Bulk Density

2. 1 Bulk Density
Bulk density menunjukkan perbandingan  dengan volume antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk pori-pori tanah. Bulk density merupakan kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Pada umumnya Bulk Density berkisar dari 1,1 – 1,6 g/cc. Bulk Density penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar tanah, yang didasarkan pada berat tanah per hektar (Hardjowigeno, 2007).

Tanah organik memiliki bulk density yang sangat rendah jika dibandingkan dengan tanah mineral. Variasi-variasi ada tergantung pada keadaan bahan organik dan kandungan air pada waktu pengambilan cuplikan untuk menentukan bulk density. Nilai-nilai yang berkisar dari 0,1 sampai 0,6 gram per sentimeter kubik adalah biasa (Foth, 2000).

Contoh tanah yang digunakan untuk menetapkan berat jenis palsu harus diambil secara hati-hati dari dalam tanah. Pengambilan contoh tanah tidak boleh merusak struktur asli tanah. Terganggunya struktur tanah dapat mempengaruhi jumlah pori-pori tanah, demikian pula berat satuan volume. Empat atau lebih bongkah (gumpal) tanah biasanya diambil dari tiap horison untuk memperoleh nilai rata-rata. Gumpal-gumpal tanah yang diambil dari lapangan untuk penetapan bulk density dibawa ke laboratorium untuk dikering ovenkan dan ditimbang. Kerapatan volume dapat pula Ditetapkan dengan satuan lain, misalnya pount/ft. Jika ditetapkan dalam g/cm, maka bulk density lapisan olah berstruktur halus biasanya berkisar antara 1,0 – 1,3. Sedangkan jika tekstur tanah itu kasar, maka kisaran itu selalu di antara 1,3 – 1,8. Semakin berkembang struktur tanah lapisan olah yang bertekstur biasanya memiliki nilai berat jenis palsu yang rendah, dibandingkan pada tanah-tanah  berpasir. Timbulnya proses pembentukan struktur di horison-horison bagian atas dari bahan induk ini mengakibatkan bulk density yang rendah dibandingkan lebih rendah dari batuan induk itu sendiri. Tanah-tanah organik memiliki nilai bulk density yang rendah dibandingkan dengan tanah mineral. Tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu, dan kandungan air pada saat pengambilan contoh, maka biasanya bulk density itu berkisar antara 0,2 – 0,6 gr/cm3 ( Hakim, dkk, 2006).
         
Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan daripada mineral. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah yang bertekstur halus mempunyai berat isi yang lebih rendah daripada tanah berpasir (Pairunan, dkk, 2005).

2. 2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bulk Density
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bulk density adalah sebagai berikut :
1. Tekstur Tanah
Tekstur tanah mempengaruhi bulk density di dalam tanah, yang memiliki tekstur beliat mempunyai bulk density yang kecil dan tanah yang teksturnya berpasir mempunyai nilai bulk density besar. Semakin baik tekstur tanah (tekstur berliat) maka tanah tersebut baik digunakan sebagai lahan pertanian. Ini dikarenakan air akan mudah meneruskan air dan tanah akan mudah ditembus oleh akar tanaman.

2. Struktur Tanah
            Kerapatan volume ditetapkan dalam g/cm maka kerapatan isi lapisan berstruktur halus biasanya berkisar 1,0 – 1,3, sedangkan jika tekstur tanah itu kasar, maka kisaran itu selalu diantara 1,3 – 1,8. Semakin berkembang struktur tanah lapisan oleh yang bertekstur biasanya memiliki nilai berat jenis palsu yang rendah, dibandingkan pada tanah-tanah berpasir. Semakin remah struktur tanah maka semakin rendah presentasi bulk density tanah tersebut.

3. Bahan Organik
            Bahan organik juga dapat memperkecil kerapatan isi berat isi tanah. Presentasi bulk density akan besar apabila bahan organik yang terdapat pada tanah tersebut sedikit,dan begitupun sebaliknya (Hardjowigeno, 2007).
2. 2 Pengaruh Bulk Density terhadap Produktivitas Tanaman dan Faktor-
Faktor yang mempengaruhinya
Dampak dari rendahnya kandungan bahan organik (BO) ini antara lain tanah menjadi keras dan liat sehingga sulit diolah. Bahan organik lebih ringan daripada bahan mineral. Disamping itu bahan organik akan memperbesar pori tanah. Nilai Bulk density akan lebih rendah bahan organik penyusun tanah tinggi karena bahan organik dapat memperkecil berat (S) tanah dan dapat memperbesar porositas tanah serta memiliki berat yang kecil dibanding dengan bahan mineral. Tanah dengan nilai bulk density yang kecil baik untuk lahan pertanian sebab bulk density yang kecil bahan organik yang dikandungnya akan semakin besar sehingga  akan  menyebabkan  airasi  dalam  tanah  tersebut  menjadi  lebih  baik.
Tanah yang memiliki bulk density tinggi atau besar mempunyai kandungan bahan mineral yang banyak, namun porositasnya rendah karena semakin tinggi nilai bulk densitynya maka porositasnya akan berkurang (Anonim, 2007).
Semakin padat suatu tanah maka porositasnya akan semakin berkurang sehingga akar-akar tanaman susah untuk menembus tanah akibatnya tanaman tidak akan tumbuh dengan subur karena kekurangan unsur hara dari tanah (Anonim, 2007).

iklan tengah