Apa penyebab Rasulullah hijrah?

Setelah Nabi Muhammad saw berdakwah secara terang-terangan, hantaman dan siksaan dari kafir Quraisy mulai meningkat.

Berbagai cara dilakukan kafir Quraisy agar Nabi Muhammad tidak meneruskan dakwahnya.

Bertahun-tahun Nabi Muhammad saw menyerukan Islam di Mekah, tetapi hasilnya hanya sedikit yang mengikuti ajaran-Nya.

Pada saat Nabi membutuhkan dorongan dan motivasi dari orang-orang terdekatnya, justru isterinya, Siti Khadijah dan pamannya, Abu Talib, berpulang ke rahmatullah dalam waktu yang hampir bersamaan.

Kehilangan kedua orang tersebut merupakan masalah serius bagi Nabi dalam menjalankan dakwah Islamiyah di Mekah.

Peristiwa sangat menyedihkan ini kemudian disebut tahun duka cita (amul huzni).

Di tengah kesedihannya, Nabi mengalami peristiwa luar biasa, yaitu Isra Mi'raj. Peristiwa itu terjadi setahun sebelum Hijrah ke Madinah, tepatnya 27 Rajab 621 M.

Pada peristiwa itu Allah Swt memperlihatkan tanda-tanda keagungan dan kekuasaan-Nya sebagai penghibur bagi Nabi yang sedang dirundung kesedihan.

Peristiwa ini memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada Nabi Muhammad saw. Pada peristiwa tersebut, Nabi menerima perintah salat 5 waktu dalam sehari semalam.

Setelah Isra Mi'raj, Nabi meneruskan dakwahnya dan mengabarkan peristiwa yang dialaminya. Kabar itu membuat kafir Quraisy menganggap Nabi telah melakukan pembohongan.

Usaha-usaha pembunuhan terhadap Nabi dan pengikutnya terus digalakkan.

Setelah Allah Swt menyuruhnya untuk hijrah, maka Nabi Muhammad saw pun melaksanakan Hijrah ke Madinah.

iklan tengah