Gunung Meletus: Pengertian, Ciri-ciri, Faktor, Dampak dan Mitigasinya
Image: travelingyuk.com
Mitigasi bencana letusan gunung berapi adalah proses pencegahan bencana letusan gunung berapi atau pengurangan dampak bahaya letusan gunung berapi untuk meminimalkan:
Jatuhnya korban jiwa
Kerugian harta benda
Rusaknya lingkungan
Terganggunya roda perekonomian masyarakat.
Mitigasi Bencana Gunung Berapi
Sebelum Terjadi Bencana
Dilakukan pemantauan gunung berapi
Penyediaan peta kawasan rawan bencana gunung berapi, peta zona risiko bahaya gunung api
Pemantapan protap tingkat kegiatan gunungapi
Pembimbingan dan informasi gunungapi
Penerbitan peta geologi gunungapi
Penyelidikan geologi, geofisika dan geokimia
Peningkatan sumber daya manusia dan pendukungnya
Saat Terjadi Bencana
Segera lari ke tempat evakuasi terdekat atau ke tempat yang aman dari jangkauan gunung meletus
Gunakan masker atau kacamata untuk menghindar menghirup abu vukanik
Kenakan pakaian yang sekiranya dapat melindungi tubuh anda dari abu vulkamik seperti baju berlengan panjang, celana panjang, topi dll.
Jika berada di Dalam Rumah
Tutup semua pintu dan jendela
Bawa hewan peliharaan ke dalam rumah (jika memiliki)
Jika Terjebak di Luar Rumah
Cari lokasi pengungsian terdekat yang berada di dalam gedung
Jika terperangkap di hujan batu, segera lindungi kepala anda
jika berada di tepi sungai,segera lari ke daerah yang lebih tinggi.
Jika Terjebak di Hujan Abu
Kenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang
Gunakan masker atau kain basah untuk melindungi wajah anda dan membantu bernafas
Matikan mesin kendaraan anda.
Sesudah Terjadi Bencana
Menurunkan tingkat kegiatan gunungapi sesuai protap
Menginventarisir data letusan, termasuk sebaran dan volume bahan letusan
Mengidentifikasi daerah yang terancam bahaya sekunder
Memberikan saran teknis penanggulangan bahaya sekunder
Pengurangan Resiko Bencana
untuk mengurangi resiko bencana akibat letusan gunung berapi, dilakukan langkah-langkah berikut ini:
Melakukan identifikasi, kajian dan pemantauan resiko bencana dan memperkuat sistem peringatan dini
Menggunakan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk membangun suatu budaya aman dan ketahanan terhadap bencana di semua tingkatan
Memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana untuk menjamin pelaksanaan tanggap darurat yang efektif
Berikut ini adalah upaya yang dilakukan dalam rangka penanggulangan bencana geologi yang disebabkan oleh erupsi gunung api yaitu:
-Melakukan pengamatan dan pemantauan terhadap gunung api aktif.
Dengan melakukan pengamatan dan pemantauan yang terus menerus, maka diharapkan dapat dipelajari tingkah laku dan aktifitas semua gunung api aktif yang ada sehingga usaha perkiraan erupsi dan bahaya gunung api akan tepat dan cepat.
-Penyampaian informasi dalam rangka pengamanan penduduk dalam kawasan rawan bencana dapat dilakukan tepat waktu sehingga korban bisa dihindari.
-Melakukan pemetaan kawasan rawan bencana gunung api
Untuk mengetahui dan menentukan kawasan rawan bencana gunung api, tempat-tempat yang aman jika terjadi letusan, tempat pengungsian, alur pengungsian. Sehingga pada saat terjadi peningkatan aktifitas/ letusan, kita sudah siap dengna peta operasional lapangan.
-Mengosongkan kawasan rawan bencana
Daerah atau kawasan yang termasuk kedalam kawasan rawan bencana harus dikosongkan dan dilarang untuk hunian tetap, karena daerah ini sering dilanda oleh produk letusan gunung api (lava, awan panas, jatuhan piroklastik)
-Melakukan usaha preventif
Upaya untuk mengurangi bahaya akibat aliran lahar, yaitu dengan cara membuat tanggul penangkis, tanggul-tanggul untuk mengurangi kecepatan lahar, serta mengurangi volume air di kawah.
