Letak Wilayah Indonesia

Letak astronomis adalah letak suatu wilayah berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Secara astronomis, Indonesia terletak di antara 6°LU-11°LS dan 95°BT-141°BT.


Pengaruh letak astronomis Indonesia, yaitu:

1. Iklim
Indonesia memiliki iklim tropis

Pembagian iklim dunia

Selain itu, posisi astronomis ini juga membuat Indonesia memiliki tiga wilayah pembagian waktu, yaitu Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT).

Letak geografis adalah letak suatu wilayah berdasarkan posisinya terhadap wilayah yang lain.

Indonesia terletak di antara dua benua, yakni Benua Asia di sebelah utara dan Benua Australia di sebelah selatan. 
Disamping itu, Indonesia juga terletak di antara dua samudera, yakni Samudera Pasifik di sebelah timur dan Samudera Hindia di sebelah barat dan selatan.

Letak geografis Indonesia

Letak geografis tersebut mempengaruhi proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau di Indonesia.

Musim kemarau dan musim penghujan

Letak geografis juga membuat Indonesia berada di posisi silang lalu lintas perdagangan dan pelayaran dunia.

Rute pelayaran dunia

Secara ekonomis, posisi ini tergolong strategis jika dikelola dengan baik karena dapat memberikan kontribusi bagi kemakmuran bangsa.

Posisi silang juga memungkinan masuknya pengaruh kebudayaan dan peradaban bagi nengara lain dan mennyebabkan keanekaragaman budaya di Indonesia.

Letak geologis adalah letak suatu negara dilihat dari keadaan batuan yang terdapat dalam tubuh buminya serta fenomena geologi di sekitarnya.

Posisi geologis dipengaruhi oleh letaknya terhadap lempeng tektonik, yaitu bagian atas dari litosfer.

Lapisan Bumi

Indonesia terletak di antara pertemuan dua lempeng benua dan satu lempeng samudera.

Lempeng benua Eurasia yang terdiri dari Benua Eropa dan Asia berada di sebelah utara-barat laut.

Adapun lempeng Benua Indo-Australia yang terdiri dari benua Australia dan Samudera Hindia berada di sebelah selatan-barat.

Sementara itu Lempeng Samudera Pasifik terletak di sebelah utara-timur dari Indonesia.


Lempeng pasifik bergerak dari arah barat ke timur menekan lempeng Eurasia.
Lempeng Indo-Australia bergerak ke arah utara menekan Lempeng Eurasia.
Pergerakan lempeng ini menimbulkan tumbukan.

Ketiga lempeng tersebut secara relatif saling mendekat dan bertumbukan sehingga memicu banyak gempa bumi serta bencana alam lainnya di Indonesia.

Gerakan lempeng Bumi

Indonesia juga berada di atas dua dangkalan atau paparan, yaitu Paparan Sunda di sebelah barat dan Paparan Sahul di sebelahj timur.

Paparan Sunda dan Paparan Sahul

Paparan Sunda adalah bagian tenggara dari Lempeng Eurasia yang meliputi pulau dan dan kawasan laut dangkal.
Paparan Sunda membentang hingga Kalimantan dan Pulau Jawa.

Adapun Paparan Sahul adalah bagian bagian dari Lempeng Australia yang menghubungkan  Benua Australia dan Pulau Papua.

Diantara  kedua paparan tersebut, terletak kawasan biogeografis Wallacea yang meliputi Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku.

Kondisi inilah yang menyebabkan adanya kesamaan flora dan fauna di wilayah Indonesia Bagian Barat dengan Benua Asia serta di Indonesia bagian timur dengan Benua Australia.


Indonesia juga dilalui oleh dua jalur pegunungan.

Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik

Di Indonesia bagian barat terdapat deretan Pegunungan Mediterania yang memanjang mulai dari Pegunungan Alpen di Eropa, Pegunungan Himalaya di Indonesia, hingga deretan pegunungann di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.

Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur terdapat  pegunungan Sirkum Pasifik yang memanjang mulai dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan, Amerika Utara, Jepang, Filipina, Sulawesi, Banda berlanjut hingga Selandia Baru.

Barian Pegunungan Sirkum Pasifik dikenal juga dengan Cincin Api Pasifik (Ring Of Fire).

Letak geologis memberikan dampak positif.
Aktivitas tektonik yang kompleks menyebabkan banyaknya gunung api dengan potensi tambang mineral, logam, serta cekungan minyak dan gas bumi.

Indonesia penghasil tambang emas

Selain itu, keseluruhan gunung api di Indonesia memiliki potensi geothermal sebesar lebih dari 28.000 MW atau 40% dari keseluruhan potensi dunia.

Energi panas bumi (Geothermal Energy)

Adapun sisi negatif letak geologis Indonesia adalah sering terjadi bencana alam, seperti gempa bumi, letusan gunung api, dan longsor.

Bencana longsor di Indonesia