Dasar-Dasar Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh adalah ilmu, seni, dan teknik dalam usaha untuk mengetahui suatu benda, gejala, dan area dari jarak jauh dengan menggunakan alat pengindera berupa sensor buatan.
A. KOMPONEN PENGINDERAAN JAUH
Komponen penginderaan jauh merupakan serangkaian objek yang saling berkaitan dan bekerja sama secara terkoordinasi dalam melakukan penginderaan. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sumber Tenaga
Sumber tenaga dalam penginderaan jauh terdiri dari sistem pasif yang menggunakan sinar matahari, dan sistem aktif yang menggunakan tenaga buatan, seperti gelombang mikro.
2. Atmosfer
Lapisan atmosfer terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen, dan helium. Molekul-molekul gas tersebut dapat menyerap, memantul, dan melewatkan radiasi elektromagnetik.
3. Interaksi antara tenaga dan objek
Interaksi antara tenaga dan objek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan foto udara. Objek yang memiliki daya pantul tinggi akan terlihat cerah, sedangkan objek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap.
4. Perolehan Data
Data yang diperoleh dari penginderaan jauh terdiri dari data manual dan data numerik.
5. Pengguna Data
Pengguna data yaitu orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil penginderaan jauh.
B. UNSUR-UNSUR INTERPRETASI CITRA
C. MANFAAT PENGINDERAAN JAUH
Penginderaan jauh sangat bermanfaat dalam berbagai bidang kehidupan, antara lain:
1. Bidang Meteorologi dan Klimatologi
2. Bidang Oseanografi
3. Bidang Kelautan
4. Bidang Hidrologi
5. Bidang Geologi
6. Bidang Sumber Daya Bumi dan Lingkungan
7. Bidang Angkasa Luar
8. Bidang Tata Guna Lahan
9. Bidang Transportasi
Sensor buatan yang digunakan dapat berupa kamera, sonar, radiometer, atau magnetometer yang dipasang pada pesawat terbang, satelit atau pesawat ulang alik. Objek-objek yang terekam oleh sensor dapat diidentifikasi dan diteliti dengan mengkaji data hasil rekaman.
A. KOMPONEN PENGINDERAAN JAUH
Komponen penginderaan jauh merupakan serangkaian objek yang saling berkaitan dan bekerja sama secara terkoordinasi dalam melakukan penginderaan. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sumber Tenaga
Sumber tenaga dalam penginderaan jauh terdiri dari sistem pasif yang menggunakan sinar matahari, dan sistem aktif yang menggunakan tenaga buatan, seperti gelombang mikro.
2. Atmosfer
Lapisan atmosfer terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen, dan helium. Molekul-molekul gas tersebut dapat menyerap, memantul, dan melewatkan radiasi elektromagnetik.
3. Interaksi antara tenaga dan objek
Interaksi antara tenaga dan objek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan foto udara. Objek yang memiliki daya pantul tinggi akan terlihat cerah, sedangkan objek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap.
4. Perolehan Data
Data yang diperoleh dari penginderaan jauh terdiri dari data manual dan data numerik.
5. Pengguna Data
Pengguna data yaitu orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil penginderaan jauh.
B. UNSUR-UNSUR INTERPRETASI CITRA
Interpretasi citra adalah kegiatan untu mengenali objek yang terdapat pada citra melalui unsur-unsur interpretasi citra. Adapun unsur-unsur interpretasi citra yaitu sebagai berikut:
1. Bentuk
Bentuk suatu objek dapat membantu untuk menginterpretasi citra. Objek tertentu memiliki bentuk yang khas. Misalnya, bangunan sekolah tampak seperti huruf H, I, L, dan U. Gunung berapi berbentuk kerucut. Sungai atau aliran air memiliki bentuk yang mudah dibedakan.
2. Ukuran
Ukuran objek pada foto udara berkaitan dengan skala citra. Misalnya, sakala citra 1:1.000.000. Panjang objek pada foto udara 4 cm dan lebarnya 3 cm. Panjang sebenarnya = 4 x 1.000.000 = 4.000.000 cm atau 40 km, sedangkan lebar sebenarnya = 3 x 1.000.000 = 3.000.000 cm = 30 km.
3. Rona
Rona atau tingkat kecerahan objek pada citra. Rona adalah hasil dari interaksi antara objek dan spektrum gelombang elektromagnetik, Pada foto udara hitam putih rona objek dapat bervariasi dari putih hingga hitam. Pada foto udara berwarna, rona lebih mudah diinterpretasi berdasarkan ketampakan warna objek. Rona dan warna merupakan ciri resolusi spasial.
4. Tekstur
Tekstur atau frekuensi perubahan rona pada baigan tertentu dari citra. Ada tingkatan tekstur, yakni halus, sedang, dan kasar. Tekstur halus umumnya dihasilkan dari variasi rona yang sedikit dibandingkan dengan tekstur kasar. Misalnya, tekstur hutan hujan tropis kasar. Tekstur hutan homogen adalah sedang. Tekstur semak, sabana, dan stepa adalah halus.
5. Bayangan
Bayangan objek pada waktu pemotretan menjelaskan arah mata angin foto udara. Hal ini terjadi karena bayangan dipengaruhi oleh arah datangnya sinar matahari pada waktu pemotretan. Selain itu, bayangan dapat digunakan untuk memberikan gambaran mengenai bentuk atau ketinggian relatif dari suatu objek.
6. Pola
Pola atau kecenderungan bentuk suatu obejk pada citra. Pola menunjukkan gambaran objek sebenarnya. Misalnya, permukiman penduduk dapat berpola liner, terpusat, atau menyebar. Perkebunan memiliki perpohonan dengan jarak yang tetap.
7. Situs
Situs atau letak atau kedudukan suatu objek terhadap objek lain disekelilingnya. Hutan bakau ada di dataran rendah pantai berair payau.
8. Asosiasi
Kaitan suatu abjek dengan objek yang lain disekitarnya. Misalnya, area parkir berasosasi dengan gedung perkantoran.
C. MANFAAT PENGINDERAAN JAUH
Penginderaan jauh sangat bermanfaat dalam berbagai bidang kehidupan, antara lain:
1. Bidang Meteorologi dan Klimatologi
- Membantu analisis cuaca dengan menentukan daerah tekanan rendah dan daerah bertekanan tinggi, daerah hujan, dan daerah badai siklon.
- Mengetahui sistem atau pola angin permukaan.
- Permodelan meteorologi dan data klimatologi.
- Untuk pengamatan iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat kewarnaan dan kandungan air di udara.
2. Bidang Oseanografi
- Pengamatan sifat fisis air, seperti suhu, warna, kadar garam dan arus laut.
- Pengamatan pasang surut dengan gelombang laut.
- Mencari distribusi suhu permukaan.
- Studi perubahan pasir pantai akibat erosi dan sedimentasi.
3. Bidang Kelautan
4. Bidang Hidrologi
5. Bidang Geologi
6. Bidang Sumber Daya Bumi dan Lingkungan
7. Bidang Angkasa Luar
8. Bidang Tata Guna Lahan
9. Bidang Transportasi
Posting Komentar