10 Manfaat SIG Dalam Berbagai Bidang Kehidupan

Image: globalspec.com

SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian. SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.

Manfaat SIG dewasa ini khususnya dalam menyongsong pembangunan di masa mendatang semakin penting. Informasi yang dihasilkan SIG merupakan informasi keruangan dan kewilayahan, maka informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk inventarisasi data keruangan yang berkaitan dengan sumber daya alam. Juga pembuatan rencana dan kebijakan dalam pembangunan. Berikut ini akan dibahas mengenai manfaat SIG secara lebih terperinci.

Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang serba kompleks.

Perkembangan tersebut mendorong perlunya informasi yang rinci tentang data sumber
daya alam, yang mungkin dapat dikembangkan. Data aneka sumber daya alam hasil penelitian dijadikan modal sebagai bahan baku untuk perencanaan pembangunan. Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi,
batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.

b. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:

  • kawasan lahan potensial dan lahan kritis.
  • kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak.
  • kawasan lahan pertanian dan perkebunan.
  • pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.

Di bawah ini terdapat beberapa gambar (peta) hasil SIG yang dapat dimanfaatkan
untuk mengetahui persebaran kawasan lahan.

Gambar 5.17 ini menunjukkan persebaran sawah dan hutan di Jawa. Dari peta
tersebut dapat diketahui di daerah mana saja terdapatnya lahan pertanian, sawah
dan kawasan hutan (hutan jati dan hutan campuran) di Jawa.

Gambar 5.18. menunjukkan persebaran daerah perkebunan di Jawa. Dari peta perkebunan itu didapat informasi mengenai lokasi perkebunan karet, teh, kopi, tembakau, kina dan coklat serta lokasi pabrik gula di Jawa.

Gambar 5.19 menunjukkan penggunaan tanah di Lampung. Dari peta ini diperoleh informasi tentang kawasan lahan yang telah dimanfaatkan dan lahan yang belum dimanfaatkan (hutan alang-alang).

c. Pengawasan Daerah Rawan Bencana
Untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya:
- memantau luas wilayah bencana alam.
- pencegahan terjadinya bencana alam di masa datang.
- menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana.
Di bawah ini terdapat contoh informasi hasil SIG yang dapat dimanfaatkan untuk pengawasan daerah bencana alam.

Gambar 5.20 menunjukkan daerah gempa di Indonesia. Dengan adanya informasi SIG ini, pemerintah dapat melakukan pengawasan terhadap daerah-daerah yang dianggap rawan gempa.

Gambar 5.21 dan gambar 5.22 adalah peta DAS (Daerah Aliran Sungai) Solo serta DAS Mahakam. Dengan adanya informasi kondisi kedua DAS sungai tersebut, pemerintah dapat melakukan pengawasan terhadap daerah yang sering dilanda banjir. Kemudian menyusun rencana upaya penanggulangannya, misalnya dengan cara membuat bendungan (waduk).

SIG tidak hanya penting bagi pakar geografi, tetapi juga bagi pakar perencana pembangunan dan perencana penataan ruang. Perencana atau penata ruang dengan berpola SIG tidak hanya melihat dari sudut lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan sosial, ekonomi dan kependudukan.

Dalam penataan ruang, SIG bermanfaat sebagai acuan perencanaan pembangunan, agar pembangunan dapat terencana lebih awal dan tidak tumbuh semrawut (tidak teratur) serta tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Berikut ini contoh manfaat SIG dalam perencanaan pola pembangunan.

a. Pembangunan waduk PLTA Saguling
Dilihat dari lingkungan fisiknya, lokasi proyek PLTA Saguling sangat potensial dibangun
waduk (bendungan) raksasa. Pernahkah Anda melihat waduk? Dengan SIG, pembangunan waduk tidak hanya memperhatikan faktor kecocokan fisik saja, tetapi juga faktor-faktor sosial ekonomi penduduk di sekitar proyek tersebut.

Dengan dibangunnya waduk raksasa, pola kehidupan masyarakat yang sebelumnya serba darat akan berubah menjadi pola kehidupan darat dan air. Melalui perencanaan yang matang, masyarakat harus dibina:

  • cara dan teknik keselamatan transportasi melayari waduk.
  • cara dan teknik pemanfaatan waduk sebagai sumber penghidupan (perikanan terapung).
  • cara dan teknik membuat alat-alat penunjang sumber kehidupan dan teknik pemanfaatannya, contohnya keramba, makanan ikan dan jarak keramba dengan keramba lainnya.

