Relief Bumi
Relief bumi yang dimaksudkan disini adalah mencakup pengertian yang sangat luas, baik yang terdapat pada benua-benua ataupun yang terdapat didasar lautan.
Berdasarkan atas pengertian yang luas tersebut, maka relief bumi dapat dikelompokkan atas 3 golongan besar, yaitu :
1. Relief Orde I (Relief of the first order)
2. Relief Orde II (Relief of the second order)
3. Relief Orde III (Relief of the third order)
Pengelompokan atas ketiga jenis relief diatas didasarkan pula atas kejadiannya masing-masing. Karena itu pula didalamnya terkandung unsur waktu relatif.
1. RELIEF ORDE PERTAMA
Yang terdiri atas Paparan Benua (Continental Platforms) dan Cekungan Lautan (Ocean Basin). Bentuk-bentuk dari orde pertama ini mencakup dimensi yang sangat luas dimuka bumi.
Sebagaimana diketahui bahwa luas daratan beserta air seluruhnya sebesar 107.000.000 mil persegi, yang terdiri dari luas benua (continents) sebesar 56.000.000 mil persegi dan sisanya
10.000.000 mil persegi merupakan luas continental shelf. Yang dimaksud dengan paparan benua meliputi benua dan tepi benua(continental shelf).
Dengan demikian luas total paparan benua (continental platforms) adalah 66.000.000 mil persegi. Paparan benua Amerika Utara & Selatan, Eurasia, Afrika, Australia, dan Antartika merupakan bahagian-bahagian yang tertinggi dari permukaan litosfir.
Tepi Benua (Continental shelf) adalah bagian dari paparan benua (continental platforms) yang terletak dibawah permukaan air laut.
Cekungan Lautan (Ocean Basin) mempunyai kedalaman rata-rata 2,5 mil dibawah muka air laut, walaupun kita tahu bahwa dasar lautan memiliki bentuk topografi yang tidak teratur.
Terdapat banyak depressi-depressi yang sangat dalam dari batas kedalaman rata-rata yang dikenal sebagai Palung Laut (Ocean Troughs), disamping itu terdapat pula bagian-bagian dasar laut yang muncul dipermukaan atau secara berangsur berada dekat dengan permukaan air laut.
Relief order pertama diketahui sangat erat hubungannya dengan proses kejadian bumi, dengan demikian teori-teori tentang geologi, astronomi, fisika dan matematika, seperti “Planetesimal Hypothesis”, “Liquid Earth Theories” maupun “Continental Drift Theory” menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pembentukan relief orde pertama.
Gambar Relief Order I : Benua dan Cekungan Samudra
2. RELIEF ORDE KE DUA
Relief orde Kedua biasa disebut juga sebagai bentuk bentuk yang membangun (Constructional forms), hal ini disebabkan relief orde kedua dibentuk oleh gaya endogen sebagai gaya yang bersifat membangun (Constructional Forces).
Kawasan benua-benua dan Cekungan-cekungan laut merupakan tempat keberadaan atau terbentuknya satuan-satuan dari relief dari orde kedua, seperti dataran, plateau, dan pegunungan.
Gaya endogen yang berasal dari dalam bumi dapat mengakibatkan terjadinya perubahan- perubahan diatas muka bumi. Adapun gaya endogen dapat berupa:
1. Epirogenesa (berasal dari bahasa Latin: epiros = benua dan genesis = pembentukan), proses epirogenesa yang terjadi pada daerah yang sangat luas maka akan terbentuk suatu benua, dan pembentukan benua dikenal sebagai “continent buiding forces”.
2. Orogenesa (berasal dari bahasa latin: Oros = gunung, dan genesis = pembentukan ), proses orogenesa yang terjadi pada daerah yang luas akan membentuk suatu pegunungan dan dikenal sebagai “mountain building forces”.
Kedua gaya endogen tersebut diatas menyebabkan terbentuknya bentuk-bentuk bentangalam yang membangun (contructional landforms).
Apabila disuatu daerah yang tersusun dari batuan yang perlapisannya horisontal maka terbentuk bentangalam yang disebut dengan Dataran (Plain) atau Plateau.
Proses ini dapat terjadi pada lapisan-lapisan batuan yang berada di bawah laut kemudian terangkat oleh gaya endogen menghasilkan bentuk bentangalam daratan atau plateau.
Gaya endogen dapat juga melipat lapisan-lapisan batuan sedimen yang awalnya horisontal menjadi suatu bentuk kubah (dome mountains) dan apabila gaya endogen mengakibatkan terjadinya dislokasi dari blok blok yang mengalami patahan serta lapisan batuan mengalami tilting, maka dikenal dengan bentuk pegunungan patahan (faulted mountains).
