pengambangan aparat untuk memperoleh pandangan fotografik mata burung. Aparat tersebut berupa suatu sistem kamera roket yang dikendalikan dengan parasut pada saat kembali ke darat. Kemudian pada tahun 1907, ilmuan Jerman lainnya yang bernama Alfred Maul menambahkan konsep girostabilisasi pada sistem kamera roket tersebut. Pada tahun 1912 ia telah berhasil meluncurkan suatu beban seberat 41 kg yang berisi kamera berukuran 200 X 250 mm hingga ketinggian 790 meter.

Penginderaan Jauh Antariksa diawali dengan peluncuran roket V-2 yang dilengkapi kamera penginderaan jauh pada periode tahun 1948 hingga 1950. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya, sejumlah besar penerbangan dengan fotografi dilakukan dengan roket, peluru kendali, satelit dan pesawat antariksa berawak. Akan tetapi foto yang dihasilkan oleh penerbangan antariksa tersebut kurang baik kualitasnya, sebab misi awalnya bukan untuk tujuan pemotretan. Namun, meskipun kualitas fotonya kurang baik, foto awal tersebut menampilkan nilai potensial penginderaan jauh antariksa.

Didalam berbagai hal, upaya awal yang ditunjukan ke penggambaran permukaan bumi tersebut lebih cenderung bersifat perkembangan insidental bagi pengembangan satelit cuaca. Diawali dengan TIROS pada tahun 1960, satelit cuaca awal ini memberikan gambaran yang agak kasar pola awan dan tidak dapat dibedakan dengan gambaran permukaan bumi. Dengan penyempurnaan sensor pencitra pada satelit cuaca, kenampakan atmosferik maupun terestrial dapat lebih dibedakan. Kadang-kadang para meterologiawan mulai mempelajari permukaan bumi intensif untuk mengumpulkan data tentang kenampakan air, salju dan es. Masa depan untuk melihat melalui atmosfer telah dimulai, tidak hanya di atmosfer.

Masa depan yang cerah bagi penginderaan jauh antariksa menjadi semakin nyata selama program antariksa berawak dalam dasawarsa 1960-an dengan Mercury, Gemini, dan Apollo. Pada tanggal 5 Mei 1961, Alan B. Shepard, Jr. melalukan penerbangan Mercury suborbital selama 15 menit dan berhasil menghasilkan 150 citra foto yang sangat bagus. Foto tersebut dibidik dengan kamera otomatik Mauer 70 mm. Foto tersebut hanya menggambarkan langit, awan dan laut, sesuai dengan sistem lintas terbang yang dilakukan Shepard, tetapi citra tersebut benar-benar mendukung pernyataanya: "Alangkah indahnya pandangan ini".

Pada tanggal 20 Februari 1962, John Glenn,melakukan tiga orbit bersejarah mengelilingi bumi dan menghasilkan 48 citra foto berwarna selama missi MA-6 Mercury. Foto tersebut dipotret dengna film negatif berwarna dengna kamera 35 mm dan sebagian besar menggambarkan awan dan air, walaupun beberapa gambar meliput daerah gurun di Afrika Barat Laut. Pada missi Mercury berikutnya diperoleh foto berwarna kebalikan dengan menggunakan kamera Hasselblad 70 mm. Suatu kamera Hasselblad yang diubah secara khusus dengan lensa 80 mm segera menjadi alat percobaan pemotretan formal pertama dari antariksa yang diarahkan secara khusus untuk geologi. Liputannya termasuk foto hampir tegak yang bertampalan bagi Amerika Serikat bagian barat daya, Meksiko bagian utara dan daerah lain di Amerika Utara, Afrika, dan Asia. Citra tersebut dengan segera mengarahkan penemuan baru dan mengejutkan di bidang tektonik, vulkanologi, dan geologi geomorfologi.

iklan tengah