Perkembangan Tanah

Proses perkembangan tanah atau pedogenesis diawali dengan melapukkan batuan induk menjadi bahan induk.

Faktor-faktor pembentuk tanah menurut Jenny (1941), antara lain: iklim, organism, bahan induk, relief, waktu dan faktor lokal yang tidak terdefinisikan secara khusus.

Dari kelima faktor tersebut bahan induklah yang menjadi bahan dasar terbentuknya tanah dan dilanjutkan oleh faktor iklim dan organism sebagi faktor aktif, sedangkan relief dan waktu merupakan faktor pasif.

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam penentuan pertembangan tanah, yaitu:

  1. Berdasarkan morfologi tanah, yaitu dinilai dari kelengkapan susunan horizon.
  2. Berdasarkan nisbah SiO2-R2O3 (Al2O3+Fe2O:).
  3. Berdasarkan mineral primer penyusun bahan induk yaitu dari kemudahan lapukannya. Berdasarkan mineral lempung yaitu jenis dan jumlah mineral lempungnya.
  4. Berdasarkan mineral indeks Van Wambeke.

Oleh karena tanah yang bersifat dinamis maka tanah dapat dibedakan tingkat perkembangnnya. Menurut Hardjowigeno (1993), tingkat dan ciri perkembangan tanah dibedakan menjadi:

Tanah Muda (perkembangan awal). Terjadi proses pembentukan tanah terutama proses pelapukan bahan organik dan bahan mineral, pencampuran bahan organik dan bahan mineral di permukaan tanah. Terjadi pembentukan struktur tanah karena pengaruh dari bahan organik (sebagai perekat). Hasilnya adalah pembentukan horizon A dan C.

Tanah Dewasa (perkembangan sedang). Telah tedadi proses lanjut yaitu terbentuknya horizon B akibat adalnya kumulasi lempung (illuviasi) dari lapisan atas ke lapisan bawah.

Terbentuk struktur pada lapisan bawah. Perubahan wama (Bw) menjadi lebih cerah daripada horizon C di bawahnya.

Tanah Tua (perkembangan lanju). Hara yang terus meningkat maka pembentukan profil tanah berjalan lebih lanjut sehingga terjadi perubahan pada horizon A dan B. tanah menjadi sangat masam, sangat lapuk dan kandungan bahan organik lebih rendah daripada tanah dewasa.

Akumulasi lempung atau seskuioksida di horizon B sangat nyata sehingga membentuk horizon argilik (Bt).

Sumber
  1. Sartohadi Junun. 2015. Geografi Tanah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Gambar
  1. Perkembangan tanah (https://www.nrcs.usda.gov/wps/portal/nrcs/main/or/soils/health/)

iklan tengah