Apa saja potensi kemaritiman Indonesia?
1. Perikanan
Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari mencapai 6,4 juta ton per tahun.
Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan.
Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata kedalaman laut 75 meter, jenis ikan yang banyak ditemukan adalah ikan pelagis kecil.
Sedangkan di kawasan Indonesia Timur dengan rata-rata kedalaman mencapai 4.000 meter banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti cakalang dan tuna.
2. Hutan Mangrove
Luas hutan mangrove di Indonesia mencapai sekitar 3 juta hektare yang tersebar di sepanjang 95.000 km pesisir Indonesia.
Hutan mangrove adalah tipe hutan yang digenangi oleh air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut.
Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna.
Fungsi ekologis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau pembuat arang dan kertas.
Hutan mangrove di indonesia tersebar di Pulau Papua mencapai 3,7 juta ha, Sumatera 417 ribu ha, Kalimantan 165 ribu ha, Sulawesi 53 ribu ha, Jawa 34,4 ribu ha, Bali dan Nusa Tenggara 3,7 ha.
3. Terumbu Karang
Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km² atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia.
Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang.
Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya luasnya, akan tetapi juga keanekaragaman yang terdapat didalamnya, antara lain: 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang.
Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari mencapai 6,4 juta ton per tahun.
Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan.
Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata kedalaman laut 75 meter, jenis ikan yang banyak ditemukan adalah ikan pelagis kecil.
Sedangkan di kawasan Indonesia Timur dengan rata-rata kedalaman mencapai 4.000 meter banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti cakalang dan tuna.
2. Hutan Mangrove
Luas hutan mangrove di Indonesia mencapai sekitar 3 juta hektare yang tersebar di sepanjang 95.000 km pesisir Indonesia.
Hutan mangrove adalah tipe hutan yang digenangi oleh air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut.
Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna.
Fungsi ekologis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau pembuat arang dan kertas.
Hutan mangrove di indonesia tersebar di Pulau Papua mencapai 3,7 juta ha, Sumatera 417 ribu ha, Kalimantan 165 ribu ha, Sulawesi 53 ribu ha, Jawa 34,4 ribu ha, Bali dan Nusa Tenggara 3,7 ha.
3. Terumbu Karang
Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km² atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia.
Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang.
Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya luasnya, akan tetapi juga keanekaragaman yang terdapat didalamnya, antara lain: 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang.
3 komentar