Mitigasi bencana letusan gunung berapi adalah proses pencegahan bencana letusan gunung berapi atau pengurangan dampak bahaya letusan gunung berapi untuk meminimalkan:
Jatuhnya korban jiwa
Kerugian harta benda
Rusaknya lingkungan
Terganggunya roda perekonomian masyarakat.
Mitigasi Bencana Gunung Berapi
Sebelum Terjadi Bencana
Dilakukan pemantauan gunung berapi
Penyediaan peta kawasan rawan bencana gunung berapi, peta zona risiko bahaya gunung api
Pemantapan protap tingkat kegiatan gunungapi
Pembimbingan dan informasi gunungapi
Penerbitan peta geologi gunungapi
Penyelidikan geologi, geofisika dan geokimia
Peningkatan sumber daya manusia dan pendukungnya
Saat Terjadi Bencana
Segera lari ke tempat evakuasi terdekat atau ke tempat yang aman dari jangkauan gunung meletus
Gunakan masker atau kacamata untuk menghindar menghirup abu vukanik
Kenakan pakaian yang sekiranya dapat melindungi tubuh anda dari abu vulkamik seperti baju berlengan panjang, celana panjang, topi dll.
Jika berada di Dalam Rumah
Tutup semua pintu dan jendela
Bawa hewan peliharaan ke dalam rumah (jika memiliki)
Jika Terjebak di Luar Rumah
Cari lokasi pengungsian terdekat yang berada di dalam gedung
Jika terperangkap di hujan batu, segera lindungi kepala anda
jika berada di tepi sungai,segera lari ke daerah yang lebih tinggi.
Jika Terjebak di Hujan Abu
Kenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang
Gunakan masker atau kain basah untuk melindungi wajah anda dan membantu bernafas
Matikan mesin kendaraan anda.
Sesudah Terjadi Bencana
Menurunkan tingkat kegiatan gunungapi sesuai protap
Menginventarisir data letusan, termasuk sebaran dan volume bahan letusan
Mengidentifikasi daerah yang terancam bahaya sekunder
Memberikan saran teknis penanggulangan bahaya sekunder
Pengurangan Resiko Bencana
untuk mengurangi resiko bencana akibat letusan gunung berapi, dilakukan langkah-langkah berikut ini:
Melakukan identifikasi, kajian dan pemantauan resiko bencana dan memperkuat sistem peringatan dini
Menggunakan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk membangun suatu budaya aman dan ketahanan terhadap bencana di semua tingkatan
Memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana untuk menjamin pelaksanaan tanggap darurat yang efektif
Berikut ini adalah upaya yang dilakukan dalam rangka penanggulangan bencana geologi yang disebabkan oleh erupsi gunung api yaitu:
-Melakukan pengamatan dan pemantauan terhadap gunung api aktif.
Dengan melakukan pengamatan dan pemantauan yang terus menerus, maka diharapkan dapat dipelajari tingkah laku dan aktifitas semua gunung api aktif yang ada sehingga usaha perkiraan erupsi dan bahaya gunung api akan tepat dan cepat.
-Penyampaian informasi dalam rangka pengamanan penduduk dalam kawasan rawan bencana dapat dilakukan tepat waktu sehingga korban bisa dihindari.
-Melakukan pemetaan kawasan rawan bencana gunung api
Untuk mengetahui dan menentukan kawasan rawan bencana gunung api, tempat-tempat yang aman jika terjadi letusan, tempat pengungsian, alur pengungsian. Sehingga pada saat terjadi peningkatan aktifitas/ letusan, kita sudah siap dengna peta operasional lapangan.
-Mengosongkan kawasan rawan bencana
Daerah atau kawasan yang termasuk kedalam kawasan rawan bencana harus dikosongkan dan dilarang untuk hunian tetap, karena daerah ini sering dilanda oleh produk letusan gunung api (lava, awan panas, jatuhan piroklastik)
-Melakukan usaha preventif
Upaya untuk mengurangi bahaya akibat aliran lahar, yaitu dengan cara membuat tanggul penangkis, tanggul-tanggul untuk mengurangi kecepatan lahar, serta mengurangi volume air di kawah.
Posting Komentar