Bagaimana dakwah nabi di Madinah?

Setelah sampai di Madinah, Nabi Muhammad mulai membuat program kerja dan melaksanakannya yaitu seperti membangun masjid, mempersaudarakan antara Muhajirin dan Ansar dan membuat perjanjian dengan penduduk Madinah.

Langkah pertama, membangun masjid, Pembangunan masjid segera dimulai dan seluruh umat Islam ikut ambil bagian sehingga berdiri sebuah masjid berdinding bata, berkayu batang kurma, dan beratap daun kurma.

Masjid pertama yang dibangun Rasulullah bersama-sama kaum Muhajirin dan Ansar tidak hanya berfungsi untuk salat semata, akan tetapi untuk seluruh kegiatan Nabi di Madinah.

Di antara fungsi masjid pada zaman Nabi adalah sebagai tempat mempersatukan umat, bermusyawarah tentang perkembangan Islam, mengkaji ilmu agama, bahkan sebagai pusat pemerintahan setelah Rasulullah dipilih sebagai pemimpin di Madinah.

Seluruh aktivitas masyarakat Madinah dipusatkan di masjid. Itulah fungsi masjid yang sebenarnya sudah dibangun oleh Rasulullah.

Bagaimana dengan masjid sekarang? Apakah hanya berfungsi sebagai tempat salat belaka? Kalian harus bisa memfungsikan masjid di tempat tinggal kalian, termasuk masjid sekolah sebagaimana fungsi masjid pada zaman Nabi Muhammad.

Langkah berikut Nabi adalah mempersaudarakan antara orang-orang Muhajirin dengan Ansar. Muhajirin adalah orang yang hijrah dari Mekah ke Madinah, sedangkan Ansar adalah orang Madinah yang menyambut kedatangan kaum Muhajirin.

Setiap orang Ansar mengakui orang Muhajirin sebagai saudaranya sendiri. Mereka mempersilahkan saudaranya tinggal di rumah dan memanfaatkan segala fasilitas yang ada di rumah tersebut.

Langkah ini mendapat simpati seluruh lapisan masyarakat Madinah. Orang-orang Muhajirin merasa nyaman dan tenteram, meskipun bukan tinggal di rumah sendiri.

Mereka melakukan kegiatan dan interaksi dengan penduduk Madinah dan saling menolong sehingga suasana Madinah menjadi indah dan menyenangkan.

Selanjutnya Nabi Muhammad merumuskan piagam yang berlaku bagi seluruh kaum muslimin dan orang-orang nonmuslim di Madinah, yang kemudian disebut "Piagam Madinah".

Adapun isi piagam Madinah antara lain:

  1. Kaum Yahudi bersama kaum muslim wajib turut serta dalam peperangan,
  2. Kaum Yahudi dari Bani Auf diperlakukan sama dengan kaum muslimin
  3. Kaum Yahudi tetap dengan Amaga Yahudi mereka, dan demikian pula dengan kaum muslimin
  4. Semua kaum Yahudi dan muslimin harus saling tolong menolong dalam memerangi atau menghadapi musuh
  5. Kaum Yahudi dari semua suku dan kabilah di Madinah diberlakukan sama dengan kaum Yahudi Bani Auf
  6. Kaum Yahudi dan muslimin harus senantiasa saling berbuat kebajikan dan saling mengingatkan ketika terjadi penganiayaan atau kedhaliman
  7. Kota Madinah dipertahankan bersama dari serangan pihak luar
  8. Semua penduduk Madinah dijamin keselamatannya kecuali bagi yang berbuat jahat


Perlu diketahui, bahwa di Madinah tidak hanya orang-orang Islam saja yang tinggal, tetapi di sana terdapat pula orang-orang nonmuslim.

Agar terjadi hubungan yang harmonis, saling menghormati, toleransi, dan menjaga lingkungan di Madinah maka harus ada kesepakatan bersama.

Piagam inilah yang oleh Ibnu Hisyam disebut sebagai undang-undang dasar negara dan pemerintahan Islam yang pertama.

Isinya mencakup antara lain, perikemanusiaan, keadilan sosial, toleransi beragama, dan gotong-royong.

Dengan program-program cerdas yang dilakukan oleh Nabi, Madinah menjadi daerah yang sangat maju baik peradaban maupun kebudayaannya sehingga terkenalah dengan sebutan al-Madinah al-Munawarah (kota yang bercahaya)

iklan tengah