Ancaman apa yang dihadapi Bangsa Indonesia di bidang ideologi?
Geograpik - Pancasila sebagai ideologi bangsa masih sangat rawan terhadap berbagai bentuk ancaman. Salah satunya dari paham komunisme yang masih harus di waspadai.
Usaha untuk mengganti pancasila dengan ideologi komunis pernah dilakukan dua kali oleh Partai Komunis Indonesia (PKI)yaitu, pertama pemberontakan PKI di Madiun, Jawa Timur pada tahun 1948.
Pemberontakan ini dipimpin oleh Muso, yang inin membentuk Republik Sovyet Indonesia. Pemberontakan untuk mengubah ideologi Pancasila yang selanjutnya pernah juga di lakukan dengan adanya pemberontakan DI/TII, yang menginginkan pembentukan NII (negara Islam Indonesia), dipimpin oleh Kartosuwiryo pada tahun 1949.
Gerakan DI/TII berkembang di sebagian wilayah Indonesia, diantaranya di Jawa Barat yang di pimpin oleh Kartosuwirjo, di Sulawesi oleh Kahar Muzakar, di aceh di pimpin oleh Daud Beuruehdan di Kalimantan Selatan oleh Ibnu Hajar.
Baca Juga: Rangkuman Materi PPKN Lengkap
Dalam menyelesaikan pemberontakan ini, pemerintah melalui TNI melakukan berbagai operasi militer ke daerah-daerah yang di nilai menjadi pusat pergerakan. Operasi ini berhasil menunpas para pemberontak secara bertahap.
Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis. Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negaranegara komunis dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya.
Akan tetapi, bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh liberalisme.
Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual.
Sebenarnya liberalisme yang didukung oleh negara-negara barat tidak hanya mempengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua negara di dunia. Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi.
Baca Juga: Rangkuman Materi PPKN Lengkap
Globalisasi ternyata mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut.
Pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung meng-arah pada dilakukannya perilaku seks bebas dan perbuatan dekadensi moral lainnya.
Hal tesebut apabila tidak segera diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Kita mesti proaktif menyaring dampak negatif globalisasi.
Posting Komentar