Apabila gaya endogen mengakibatkan batuan sedimen terlipat kuat menghasilkan perlipatan sinklin dan antiklin maka akan menghasilkan pegunungan lipatan (folded mountains).
Sedangkan apabila dipengaruhi oleh lipatan dan patahan akan menghasilkan pegunungan lipat pathan (complex mountains).
Kelompok lainnya dari relief orde kedua adalah bentuk bentangalam yang dihasilkan oleh aktivitas volkanik yang dikenal bentangalam gunungapi.
Bentuk bentuk bentangalam yang dihasilkan oleh proses endogen diatas masih brada dalam tahapan awal (initial stage).
Bentuk bentuk bentangalam ini kemudian akan mengalami proses penghancuran oleh gaya eksogen (destruction forces) yang memungkinkan terjadinya perubahan dari bentuk aslinya.
Gambar Citra pegunungan “Himalaya” yang terdapat di Nepal yang masuk kedalam relief orde kedua.
Gambar Pemandangan permukaan “Pegunungan Himalaya, Nepal”
Gambar Citra pegunungan “Appalachian” yang terdapat di Amerika Serikat yang masuk kedalam relief orde kedua.
3. RELIEF ORDE KE TIGA
Relief order ketiga dikenal juga sebagai bentuk bentuk yang bersifat menghancurkan (Destructional forms), hal ini disebabkan karena relief ini dibentuk oleh proses proses eksogen.
Bentuk bentangalam yang berasal dari proses-proses eksogenik banyak dijumpai pada relief orde ketiga dan jumlahnya tak terhitung banyaknya dimana bentuk bentuk bentangalam ini memperindah dan menghiasi bentuk-bentuk bentangalam konstruksional dari relief orde kedua.
Proses eksogenik akan meninggalkan bentuk-bentuk lahan hasil erosi, seperti : Valleys dan Canyons, meninggalkan sisa sisa residu membentuk bentuk bentangalam seperti tiang (peak landforms) dan kolom-kolom batuan yang tahan terhadap erosi, sehingga masih menyisakan bentuk-bentuk seperti diatas, disamping itu juga akan meninggalkan bentuk-bentuk pengendapan (depesitional forms), seperti delta atau tanggul.
Relief orde ketiga ini dapat dikelompokkan berdasarkan atas energi yang merusak atau agen yang bersifat membangun.
Ada 4 (empat) agent yang utama, yaitu sungai (streams), gletser (glaciers), gelombang (waves) dan angin (winds), sedangkan pelapukan merupakan pemeran utama bagi keempat agen tersebut.
1. Bentuk-bentangalam yang dihasilkan oleh aktivitas sungai (fluvial), yaitu :
a. Bentuk bentangalam hasil erosi (Erosional forms), seperti: gallies, valleys, gorges dan canyons.
b. Bentuk bentangalam hasil residu (Residual forms), seperti: peaks, ronadrocks, summits areas.
c. Bentuk bentangalam hasil pengendapan (Depositional forms) seperti: alluvial fans, flood plains and deltas.
2. Bentuk-bentangalam yang dihasilkan oleh energi dari luncuran es (gletser) yaitu :
a. Bentuk bentangalam hasil erosi (Erosional forms), seperti: cirques, glacial trought
b. Bentuk bentangalam hasil residu (Residual forms), seperti: patterhorn-peaks, aretes, roche eontounees
c. Bentuk bentangalam hasil pengendapan (Depositional forms), seperti: deraine, drumlins, kame dan esker.
3. Bentuk bentangalam yang dihasilkan oleh energi gelombang laut, yaitu :
a. Bentuk bentangalam hasil erosi (Erosional forms), seperti: erode sea caves
b. Bentuk bentangalam hasil residu (Residual forms), seperti: stacks & Arches
c. Bentuk bentangalam hasil pengendapan (Depositional forms) seperti: beaches, bars & spits
4. Bentuk bentangalam yang diciptakan oleh energi angin, yaitu :
a. Bentuk bentangalam hasil erosi (Erosional forms), seperti: blow holes pada daerah- daerah yang berpasir
b. Bentuk bentangalam hasil residu (Residual forms), seperti: pedestal dan mushroom rocks.
c. Bentuk bentangalam hasil pengendapan (Depositional forms) seperti: endapan pasir atau lempung dalam bentuk dunes atau loess.
Selain energi yang merusak secara fisik tersebut, organisme juga dapat menjadi agen yang cenderung merusak batuan-batuan di permukaan bumi, sebaliknya aktivitas pengendapan dapat menghasilkan bentuk-bentuk seperti coral-reefs dan hills.
Dapat disimpulkan, bahwa waktu terbentuknya ketiga orde relief itu berbeda-beda. Relief bentuk pertama terbentuk lebih dulu dari pada relief orde kedua dan relief orde kedua terbentuk lebih dulu dari pada relief orde ketiga.