Peta lokasi dan situasi proyek Saguling hasil keluaran SIG menjadi sarana kunci dalam perencanaan pembangunan PLTA tersebut. Dengan informasi SIG pembangunan waduk Saguling juga tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya.

b. Pemekaran Kota Bandung
Perluasan kota terutama di Jawa terus tumbuh, sehingga perluasan lahan tidak dapat dihindari. Pemekaran kota di Jawa, terutama akibat arus urbanisasi dan perpindahan penduduk dari luar Jawa ke Jawa. Salah satu kota yang mengalami pemekaran di antaranya Kotamadya Bandung (lihat gambar 5.23).

Wilayah Kotamadya Bandung dengan luas 8.098 hektar, tidak mampu lagi menampung penduduk sejumlah 1,5 juta jiwa. Sementara arus urbanisasi dari daerah belakangnya (sekitarnya) terus mengalir. Permukiman kumuh (slum area) yang semakin meluas dan kemacetan lalu-lintas menambah kesemrawutan kota, karena itu usaha pemekaran kota tidak dapat dihindari.

Bertambahnya luas Kota Bandung dari 8.098 hektar menjadi sekitar 17.000 hektar tentu disertai dengan perencanaan tata ruang. Penataan ruang tentu berkaitan dengan pembangunan sarana dan fasilitas fisik, sosial, ekonomi dan kependudukan. Peta hasil keluaran SIG menjadi sarana kunci bagi pakar perencana dan penata ruang tersebut. Sehingga tercipta tata ruang yang dinamis dan tetap memelihara kelestarian lingkungan hidup.

Selain dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pola pembangunan, SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dalam bidang sosial SIG dapat dimanfaatkan pada hal-hal berikut:

  • Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
  • Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.
  • Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
  • Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.
  • Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.

Berikut ini disajikan beberapa peta hasil SIG yang dapat dimanfaatkan dalam bidang
sosial.
Dari peta tersebut dapat diketahui daerah mana saja di Jawa ini yang kepadatan penduduknya tinggi.

Dari gambar 5.25 dapat diketahui daerah di Indonesia yang memiliki jaringan transportasi terpadat, dan kemungkinan pengembangan jaringan transportasi di daerah yang jaringan transportasinya masih kurang.

Dari gambar 5.26 dapat diketahui wilayah Indonesia yang industrinya banyak dan kemungkinan pengembangannya di wilayah yang masih kurang, sehingga industri di Indonesia tidak terpusat di satu tempat saja.

Berdasarkan gambar 5.27 dapat diketahui persebaran pariwisata di Indonesia, dan kemungkinan pengembangannya di wilayah lain.
Manfaat SIG yang dapat dijalnakan, khususnya untuk tata kelola dalam lahan, antara lain sebagai berikut;
  • Penentuan kesesuaian lahan melalui zoning sesuai karakteristik lahan.
  • SIG secara umum dapat bermanfaat untuk proses penentuan lokasi untuk pembangunan fasilitas-fasilitas umum agar penggunaannya berjalan efektif.
  • Manfaat SIG dapat menjadi penentuan atas arahan pengembangan kawasan, misalnya kawasan budi daya, konservasi, dan pertanian.
  • Keutumaan SIG dapat dijadikan sebagai landasan awal dalam informasi spasial untuk pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) dan jalur hijau.
Adapun kegunaan SIG yang menjadi simbul fasilitas telekominikasi serta transportasi, antara lain adalah sebagai berikut;
  • Penentuan lokasi pembangunan Base Transceiver Station (BTS) pada jaringan seluler
  • SIG dapat dijadikan sebagai lahan manajemen jaringan kabel dan pengguna layanan telekomunikasi.
  • SIG dapat dijadikan sebagai alat identifikasi untuk jaringan atau sambungan yang mengalami kerusakan.
  • SIG dapat dipergunakan untuk proses penentuan jaringan transportasi dan rekayasa lalu untas.
  • SIG dapat bermanfaat untuk penentuan tingkat aksesibilitas suatu wilayah.

Daftar Pustaka
Romenah, dkk. 2015. Modul Sistem Informasi Geografis.
https://dosengeografi.com/manfaat-sig/

iklan tengah