Berdasarkan atas pengertian yang luas tersebut, maka relief bumi dapat dikelompokkan atas 3 golongan besar, yaitu :
1. Relief Orde I (Relief of the first order)
2. Relief Orde II (Relief of the second order)
3. Relief Orde III (Relief of the third order)
Pengelompokan atas ketiga jenis relief diatas didasarkan pula atas kejadiannya masing-masing. Karena itu pula didalamnya terkandung unsur waktu relatif.
1. RELIEF ORDE PERTAMA
Yang terdiri atas Paparan Benua (Continental Platforms) dan Cekungan Lautan (Ocean Basin). Bentuk-bentuk dari orde pertama ini mencakup dimensi yang sangat luas dimuka bumi.
Sebagaimana diketahui bahwa luas daratan beserta air seluruhnya sebesar 107.000.000 mil persegi, yang terdiri dari luas benua (continents) sebesar 56.000.000 mil persegi dan sisanya
10.000.000 mil persegi merupakan luas continental shelf. Yang dimaksud dengan paparan benua meliputi benua dan tepi benua(continental shelf).
Dengan demikian luas total paparan benua (continental platforms) adalah 66.000.000 mil persegi. Paparan benua Amerika Utara & Selatan, Eurasia, Afrika, Australia, dan Antartika merupakan bahagian-bahagian yang tertinggi dari permukaan litosfir.
Tepi Benua (Continental shelf) adalah bagian dari paparan benua (continental platforms) yang terletak dibawah permukaan air laut.
Cekungan Lautan (Ocean Basin) mempunyai kedalaman rata-rata 2,5 mil dibawah muka air laut, walaupun kita tahu bahwa dasar lautan memiliki bentuk topografi yang tidak teratur.
Terdapat banyak depressi-depressi yang sangat dalam dari batas kedalaman rata-rata yang dikenal sebagai Palung Laut (Ocean Troughs), disamping itu terdapat pula bagian-bagian dasar laut yang muncul dipermukaan atau secara berangsur berada dekat dengan permukaan air laut.
Relief order pertama diketahui sangat erat hubungannya dengan proses kejadian bumi, dengan demikian teori-teori tentang geologi, astronomi, fisika dan matematika, seperti “Planetesimal Hypothesis”, “Liquid Earth Theories” maupun “Continental Drift Theory” menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pembentukan relief orde pertama.
Gambar Relief Order I : Benua dan Cekungan Samudra
2. RELIEF ORDE KE DUA
Relief orde Kedua biasa disebut juga sebagai bentuk bentuk yang membangun (Constructional forms), hal ini disebabkan relief orde kedua dibentuk oleh gaya endogen sebagai gaya yang bersifat membangun (Constructional Forces).
Kawasan benua-benua dan Cekungan-cekungan laut merupakan tempat keberadaan atau terbentuknya satuan-satuan dari relief dari orde kedua, seperti dataran, plateau, dan pegunungan.
Gaya endogen yang berasal dari dalam bumi dapat mengakibatkan terjadinya perubahan- perubahan diatas muka bumi. Adapun gaya endogen dapat berupa:
1. Epirogenesa (berasal dari bahasa Latin: epiros = benua dan genesis = pembentukan), proses epirogenesa yang terjadi pada daerah yang sangat luas maka akan terbentuk suatu benua, dan pembentukan benua dikenal sebagai “continent buiding forces”.
2. Orogenesa (berasal dari bahasa latin: Oros = gunung, dan genesis = pembentukan ), proses orogenesa yang terjadi pada daerah yang luas akan membentuk suatu pegunungan dan dikenal sebagai “mountain building forces”.
Kedua gaya endogen tersebut diatas menyebabkan terbentuknya bentuk-bentuk bentangalam yang membangun (contructional landforms).
Apabila disuatu daerah yang tersusun dari batuan yang perlapisannya horisontal maka terbentuk bentangalam yang disebut dengan Dataran (Plain) atau Plateau.
Proses ini dapat terjadi pada lapisan-lapisan batuan yang berada di bawah laut kemudian terangkat oleh gaya endogen menghasilkan bentuk bentangalam daratan atau plateau.
Gaya endogen dapat juga melipat lapisan-lapisan batuan sedimen yang awalnya horisontal menjadi suatu bentuk kubah (dome mountains) dan apabila gaya endogen mengakibatkan terjadinya dislokasi dari blok blok yang mengalami patahan serta lapisan batuan mengalami tilting, maka dikenal dengan bentuk pegunungan patahan (faulted mountains).
Apabila gaya endogen mengakibatkan batuan sedimen terlipat kuat menghasilkan perlipatan sinklin dan antiklin maka akan menghasilkan pegunungan lipatan (folded mountains).
Sedangkan apabila dipengaruhi oleh lipatan dan patahan akan menghasilkan pegunungan lipat pathan (complex mountains).
Kelompok lainnya dari relief orde kedua adalah bentuk bentangalam yang dihasilkan oleh aktivitas volkanik yang dikenal bentangalam gunungapi.
Bentuk bentuk bentangalam yang dihasilkan oleh proses endogen diatas masih brada dalam tahapan awal (initial stage).
Bentuk bentuk bentangalam ini kemudian akan mengalami proses penghancuran oleh gaya eksogen (destruction forces) yang memungkinkan terjadinya perubahan dari bentuk aslinya.
Gambar Citra pegunungan “Himalaya” yang terdapat di Nepal yang masuk kedalam relief orde kedua.
Gambar Pemandangan permukaan “Pegunungan Himalaya, Nepal”
Gambar Citra pegunungan “Appalachian” yang terdapat di Amerika Serikat yang masuk kedalam relief orde kedua.
3. RELIEF ORDE KE TIGA
Relief order ketiga dikenal juga sebagai bentuk bentuk yang bersifat menghancurkan (Destructional forms), hal ini disebabkan karena relief ini dibentuk oleh proses proses eksogen.
Bentuk bentangalam yang berasal dari proses-proses eksogenik banyak dijumpai pada relief orde ketiga dan jumlahnya tak terhitung banyaknya dimana bentuk bentuk bentangalam ini memperindah dan menghiasi bentuk-bentuk bentangalam konstruksional dari relief orde kedua.
Proses eksogenik akan meninggalkan bentuk-bentuk lahan hasil erosi, seperti : Valleys dan Canyons, meninggalkan sisa sisa residu membentuk bentuk bentangalam seperti tiang (peak landforms) dan kolom-kolom batuan yang tahan terhadap erosi, sehingga masih menyisakan bentuk-bentuk seperti diatas, disamping itu juga akan meninggalkan bentuk-bentuk pengendapan (depesitional forms), seperti delta atau tanggul.
Relief orde ketiga ini dapat dikelompokkan berdasarkan atas energi yang merusak atau agen yang bersifat membangun.
Ada 4 (empat) agent yang utama, yaitu sungai (streams), gletser (glaciers), gelombang (waves) dan angin (winds), sedangkan pelapukan merupakan pemeran utama bagi keempat agen tersebut.
1. Bentuk-bentangalam yang dihasilkan oleh aktivitas sungai (fluvial), yaitu :
a. Bentuk bentangalam hasil erosi (Erosional forms), seperti: gallies, valleys, gorges dan canyons.
b. Bentuk bentangalam hasil residu (Residual forms), seperti: peaks, ronadrocks, summits areas.
c. Bentuk bentangalam hasil pengendapan (Depositional forms) seperti: alluvial fans, flood plains and deltas.
2. Bentuk-bentangalam yang dihasilkan oleh energi dari luncuran es (gletser) yaitu :
a. Bentuk bentangalam hasil erosi (Erosional forms), seperti: cirques, glacial trought
b. Bentuk bentangalam hasil residu (Residual forms), seperti: patterhorn-peaks, aretes, roche eontounees
c. Bentuk bentangalam hasil pengendapan (Depositional forms), seperti: deraine, drumlins, kame dan esker.
3. Bentuk bentangalam yang dihasilkan oleh energi gelombang laut, yaitu :
a. Bentuk bentangalam hasil erosi (Erosional forms), seperti: erode sea caves
b. Bentuk bentangalam hasil residu (Residual forms), seperti: stacks & Arches
c. Bentuk bentangalam hasil pengendapan (Depositional forms) seperti: beaches, bars & spits
4. Bentuk bentangalam yang diciptakan oleh energi angin, yaitu :
a. Bentuk bentangalam hasil erosi (Erosional forms), seperti: blow holes pada daerah- daerah yang berpasir
b. Bentuk bentangalam hasil residu (Residual forms), seperti: pedestal dan mushroom rocks.
c. Bentuk bentangalam hasil pengendapan (Depositional forms) seperti: endapan pasir atau lempung dalam bentuk dunes atau loess.
Selain energi yang merusak secara fisik tersebut, organisme juga dapat menjadi agen yang cenderung merusak batuan-batuan di permukaan bumi, sebaliknya aktivitas pengendapan dapat menghasilkan bentuk-bentuk seperti coral-reefs dan hills.
Dapat disimpulkan, bahwa waktu terbentuknya ketiga orde relief itu berbeda-beda. Relief bentuk pertama terbentuk lebih dulu dari pada relief orde kedua dan relief orde kedua terbentuk lebih dulu dari pada relief orde ketiga.
Posting Komentar